New Soul

Von wiwichan5050

104K 11.4K 820

Seorang juru masak dan YouTuber yang populer dengan 10 juta fens lebih, pria ramah walau sedikit pendiam dan... Mehr

BAB 1 > new soul .
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
bab 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29 (Revisi)
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36 > End Season 1
BAB 37 > New Season

BAB 2

7.1K 612 131
Von wiwichan5050


Dua minggu berlalu dan leon sudah menikmati hidupnya yang indah sebagai leon . Dia dengan bahagia menjalani hari dengan kemalasan sempurna .menghabiskan hampir semua Waktunya di kasur kecuali saat dia ke sekolah ,makan , atau sekedar keluar menghirup udara alam.

Karna itu pula si medusa tak bisa memamerkan bakat dramanya.

" Beginilah seharusnya hidup." Ucapnya sambil menyesap teh hijaunya dengan tenang , menatap pemandangan di luar jendela yang langsung terarah pada sebuah taman bunga dan pepohon bergaya yang sejuk .

Dia menutup mata menikmati angin yang menghembus . surai perak nya yang bak kapas ikut melambai karna hembusan angin .

Wajah tampan  yang imut itu dengan tenang menatap ke depan tanpa terganggu dengan pelayan pelayan yang sesekali lewat .

"Tuhan berikan aku keturunan seperti ini ." Batin kagum pelayan yang sengaja lewat hanya untuk melihat sekilas wajah sang tuan muda yang di rumor kan .

"Bukan kah tuan muda sangat tampan ?." Ucap pelayan pada tiga teman nya .

" Hu'un! , Ku rasa dia akan sukses menjadi Idola hanya dengan wajahnya. "

"Jika calon anak ku memiliki wajah seperti itu ,aku akan menyembah 100 tuhan ! ." Ucap yang lainya .

Mereka kompak mengangguk . Sedangkan lina yang tak sengaja mendengar gosip rekan kerjanya hanya bergidik ngeri .

"Mereka tidak tau saja sikap biadab anak itu  ." Batin nya . Kejadian dua Minggu lalu sungguh masih berbekas di jiwanya menciptakan trauma yang mendalam ,dia sungguh berhenti saja dari pekerjaan nya andai saja dia tidak punya perut perut untuk di beri makan .

Dia menggerakkan lidahnya lalu meringis sakit . "Hugh!  ,kapan lidah ku akan sembuh ? ."

BRAK!

Pintu di tendang hingga terbuka dengan kasar . Menunjukkan remaja laki laki pirang menatap tajam ke arah leon yang memunggungi nya .

Leon menutup mata sambil meminum teh nya lagi . Tak Acuh terhadap bencana yang setia menghancurkan harinya.

" AAGG SIAL! . AKU SUDAH MENYURUH MU MENYIMPAN NYA DI TAS KU KAN ,KENAPA TIDAK ADA ! . GARA GARA KAU , AKU DI TERTAWAKAN YANG LAIN! . " Deyan berteriak murka dengan celotehan nya . Pasalnya , kemarin dia telah menyuruh Leon menyimpan flashdisk
untuk presentasi nya di tas ,namun Leon tidak melakukan nya!.

"Jshdjsijskaknskskajsnan ...." Celotehan deyan seakan menjadi bunyi kepakan nyamuk di telinga leon . Anak itu hanya memandang ke depan tenang , mengabaikan Deyan sepenuhnya .

Deyan mengepalkan tangan nya . mendapatkan pengabaian yang ia tidak suka . Dia tidak suka saat seseorang mengabaikan nya ,dan bocah perak itu sudah mengabaikan nya ratusan kali selama dua minggu ini ! .

"Sialan . Beraninya bajingan Seperti mu mengabaikan ku!!! ." Ucap nya murka . membalikan kursi leon hingga bocah itu sekarang dapat menatap nya.

Leon menatap anak nakal itu datar,lalu membuang muka ke samping . "Dimasa ini ,anak anak sungguh menjengkelkan ."

Lagi pula Leon tak punya waktu menjadi babu deyan .cukup pemilik asli yang mau mau saja dijadikan babu di rumah sendiri .

"Kamu mau ." Tawar Leon . Memberikan cangkir tehnya pada deyan .

Deyan meminum semua isinya dengan rakus , untuk menyegarkan kepala nya yang panas.

