Transmigrate In The Future?

Von tiararawr

283 80 34

[ON GOING] Tiba-tiba saja hidup kembali di masa depan?! Namanya Jane Elisha Briptya yang tengah berjuang untu... Mehr

PROLOG
CHAPTER : 02
CHAPTER : 03
CHAPTER : 04

CHAPTER : 01

55 20 8
Von tiararawr

Badan Elisha melemah dan kesulitan bernafas, ada rasanya di hati kecilnya untuk berenang ke atas laut sana demi meminta pertolongan tetapi apalah daya dengan tubuh yang tidak cukup kuat untuk berenang ke atas apalagi mengayunkan lengan dan kaki aja susah.

Perlahan-lahan penglihatan Elisha mengabur dan setelahnya dia gak liat apa-apa lagi. Ya sudahlah ini udah takdir Elisha kan.



"Serena...."

"Serena?"

"SERAAA!!"

"Haahhhh...."

Sosok itu membuka mata secepat kilat. Entah kenapa suara itu muncul memenuhi pikirannya.

Sosok itu adalah Elisha.

Dia melihat sekitaran, tunggu-- ini kan? Dia masih di dalam laut?! Nafasnya terasa begitu perih, dan itu menjulur ke semua bagian tubuhnya sembari memegang lehernya akibat susah bernafas. Dia mencoba menggapai-gapai daratan tetapi tidak sampai. Dia melihat ke atas di mana terdapat cahaya matahari yang jauh dari sana terpancar tembus di dalam laut sehingga mengenai wajahnya. Elisha masih berusaha menggapai-gapai atas laut dengan air mata yang dari tadi berlinang tak henti-hentinya. Lalu saat itu juga, dia melihat bayangan seseorang di atas sana.

Kemudian orang itu tiba-tiba memasukkan tangannya ke laut dan....

Menangkap pergelangan tangan Elisha lalu ia genggam erat dan menariknya, membawanya ke atas papan selancarnya.

"HAHHHH......HAHHH.....HAHHH....."

Nafas Elisha tersengal-sengal. Kemudian terbatuk-batuk.

"Ambil nafas pelan-pelan" ~Ucap orang itu.

Elisha pun menurut, dia melakukannya berulang kali lalu menghembuskannya pelan.

Elisha menatap wajah sosok itu yang adalah seorang laki-laki.

"Makasih ya udah nyelamatin gue"

"It's okay"

"Demi apa gue masih hidup?" ~Batin Elisha sembari memegang kedua pipinya dan itu tak luput dari pandangan laki-laki itu.

"Lo tetap di atas papan selancar aja, gue bakal bawa lo ke tepi pantai"

Elisha mengangguk.

Lalu laki-laki itu pun mendorong papan selancar itu dengan berenang, ya kali berjalan di atas air.

Sekarang mereka sudah berada di tepi pantai, laki-laki itu menuntun Elisha untuk duduk di pinggir pantai.

"Gimana lo bisa berada di tengah-tengah laut?" ~Ucap orang itu sembari memberi Elisha handuk.

Elisha menerimanya dan menoleh. Lalu pandangannya menurun kebawah terdapat kotak-kotak perut milik lelaki itu terlihat jelas. Elisha pun melotot hampir mengeluarkan bola matanya di tempat. Lelaki itu sadar kalo Elisha melihat tubuhnya, dia risih saat Elisha menatapnya begitu lalu berkata lagi.

"Gimana lo bisa berada di tengah laut?"

Elisha tersadar, lalu kembali waras.
Dia mengernyit bingung. Iya juga ya, kok bisa? Bukannya seharusnya dia udah tiada? Dan kenapa rasanya ada yang berbeda pada dirinya?

Elisha sudah membuka mulutnya untuk nenjawab akan tetapi gak jadi.

"SERAAAA!!"

Satu teriakan itu mampu membuat mereka berdua menoleh ke arah sumber suara.

Ada 3 perempuan yang berlari kecil ke arah mereka berdua.

"Sera!!"

Elisha mengernyit bingung.
Sera? Siapa Sera?

"Sera, lo gapapa?!" ~Ucap salah satunya yang berambut pirang memegang kedua pundak Elisha.

"Ha?" ~Elisha, memiringkan kepalanya.

