KING SECOND LIFE

By DaisyJaan

47K 2.4K 112

Mempunyai 4 istri tak lantas membuat Arthur tidak selingkuh, Ia menjalin hubungan dengan perempuan yg ia cint... More

Prolog
KSL Chapter 1
Kerajaan Altera
KSL Chapter 2
KSL Chapter 3
KSL Chapter 4
KSL Chapter 5
KSL Chapter 6
KSL Chapter 7
KSL Chapter 8
KSL Chapter 9
KSL Chapter 10
KSL Chapter 11
KSL Chapter 12
KSL Chapter 13
KSL Chapter 14
KSL Chapter 16
KSL Chapter 17
KSL Chapter 18
KSL Chapter 19

KSL Chapter 15

1.8K 125 14
By DaisyJaan


Guys Thank you dari hati yg paling dalam buat kalian yg udah vote dan comment cerita aku...terharu banget huhuuuu

Comment kalian jadi moodbooster banget buat aku so yg gak  keberatan boleh comment yaa

Lanjutttt....



"Terima kasih, sudah hadir di pesta yang sengaja aku laksanakan sebagai bentuk ucapan syukur karena para pangeran dan putri akan pergi ke akademi kerajaan untuk waktu yang cukup lama.Selanjutnya, Pangeran Arguz akan menyampaikan sambutannya"ucap Arthur seraya menatap pangeran Arguz sebagai tanda untuk segera maju ke podium.

Ratu Catherine yang melihat suaminya menatap Pangeran Arguz pun semakin tidak tahan, tidak ia tidak bisa membiarkan harga diri dan kehormatan putranya di tertawakan.Ia harus menggagalkan Pangeran Arguz memberikan sambutan.

Pangeran Arguz segera beranjak dari tempat duduknya lalu memberikan hormatnya pada yang mulia Raja Arthur dan Yang mulia Ratu Catherine, setelah itu Pangeran Arguz pun berjalan menuju Podium untuk menyampaikan sambutannya, saat akan mulai berbicara terdengar suara interupsi

"Tunggu...."

Suara tersebut membuat mereka yang berada di sana seketika terdiam terutama Selir Rosa dan Pangeran Arguz.

"apa-apaan ini, bagaimana mungkin dia di sini"batin selir Rosa kaget

Mereka yang berada di sana memusatkan pandangannya ke arah suara tersebut, Selir Rosa dan Pangeran Arguz menatap tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Saat ini Putra Mahkota sedang berjalan ke arah mereka dengan penuh wibawa dan terlihat sehat tanpa kekurangan satu apapun.Ia sesekali tersenyum dan menganguk saat matanya bertemu dengan para bangsawan yang menatap ke arahnya.

"Bagaimana mungkin anak itu bisa ada di sini, racun yang ia berikan merupakan racun yang mematikan, Putra mahkota seharusnya sudah mati"batin Selir Rosa tidak terima

Flashback On

Sebelum melaksanakan agenda kunjungan hari ini Arthur mendapatkan laporan dari mata-matanya bahwa perempuan itu mulai beraksi, Arthur memang sudah menduga hal ini akan terjadi cepat atau lambat dan ia sangat memahami bahwa cara kerja Rosa adalah melalui racun dan setelah rencananya berhasil Rosa akan membunuh pionir yang ia miliki untuk mencegah kebocoran informasi.Oleh karena itu, Arthur akan menyalakan bara dalam diri perempuan itu sampai perempuan itu mengeluarkan asap yang bisa di lihat oleh banyak orang.

Arthur bisa saja membunuh Rosa secara langsung tapi ia tidak ingin melakukannya sekarang karena ia harus mengetahui semua sekutu Rosa, Tidak mungkin Rosa melakukan semua ini seorang diri dan lagi perlu kekuatan besar untuk bisa menggulingkan tahta miliknya, oleh karena itu harus menahan diri terlebih dahulu, ia yakin saat mereka mulai terdesak maka satu per satu dari mereka akan mulai menunjukan diri baik secara sadar maupun tidak sadar dan lagi bukankah terlalu mudah jika Rosa langsung di bunuh begitu saja, ia harus merasakan penyiksaan terlebih dahulu.