Tapi.Walaupun dia diberikan minuman yang enak ,Deyan tidak akan melepaskan Leon .

" dimana kamu menyimpan nya! Brengsek! ."

Leon berdecis pelan karna percikan menjijikan menerpa wajahnya . "Kamu jorok."

"JAWAB !."

" Masih ada di lacimu ,tau! . Beraninya kamu menyeruh ku .memang nya kakimu buntung! ." Ucap Leon tak kalah sinis.

" Katakan saja kalau tidak mau! . Aku akan menghajar mu kalau nilai ku turun." Menatap Leon dengan tatapan sangat tajam .

Leon menggulir matanya malas dan dengan kesal melepaskan cekalan deyan di kerahnya .

"Memangnya aku peduli ."  Gumam nya dengan suara kecil ,namun masih dapat didengar oleh Deyan .

Deyan mengeraskan rahangnya ,lalu mencengkram kerah piyama Leon . " Kali ini aku benar benar akan menghajar mu."

Leon menguap sebentar ,sudut matanya mengeluarkan sedikit air  menandakan betapa mengantuk nya ia ,di tambah deyan yang terus berceloteh .

"Mau bagaimana lagi ? . Aku kan lagi sakit . Kamu jahat sekali mempekerjakan orang sakit ." Ucap leon dengan tampang malas nya .

Deyan menatap si bungsu yang setia memakai pakaian tidur nya bahkan sampai jam 2 siang! . Siapa yang tidak mandi sampai sesiang itu ! ,Hanya orang jorok yang melakukan itu .

Deyan menatap Leon dari atas ke bawah , jujur saja adik nya satu ini semakin menggemaskan dari hari ke hari . Apa lagi dengan piyama beruang berwarna putih , dia terlihat  lembut untuk di peluk .

" Sial. apa yang sedang ku pikirkan." Batin Deyan sambil berdehem mengusir pemikiran nya yang terlintas saat melihat Leon .

" Ehem! . Sebagai kompensasi, buatkan aku Steak." Menggaruk pipinya dengan canggung , dia sudah cukup mencicipi masakan Leon ,dan semuanya lezat . Dan sekarang dia ketagihan masakan nya.

"Gak mau."ucap leon sambil membaringkan dirinya di kasur.rasanya dia tidak cukup berbaring .andai saja tidak ada setan rakus ini  .

" Apa susahnya sih!."

Leon melambaikan tangan nya malas ." Suruh koki . Aku tidak mau jadi pembantu mu ,kak ."

"AKU INGIN STEAK. ITU HUKUMAN MU KARNA KESIALAN KU HARI INI !." Ucapan deyan itu terdengar seperti rengekan anak kecil pada sang ibu yang tidak mau memberikan apa yang dia inginkan .

Dan itu sukses membuat leon kesal bukan main. "Anak ngen." Bergumam kesal

"Aku tidak mau, suruh koki . Jangan manja ."

Deyan mengeram kesal . Semenjak hari itu Leon tidak mudah di suruh suruh ,dia merasa cukup kehilangan.

"AGGGGGH. TURUN KAN AKU !." Leon membulatkan matanya saat sang setan pengganggu menggendong nya selayaknya karung beras .

Deyan mencekal betis mulus leon ,lalu berucap ." Aku ingin Makan itu ,dan kamu harus memberikan nya !."

" Ini lah contoh anak setan." Melirik Deyan dengan kesal.

kasur : ('д') kenapa kamu meninggalkan akuh

.

.

.

.

Leon memasak dengan perasaan lassu dan kesal .dia memang suka memasak untuk orang lain ,tapi di paksa seperti ini .Sangat menyebalkan.

"Aku beri racun tikus saja ya? ." Batin nya yang hanya berakhir rencana karna tidak punya keberanian .

Hidup malas di penjara ,tak seindah itu ok . setidaknya nya di sini dia bisa menikmati fasilitas sang duda kaya walaupun hanya di anggap sebelah mata .

Leon menaruh masakan nya di depan Deyan .

Deyan yang setia menunggu Steak nya ,menatap sesuatu di depan nya dengan bingung. Itu bukan Steak .

" Apa ini?."