"Syukurlah lo gapapa Ra" ~Ucap yang perempuan rambut di kuncir.

Ehhhh?????

"A-anu siapa kalian?"

Ketiga gadis itu menatap Elisha lekat.

"Hadehh....jan bercanda deh Ra, kita khawatir sama lo. Ck! Gegara kapal itu sih kesenggol speed boat kita, lo jadi jatoh ke laut kan" ~Ucap yang berambut pendek.

"Maaf, gue gak ada niatan bercanda, gue serius. Gue gak kenal kalian" ~Sanggah Elisha dengan wajah datarnya.

Mereka pun melongo.

Sekedar info : Yang rambut pirang namanya Hazel, yang rambut pendek namanya Julia, dan yang rambut di kuncir namanya Hana.

"SERAAA!! LO AMNESIA?!"

"Gawat. Cuman tenggelam aja kok bisa hilang ingatan ya?"

"Gak mungkin deh, bentar gue cari di internet"

"Ngapain?"

"Ya cari penyebabnya lah"

"Kan penyebabnya tenggelam, Lia"

"Gak gitu maksud gue, Na. Diem deh, lo ga bakalan ngerti"

"Gue ngerti kok"

"Aghh..."

"Sabar, Lia"

"Mungkin kepalanya terbentur sesuatu...." ~Ucap Hazel.

"Kalo begitu, ayo kita bawa dia ke rumah sakit"

"Eh eh eh.... kalian mau ngapain gue ha?!" ~Ucap Elisha saat mereka bertiga memegang lengannya.

"Gue gak kenal kalian!! Dan apa tadi kalian manggil gue? Serena? Sera? Nama gue Elisha ya!!" ~Elisha.

Mereka bertiga menatap satu sama lain. Lalu bersamaan berkata....

"Ngaco!"

"Udah ya, lo harus kerumah sakit, Ra. Dan lo-" ~Julia, menunjuk laki-laki di samping Elisha

"Eh? Kayak kenal...."

Beberapa detik kemudian....

"Oooohhhhh"

"Lo! Kakak kelas itu kan? Devan?"

Devan menjawab hmm doang.

"Gila cakep bener, kayaknya seangkatan dengan Eros kan?" ~Julia.

Cowok itu bergeming lalu pergi dari sana tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Hahaha di kacangin" ~Hana

"Hana badj*ngan"

"Heh, jangan mulai deh kalian" ~Ucap Hazel.

Elisha menatap punggung cowok yang telah menyelamatinya tadi pergi dan menghilang dari sana.

"Yuk, Ra" ~Hana, merangkul Elisha.

Elisha pasrah di bawa oleh mereka bertiga.

⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯

Selesai dari rumah sakit, mereka pun mengantar Elisha ke rumah keluarga Maxwell.

Elisha terkagum dengan betapa besarnya rumah ini dan juga halamannya begitu luas.

"Rumah siapa ini?"

"Rumah lo bego!"

"Jan mulai deh, Ra. Kata dokter lo gak ada tanda riwayat amnesia. Lo aman"

Elisha bingung sendiri, kenapa sih? Siapa bilang dia amnesia?

Setelah sampai di pintu utama, salah satu dari mereka pun memencet bel.

Ding dong....

"Iya tunggu sebentar" ~Ucap orang di dalam.

Ceklek

"Eh non Sera?! Kok bisa basah kuyup begini non?!" ~Ucap pembantu di rumah.

"Sera jatuh di laut, bi" ~Hazel.

"Astaga! Non Sera gak papa?" ~Bibi Ginah, sembari memeriksa badan Elisha.

Elisha mengangguk aja sebagai jawaban dia baik-baik aja.

"Ya ampun sampe lupa, masuk dulu yuk, non Sera dan temen-temennya juga" ~Bibi Ginah.

⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯

Elisha sudah mandi dan telah mengganti baju yang baru.
Teman-teman Serena telah pulang dan Elisha sekarang berada di dalam kamar Serena.

Dia melamun di kaca meja rias milik Serena. Sebenarnya apa yang terjadi? Liatlah, di pantulan kaca sana itu bukan dirinya tetapi orang lain.

"Njir, gue reinkarnasi gitu? Trus pindah ke tubuh orang"

"Ternyata Tuhan mengabulkan harapan gue...."

