I Love My President Though He...

By MadeInEarthh

103K 5.5K 899

SELURUH KARYA MADE IN EARTH DILINDUNGI OLEH PROFESIONAL HUKUM PURE PUBLISHING!! PLAGIAT AKAN DIKENAKAN DENDA... More

Sinopsis
Prolog
He Is Psycho 1 : Aku Ini Sosiopat
She Is Psycho 2 : Suatu Hari Di Pagi Hari
He Is Psycho 3 : Hati Nurani
She Is Psycho 4 : Alberto
He Is Psycho 5 : Apa ... katamu?
She Is Psycho 6 : Samuel Hanya Milikku
He Is Psycho 7 : Sebenarnya, Siapa?
She Is Psycho 8 : Ayah Samuel
He Is Psycho 9 : Senapan
She Is Psycho 10 : Galaxy Wilkinson Philips
He Is Psycho 11 : Keluarga Besar Wilkinson
She Is Psycho 12 : Diskon 1 Gratis 1
He Is Psycho 13 : Membunuhnya
She Is Psycho 14 : Permen Kapas
She Is Psycho 15 : Bunuh Saja
He Is Psycho 16 : Nafelly Gila
She Is Psycho 17 : Selamat Tinggal ....
He Is Psycho 18 : Nafelly Berbohong
She Is Psycho 19 : Sadarilah Posisimu
He Is Psycho 20 : Dia Tidak Membencimu
ALVA ADA DI DREAME DAN INNOVEL!!
She Is Psycho 21 : Ada Yang Ditutupi
He Is Psycho 22 : Cinta Itu ....
She Is Psycho 23 : Kau Bukan Paman Alberto
He Is Psycho 24 : David
She Is Psycho 25 : Jangan Pergi
He Is Psycho 26 : Paman
She Is Psycho 27 : Dia Pasti Kembali
He Is Psycho 28 : Keluarga Wilkinson
She Is Psycho 29 : Aku Merindukanmu
He Is Psycho 30 : Tidak Boleh Mati
She Is Psycho 31 : Itu Hanya Selimut
Giveaway

He Is Psycho 32 : Keluarga Sultan

212 10 0
By MadeInEarthh

Pada akhirnya, Samuel meminta bantuan pada grup anak-anak sultan yang merupakan anak-anak dari teman-teman Felix. Nafelly tidak berhenti menangis. Dan Samuel bingung bagaimana cara meredakan tangisannya atau menghiburnya. Jika itu Alberto, dia hanya butuh satu atau dua kalimat untuk menenangkan Nafelly. Namun, Samuel berbeda. Menghibur orang lain sangatlah susah.

[GRUP KELUARGA SULTAN]

[Samuel :
Urgent!! Anak pungut Alberto menangis dan aku tidak tahu bagaimana cara menghentikan tangisannya
Yang bisa memberiku ide, akan kuberikan apapun yang kalian mau!]

[Wibu Reinhard :
Apa pun?
Kalau begitu, beri aku tubuhmu.]

Samuel menatap kalimat itu dengan pandangan datar sekaligus jijik. Dia melirik Nafelly yang masih menangis di kursi samping pengemudi. Samuel membuang napasnya pelan dan kembali mengetikkan sesuatu di ponselnya.

[Samuel :
Farrell, kau masih bisa bercanda?
Aku serius, Bajingan!]

[Wibu Reinhard :
Wkwkwkwk
Hsqhsqhsqhsq
Aku cuma bercanda buahahahha]

[Samuel :
Apa yang bajingan ini katakan?
Bicaralah bahasa manusia]

[Manusia Normal Reinhard :
Itu cara ketawa orang Indonesia]

[Alva Tukang Amnesia :
Dia sangat kuno]

[Wibu Reinhard :
Aku bisa membantu!
Kau tahu aku sudah menentukan pekerjaan hidupku, bukan?
Aku menjadi psikolog, sekarang
Mau berkonsultasi denganku?]

