Mungkin ini bukan double up tapi bakal panjang kok serta ada bonus nya juga jadi.. enjoy the story^^
"Uhm.. kak" ucap adel yang pertama kali memanggil zee dengan 'kak'
"Ya del kenapa?" Ucap zee mencoba lembut
....
.
.
.
.
A
del terdiam sejenak entah kenapa ia merasa sedikit kesal pada orang yang berada di depan nya ini
Akibat nya ia melamun dan tak menyadari sedari tadi zee telah memanggil nya
Ketika ia tersadar, sungguh terkejut ia mendapati wajah zee yang dekat dengan wajah nya. Dikarena kan hal itu adel tiba² memundur kan diri dengan cepat namun karena kecepatan yang tak diatur ia pun hendak terjatuh
Dengan cepat zee menangkap adel lalu membawa adel kepelukan diri nya sendiri. Adel terdiam mencerna apa yang terjadi
Setelah loading nya itu ia pun tersadar dan akhir nya mendorong zee dan menjauhkan diri nya dari pelukan kakak kelas nya itu
"Kamu kenapa del?" Tanya zee bingung dengan tingkah adik kelas nya ini
"Lo yang kenapa.. Jangan mentang² tadi lagi berhadapan sama bu jinan dan mamah gw lo jadi pura² baik dan memaafkan apa yang gw lakuin, gw tau pasti lo kesel dan pengen bales tapi kenapa ga ngelakuin itu?" Ucap adel menarik kerah dan memaju mundur kan jas yang di pakai oleh zee meski adel perlu berjingkit agar menyamakan tinggi nya dan zee
"Jangan berlebihan del" ucap zee mencoba tenang menghadapi tingkah adik kelas nya yang seperti tak takut akan dihukum meski ibu nya telah meminta maaf
Keributan yang mereka buat tak membuat kedua nya takut dikarena kan jinan telah berkata jika ruangan itu memiliki fitur kedap suara sehingga mereka berteriak pun takkan ada yang mendengar
Adel terus terusan melemparkan pertanyaan dengan bumbu makian di dalam nya membuat zee benar² harus menahan amarah nya
"Del udah cukup. Jangan bilang seenak nya, aku emang mau maafin sikap kamu karena aku masih bisa ngontrol diri" ucap zee kini menepis lengan adel yang dari tadi berada di kerah jas nya
Adel tak gentar ia yang diperlakukan seperti itu pun terkekeh seolah meremeh kan zee
"Udah lah 'kak' zee lo tuh cuman berubah penampilan doang. Kan gaya asli sama mental lo mah tetap aja culun" ucap adel sembari memukul pelan dada zee
Zee kini sudah habis kesabaran nya akibat adel yang terus memanasi nya. Sebenar nya itu rencana adel ingin melihat sisi asli dari seorang zee yang selama ini ia bully ia tahu jika zee sangat ingin membalas diri nya namun menahan diri
Zee secara cepat membalikkan adel dan mendorong nya kearah kasur serta mengambil kedua lengan adel lalu mengunci nya dengan tangan kanan nya di atas kepala adel
Sedang kan adel yang diperlakukan seperti itu cukup terkejut dengan cepat nya pergerakan zee
Adel melihat ke arah zee yang juga menatap nya dengan nafas yang memburu dan tatapan yang fokus ke mata nya, tidak tunggu tatapan itu turun.. ke arah bibir diri nya?
"Kak mau ngapain lo? Lepasin!" Ucap adel mencoba berontak namun tenaga nya kalah dengan zee
"Mau balas perbuatan lo" ucap zee lalu mendekat kan wajah nya ke wajah adel
Adel tak bisa menghindar semakin mendekat nya zee semakin berdegup kencang hati nya. Ia juga mulai merasakan deru nafas dari kakak kelas nya ini yang menerpa wajah nya sehingga...
Cup...
Sebuah ciuman pun terjadi bibir zee yang tebal dan bibir adel yang sedikit tipis pun bersatu membuat jantung kedua nya kini berdegup dengan kencang
Lamanya kecupan itu terjadi sehingga zee kini mulai melumat bibir milik adel secara perlahan
"Eunghh.." desah adel di sela² lumatan itu
Zee semakin semangat mendengar desahan keluar dari mulut adel dan terus melanjutkan nya hingga kini kedua nya terbuai
Zee tak lagi menahan lengan adik kelas nya melainkan tangan kiri nya berada di leher dan tangan kanan nya berada di perut adel. Sama dengan zee, adel juga terbuai hingga tanpa sadar lengan nya telah mengalung di leher zee
"Ahh.." desah adel kembali ketika ciuman telah berlepas akibat kedua nya yang sama² hendak kehabisan nafas
Zee yang masih mengatur nafas nya menoleh ke arah adel yang juga melakukan hal serupa yakni mengatur nafas, namun dengan penampilan nya yang acak seperti ditambah ia sedang berbaring menampil kan aura seksi apalagi dasi yang hendak lepas serta rambut yang berantakan membuat zee meneguk air ludah nya dengan susah payah
Adel bangun dari rebahan dan menatap zee tajam. "Sialan firts kiss ku diambil oleh orang ini" batin adel berucap
"Tidak perlu menyumpahi ku, atau kamu ingin hukuman yang lebih lagi?" Ucap zee seolah tau apa yang batin adik kelas nya ucap kan
Adel dengan cepat menggeleng sembari cemberut memberikan kesan yang lucu
"Kenapa lo hukum gw gini? Kenapa ga hukum gw pake fisik sama kaya apa yang gw lakuin ke lo kak?" Tanya adel heran membuat zee terkekeh.