Di hiasi daun bawang di atas nya ,bumbu menyelimuti daging ayam . Dan bau yang cukup menyengat . terlihat cukup enak di mata deyan.

"Kamu tidak berniat meracuni ku kan ? ." Ucap deyan sambil mengambil nasi ke piring nya .

"Sedikit ."gumam leon dengan suara kecil .

Deyan dengan ragu memadukan nasi bercampur itu ,lalu memasukan nya kedalam mulutnya .

"......."

"Ini . Ini nama nya apa ?."

"Rendang .gitu aja gak tau ,dasar anak orang kaya ."

".....Rendang ....."

Daging ayam yang lembut sedikit kasar juga mudah di kunyah bercampur bumbu pedas gurih dan asing membuat perpaduan luar biasa di lidah barat deyan .

Rendang yang di masak dengan banyak bumbu dan di masak lama ,menantang jiwa koki Leon . Merepotkan memasak hidangan itu hanya untuk orang semenyebalkan orang ini .

"Sudahlah . Lagian sudah terlanjur."

"Masakan mu luar biasa ." Puji deyan refleks , jika dia mengatakan ini tidak enak dia akan menjadi pembohong besar . Setidaknya leon handal dalam hal satu ini.

"Aku memang luar biasa . "

"Aku mencium bau enak berbeda di sini . Koki memasak hidangan baru ?." Deo datang sambil menenteng tas nya di pundak ,masih memakai seragam sekolah nya .

Deyan hanya menoleh sebentar lalu lanjut memakan makanan nya .

"Eh . Kamu yang memasak ." Melihat leon yang masih memakai celemek bergambar Doraemon .

"Iya kenapa ?."

"Tidak . Kamu hanya terlihat menggemaskan ." Ucap deo memandang leon .

"makasih ."

Deo melirik deyan yang sangat menikmati makanan nya ,dia bahkan terlihat akan memakan piring nya .

Jika deyan sampai makan dengan cara ekstrim seperti itu , pasti itu hidangan yang enak . Walaupun terlihat aneh , Deo ingin mencoba sedikit .

Mata nya bergulir , Melirik leon ."ehem !."

Leon menatap nya malas ." Satu tambah satu dua , dua anak setan ."

"Duduk ,akan ku ambil kan ." Dengan langkah nya yang malas , dia pergi untuk mengambil sepiring rendang lagi . Kenapa si dia sampai begini ? .

"Jangan sentuh itu,bajingan !." Deyan dengan agresif menepis tangan deo yang ingin menyentuh daging di piring nya .

Deo meneguk salivanya . terlihat sangat ingin sambil menatap deyan yang terus makan tampa berniat berbagi .

Trak..

Dia menoleh . Mendapati sepiring daging berbumbu di piring nya .

"Makan . Aku tidak suka melihat orang kelaparan ."ucap Leon sambil melepaskan celemek nya .

Deo mengangguk saja . Dengan cepat mengambil nasi lalu menyantapnya dengan kecepatan kilat .

"Ah ini luar biasa ." Perutnya yang seharian kosong di sambut dengan hidangan yang enak dan gurih .

Melihat dua setan itu makan dengan nyaman membuat sisi koki leon merasa puas . Dia cukup menikmati melihat mereka mr ,makan masakan nya namun kantuknya semakin tak bisa di tahan .

Dia menguap panjang ."ah .aku meninggalkan kasur ku ,jangan sampai dia kesal ."

Kasur : ( ͠° ͟ʖ °͠ ) aku sudah kesal .

"Kenapa kamu pergi ? ." Ucap deyan saat melihat leon melangkah .

"Tidur ."

"Tapi kalau aku mau lagi ! ? . Kamu juga memberikan punyaku pada deo !." Ucap deyan tidak terima  sambil menunjuk dengki ke deo yang makan tampa masalah.

"Pakai 'kak' ."

"Panggil aku 'big boss' dulu ." Ucap deyan angkuh.

"Lebih baik kamu mengambil kepala ku ."balas deo tak suka .

Deyan melempar garpu di samping nya pada deo .

Namun untungnya sang kakak cepat menghindari sebelum garpu runcing itu mendarat di urat leher nya .

"Bangsat !."

"Bangsat too kaparat!." Mengacungkan jari tengah nya pada deo.

Leon mengelah nafas lelah , melanjutkan langkahnya tampa peduli .

