Transmigrasi Viola [REVISI]

Von Sechillll

2.8M 174K 2.1K

Bagaimana jika seorang gadis nerd dan sering dijadikan bahan bully di sekolahnya bertransmigrasi ke tubuh gad... Mehr

Prolog
1
2
3
4
5 [REVISI]
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
!!!
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
Epilog

33

40.5K 2.4K 25
Von Sechillll


Haihai!

Gimana kabarnya?

Jangan lupa untuk follow! 🤩🫶


HAPPY READING~

Jam pelajaran olahraga telah selesai. Sekarang kelas Zea diberikan waktu untuk istirahat sebelum kembali melanjutkan pelajaran selanjutnya.

"Sumpah ini gue capek banget anjrot!" Sarkas Vania.

"Lo pikir cuma lo doang apa! Gue juga kali!" Jawab Reina yang masih sibuk mengatur nafasnya.

"Eh, ke kelas aja yok, disini tambah gerah" ajak Vania.

"Kalian duluan aja, Zea masih mau istirahat disini. Entar Zea nyusul" ucap Zea.

Ia benar-benar lelah setelah olahraga. Bahkan untuk berjalan ke kelas pun sangat berat rasanya.

Mereka pun mengangguk mengerti.
"Yaudah kita duluan"

Setelahnya, mereka bertiga berjalan pergi meninggalkan Zea yang masih duduk di bangku dipinggir lapangan.

Ia asik menonton teman sekelasnya yang sedang bermain basket di sana. Saking seriusnya menatap mereka, Zea sampai tak menyadari seseorang menghampirinya.

"Nih buat lo"

Zea mendongak. Ia menatap wajah orang yang tengah menyodorkan sebotol air padanya.

Itu Rafael.

Huh! Rafael lagi, Rafael lagi.

"Ngapain lo liatin gue gitu? Nih ambil" perintah Rafael.

Zea mengangguk kemudian menerima botol tersebut.

"M-makasih kak" Zea tersenyum kikuk.

"Lo gak masuk kelas?" Tanya Rafael.

"Enggak kak, Zea masih mau disini" jelasnya.

Rafael mengangguk paham.
"Kalo gitu gue pergi dulu"

Tanpa menunggu jawaban dari Zea, ia pun berbalik dan mulai melangkahkan kakinya menjauh.

Namun tiba-tiba.

"Awshhhh!"

"Zea! Zea!"

Rafael mendengar suara ricuh dari para siswa-siswi. Ia pun segera menoleh kebelakang.

Rafael tertegun. Ia melihat Zea yang mulai dikerumuni oleh beberapa siswa-siswi disana.

"Lo gimana sih! Makanya kalo main bola tuh liat liat!"

"Ya namanya juga gak sengaja"

"Zea, Lo gapapa kan?"

Zea hanya menggeleng pelan. Ia memegang kepalanya sembari menahan sakit.

Salah satu temannya berniat melempar bola kearah ring basket, namun lemparan tersebut melesat. Bola itu hanya mengenai pinggiran ring kemudian kembali terpantul.

Alhasil, pantulan bola tersebut mengarah pada Zea yang sedang meminum air. Ia ingin menghindari bola itu, namun terlambat.

Bola itu mengenai kepala Zea dengan cukup keras. Hal itulah yang mengundang perhatian siswa-siswi yang langsung menghampirinya.

Zea merasakan sesuatu yang keluar dari hidungnya. Ia pun segera mengeceknya.

"Zea i-idung lo berdarah!" Heboh salah satu siswi.

Zea mengangkat dan memperhatikan jarinya yang memerah karena darah. Kemudian ia kembali menatap beberapa siswa-siswi dihadapannya itu.

"I-ini.."

Brukk.

"ZEAA!"

Melihat Zea yang kehilangan kesadaran, Rafael pun sontak berlari melewati kerumunan tersebut.

"Zea bangun!" Rafael mencoba menepuk pipi Zea untuk menyadarkannya.

Tak melihat reaksi apapun, Rafael langsung mengangkat tubuh mungil Zea dan membawanya kearah uks sekolah.

....

Rafael membaringkan tubuh Zea pada  brankar uks dengan perlahan lalu memperbaiki posisinya.

Senyum Rafael terbit saat ia menatap dari dekat wajah gadis yang sedang tertidur damai itu.

Cukup lama ia memandang Zea. Sampai..

"K-kak?"

Rafael sontak terkejut kemudian dengan cepat mengalihkan pandangannya kearah lain.

Sial.

"Lo udah bangun?" Tanya Rafael basa-basi.