Hukuman zee tak masuk akal meski ia menikmati nya 'sedikit' hanya 'sedikit' sumpah. Iyain aja ya nanti pundung anak nya
"Gw ga mau aja nyakitin fisik, apa lagi sama lo" ucap zee singkat namun dengan nada santay
Adel mencoba mencerna perkataan zee yang membuat nya loading sejenak, sehingga ia sadar pun mencoba untuk seperti biasa saja
Hingga kini mereka pun memutuskan bercerita tentang kehidupan mereka agar menuruti permintaan jinan yang meminta mereka akrab
Sebenar yang paling bercerita ia lah adel. Ia menceritakan pasal masalah keluarga nya dan juga menceritakan tentang ayah nya yang meninggalkan ibu nya seorang diri hingga terpaksa ibu adel menjadi orang yang kuat dan membesar kan anak seperti adel
Terkadang adel juga sempat bertengkar pada ibu nya dikarena kan adel yang keras kepala menginginkan bekerja diumur nya yang sekarang serta kelakuan nya yang berada di sekolah
Mendengar hal itu membuat zee sedikit terkejut, adik kelas yang selama ini membully nya ternyata mengalami masa² yang sangat sulit
"Jadi? Kamu mendapat pekerjaan mu?" Tanya zee pada adel yang sedari bercerita memilih menunduk atau melihat ke arah lain sedang kan zee fokus mendengarkan sambil menatap ke arah adel
"Uhmm... Iyaa" jawab adel
"Apa ibu mu tau?" Tanya zee lagi memastikan
Adel mengangguk menjawab pertanyaan itu. Tunggu apa dia mulai terbuka sama orang yang selama ini ia bully?
Zee bingung menanggapi cerita itu sungguh dia kasian dengan adel yang melewati masa sulit bersama ibu nya, namun akibat pembullyan yang zee alami ia jadi menyimpulkan jika adel membully nya hanya untuk melepaskan apa yang adel simpan selama ini
"Kenapa kau menceritakan ini kepada ku?" Tanya zee memecahkan keheningan di kedua nya
Adel yang mendengar perlahan melihat kearah zee, dia tidak berkata apa² mulut nya seperti kaku untuk berbicara ketika berpandangan dengan kakak kelas nya ini entah apa yang menahan diri nya untuk menjawab pertanyaan itu
Oleh sebab itu adel pun kini secara perlahan mengalihkan pandangan nya. Zee yang melihat tingkah adel seperti itu bingung ada apa dengan adik kelas nya ini, hanya memandang nya lalu berpaling tanpa menjawab pertanyaan dari ku?
