Aku, Kamu, dan Bandung (zeede...

By rzndxrzl

61.7K 6.1K 291

Ini tentang aku, dirinya, dan rasa cinta kita yang bersemi di Kota Bandung. "Gua sayang sama lu. Kita lewati... More

⚠️⚠️
Para Pelakon
Prolog
Telat
Siapa Dia?
Penasaran
Namanya Razel
Taman Belakang Sekolah
Salah Paham
Nomor Siapa?
Dia
Jevara
Diajak
Kantin
Christy
Murid Baru
Cemburu?
Pulang Bareng
Rencana Pdkt
Museum
Museum (II)
Khawatir
Rumah Razel
31
Jadian?
Pacar
Ruang Musik
Dijemput
Kamar
Dapur
Kangen
Razel Birthday
Siapa?
Ketahuan
Bukan update
Sunyi
Pundung
Bujuk
Aman
Menunggu
Jealous
D-Day
Muak
Ada Aku
Takayesha Amara
Pisah

Perkara Dasi

2K 183 3
By rzndxrzl

Hari ini, Senin 22 Agustus 2022.

Aku terbangun saat alarm ku berbunyi, belum siang, masih pukul 05.00. Aku bergegas bangun dari kasurku dan menunju ke kamar adikku.

"Ohh masih pada tidur" Ucapku saat membuka pintu kamar adikku. Aku masuk ke dalam kamar adikku guna membangunkan Jevara terlebih dahulu.

"Kak, bangunn" Aku membangunkan Jevara sambil sedikit menepuk-nepuk bahunya.

"Eungh" Aku mendengar jelas lenguhan khas orang bangun tidur itu.

"Bangun, bangun hari Senin ini" Ucapku pada Jevara seraya mengelus lengannya.

"Iyaa.. Jam berapa dek?" Tanya Jevara padaku dengan matanya yang masih terpejam.

"Masih jam lima sih kak, tapi bangun sekarang aja mandi terus siap siap" Balasku pada Jevara.

"Lima menit lagi" Balasnya, hal yang sangat lumrah saat membangunkan seseorang untuk melakukan kegiatan, alasannya selalu saja seperti itu.

"Ya udah oke deh, aku mau mandi duluan nanti selesai aku kesini lagi" Pungkas ku. Jevara langsung memeluk Christy kembali, seperti memeluk guling, aku hanya bisa menggelengkan kepala dan langsung keluar kamar adikku untuk menuju ke kamarku.

"Hadehhh.. udah hari Senin lagi aja" Gumam ku sambil berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah 30 menit aku bersiap-siap, aku langsung menuju ke kamar adikku lagi.

"Oh udah bangun" Ucapku saat melihat Jevara membuka pintu.

"Heem, udah wangi aja kamu nih" Balas Jevara sambil mengendus-endus leherku.

"Hadeh, mandi mandi, nanti nempel lagi" Ucapku sambil mendorong sedikit bahu Jevara.

"Bawel banget bocah kecil ini" Balas Jevara, aku hanya memutarkan bola mataku dengan malas.

"Dek bangun dek" Aku membangunkan adikku yang masih berbaring nyenyak di kasurnya.

"Dek, hari senin nanti telat diomelin kamu" Lanjut ku sambil mengelus rambut Christy.

"Ga mauuu" Balasnya masih dengan memeluk guling.

"Aduh aduh bocah" Ucapku sambil menarik perlahan lengan Christy guna membangunkan dirinya.

"Bangun, aku udah siap ini dek" Ucap ku seraya duduk disampingnya dan memeluk dirinya.

"Ngantuk tau kak" Balasnya malah mengeratkan pelukan.

"Iya tapi sekolah, ga ada bolos ya, udah ah mandi mandi" Pungkas ku sambil mengelus rambutnya dan melepaskan pelukannya.

Aku langsung berjalan keluar kamar dan menuju ke ruang makan.

