NAVYA: Secreet Wife

By admla_

73.5K 5.8K 1.6K

-Don't forget follow, vote, and comment! -Don't copy my story! Jangan jadi plagiat kalau ingin mempunyai kary... More

PROLOG
NSW: Teman Lama
NSW: Permintaan Agnes
NSW: Bersama Papa
NSW: Samuel Marah
NSW: Sorry
NSW: Hilang?
NSW: Kembalinya Queen Of Darkness
NSW: Keluarga Psikopat
NSW: Tuan Samuel
NSW: Navya Cemburu?
NSW: Family Time
NSW: Kecurigaan Sean
NSW: Kedatangan Amberly
NSW: Klinik
NSW: Don't Leave Me
NSW: Sick
NSW: Malam yang indah
NSW: I'm Here
NSW: Apapun Untuk Keluarga
NSW: Tingkah Konyol Regal
NSW: Kedatangan Cegil
NSW: Sebuah Informasi
NSW: Duo Spy
NSW: Pilihan Yang Berat
NSW: Wait For Me
NSW: Terungkap
NSW: Terasa Asing
NSW: You're Still My Princess
NSW: Peace
NSW: The Best Parents
NSW: Jangan Hina, Camila
NSW: Samuel vs Dua Ipar
NSW: Posesif Dad
NSW: I Hated That Incident
NSW: Shinning Day

NSW: Teman Lama (2)

1.6K 166 85
By admla_

Holla, selamat malam semua. Bagaimana kabar kalian? Dan puasa pertamanya? Semoga kalian semua selalu dalam keadaan baik ya😻

Jangan lupa tinggalkan vote dan komen! Kalau 70 vote, 20 komen lebih aku cepet update. Kalau belum sampai target aku nda mau update...

********

Navya dan Samuel masuk ke dalam kamar mereka. Setelah seharian menghabiskan waktu bersama diluar dengan keluarga kecil mereka, kini mereka sudah kembali ke mansion. Tepat pukul sepuluh malam mereka baru tiba. Jalanan yang sangat padat, sehingga membuat mereka harus sampai di mansion malam.

Samuel melepaskan kaos-nya. Pria itu menatap istrinya yang tengah membersihkan make up yang sudah di pakai seharian. "Sayang, aku mandi duluan ya," ujar Samuel yang sudah merasakan lengket pada tubuhnya.

"Iya, sana duluan aja." Samuel pun segera masuk ke dalam kamar mandi dan menaruh baju kotor di dalam keranjang baju.

Tak selang lama Navya selesai membersihkan make up-nya. Wanita merenggangkan tubuhnya yang terasa sangat pegal-pegal hari ini. Menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya membuat dia senang dan bahagia. Apalagi melihat wajah putrinya yang terlihat sangat senang diajak jalan-jalan.

Navya mengambil handphone meliknya dari dalam tas, saat dia baru menyalakan handphone-nya terlihat pesan masuk dari Mila.

Mila Tralala
[Nay, dia chat gue. Dia ngajak ketemuan besok...]

[Nay gue takut, dia ngancem gue kalau kita ngga nemuin dia besok, dia bakal bongkar masa lalu gue ke Sean. Gue ngga mau hal itu terjadi, Nay. Gue ngga siap kehilangan Sean...]

Navya yang membaca isi pesan dari sahabatnya terkejut. Wanita itu menatap kearah pintu kamar mandi, dia memastikan bahwa Samuel belum selesai mandi. Navya bangkit dari duduknya, ia pergi ke balkon kamar untuk menelpon Mila.

Panggilan telponnya di angkat oleh Mila. Navya kembali mengecek kondisi, dia tidak mau Samuel mendengar pembicaraannya.

"Hallo Mil," ucap Navya pelan.

"Iya, Nay. Lo udah baca isi chat gue 'kan?"

Navya berdeham pelan. "Sudah."

Di sebrang sana Mila berada di kamarnya, kini kondisinya sudah berantakan. Mila ketakutan. Ingatan dia pada masa lalunya yang gelap kembali menghantuinya. Apalagi dia sempat melakukan hal yang hingga detik membuatnya trauma seumur hidup.

Hikss, terdengar isakan kecil yang Navya yakin dari sahabatnya.

"Nay, gue harus apa? Gue takut. Gue ngga mau Sean tahu masa lalu gue, Nay. Lo tahu gimana masa lalu gue yang kelam itu," lirih Mila.