Zea hanya membalas ucapannya dengan mengangguk.

"Kakak nga--"

"Zea!"

Pandangan mereka berdua kini beralih pada ketiga sahabat Zea yang datang bersama dengan teman-teman Rafael. Termasuk twins G.

"Zea lo gapapa? Katanya tadi lo kecentol bola terus idung lo berdarah? Sakit gak? Zea ad--"

Plak.

"Awshh! Sakit anjing!"

Reina mengusap-usap pelan keningnya yang baru saja terkena centilan maut dari Vania.

"Lo sih, ngapain nanyain orang kek lagi dikejar setan" timpal Vania.

"Ya namanya khawatir"

"Zea, kepala kamu masih sakit gak?"

Zea menatap kearah twins G yang menghampirinya dengan wajah khawatir.

Zea tersenyum.
"Udah enggak kok bang"

"Beneran?" Tanya Gibrant memastikan.

Zea mengangguk mantap.

"Kalo gitu gue pergi dulu" pamit Rafael.

Rafael tersenyum tipis pada Zea. Ia kemudian melangkahkan kakinya perlahan berniat untuk keluar.

"Tunggu kak"

Semua pandangan kini tertuju pada Zea yang tengah duduk di atas brnakar.

Rafael mengangkat salah satu alisnya, seolah mengatakan "kenapa?"

"Makasih ya kak udah ngantar Zea kesini" ucap Zea tulus dengan senyum manisnya.

Salah tingkah. Itulah yang sekarang Rafael rasakan. Ia benar-benar salting dengan dengan perkataan Zea baru saja, tetapi ia menutupinya dengan wajah datarnya.

Rafael mengangguk.
"Hmm"

"Ekhemm! Kalo salting ya salting aja kali, gak usah sok cool gitu" ucap Aksa menyindir.

"Keterlaluan banget lo Sa, kalo ngomong suka bener" timpal Garry.

Mereka semua pun tertawa.

Eh maksudnya semua kecuali Rafael:|

"Terserah" ucap Rafael singkat.

Iapun segera melangkahkan kakinya menjauh dari uks.

"Aelah si bos mah kalo malu keliatan banget HAHAHA!"

Rafael masih bisa mendengar perkataan sindiran dari teman-temannya itu. Awas aja.

Rafael kini berjalan di koridor sekolah. Namun ia bingung melihat wajah para siswa-siswi yang tersenyum aneh padanya.

Ia makin bingung saat tidak sengaja mendengar bisik-bisik dari para siswi-siswi.

"Eh, tadi kak Rafael keren banget anjir waktu ngangkat Zea ke uks"

"Ia gue juga liat, beruntung banget jadi Zea"

"Iya kann? Mereka itu kayaknya cocok banget deh"

"Setuju, daripada ama si putri licik itu, mending kak Rafael ama Zea"

"Ia apalagi Zea itu cewe baik terus polos,  bakalan gue jadiin best couple ini mah"

"Ekhem"

Sontak siswi-siswi itupun menatap kearah orang yang baru saja mereka perbincangkan.

"E-ehh hai kak"

Rafael tak menjawab. Ia kemudian melangkah melalui mereka begitu saja dengan wajah datarnya.

Jika kalian pikir Rafael marah, berarti kalian salah anjir!. Buktinya sekarang ia tengah senyum-senyum sendiri.

Aduhh🤩






Hahaha!

Gimana? Gimana?

Eh sebenarnya author gak tau cara tamatin ceritanya itu gimana😭

Maksudnya gak tau endingnya tu mo dibuat gimana

Kalian mau bantu gak? Hehe..

SEE YOU NEXT PART 😽🫶

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

1.2M 122K 57
(SELESAI) [Revisi di versi cetak] sequel (Transmigrasi Vanka) Bagaimana jadinya seorang badgirl, cerdas dengan sejuta prestasi, dingin, memiliki ma...
3.4M 372K 65
Transmigration? Really? Ini cerita klise yang menceritakan tentang seorang gadis yang berada ditubuh gadis lainnya yang memiliki kisah cerita yang s...
155K 10.1K 57
Cerita ini hasil dari pemikiran saya sendiri, PLAGIAT DILARANG ❌ MENDEKAT. Typo di mana-mana! **** Gadis SMA yang menjadi korban bully di sekolahnya...
4.7K 357 18
[ANASTASYA SERIES 2] GENRE :FANTASY, ROMANCE BUDAYAKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA! PLAGIAT JAUH-JAUH!!! Rank: #02 on Anastasya : 14-09-2023 _____________...