"Bundaa" Panggilku pada Bunda yang sedang sibuk menyiapkan sarapan.

"Kenapa sayang? Kenapaa anaknya bunda hm?" Balas bunda padaku dan aku langsung berjalan ke mendekati Bunda.

"Gapapa, aku berangkat sama Kak Ara ya, toy sama mami aja" Balasku sambil memeluk bunda.

"Iya udah gapapa sayang, mau sarapan atau dibuat bekal aja?" Balas bunda padaku seraya mengelus rambutku.

"Bekal aja bun" Balasku sambil mengusal dileher bunda.

"Oke kak, udah dulu nanti bunda ga selesai nih masaknya" Pungkas Bunda sambil tersenyum dan aku langsung melepaskan pelukan itu.

"Hehehe iyaa" Ucapku langsung berjalan menuju kursi meja makan, dan menarik kursi tersebut untuk ku duduki.

"Pagi tante" Ucap Jevara pada Bunda.

"Pagi Kak Ara, bunda aja kak, ga usah panggil tante" Balas Bunda pada Jevara.

"Iya bun hehe" Balas Jevara pada Bunda.

"Ke ruang tengah yuk dek?" Ajak Jevara padaku.

"Disini aja kak, nanggung" Balasku.

"Masih ngantuk ya?" Tanya Jevara padaku seraya berjalan menuju kursi dan mendekat padaku, aku menggelengkan kepala sebagai balasan.

"Semangat dong" Ucap Jevara padaku sambil menarik kursinya mendekat pada kursi ku.

"Hm" Aku hanya berdehem dan menyandarkan kepalaku pada bahunya.

"Adek masih di atas?" Tanya Jevara padaku sambil mengelus rambutku, aku hanya menganggukkan kepala sebagai balasan.

ㅤㅤㅤ─────────────────

"Alah siah geus jam sakieu" Razel terburu-buru bangun dari tidurnya lantaran jam sudah menunjukkan pukul 06.00, ia bergegas menuju ke kamar mandi untuk bersih-bersih dan melakukan persiapan lainnya.

"Azel udah bangun ma?" Ucap Jinan pada Cindy.

"Harusnya udah, udah jam segini juga" Balas Cindy pada Jinan.

"Ya udah, biar aku yang ke kamarnya" Ucap Jinan sambil berjalan menuju ke kamar Razel.

"Razel Pantjoro" Panggil Jinan pada Razel saat memasuki kamarnya.

"Di kamar mandi mom!" Teriak Razel dari dalam kamar mandi.

Setelah mendengar itu Jinan langsung keluar dari kamar Razel.

"Udah bangun azel nya?" Tanya Cindy pada Jinan sambil menyiapkan sarapan untuk Razel.

"Udah, palingan sebentar lagi" Balas Jinan seraya berjalan menuju sofa dan duduk di sofa tersebut.

"Kamu nanti langsung anterin aja deh biar ga telat" Pinta Cindy pada Jinan.

"Iya" Balas Jinan dengan singkat.

"Pagi mama, mommy" Sapa Razel pada Mama dan Mommy nya.

"Pagi sayangnya mama, mama bawain kamu bekal aja ya?" Balas Cindy seraya memasukan makanan ke dalam kotak bekal.

"Iya ma, ayo mom kita jalan" Balas Razel dan menerima kotak bekal itu dari mama nya.

"Dasi kamu mana?" Tanya Cindy pada Razel.

"Ada di tas ma, nanti aja aku pake" Balas Razel pada Cindy sambil menyalami dan mengecup pipi Mamanya itu.

"Ya udah kamu hati hati" Balas Cindy dan mengelus rambut Razel.

Razel pun bergegas menuju mommy nya yang sudah menunggu dan langsung pergi menuju ke sekolah.

ㅤㅤㅤ─────────────────

Jam sudah menunjukkan pukul 07.40, beruntungnya aku, Kak Jevara dan Christy sampai di sekolah sebelum bel berbunyi dan upacara dimulai. SMA Negri 1 Bandung.