"LEON AKU MAU LAGI . LAGI !." ucap mereka berdua .

"Makan tai kalian saja ." Leon melambai tak acuh ,lalu memasuki lift menuju kamarnya .

Deyan dan deo menampilkan raut cemberut mereka . Rendang sepiring penuh ini seakan tak cukup untuk mereka .

"Aku akan menyuruh leon masak dengan wadah yang lebih besar ! Hanya untuk ku ! ." Batin mereka , merencanakan siksaan untuk kukang pemalas itu .

"Kakak~ .aku mencium bau enak di dapur tadi . Apakah koki memasak hidangan enak ?."

Suara manja familiar itu terdengar . membuat keduanya langsung memakan semua daging yang tersisa di piring masing masing .cara makan mereka tak lebih seperti cara makan para babi .

"Kakak- .eh ? ." Indria memiringkan kepalanya melihat kedua kakaknya duduk di maja makan dengan elegan dengan beberapa piring kosong yang kotor di depan mereka .

Deo yang makan paling rakus mengambil tisu ,mengusap mulutnya dengan anggun . "Indri jangan teriak di meja makan . Tidak sopan ."

Deyan yang makan paling berantakan mengangguk . Memperbaiki cara duduknya dengan cool ."jangan menganggu orang makan juga . Kamukan berpendidikan ."

Indria hanya mengedipkan matanya beberapa kali . "Em . Aku tadi mencium bau yang sangat enak ,jadi aku ingin-."

"Ah itu sudah di habis . "Potong deyan membersihkan daging yang menempel di gigi nya dengan kuku nya

"Tapi aku sangat ingin ." Ucap indria manyun.

"Tenang saja indri .kamu juga akan memakan nya . " Hibur deo .

Indria langsung memekarkan senyuman berkesung itu .

"Benar . Kalau sampai dia tidak memberimu rendang . Kami akan membantu mu membunuh nya ."tambah deyan meyakinkan .

"Tidak usah sampai-."

"Tenang saja kami akan mendapatkan rendang untuk mu !!." Ucap saudara kembar untuk berbarengan dengan mata berbinar .

"Aku ingin memakan rendang buatan leon lagi !." Batin deo menatap piringnya sambil bersemirik .

"Dengan alasan ini .aku tidak perlu gengsi meminta !." Batin deyan tertawa .

Melihat tingkah kedua kakak angkatnya yang tampak aneh . Membuat indria bingung sendiri . "Dan siapa 'orang itu '? ."

__

Suara ramai para manusia pendosa melenggok lenggok kan pinggang dan pantat mereka . Pendosa tidak takut neraka memang .

Lampu heboh dan music nikmat seakan meramaikan suasana gemerlap ini .

Di meja vip terdapat tiga anak muda terlihat menawan dengan perawakan mereka .

Walaupun usia mereka masih lima belas tahun di meja mereka sudah berserakan botol alkohol juga batang batang rokok .

Orang orang dewasa yang melihat itu samasekali tak berniat untuk menegur bahkan melirik pun enggan .

"Hah anak anak itu masih 15 tahun tapi sudah merokok dan minum minum . Generasi muda negara ini sudah tercampur air comberan ." Ucap salah satu pengunjung ,menghelah nafas miris .

"Ssssut ! . bagai mana kalau mereka mendengar mu !."

Salah satu pelayan yang merupakan pelayan baru tak tau menahu tentang bocah bocah smp itu . Di buat terkejut bukan main . Mereka anak di bawah umur ternyata! .

"Aku tidak rela anak anak tampan seperti mereka harus terjerumus di dunia gelap .kasian juga orang tua mereka." Batin nya .berniat baik

Berjalan menuju ketiga anak muda itu duduk .

"Adek adek imut kenapa kalian bermain di sini ? . Lebih baik kalian pulang saja okay .lagi pula kalian masih di bawah umur untuk berada di tempat ini ." Ucap pelayan wanita itu lembut .

Ketiganya menoleh . Tatapan tatapan tajam dan dingin langsung menerjangnya membuat pelayan yang awal nya tersenyum manis bak gula langsung bergetar takut .

"Ganggu banget si ."ucap salah satunya sambil melanjutkan bermain game villain to kill di ponselnya. sedangkan yang satu nya memilih tidak peduli .