Namun pikir zee barusan tiba² terhapus kala adel telah bersuara
"Ngga tau.. ngerasa nyaman aja cerita sama lo kak.." ucap adel pelan seperti hendak menangis. Entah apa yang adik kelas nya rasakan saat ini membuat zee bingung
"apa yang ia rasakan lega akibat telah bercerita isi hati atau menyesal bercerita kepada ku?" Batin zee berpikir kala melihat adel yang mulai menitiskan air mata
Zee mencoba memeluk adel agar menenang kan nya namun adel menangkis tangan zee yang hendak memeluk nya itu
Adel mendorong zee hingga zee terbaring diatas kasur dan adel menaiki perut nya, lalu entah apa yang merasuki adel kemudian memukul zee berkali-kali sembari menangis
Untuk sekarang, apa yang dilakukan adel itu tidak membuat zee marah, ia yakin adel mencoba melepaskan semua nya kali ini
Pukulan keras itu zee dapat kan beberapa kali diwajah serta dada nya membuat ujung bibir nya terluka dan dada yang memar
Selagi itu berlangsung tiba² pintu dari arah ruangan kepsek terbuka dan membuat dua orang terkejut akibat ulah adel
Jinan segera hendak melepaskan adel namun zee yang menyadari keberadaan jinan dan cindy pun mengangkat telapak tangan nya seolah menyuruh untuk membiarkan adel memukuli nya
Jinan menyadari hal itu pun berhenti dan memberhenti kan cindy yang berada di belakang nya
"Tapi bu anak saya sedang melakukan hal yang tidak pantas" ucap cindy pelan hendak menangis kepada jinan
"Udah, untuk hal ini biar mereka yang selesai kan ibu tenang dulu mungkin nanti nya anak ibu akan membaik jika berbicara dengan zee setelah ini" ucap jinan sembari menuntun cindy kembali dan menutup pintu itu
Adel terus melanjutkan aktivitas nya tak menyadari jika tadi ada orang yang datang. Sungguh melepaskan semua yang pendam saat ini
Ketika lelah ia pun memberhentikan pukulan itu sembari terisak dan tangan yang mengusap mata nya mencoba untuk menghentikan air mata nya
Zee perlahan bangkit yang membuat adel yang tadi nya diperut zee sekarang berada dipangkuan. Zee memeluk adel yang juga membalas pelukan tersebut, adel masih terisak dan mencoba menenangkan diri nya dengan menenggelam kan wajah nya diceruk leher zee
Setelah akhir nya tenang adel mulai melonggarkan pelukan nya pada zee kemudian memandangi wajah kakak kelas nya yang mendapatkan luka serta memar
Zee tersenyum seolah tak terjadi apa² sehingga adel perlahan mendorong bahu nya yang membuat zee meringis
"Eh sorry kak" ucap adel kini takut untuk menyentuh badan zee namun tetap berada di pangkuan zee. Zee hanya terkekeh sembari menggeleng membalas maaf dari adel tersebut
Setelah nya adel pun secara perlahan memegang wajah zee, meski ia lihat mimik wajah zee yang menahan sakit karena disentuh namun seperti nya zee tak akan protes
Mereka saling memandang dan entah angin apa yang menghasut mereka sama² mendekat kan wajah satu sama lain sehingga...
Cup...
Ciuman kedua , dihari serta ruangan yang sama bersama dengan orang yang sama pun terjadi. Kali ini tak ada lumatan hanya ada ciuman biasa yang sedikit lebih lama
Akibat nya membuat dua orang itu hendak kehabisan nafas
Zee memandang adel dengan tersenyum membuat adel malu dengan zee akibat perlakuan yang mereka buat tadi
"Udah tenang kan? Kita keluar ya" ucap zee lembuat diangguki oleh adel
Mereka pun bangkit dari kasur dan pergi ke arah ruangan kepsek, zee membuka pintu lalu keluar disusul adel yang seperti berlindung di belakang nya, entah seperti nya ia takut akan dimarahi ibu nya
Namun hal itu tak terjadi yang membuat adel tenang. Sebelum akhir nya berpamitan. Cindy, ibu adel sekali lagi meminta maaf atas perlakuan yang tidak pantas zee alami dan zee pun memaafkan nya
Kini hanya tersisa zee dan jinan yang berada di ruangan kepala sekolah itu, zee dan jinan sama² duduk di sofa
"Sekarang mau bicara apa? Sebelum nya bibi kantin bilang kalo kamu mau bicara sama kakak" ucap jinan penasaran
"Dirumah aku aja deh kak biar sekalian ngomong sama christy" ucap zee yang di angguki jinan
"Oh ya, kenapa pas adel mukul kamu, kamu malah larang kakak buat mendekat?" Tanya jinan bingung akan kejadian tadi
"Dia lagi ngeluarin isi hati nya kak, selama di dalem dia cerita tentang hidup nya" ucap zee menjawab pertanyaan jinan
"Ouh, yauda kita pulang aja dulu. Sekarang udah jam pulang, guru selesai rapat dan murid juga udah pada pulang, rencana nya seminggu kedepan bakal libur akibat mau renovasi" ucap jinan diangguki zee. Dan kini kedua nya pun pulang bersama memakai mobil jinan
Zee juga menjawab "loh mendadak banget renov nya kak" ucap zee
"Ya begitulah banyak yang komen soal fasilitas yang mau ditambah dan diperbaiki oleh sebab itu segera di lakukan" ucap jinan sembari menyetir
Zee hanya mengangguk setelah nya tak ada percakapan dari mereka, hanya hening
.
.
.