Mengetahui bahwa target kali ini adalah putranya, Arthur segera meminta Lukas untuk memanggil putranya kemari.Ia tidak akan membiarkan keempat istri dan anak-anaknya disakiti oleh Rosa, tidak lagi cukup di masa lalu ia membuat mereka menderita.

Arthur sedang berada di ruang kerjanya saat ini, ia sedang menunggu kedatangan putranya sembari memeriksa sedikit laporan kerajaan.

tok tok tok

Aaric masuk dan memberikan hormatnya, Arthur bangkit dari tempat duduknya lalu duduk di sofa di ruangan itu.

"duduklah"pinta Arthur pada putranya

Setelah putranya duduk, Arthur mulai menerangkan maksud dan tujuan ia meminta putranya menghadap.

"Aaric, sebentar lagi orang suruhan selir Rosa akan mencelakaimu"beritahu Arthur pada putranya tanpa basa basi, setelah mengatakan hal tersebut Arthur melihat raut wajah sang putra yang tampak terkejut.

Aaric yang mendengar hal tersebut tentu saja terkejut, siapa yang tidak kaget kalau di beritahu bahwa akan ada hal buruk yang menunggu dirinya.Aaric menatap ayahnya dengan pandangan yang rumit dan menunggu penjelasan ayahnya lebih lanjut

"akan ada seseorang yang menjadi pionir Selir Rosa untuk memberikan racun pada makanan mu nanti tapi ayah belum tahu siapa dia, oleh karena itu Ayah sudah memerintahkan Lukas untuk memberitahu Kepala Pelayan agar mereka selalu waspada."lanjut Arthur

Arthur juga sudah mendapatkan beberapa nama pelayan baru yang bertugas di istana sejak minggu lalu, ia sudah menyerahkan data itu pada Lukas untuk di selidiki, menurut instingnya pelakunya tidak akan jauh dari mereka.Rosa tidak akan menggunakan pelayan yang lama karena itu memperbesar kemungkinan pelayan tersebut berkhianat sedangkan pelayan baru akan lebih mudah di kendalikan karena mereka tidak tahu apa-apa.

"Lalu apa rencana Ayah?"tanya Aaric langsung, karena tidak mungkin Ayahnya memanggil ia kemari hanya untuk memberitahukan hal ini, ayahnya pasti sudah memiliki rencana.

"Tujuan Rosa meracuni mu adalah untuk mencegah dirimu menyampaikan sambutan saat pesta malam nanti jadi mari beri ia kejutan"ucap Arthur dengan seringainnya

Aaric mendengar penjelasan ayahnya dengan penuh ketertarikan, akan menyenangkan melihat wajah kekalahan dari Selir Rosa.Sudah cukup selir Rosa dan Arguz berlaku semena-mena terhadap dirinya, ia menahan diri terhadap sikap mereka berdua karena menaruh hormat pada ayahnya dan tahu bahwa ayahnya sangat menyayangi mereka berdua.Sebenarnya ia sempat marah saat ayahnya membawa seorang perempuan apalagi dengan seorang anak yang usianya tidak beda jauh dengan dirinya.I makin marah saat ayahnya mengabaikan mereka dan berlaku kejam terhadap ibunya.

Tapi selama beberapa minggu ini, ayahnya memang berbeda, mulai dari sering tersenyum dan kembali peduli terhadap mereka dan yang lebih mengejutkan adalah bagaimana ayahnya mengabaikan selir Rosa dan Arguz, Ia senang dengan fakta perubahan ayahnya, ia juga melihat tatapan tulus dan kadang penyesalan di mata ayahnya saat mereka sedang mengobrol berdua, Ia tidak tahu apa arti tatapan itu.

"Saat jam makan siang nanti, mintalah pelayan mengantarkan makanan milik mu ke kamar, lalu bersiaplah seolah kamu akan makan, saat itu para pelayan dan Dokter istana akan memalsukan kejadian tersebut sementara itu istana akan di hebohkan dengan kabar keracunan sang putra mahkota, para penghuni istana akan berbondong-bondong kesana terutama selir Rosa, ia akan memastikan rencananya berhasil atau tidak."jelas Arthur panjang lebar pada Putranya

"Ayah akan bertindak seolah-olah memihak Selir Rosa untuk itu rencana ini hanya kita yang boleh tahu"ucap Arthur yang menimbulkan kebingungan di wajah Aaric.