"Yang kamu maksud itu. Kami ? ." Ucap Anak dengan netra hitam pekat .

"Ha h i itu ."

Anak itu berdiri dengan mulut yang menghisap sebatang rokok .

Dia berdiri di depan pelayan itu , tinggi nya melampaui sang pelayan sangat tak mencerminkan anak esempe .

"Huuf...."

Pelayan tersedak karna asap rokok yang menerpa wajah nya . Dia yang tak tahan dengan asap rokokpun batuk tampa sadar .

"Ehe .kamu tidak tahan asap rokok ,kenapa bekerja disini ? ." Ucap nya sambil mendorong kepala pelayan dengan agak keras .

"M maaf kan saya . "Ucap pelayan itu bergetar takut ,tak sanggup untuk melihat langsung tatapan tajam itu .

Anak itu menetap sang pelayan dari bawah ke atas .

"Sudahlah . Pergi sana . Jangan ganggu kami ." Menghisap putung rokok nya lalu berbalik untuk duduk bersama kedua teman nya lagi .

"B baik !." Pelayan itu berjalan cepat .menjauh sejauh jauhnya .

"Hei hei ! ." Salah satu pelayan senior memanggil pelayan tadi dengan teriakan kecil .

"Kamu pelayan baru ya . "Ucap nya dengan suara pelan.

"I iya senior ."

"Hey ,ku peringatkan ya . Kamu jangan mengisik mereka lagi kecuali kalau bos menyuruhmu melayani mereka .kalau kamu sampai bermasalah dengan mereka club inipun akan mendapatkan imbasnya ! ." Melihat wajah serius seniornya membuat punggung nya berkeringat dingin .

"Memangnya mereka siapa ? . "

"Kamu tidak pernah lihat tv ya ?, orang seterkenal mereka sampai gak tau .kudet . "

"Aku tidak punya tv."

"Radio ,ponsel ?."

"Tidak ."

" kamu ini miskin sekali ternyata ." Menatap kasihan pada pelayan itu yang di ketahui bernama mina .

"Ini lah hidup .jadi mereka siapa ?."ucap nya memaksa .

"Tck  .Kamu lihat yang tadi bicara sama kamu ."

"Iya .yang itu kan?." Menunjuk pada anak yang terus merokok sambil menuangkan alkohol di gelas nya .

"Eh jangan tunjuk .kamu gila ya !."pelayan senior itu lekas menurunkan tangan mina .

"namanya draio drafares . Anak bos mafia !."

"M mangfia ?."

"Iya . Bisa di bilang ayahnya itu bos nya para preman yang berkelas . Kamu tau kan pekerjaan mafia kek mana ? ,kartel narkoba , penyelundupan orang, pemerasan pejabat, perdagangan senjata, alkohol, rokok, hingga prostitusi."

"Bukan cuman itu . katanya mereka juga punya cabang di dunia bawah !."

"Ada yang namanya dunia bawah ?. disana jual bakpia gak ? ."ucap mina polos .

Karna kesal sang senior menjitak kepala mina .

"Kenapa?."

"Kamu ngeselin ,gitu aja gak tau ."

"Ya .senior juga ngapain pakai istilah gk jelas."

"Pokok nya dunia bawah! ,gak tau juga si . Tapi di sana itu perkumpulan para penjahat kelas kakap ,juga tempat yang dinamakan pasar gelap . "Senior berucap dengan sangat serius.

"Apa lagi ini ."

"Itu tempat jual beli organ manusia katanya . "

Mendengar ucapan senior mina menjadi merinding sendiri . "Ih ngeri banget . "

"Nah yang satu lagi . Kamu liat mereka tapi jangan nunjuk,bisa mati kita ." Ucap senior hanya di angguki mina.

"Yang lagi mainin ponsel itu ."ucap senior lagi ,merujuk pada anak laki laki yang meletakan kakinya dimeja. Bola mata coklat sayu ,dia terlihat seperti anak baik baik namun tingkah nya berbanding terbalik .

"Eh . yang satu ini ,mirip bapak ketua *DPR ."ucap mina memicitkan matanya .(*dewan perwakilan rakyat)

"Emang iya ."

"Apa !." Mina terserang syok mendadak . Dia melihat anak bermata sayu itu lagi ,di depan nya terletak botol alkohol yang sudah di minum .