[Samuel :
Lololololol
Orang gila menjadi psikolog
Aku tidak bisa membayangkannya lmao]

[Manusia Normal Reinhard :
Wkwkwkwk]

[Alva Tukang Amnesia :
Wkwkwkwk
Darrell, kau mendahuluiku]

[Wibu Reinhard :
Aku akan datang ke rumahmu hari ini
Kau akan melihat kehebatanku, nanti
Buahahahahaha]

[Samuel :
Darrell, kurasa saudara kembarmu yang harus kau bawa ke rumah sakit jiwa]

[Manusia Normal Reinhard :
Aku akan mempertimbangkannya]

[Wibu Reinhard :
Dengarkanlah kata-kataku yang cerdas ini, wahai manusia.
Menjebloskan orang ke rumah sakit jiwa membutuhkan izin wali. Kalian para domba-domba bodoh tidak mengerti yang seperti itu
Huh!]

[Alva Tukang Amnesia :
Kick aja bisa nggak, sih?
Sebel banget.]

[Samuel :
English, please!
Ada yang tidak bisa bahasa Indonesia, di sini]

[Lucy :
Aku akan pergi berbelanja!
Aku bisa membawanya denganku.]

[Samuel :
Jika bisa, jangan perempuan
Dia agak tidak waras]

[Lucy :
Alberto memungut anak gila?]

[Wibu Reinhard :
Sudah kubilang jangan bercanda seperti itu pada Lucy
Dia lebih tidak normal daripada manusia lainnya
Lihat? Dia menganggapnya serius]

[Lucy :
???????????]

[Alva Tukang Amnesia :
Biasa aja tanda tanyanya bisa nggak, sih?]

[Samuel :
Alva!!!!! English please!!!]

[Manusia Normal Reinhard :
Tidak seperti itu, Lucy
Dia bukan anak pungut Alberto
Dan dia bukan orang gila
Samuel hanya mengejeknya]

[Lucy :
Azazel sudah menjelaskannya padaku
Tapi terima kasih, Darrell!
Aku sebenarnya akan pergi ke mall bersama Azazel
Kupikir bagus untuknya menghabiskan uang di mall]

[Samuel :
Dia miskin, Lucy
Dia tidak memiliki uang sepeser pun]

[Lucy :
Jadi dia benar-benar orang gila?]

[Alva Tukang Amnesia :
Hadeuh!]

[Manusia Normal Reinhard :
Lucy!!]

[Wibu Reinhard :
Kau tahu?
Kadang dia menggemaskan
Tapi kadang dia menyebalkan saat kumat seperti ini]

[Rabella :
Lucy, aku ikut!!]

[Lucy :
Maksudku, orang gila bahkan memiliki uang sepeser, bukan?
Bella, aku pergi ke mall, kali ini. Bukan butik. Apa tidak apa-apa?]

[Rabella :
Tidak apa-apa
Aku juga ingin bersenang-senang]

[Alva Tukang Amnesia :
Sayang, kenapa kau tidak menghubungiku?]

[Rabella :
Kau sedang sibuk
Aku dengan Lucy saja
Tidak apa-apa, Alva
Aku akan menghubungimu nanti]

[Alva Tukang Amnesia :
Kalau begitu, aku akan menyusulmu
Atau haruskah aku jemput?
Aku akan menjemputmu sekarang]

[Wibu Reinhard :
Bucin tai]

[Rabella :
Oni-chan, maksudnya apa, ya?]

[Wibu Reinhard :
Tidak, sayang
Aku hanya berkata bahwa kalian saling MENCIN TAI
Tadi adalah auto keyboard hehehe]

[Manusia Normal Reinhard :
Awokokokokowkwowkwok
Bella, kalau begitu, aku ikut juga.]

[Samuel :
Dasar sister complex]

[Lucy :
Baiklah, kalau begitu, kita akan bertemu di tengah
Sammy, di mana kau sekarang?]