"Maksud Ayah kamu tidak boleh memberitahu rencana ini pada ibumu, biarkan dia bereaksi dengan spontan dan natural".Bukan tanpa maksud Arthur berkata demikian, ia ingin melihat bagaimana istrinya memarahi dirinya, aneh memang.

Flashback Off

Ratu Catherine yang melihat putranya saat ini pun tidak kalah terkejut, bukankah putranya keracunan dan sedang tidak sadarkan diri tapi kenapa sekarang malah terlihat sehat dan tidak terjadi apa-apa.

"Ada apa sebenarnya ini"batin ratu Catherine seraya menatap sang suami yang saat ini tidak tampak terkejut sama sekali, ia malah tersenyum seolah-olah tahu ini akan terjadi.

Aaric berjalan menuju podium sebelum itu, ia sempat memberikan hormatnya pada sang raja dan ratu.

Arthur pun memberikan senyuman dan anggukannya pada sang putra sementara Catherine tidak dapat menahan rasa syukurnya saat tahu bahwa putra baik-baik saja, wajah yang tadinya suram kini tampak tersenyum dengan sumringah, ia senang dan terharu putranya ada disini dengan kondisi yang tampak sehat.

Arguz yang melihat hal tersebut pun menatap Ibunya, bukankah ibunya mengatakan bahwa putra mahkota sedang tidak sadarkan diri hingga tidak bisa hadir pada pesta malam ini, lalu kenapa ia bisa muncul di sini dalam keadaan baik-baik saja dan tidak terlihat seperti orang sakit.

"Pangeran Arguz, anda bisa turun karena saya sudah berada disini dan terima kasih karena mau mewakili saya untuk berdiri di sini sementara waktu"ucap putra mahkota dengan senyuman penuh kemenangan di wajahnya, ia berhasil mempermalukan selir Rosa dan Arguz.

Arguz yang mendengar hal tersebut pun merasa marah, ia merasa di permalukan, mau di taruh di mana mukanya di hadapan para bangsawan dan mereka yang hadir pada pesta malam ini.

Selir Rosa tidak kehabisan akal, Ia tidak bisa membiarkan sambutan putranya di batalkan, ia pun maju kedepan dan mulai bersuara.

"yang mulia, bukankah Pangeran Arguz yang akan menyampaikan sambutannya, ia bahkan sudah mempersiapkan ini dengan maksimal"ucap Selir Rosa pada yang mulia raja Arthur

Arthur yang mendengar perkataan Rosa barusan pun hanya tersenyum, ia akan membiarkan Rosa menunjukan jati dirinya dan melihat bagaimana perkara ini akan berlanjut.

Catherine dan yang lainnya yang mendengar perkataan Rosa barusan nampak gusar, betapa tidak tahu malunya dia bukankah sudah jelas-jelas putra mahkota ada di sini, lalu untuk apa sambutan itu di wakilkan.

Sudah menjadi rahasia umum di kalangan para bangsawan bahwa terjadi ketegangan antar anggota keluarga kerajaan, terutama antar selir Rosa dan para istri Arthur serta anak-anak mereka.Kesempatan ini digunakan mereka untuk mencari muka terhadap anggota keluarga kerajaan dan kebanyakan dari mereka berada di pihak selir Rosa karena beliau adalah istri kesayangan Raja Arthur.

"Yang mulia, mohon maaf tapi sebaiknya memang Pangeran Arguzlah yang seharusnya menyampaikan sambutan, bukankah ia sudah menyiapkannya dengan susah payah"ungkap salah satu bangsawan yang memihak kubu selir Rosa

"Putra mahkota sudah ada disini jadi kenapa sambutannya harus di wakilkan"ucap Duke Damian penuh penekanan, mereka semakin terang-terangan membela anak perempuan itu bukankah cucunya sudah disini, jadi tidak ada istilah sambutan harus di wakilkan.

Mendengar ucapan Duke Damian yang merupakan mertua dari Raja Arthur membuat para bangsawan menganguk-angukan kepalanya seolah setuju dengan perkataan tersebut padahal mereka hanya ingin mencari muka di depan raja Arthur dan Duke Damian.