"Kak, dek aku langsung ke kelas ya" Ucapku pada Jevara dan Christy dan mereka hanya menganggukkan kepalanya, aku pun langsung berlari menuju kelasku.

"Nah ini dia dateng" Ucap Jessica saat aku memasuki kelas

"Iya nih daritadi ditunggu" Sahut Freis, temanku dan Jessica.

"Iya maaf ya aku telat, ayo langsung ke lapangan aja, nanti juga aku mau tugas ada razia buat yang atribut nya kurang lengkap" Aku meminta maaf pada Jessica dan Freis. Kami pun langsung menuju ke lapangan untuk mengikuti kegiatan upacara.

Upacara berjalan selama kurang lebih 50 menit.

"Yang tidak memakai atribut lengkap harap maju ke depan" Ucap Kak Indah selaku ketua OSIS.

Para murid yang memakai atribut tidak lengkap pun satu persatu maju ke depan.

"Yang tidak memakai atribut lengkap akan diberikan hukuman yaitu membersihkan halaman dan toilet sekolah" Ucap Bu Melody selaku pembina OSIS.

Setelah itu pun para murid lain langsung kembali ke kelas masing-masing.

"Lah, itu dasi nya ga ada coy, ga ikut dihukum dia?" Ucap Freis saat melihat satu murid yang atribut nya tidak lengkap berhasil lolos.

"Lah iya itu" Sahut Jessica.

"Kalian duluan aja deh, jamkos kan tadi denger denger? Aku ngurusin ini dulu" Ucapku pada Jessica dan Freis, mereka pun langsung menganggukkan kepalanya dan melanjutkan perjalanan menuju kelas.

"Mau kemana?" Ucapku sambil menahan pergelangan lengan siswi itu.

"Saha maneh?" Balasnya lalu membalikkan badannya dan berhadapan denganku.

"Mampus, gue duluan" Sahut temannya dan pergi meninggalkannya.

"Eh, sorry" Ucap nya padaku.

"Mau kabur? Mana dasi kamu?" Ucapku padanya sambil melepaskan genggaman tanganku dari pergelangan tangannya.

"Duh, ini kak, dasi saya di tas, tadi mau saya pakai tapi lupa, tolong banget ini mah, saya mau ada matpel matwa kak, lolosin ya? Please" Ucapnya sambil memohon padaku.

"Ga bisa, peraturan tetap peraturan." Ucapku padanya sambil menatap tajam matanya.

"Kak, tapiㅡ" Ucapannya terpotong karena seseorang memanggilku.

"Ya sudah sana, istirahat tetap saya samperin kamu" Ucapku padanya.

"Nuhun pisan nuhun" Ucapnya dan langsung pergi menuju ke kelasnya, aku memperhatikannya agar aku bisa tau kelasnya berada disebelah mana.

Aku langsung bergegas menuju ke arah Bu Beby yang memanggilku tadi.

"Ada apa ya Bu?" Tanya ku pada Bu Beby.

"Ibu tidak masuk dalam kelas hari ini jika tugas kemarin ada yang belum dikerjakan, tolong bilang ke teman-teman mu, selesaikan tugasnya" Ucap Bu Beby menjelaskan perihal itu.

"Baik Bu" Balasku sambil menganggukkan kepala sebagai tanda paham.

"Terima kasih Zee" Pungkas Bu Beby dan aku pun langsung menyalami nya dan mengucapkan permisi untuk kembali menuju ke kelasku.

ㅤㅤ────────────────────

Freyanashifa Jayawardana as Freis Bevan

Jangan lupa vote ya readers ku tersayang, kalau vote udah banyak bakal dikasih update lagi✊🏻✊🏻.

─Az

Continue Reading

You'll Also Like

1.1M 44.8K 51
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
1.4M 134K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
1.7M 123K 48
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...
546K 41.9K 28
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...