Akhir nya telah sampai di pekarangan natio, zee membuka jendela mobil meminta penjaga membuka kan gerbang
Gerbang pun di buka dan ditutup kembali ketika mobil telah masuk. Zee kemudian masuk terlebih dahulu disusul jinan yang berada di belakang nya
"Zee pulang" ucap zee sedikit nyaring, teriakan itu mampu christy dengar sehingga ia pun pergi kebawah
"Loh kak jinan, LOH ZEE MUKA MU KENAPA!?" Shock christy ketika mendapati jinan berada dirumah tetapi ia lebih shock dengan muka zee yang penuh luka
Christy dengan cepat menghampiri zee lalu menyentuh wajah kakak nya ini
"Shhh sakit christy..." Erang zee karena merasa sakit
"Di apain lagi? Ini juga kok jadi ganti pakaian? Mereka kotorin baju kamu lagi? Duh sini!" Ucap christy menyerbu zee dengan pertanyaan² di akhir dengan menarik lengan zee untuk duduk ke arah sofa
Jinan merasa di abai kan pun menunjuk diri nya sendiri lalu berucap
"Kakak?" Tanya jinan pada christy yang lewat kembali menuju dapur
"Yauda kakak duduk juga disofa, atau mau ku seret?" Ucap christy membuat jinan menggeleng dan langsung pergi mendekati zee
Zee yang juga mendengar ucapan christy tertawa kepada jinan namun tawa nya terhenti karena christy yang kembali sembari menatap nya tajam dan membawa kotak P3k
Christy duduk disamping zee lalu menyuruh zee menghadap ke diri dan mulai mengobati
"Sshh toy, pelan²..." Erang zee
"Ini udah pelan zoy tahan dulu, lagian aku suruh kalo di apa²in tuh bales" omel christy masih dengan mengobati wajah zee
Selesai mengobati wajah zee dan menplaster luka nya christy kembali bertanya
"Dimana lagi?" Tanya christy membuat zee melepaskan jas nya serta kemeja nya menyisakan tank top yang menampil kan memar pada bagian dada nya
Christy kembali menyentuh memar itu dan membuat zee meringis, ia mengambil obat saleb kemudian menggosok kan nya pada bagian yang memar
Jinan hanya memperhatikan kedua adik dari sahabat nya, ia tersenyum bersyukur bertemu mereka dan menganggap nya sebagai keluarga
Jinan adalah anak tunggal namun parah nya ia ditinggal oleh orang tua nya ketika masih smp yang membuat jinan mau tak mau bertahan hidup seorang diri dan mencari penghasilan diwaktu muda
Setelah selesai mengobati christy pun mengembali kan kotak P3k itu pada tempat nya meninggal kan jinan dan zee berdua
Ketika punggung christy tak terlihat lagi akhir nya jinan pun bertanya pada zee
"Kita mau ngomongin apasih zee? Sampai harus sama christy dulu?" Tanya jinan
"Kita mau ngomongin yang dia sama chika itu kak, aku tau pasti nanti christy bakal ngejauh dari chika sedangkan ini bukan salah chika" ucap zee dan jinan pun mengangguk setuju
Akhir nya christy pun kembali sembari membawa minum serta cemilan untuk di hidang kan
"Jadi christy kakak mau bicara soal masalah kenapa kamu ga sekolah" ucap jinan memulai pembicaraan karena zee bingung memulai dari mana, christy memperhatikan apa yang ingin mereka bahas sebenar nya
Lalu zee dan jinan pun mulai menceritakan nya, zee lebih banyak bercerita namun terkadang jinan perlu membantu karena zee yang ngomong belibet
Sesudah menceritakan semua christy agak terdiam mengetahui semua itu
"Hmm yasudah aku serah kan semua nya ke kalian, aku gak akan ninggalin kak chika karena ini bukan salah kak chika, aku juga bakal terus ngawasin kak chika jika bisa" ucap christy sembari tersenyum, membuat zee dan jinan lega dengan keputusan christy
"Kamu tenang aja toy, aku punya temen di kelas kak chika nama nya muthe sama freya jadi nanti aku minta tolong ke mereka buat jagain kak chika" ucap zee memberitahu
"Oh ya biar mereka ga bingung dan ga nolak aku ceritain masalah nya boleh??" Lanjut zee sembari bertanya yang mendapat anggukan dari christy
"Yasudah nanti kita bicarakan rencana nya jangan sampai gagal" ucap jinan
"Mumpung kak jinan disini, kakak nginap dong" ajak zee terus melihat kearah christy seperti meminta persetujuan
Christy yang di pandang pun mengerti dan mengangguk kan kepala nya tanda setuju
"Yah ayo kak, nanti kita latihan bareng di gym" ucap zee membujuk. Ya memang rumah kediaman natio ini luas serta ada berbagai macam ruangan disana
Jinan pun akhir nya mengangguk karena permintaan bocil ini
"Tapi kakak ga bawa baju ganti zoy toy" ucap jinan
"Udah pake punya ci shani dulu nanti aku bilangin hehe" jawab zee dengan semangat
"Astaga zee²" ucap jinan sembari menggeleng dengan kelakukan zee
Udah lumayan banyak menurut ku yah, yasudah sampai sini dulu, thank you karena sudah membaca, dan maaf jika ada typo
Vote and comment👍