Tiba tiba saja hati nya patah hancur berkeping keping .

"Aku tak menyangka . Bapak ketua yang lembut , perhatian sama rakyat ,juga tampan .punya anak kayak gitu .sedih banget ." ucapnya meneteskan air mata ,tampak begitu sakit hati .

"Inilah hidup ."menepuk punggung junior nya lembut .

"Kamu tau nama anak bapak ketua dpr itu ?."

"Enggak ." Ucapnya sambil menangis sakit hati.

"Namanya aigen evgan ." (Jujur aja ,saya ngasal kasi nama . *aigen Terinspirasi dari merek baigon)

"Kok bisa ya anak ketua dewan perwakilan rakyat .macam anak preman pasar kayak gitu ya ." Ucap Mina miris .

" Dia itu punya bapak ketua dewan ,ibu direktur utama perusahaan ternama.gimana gak somphong tu anak ? ,Berasa yang punya dunia mungkin dia ."ucap senior dengki dan iri mendara daging . Dia kan cuman anak nelayan ,ibunya pun tukang jahit keliling gimana gak kena penyakit hati kronis ? .

" Heran tapi nyata  ."

"Kamu maklumin aja . Anak pejabat kan gitu biasanya ,macam si mario dandy ."ucap senior dengan wajah julidnya menyindir almarhum .

"Ih jangan bahas dia! ,Aku jadi gak mood . Author juga nanti masukpenjara ,kasihan ."langsung menutup mulut seniornya yang julid abis .

"Iya si wiwik kan masih punya tanggung jawab membebani orang tua . "Senior mengangguk mengerti .

"Okay lanjut . "

"Hem . Kamu liat yang lagi ngasah pisau itu ,kek mau bunuh orang itu ." Ucap senior pada mina.

Mina mengangguk menatap anak yang duduk di tengah ,netra merah tajam bak elang tampang menawan bak dewa yunani . Sekali lihat pun orang sudah ketagihan melihat wajahnya yang tampan dan seksih.

"dia ganteng banget gila . Beneran anak smp?!. mamanya siapa si ?."

"Eder Ariesta . "

"Penerus satu satunya keluarga ariesta . "

Mina langsung menoleh pada sang senior seolah tak percaya .

"KELUARGA ARIESTA ? ." setelah mengucapkan itu mina tiba tiba puyeng .

Untungsaja sang senior menangkapnya kalau gak dia bisa jatuh ke dasar neraka .

"Kamu kenal ?. Aku kira anak pedesaan kek kamu gak bakal kenal sama keluarga bangsawan kayak mereka ."

"Kenal lah ,aku gak sekudet itu kali . Keluarga Ariesta itu kaya banget ampe mereka punya 40 pulau pribadi ,300 mobil seprot , 10 mansion ,9 helikopter , 20 vila-.

"Udah udah . kekayaan mereka gak cocok buat perutku yang terbiasa sama ikan kering ."

"Ok ."

"Huh mereka mungkin bisa buat satu negara pake uang uang mereka . Kapan si aku punya the money and power ? ." Kini giliran sang senior yang menangis mengingat kemiskinan nya yang sampai ke tulang .

" Impossible si . Ampe dajjal keluar dari rahim kamu pun gak bakal kesampaian . sabar sabarin aja ."

"Huh . Tapi btw mereka itu punya berapa perusahaan si ? ." Tanya senior.

"Emmmm . perusahaan makanan , kosmetik ,minuman ,perhiasan ,dan yang bergerak di bidang hiburan .cuman itu si yang ku tau ."

"Hahahaha , Kayaknya aku bahkan gak sebanding sama air kencing mereka." Tertawa hambar .

"Inilah hidup ." Menepuk punggung seniornya pelan .

>><

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

35.6K 1.3K 42
[COMPLETED] Following the broken engagement with the Crown Prince while struggling to adapt to her new environment, Myrtle Edelwyse now needs to marr...
475K 34.2K 53
I have always seen myself as a savior from the depth of the sea--a place that I have long conquered. But when you appeared right before my eyes, I re...
26.6K 1.2K 37
| COMPLETED | | UNEDITED | Ally Cole, an ordinary person, was engrossed in reading an online novel while walking down the street when she was suddenl...