"Lo jangan pikirin ya? Biar ini urusan gue. Dia punya masalahnya sama gue, bukan sama lo. Dia cuma mau ancam lo agar gue mau nurutin kemauan dia, Mil," ujar Navya seraya menenangkan sahabatnya.

"Emang dia minta apa dari lo, Nay?"

Navya terdiam sejenak, dia bimbang ingin memberitahu Mila atau tidak. Navya takut kalau dia memberitahu Mila, maka gadis itu akan kepikiran. Dan Navya tidak mau kalau sahabatnya kepikiran dengan masalah yang sedang dia pendam sendirian.

Dari tempat lain Mila menunggu jawaban dari sahabatnya. Ia penasaran apa yang diminta dari orang yang mereka berdua kenal. Orang itu adalah masa lalu Navya dan Mila. Orang yang selama ini mereka hindari.

"Nay, kamu ngapain di sini?" celetuk Samuel.

Navya terkejut melihat kedatangan suaminya. Wanita itu segera menutup telpon yang membuat Mila terdiam. Mila sempat mendengar suara Samuel, jadi dia tidak kaget kenapa Navya mematikan sambungan telpon.

Samuel menatap istrinya. "Kamu kenapa, sayang?" tanya Samuel.

Navya menggeleng cepat. "Gapapa. Kamu udah selesai mandinya?" ujar Navya yang sedikit gugup.

"Udah. Sana mandi, baru kita istirahat." Navya mengangguk pelan dan pergi dari balkon.

Samuel memperhatikan gerak-gerik istrinya, dia tahu kalau Navya habis telponan dengan Mila. Ketika tadi ingin menghampiri istrinya, Samuel tak sengaja mendengar ucapan istrinya. Samuel tidak ingin mencari tahu, dia tidak ingin berdebat lagi dengan Navya.

Setelah selesai mandi Navya keluar dengan piyama merah yang senada dengan piyama Samuel. Wanita itu kembali menggantung handuk, lalu pergi ke ranjang tidurnya. Dia membaringkan tubuhnya disebelah Samuel.

Navya melihat suaminya yang sudah memejamkan matanya, keningnya mengerut. "Tumben banget bayi gede udah tidur. Biasanya ngelakuin rutinitas setiap malem," ceplos Navya.

Navya mengedikkan bahunya. "Bagus deh kalau udah tidur duluan, jadi gue ngga perlu nurutin kemauannya yang aneh itu," sambung Navya.

Tanpa Navya sadari bahwa Samuel mendengar ocehan wanita itu. Samuel hanya memejamkan matanya, dia tidak tidur, hanya memejamkan matanya. Samuel membuka matanya dan langsung menarik Navya ke dalam pelukannya.

Navya tersentak kaget.

"Udah ngocehnya, hm?" bisik Samuel.

Navya menelan ludahnya dengan kasar. "Kamu bukannya udah tidur?" ucap Navya.

"Aku ngga akan tidur kalau belum dapet jatah dari kamu, sayang," jawab Samuel dengan berbisik ditelinga istrinya.

Tubuh Navya merinding mendengar bisikan suaminya. Ia menjauh dari Samuel. "Besok aja ya, aku capek banget. Badan aku pegal-pegal loh," ujar Navya dengan menunjukkan puppy eyes-nya.

"Oke, tapi jatah nen tetap ada!" tegas Samuel.

Navya memutarkan bola matanya malas. Ini yang tidak dia suka dari Samuel, sangat menyukai hal yang Navya sendiri bingung kenapa pria itu suka. "Ngga ah," tolak Navya.

"Menolak suami, hm?" Samuel menaikkan sebelah alisnya.

Navya menghela nafas panjang. Dia membuka satu persatu kancing piyama di depan Samuel dengan raut wajah yang kesal. Samuel yang melihat terkekeh pelan. Dia kembali menarik Navya ke dalam dekapannya.

Cup!

Satu ciuman mendarat di kening Navya yang sangat lama. Samuel mencubit sekilas pipi istrinya. "Jangan ngambek, sayang."

"Jingin ngimbik, siying," cibir Navya. Wanita itu menatap datar suaminya. "Cepetan kalau mau, Nay tinggal tidur nih ya!" sambung Navya dengan sedikit mengancam.

Samuel tersenyum tipis.