"Duke Damian, anda tidak seharusnya mengutamakan hubungan kekeluargaan di sini.Pangeran Arguz sudah menyiapkan sambutannya dan bahkan sudah berada di Podium jadi kenapa tidak diselesaikan saja"balas Duke Jansen menyindir Duke Damian yang merupakan Kakek dari putra mahkota.

Duke Jansen memang memiliki dendam tersendiri pada Duke Damian dan masalah itu hanya mereka berdua yang tahu.Mereka bahkan seringkali berdebat di depan menantu mereka yang merupakan pemimpin kerajaan ini.Duke Jansen makin tidak terima saat putri Duke Damian terpilih menjadi Ratu Kerajaan Altera, oleh sebab itu mereka terus berseberangan.

Duke Damian yang mendengar itu pun dengan tenang membalas ucapan rivalnya

"Sepertinya Duke Jansen tidak mengetahui peraturan di kerajaan ini tapi rasanya tidak mungkin seorang Duke yang seharusnya berpengetahuan luas tidak memahami peraturan yang menerangkan bahwa selama putra mahkota masih sehat dan tidak memiliki halangan apapun maka tugasnya tidak bisa diwakilkan kepada yang lain sekalipun dia seorang pangeran ataupun saudara dari putra mahkota itu sendiri" jawab Duke Damian yang menjadi pukulan telak bagi Duke Jansen, hal ini terlihat dari wajahnya yang mulai mengeras.

Selir Rosa yang mendengar hal tersebut pun kembali ingin berbicara tetapi di dahului oleh Arthur

"Yang di ucapkan oleh Duke Damian memang benar, putra mahkota sudah berada di sini dan tidak memiliki halangan apapun jadi sudah sepatutnya sambutan itu disampaikan langsung olehnya, mereka yang tidak setuju dengan fakta putra mahkota menyampaikan sambutan sama saja dengan pengkhianat yang tidak mengakui akan hukum kerajaan dan pengkhianat tempatnya bukan disini tetapi di Tiang gantung"ucap Arthur dengan tegas sekaligus menjadi peringatan bagi mereka yang mencari perkara padanya.

Mereka yang mendengar perkataan sang Raja pun hanya mampu terdiam, Perkataan Arthur sudah final dan tidak bisa di bantah oleh pihak manapun, membantah sama saja mengakui bahwa orang tersebut adalah pengkhianat.




Apa yang mau kalian sampein ke.........

Raja Arthur

Selir Rosa

Putra Mahkota

Ratu Catherine

Pangeran Arguz

Author


Cuplikan Chapter selanjutnya

Selir Rosa menumpahkan amarahnya dengan menyiksa salah satu pelayan yang ada disana, ia terus memukul pelayan tersebut menggunakan cambukan, ia menghiraukan teriakan penuh kesakitan dari pelayan tersebut.

*****

"Jauhkan tanganmu dari Istriku Sialan"ucap Arthur seraya membawa istrinya ke belakang tubuhnya

Arthur menatap laki-laki di depannya dengan tatapan permusuhan, berani sekali dia secara terang-terangan mengoda istrinya.Dulu ia memang bodoh dan tidak punya hati tapi sekarang berbeda, ia tidak akan terima dengan penghinaan dalam bentuk apa pun terhadap istrinya.


FYI

Chapter-chapter yang akan datang akan lebih ekstrem dan penuh intrik so stay tune yaaa



TBC.


Continue Reading

You'll Also Like

5.6K 633 17
The Best Gift From Me to You: Book #3 Duke of Astello yang telah kehilangan mendiang adiknya, Permaisuri Diana, larut dalam trauma masa lalu akan tak...
63K 2.6K 31
Menjadi FIGURAN dalam kisah hidupnya sendiri sangatlah tak adil, rasa tak dianggap oleh pasangan sendiri dan ditatap bagai hama dalam hidupnya. Hey i...
421 179 13
Ini tentang perjalanan waktu yang dilakukan oleh seorang gadis untuk memperjuangkan cinta lamanya yang belum usai...
3.8K 294 12
Kembali ke masa lalu untuk mempersatukan kedua orang tuanya? Cheryl, seorang gadis cantik berusia 18 tahun yang baru saja menikmati masa-masa tahun...