Elisha tersenyum.

"Cakep juga ni muka" ~Ucapnya sambil mengusap pipi.

Senyumannya pun pudar kala mengingat sesuatu.

"Evelyn gimana ya kabarnya" ~Ucapnya pelan.

"Huft....semoga kamu baik-baik aja, dek"

Drrrttt

Elisha membalikkan badan dan mengambil handphone milik Serena asli di atas nakas samping tempat tidur.

"Pfttt--"

Elisha tertawa.

"Bhahahahaha, kasian"

Elisha pun meletakkam kembali handphone itu ke semula.
Dia memilih membuka lemari milik Serena. Dan tercengang....

"Banyak banget gila pakaiannya"

Dia melihat-lihat semuanya.

"Kok isi lemari si Serena pada begini?"

"Ga cocok buat gue yang suka pakaian dark ishh palagi ini feminim semua"

Tok
Tok
Tok

Elisha menoleh cepat ke arah pintu.

"Iya bentar"

Ceklek

"Sera anak mama......" ~Ucap wanita paruh baya langsung mendekap tubuh Elisha.

Elisha hanya terdiam dan tidak membalas pelukannya.

"Kata temen kamu, kamu tadi jatuh ke laut ya?"

Elisha mengangguk.

"Ya ampun Sera sayang, ada yang sakit? Kamu demam? Atau gak kita kerumah sakit aja"

"E-engga maa....a-aaaku gapapa"

Oke, mulai di sini saya akan ganti nama Elisha jadi Serena ya gesss ya.

"Syukurlah kamu gak kenapa-napa. Lagian sih udah mama larang kamu tetap ngeyel pergi ke pantai terus naik speed boat pula"

Serena mengusap tengkuk belakang lehernya bingung jawab apa.

"Yaudah, mama ke bawah dulu. Kamu istirahat, nanti ke bawah kita makan malam sama-sama, papa kamu udah pulang"

Serena mengangguk saja mengiyakan.

Brukk

Serena menghempaskan badannya ke ranjang lalu menatap langit-langit. Dan melihat sekitar ruangan itu. Dia mengernyit, ada beberapa foto yang di pajang di dinding dan itu foto cowok.

"Bentar-bentar ini---"

"Ini foto cowok yang ada di chat tadi kan?"

"Nah iya bener, kalo gak salah ya namanya Etos??"

Dia pun mengecek lagi chat tadi.

"Eh Eros namanya bukan Etos" ~Ucapnya sambil menepuk jidat

"Ganteng juga si Eros...."

Dia tersenyum.

"Tapi keknya gantengan cowok yang nyelamatin gue tadi deh"

"Aghhh...."

"Hehehe, Lucas pun kalah keknya" ~Ucapnya terkikik.

Setelah selesai makan malam, Serena kembali lagi ke kamarnya.

"Wihh gila berarti udah 7 tahun gue meninggal tenggelam"

"Tapi....sekarang gue jadi muda lagi"

Sekedar info umur Elisha dulu tuh 24 tahun. Nah 7 tahun kemudian, dia transmigrasi ke tubuh yang berumur 17 tahun.

"Berarti...." ~Serena menghitung sesuatu dengan jari-jarinya.

"Berarti Evelyn sekarang udah umur 24 tahun dong?!"

To be continued....

Happy reading ya all!
Jangan lupa votmen nya.
See you di chapter berikutnya!!

Weiterlesen

Das wird dir gefallen

66.5K 11.6K 47
Ketika hidup seorang SHANILA ADIRA yang hancur semenjak Ibu dan Adik tersayang nya harus meninggalkan nya karena kecelakaan mobil beruntun, Tiba-tiba...
Threesome Von abcdfg

Aktuelle Literatur

210K 568 12
🔞 hanya untuk 18+ untuk adek adek di larangan baca kecuali tanggung sendiri akibatnya !!! Lapak penambah dosa ⚠️⚠️ 80% isinya ngentot!!!
46.7K 8.5K 34
Edisi BeckFreen...
572K 21.1K 31
[KAWASAN BUCIN TINGKAT TINGGI 🚫] "Lo cuma milik gue." Reagan Kanziro Adler seorang ketua dari komplotan geng besar yang menjunjung tinggi kekuasaan...