Navya yang melihat aksi suaminya pun menggelengkan kepalanya. Tingkah Samuel seperti anak bayi yang membutuhkan asi, bedanya punya Navya tidak mengeluarkan asi. Terakhir keluar saat Agnes memasuki usia dua tahun.

Tangan Navya mengelus lembut rambut suaminya. Navya teringat sesuatu. "Sam, besok habis makan siang aku izin ketemu Mila boleh?" ujar Navya.

Kegiatan Samuel terhenti, pria itu mengangguk pelan sebagai jawabannya. "Iya."

"Oke, makasih sayang." Mendengar ucapan Navya membuat Samuel tersenyum senang.

***********

Keesokan harinya Navya berniat menemui Mila dan seseorang disebuah cafe yang berada di pusat kota. Navya turun dari mobilnya. Dia langsung masuk ke dalam cafe dengan langkah cepat ketika tadi mendapatkan pesan bahwa Mila sudah tiba duluan, dan sekarang berduaan dengan orang itu.

Navya menatap sekitar cafe yang ramai. Namun dia dapat menemukan Mila yang duduk dipojok dengan seorang priia yang berusaha mendekati Mila. Navya menggeram kesal, dia melangkah mendekat kearah meja tersebut.

Navya menarik pergelangan tangan cowo tersebut agar tidak dekat-dekat dengan Mila. "Jangan deket-deket sama sahabat gue!" tegas Navya.

Cowo itu tersenyum kepada Navya. "Kenapa? Gue sama Mila pernah punya kenangan manis loh. Salah gue mencoba dekat sebagai teman ke dia?" ujar cowo itu santai.

"The point. Mau lo sekarang apa, Freddy Vernando!" Pungkas Navya yang sudah muak dengan Freddy a.k.a teman lamanya dengan Mila.

Mila yang sudah ketakutan sejak tadi. Apalagi tadi pria itu sempat memegan tangannya yang membuat Mila tremor ketakutan.

Freddy tersenyum manis kepada Navya dan Mila. "Gimana kalau kita duduk dulu sambil mengenang masa lalu," ucap Freddy,

Navya menatap malas pria yang ada di hadapannya. Dengan malas dia duduk disebelah Mila, dia tahu kalau sekarang rasa trauma Mila kepada Freddy kembali datang. Bahkan dari raut wajah Mila tidak bisa berbohong.

Ia takut bertemu dengan Freddy yang sudah membuatnya trauma.

Freddy duduk di hadapan kedua perempuan itu. "So, gimana kabar kalian? Udah lama ya kita ngga berkumpul bareng," ujar Freddy.

"Basi. Cepet mau lo apa ha?" sinis Navya.

Freddy menatap datar Navya yang sama sekali tidak bisa bersikap baik kepadanya. "Lo tuh bisa ngga si ngga usah sinis ke gue? Gue tuh ngomong baik-baik ya! Atau emang lo mau kalau Samuel dan Sean tahu tentang rahasia kalian selama ini, mereka bisa aja benci sama lo berdua!"

Pandangan Freddy teralih kepada Mila. "Apalagi Sean. Apa jadinya kalau dia tahu kalau pacarnya ini pernah hamil anak gue?" sambung Freddy.

Brakk!

Navya menggebrak meja dengan kuat. "LO BILANG SAMA GUE SEKARANG, APA YANG LO MAU? JANGAN CUMA BISANYA MENGANCAM GUE, SIALAN!" sentak Navya tajam.

Freddy tersenyum tipis. "Santai dong, kan gue belum selesai ngomong." Navya kembali duduk, kini emosinya benar-benar sudah tidak bisa di kendalikan. Menghadapi orang seperti Freddy membutuhkan kesabaran yang extra.

"Sayangnya anak itu malah dilenyapkan oleh ibu kandungnya sendiri." Freddy menatap Mila yang benar-benar sudah tidak bisa berkata apa-apa.

Mila menundukkan kepalanya. Ingatan dia kembali teringat dengan masa remajanya yang sangat hancur. Di saat ingin masuk ke sekolah menengah atas dia malah mendapatkan musibah yang besar. Mila di perkosa oleh Freddy saat dirinya baru pulang dari rumah Navya.

"Kasih tahu gue sekarang mau lo apa? Uang?" ujar Navya.

Freddy mengangguk. "Gue mau lo kasih ke gue 10M sekarang!" Bola mata Navya terbelalak mendengar permintaan yang Freddy lontarkan.