[Samuel :
Di dekat kantorku
Dan berhentilah memanggilku Sammy]

[Lucy :
Baiklah, kalau begitu kita bertemu di dekat kantor Sammy]

[Samuel :
Lucy T.T]

[Rabella :
Okay, kita bertemu di dekat kantor Sammy]

[Manusia Normal Reinhard :
Okay, kita bertemu di dekat kantor Sammy]

[Wibu Reinhard :
Okay, kita bertemu di dekat kantor Sammy]

[Alva Tukang Amnesia :
Okay, kita bertemu di dekat kantor Sammy]

[Adik Gila :
Kalian tau kalau aku artis terkenal, bukan?
Aku tidak bisa ikut
Dan jangan lupa untuk bertemu di dekat kantor Sammy]

[Alva Tukang Amnesia :
Aowowowkwowkowkwowkwowkwokw]

[Wibu Reinhard :
Hsqhsqhsqhsqhsqhsqhsqhsqhsqhsqhsq]

Samuel memejamkan matanya dengan sebal melihat template yang digunakan orang-orang dalam grup. Dia menghela napas panjang dan menoleh pada Nafelly yang masih mengusap mata dan hidungnya dengan tisu. "Apa kau sudah tenang?" tanyanya pada Nafelly.

Nafelly hanya menjejalkan tisu-tisu itu ke dalam plastik bungkus tisu. "Tisunya habis," gumamnya sambil menarik lengan pakaiannya, mengusap hidungnya yang berlendir.

"Hey, hentikan!" Samuel menarik tangan Nafelly, mengerutkan alisnya dan berdecak sebal. "Apa yang kau lakukan?! Kau akan membuat hidungmu lecet."

Nafelly mengerutkan alisnya dengan tidak nyaman. Matanya masih memerah, hidungnya juga, begitu pun dengan pipinya. "Tapi hidungku berlendir."

"Tapi kau tidak harus mengusapnya dengan kain pakaian. Kau akan terluka," kesal Samuel, tanpa sadar mengusap hidung Nafelly yang berlendir dengan tangannya sendiri. Saat tersadar, Samuel tersentak dan melotot. "Ih!! Jijik!!" Samuel berteriak dan segera mengusapkan tangannya pada celana. Namun Samuel melotot saat celana mahalnya menjadi kotor. "Ew!!"

Samuel segera menatap Nafelly, seolah menyalahkan Nafelly. Namun Nafelly tidak peduli. Dia tetap mengusap hidungnya dengan lengan pakaiannya dan berkata, "Aku tidak menyuruhmu melakukannya."

Samuel cemberut parah. Dia mengerutkan alisnya dalam-dalam. Menatap tangannya, celananya, Nafelly dan kembali menatap tangannya lagi. Dalam kehidupannya ini, baru kali ini Samuel mendapatkan teror menjijikkan seperti ini. Samuel mengernyit, menghela napas kesal dan akhirnya mengelap seluruh tangannya ke celana lagi. Dia menatap sekitar, dan kembali berdecak. "Kita ke supermarket terlebih dahulu untuk membeli tisu. Dan jika ada, aku akan membeli celana juga."

Samuel memegang stirnya dengan ragu-ragu. Dia juga sepertinya harus membeli handsanitizer untuk membersihkan roda stirnya.

"Apa kita akan pulang?" tanya Nafelly yang sudah banjir air mata. Wajah serta rambutnya sudah acak-acakan. Nafelly benar-benar seperti pengemis kecil, sekarang.

"Tidak. Aku akan mengenalkanmu pada teman-temanku. Kita akan bersenang-senang, hari ini."

"Apa?!" Nafelly menatap Samuel, mengerutkan alisnya dalam-dalam. Merasa bahwa Samuel tidak memiliki hati nurani dan malah mengajak Nafelly bersenang-senang dan bertemu teman-temannya. "Apa kau waras?! Bukannya mencari Alberto dan tahu bagaimana keadaannya, tapi kau malah mengajakku bertemu dengan teman-temanmu?! Samuel, apa kau gila?! Ini baru sehari semenjak Alberto menghilang!"

"Masalah Alberto, aku akan menanganinya. Kau hanya harus bersenang-senang."

"Apa sebenarnya yang kau—"

"Kita akan ke mall."

"Bukan itu yang dipermasalahkan! Aku—"

"Kau boleh membeli apa saja semaumu."

"Kau pikir aku berniat—"

"Dan kau bebas memakan apa saja yang berada di sana. Main apa saja. Gratis. Hanya menggunakan uangku."