Navya menatap pria itu dengan tidak percaya. "Lo gila?"

"No. Lagian suami lo kaya, pasti Samuel juga ngga akan mempersalahkan lo menggunakan uang sebanyak itu 'kan?" kata Freddy santai.

"Ya, tapi ngga 10M juga. Lo pikir suami gue bank duit?" kesal Navya.

Freddy tidak peduli tentang hal itu. "Terserah lo si. Cuma kalau lo ngga nurutin permintaan gue, gue pastikan bahwa lo akan dibenci sama Samuel dkk. Lo adalah orang yang udah membunuh Abel," tungkas Freddy dengan tersenyum licik.

Kedua tangan Navya terkepal kuat. Pria yang ada dihadapannya benar-benar memanfaatkan situasi. "Abel sendiri yang mempetaruhkan nyawanya demi manusia brengsek kayak lo! Seharusnya, lo yang mati, bukan Abel!" tekan Navya dengan menunjuk wajah Freddy.

"Tapi kenyataannya gue masih hidup."

Cih, Navya berdecih sinis. "Cowo licik. Gue benci sama lo, Freddy!"

"Gue ngga peduli. Gue tunggu sampai nanti malam, kalau lo ngga kirim uang itu ke rekening gue, siap-siap aja akan kejutan buat kalian berdua," ujar Freddy. Ia bangkit dari duduknya lalu pergi meninggalkan Navya dan Mila.

Setelah Freddy pergi dari cafe, Mila langsung memeluk sahabatnya. Tubuhnya gemeteran, dia menangis ketakutan. Freddy kembali membuka trauma yang sudah dia kubur dalam-dalam selema bertahun-tahun lamanya.

Navya mengelus punggung Mila dengan lembut. Navya bingung harus melakukan apa untuk sekarang, kalau dia salah mengambil langkah, maka nasibnya dan Mila akan berantakan. Navya ingin memberitahu tentang kematian Abel yang sebenar kepada Samuel, namun Navya bingung harus mulai darimana.

Navya tidak mau Samuel tahu tentang kematian Abel dari Freddy. Dia ingin suaminya tahu dari pihak yang bersangkutan langsung.

Berapa tahun yang lalu, tepatnya saat kematian Abel. Navya berniat membunuh Freddy karena mendengar pria itu memperkosa sahabatnya, dan ngga mau bertanggung jawab atas tindakannya. Namun, saat itu ada Abel yang melihat perdebatannya dengan Freddy.

Dan saat Navya ingin menusuk Freddy entah darimana Abel mendorong Freddy dan menggantikan posisi pria itu. Abel tertusuk tepat dibagian jantungnya. Gadis itu langsung meninggal di tempat.

Navya yang melihat itu benar-benar merasa bersalah, dia tidak bermaksud membunuh Abel.

Kesalahannya ditutupi oleh seseorang, dan orang itu merubah kesalahannya. Ada orang yang memutar balikan fakta, bahwa harusnya dia yang di penjara, tetapi malah Freddy yang mendapatkan semua itu.

Mila melepaskan pelukannya. "Nay, kita harus gimana?" lirih Mila.

"Lo tenang aja, gue akan urus semuanya ya? Gue pastikan Freddy ngga akan bongkar rahasia lo ke Sean," ujar Navya lembut.

"Terus kalau dia bongkar rahasia lo gimana?" Mila tidak mau sahabatnya kenapa-napa.

Navya tersenyum tipis. "Lo jangan mikirin gue. Gue gapapa, oke?" Mila menatap sahabatnya dengan tidak percaya. Navya tidak mengizinkan dirinya memikirkan keadaan Navya, tetapi wanita itu memikirkan nasibnya.

Sedangkan di tempat lain Samuel berada di kantin perusahaan bersama dengan Sean. Kedua pria itu ingin beristirahat setelah melaksanakan rapat selama empat jam lamanya di dalam ruangan.

Sean menatap sahabatnya. "Gue ngga lihat Navya daritadi, dia ngga masuk?" tanya Sean.

"Masuk. Cuma dia minta izin setelah makan siang mau ketemu sama Mila," jawab Samuel.

Kening Sean mengerut. "Ketemu sama Mila?" Samuel mengangguk pelan.

"Kok Mila ngga bilang apa-apa sama gue ya? Dia ngga bilang kalau mau ketemu sama Navya hari ini," sambung Sean.

"Lo berantem sama Mila?" tebak Samuel.

Sean menjawab dengan gelengan kepala. "Berantem darimana coba."

"Ya, siapa tahu aja. Soalnya kemarin gue denger Navya sama Mila telponan, nah dari ucapan Navya kayak nenagin Mila. Gue pikir karena lo berdua ada masalah," jelas Samuel yang membuat Sean terdiam.

Pria itu menatap Samuel dengan penasaran. Dia merasa tidak berantem dengan kekasihnya. Hanya saja sikap Mila belakangan ini sedikit aneh menurutnya.

Sean berdeham pelan. "Mila bertingkah aneh akhir-akhir ini," celetuk Sean tiba-tiba.

"Aneh gimana?" bingung Samuel.

"Dia menghindar dari gue. Terus kata nyokap Mila, kalau dia sering ngelamun di taman belakang. Dan lo tahu? Mila setiap dengar nama Freddy langsung ketakutan. Bahkan dia langsung nangis," jelas Sean yang bingung dengan tingkah kekasihnya.

Samuel terdiam sejenak. Dia cukup bingung dengan kasus permasalahan sahabatnya. "Apa mereka pernah ada hubungan sebelum sama lo?"

Sean mengedikkan bahunya. "Gue ngga tahu. Tapi gue rasa ada sesuatu yang di sembunyikan dari Mila dan Navya dari kita semua. Dan gue juga yakin, kalau sesuatu yang mereka sembunyikan itu berhubungan juga dengan kembalinya Freddy," pungkas Sean yang sangat yakin.

Keduanya menjadi diam. Samuel dan Sean hanyut dalam pikiran masing-masing. Samuel memikirkan apa yang di sembunyikan istrinya, dia yakin, kalau yang sembunyikan Navya bukanlah rahasia kecil, tetapi rahasia besar.

Ting!

Sebuah notifikasi masuk dari handphone Samuel. Samuel melihat sebuah pesan yang dikirimkan oleh Jordan.

Jordan
[Lapor tuan, baru saja saya mendapatkan informasi dari pihak bank bahwa Mrs. Navya mengambil uang sebesar 10M.]

Bola mata Samuel terbelalak. Sean yang melihat reaksi Samuel yang terkejut mengerutkan keningnya. "Kenapa lo?" tanya Sean.

"Navya ambil uang 10M di bank," jawab Samuel.

"What?! Tumben dia ambil uang sebanyak itu," kaget Sean.

Samuel menatap sahabatnya. "Gue juga ngga tahu. Ngga biasanya Navya ambil uang sebanyak itu. Lo tahu sendiri watak istri gue 'kan?" Sean mengangguk paham. Jelas dia tahu watak Navya, mereka sudah saling kenal lama.

"Coba nanti lo tanya ke dia, tanya baik-baik. Jangan pake emosi!" tegas Sean.

Samuel berdeham pelan. "Gue ngga peduli kalau soal duitnya, gue cuma penasaran buat apa Navya ambil uang sebanyak itu di bank," ucap Samuel.

Keduanya pun kembali ke ruangan masing-masing untuk kembali bekerja.

*********

Next? Spam komen dulu sini!

Jangan lupa follow @wp.ayananadheera @navyabeatarisa_ @samuelnarendra_

See you next part!

Continue Reading

You'll Also Like

ARSA By YEON

Teen Fiction

2.6K 459 51
‹ 𝐀𝐑𝐒𝐀 : 𝐓𝐃𝐖𝐈𝐋𝐘 › Arsa Geopranaja. Seluruh penghuni sekolah menjulukinya 'Pangeran Perusuh'. Memiliki ketampanan yang melebihi siswa lain m...
808K 77.1K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
470 114 13
Zayndra Alcatraz, Nama yang tak asing bagi siapa yang mengenalnya. Siapa yang tak mengenal sosok Zayndra Alcatraz, lelaki menyeramkan dengan tatapan...
1.4M 120K 85
𝐒𝐄𝐐𝐔𝐄𝐋 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐃𝐎𝐒𝐄𝐍𝐊𝐔 𝐌𝐀𝐍𝐓𝐀𝐍𝐊𝐔 [ BUDAYAKAN FOLLOW DULU AKUN SEBELUM MEMBACA! ] ⚠️ Welcome to Toxic Relationship ⚠️ Tentang per...