Nafelly mengerutkan alisnya dalam-dalam. Pandangannya masih terpaku pada Samuel yang menyetir dengan santai. Nafelly mengulum bibirnya dengan kesal, dan ikut menatap jalanan. "Baiklah, jika kau memaksaku."

Walaupun Nafelly terlihat kesal, air matanya berhenti secara ajaibnya. Setelah itu, Nafelly melamun di tempatnya.

Berpikir akan berbelanja apa saja di mall nanti.

***

Pada akhirnya, Samuel tidak dapat menemukan celana satu pun di dalam supermarket. Dia terus menerus menatap celananya dengan jijik seolah ada muntahan di sana. Namun jika dia adalah Alberto, Samuel pasti akan menerima nasib celananya dengan lapang dada. Namun Samuel bukanlah Alberto. Dia tidak bisa sabar untuk cepat-cepat melepaskan celananya dan membuangnya jauh-jauh.

"Samuel," panggil Nafelly sambil meraih ujung pakaian Samuel. Nafelly yang bersifat du samping Samuel pun menatap kinder joy yang disimpan di display dengan mata berbinar.

Samuel yang tidak memperhatikan arah pandang Nafelly pun hanya bertanya dengan jengkel. "Apa?"

Nafelly menunjuk kinder joy di depannya. "Aku ingin itu."

Samuel menatap display, menghela napas panjang dan mengambil satu, lalu menyimpannya di hadapan kasir.

"Hanya satu?"

Samuel menatap Nafelly dengan pandangan tajam. Dikasih hati, minta jantung. Kalimat itulah yang cocok dengan Nafelly sekarang. Namun, Samuel tidak menjawab. Dia mengeraskan rahangnya dan mengambil bungkusan yang dipakai untuk menampung kinder joy itu, dan menyimpannya di hadapan kasir.

Penjaga kasir yang merupakan wanita itu hanya tersenyum tipis pada Samuel. "Apa dia keponakanmu?" tanyanya sambil terus menscan belanjaan Samuel.

Tadinya Samuel hanya ingin membeli tisu. Namun, apa-apaan dengan jajanan yang serupa piknik ini? Dan lagi, apa yang ditanyakan wanita ini membuat Samuel merinding. Dia tidak mengharapkan memiliki keponakan seperti Nafelly. Apalagi, gadis yang terlihat seperti keponakannya ini pernah hampir menghilangkan keperjakaannya berkali-kali.

Entah kenapa, Samuel merasa ternoda dan segera memelototi kasir itu. "Bukan!" sentaknya, mengambil paper bag dan menyimpan 200 dollar tanpa melihat harga yang tertera pada monitor di kasir. Samuel berbalik pergi, merasa sebal dan tidak mendengarkan teriakan dari arah penjaga kasir tersebut.

Nafelly mengikuti di belakangnya beberapa detik kemudian setelah mengambil beberapa cokelat batang di kasir karena uang yang Samuel berikan terlalu banyak.

Nafelly berhenti berjalan saat melihat Samuel berhenti berjalan. Nafelly memiringkan kepalanya, melihat siapa orang yang berada di hadapan Samuel.

Seorang wanita yang elegan dengan rambut panjang dan aksesoris mewah di telinganya, berdiri di hadapan Samuel. Wanita itu terlihat sangat cantik dengan pakaiannya yang juga mewah dan tentunya memiliki merek yang terkenal. Beberapa orang yang lewat di sana bahkan menatap perempuan itu dengan pandangan iri dan juga kagum. Sementara Samuel bahkan terdiam di tempatnya sesaat setelah melihat wanita itu.

Wanita itu tersenyum cerah pada Samuel dan berjalan mendekati Samuel dengan anggun. "Hai, Samuel!"

Nafelly terdiam di tempatnya, menatap Samuel dan juga wanita itu bergantian.

Continue Reading

You'll Also Like

1M 49.5K 66
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
667K 1.3K 15
WARNING!!! Cerita ini akan berisi penuh dengan adegan panas berupa oneshoot, twoshoot atau bahkan lebih. Untuk yang merasa belum cukup umur, dimohon...
681K 77.9K 45
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
395K 15.6K 33
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...