New Soul

By wiwichan5050

104K 11.4K 819

Seorang juru masak dan YouTuber yang populer dengan 10 juta fens lebih, pria ramah walau sedikit pendiam dan... More

BAB 2
BAB 3
BAB 4
BAB 5
BAB 6
BAB 7
BAB 8
BAB 9
bab 10
BAB 11
BAB 12
BAB 13
BAB 14
BAB 15
BAB 16
BAB 17
BAB 18
BAB 19
BAB 20
BAB 21
BAB 22
BAB 23
BAB 24
BAB 25
BAB 26
BAB 27
BAB 28
BAB 29 (Revisi)
BAB 30
BAB 31
BAB 32
BAB 33
BAB 34
BAB 35
BAB 36 > End Season 1

BAB 1 > new soul .

11.4K 858 133
By wiwichan5050

Mara ,tanpa nama belakang Seorang pria dewasa yang kompeten juga seorang koki yang sibuk ,yang kesehariannya hanya ada di dapur .

Karir nya sebagai juru masak cukup melejit ,apa lagi di kalangan ibu ibu yang hobi memasak . Bahkan YouTube nya sudah mencapai jutaan pengikut.

Hari ini dia ingin melepaskan beban nya yang berat , dia ingin berlibur dan menghabiskan waktu dengan memanjakan diri nya sendiri .

Tujuan nya adalah jepang negara indah dan maju , katanya disana punya banyak tempat wisata indah dan cocok untuk introvert seperti dirinya.

" Akhirnya aku bisa menikmati hidup ku !." Ucap mara bersemangat.

"Halo ,para penumpang penerbangan nomor 42 tujuan jepang dengan pemberhentian di Tokyo Haneda mohon melakukan boarding dari gerbang C1, dan mohon persiapkan pas naik Anda dan pastikan Anda membawa semua barang bawaan Anda. Terima kasih."

Mendengar pengumuman itu mara menyeret koper nya untuk masuk ke dalam pesawat .

tak butuh waktu lama ,Pesawat menuju  Jepang melaju di udara .

Dan saat itulah perasaan mara mulai tidak enak , Seolah dia meninggalkan pintu rumahnya tertutup tanpa menguncinya sebelum dia pergi atau melupakan kompornya yang masih menyala .

" Semoga saja yang ku pikirkan tidak terjadi  ." menatap keluar jendela dimana daratan sudah terlihat buram dan menjauh .

Malam tiba , penerbangan butuh waktu beberapa jam untuk tiba di  bandara Tokyo .

Sayangnya cuaca tiba tiba saja menjadi sangat buruk hingga mustahil untuk mendapatkan penerbangan yang lancar dan terkendali.

Dan entah Mara harus senang karna firasatnya seratus persen benar atau harua mengumpat dengan yang terjadi sekarang.

TIN

TIN

TIN

Suara badai bercampur dengan suara mesin pesawat bergema , membuat para penumpang mengigil ketakutan.

Mereka menangis dan panik karna mungkin mereka akan mati sekarang .

" Ya allah ,jangan matikan hamba . Hamba masih banyak dosa ."

" Holly shit."

"Setidak nya aku mati dengan keadaan wibu ."

Berbeda dengan para penumpang lain yang panik dan menangis tersedu sedu .mara hanya duduk sambil menatap kosong jendela pesawat.

" Brengsek , beginikah akhir hidup ku? "

Dia menutup matanya , selain menerima ini semua . Memang apa yang bisa dia lakukan ? . Jika ini bukan takdirnya untuk mati maka dia akan selamat namun jika iya maka setidaknya dia tidak akan lagi memikirkan apa yang harus di masak besok.

*******

Disisi lain seorang anak 14 tahun harus menerima pedih nya di pukuli oleh ayah kandung nya sendiri dengan alasan tak jelas .

Sudah puluhan kali cambuk itu mendarat di punggung bocah 14 tahun itu .dia mengigit bibir nya menahan sakit yang luar biasa .

"ayah ampun . A aku hiks tidak sengaja hiks ."

"Hiks sakit ayah."

Mengabaikan ringisan dan isakan sang anak ,pria yang nampak gagah itu terus mencambuknya .

Di ruangan gelap ini hanya ada suara permohonan dan cambukan ,para bodyguards hanya berdiri di sudut sambil menunduk .

"A ayah . maaf." Bocah itu terkulai lemas di atas marmer dengan tubuh penuh luka cambuk .

Pria itu menatap anak nya dingin , walaupun dimatanya ada sisa sisa rasa bersalah namun dia tidak berkutik. Mengagap bahwa tindakannya adalah hal benar .

"Obati dia ." Nada nya sangat dingin untuk seorang yang baru saja membuat anaknya sekarat .dia melangkah tanpa beban ke luar kamar .

Para Bodyguards saling memandang ,bergegas menghampiri tuan muda mereka yang terkapar lemah .

Salah satu bodyguard langsung menggendong tubuh kecil itu.

"Aku tidak bisa melihat ini lagi .tuan besar sangat kejam pada tuan muda bungsu kita hanya untuk anak pungut itu !."

"Ssst ,kau ingin mati tua ya ."memperingati rekan nya agar tidak gegabah .

" Hah tapi yang dia katakan ada benarnya . Ini sudah keterlaluan . Sangat tidak masuk akal perilaku kasar di peruntukan untuk anak sah yang sedarah !."

"Sudah lah ,jangan memusingkan urusan para tuan rumah . Kita di sini untuk mencari uang bukan untuk bergosip."ucap bodyguard bernama riko

.
.
.
"Uhk uhuk !."mara membuka matanya , lalu menghirup udara dengan rakus . Merasakan kematian secara langsung benar benar sangat menyakitkan .

"Hah hah , mengerikan ."dia masih merasakan kengerian saat  tubuhnya hancur karena pesawat yang mendarat di daratan .

" A aku masih hidup? , Sungguh masih hidup? ." Mara merasa sedikit lega saat pemikiran itu hinggap di otaknya ,namun itu tidak mungkin terjadi . Orang tidak mungkin selamat ketika jatuh dari ketinggian ekstrim bersama pesawat . Mustahil! Bahkan Superman akan mati jika berada posisi nya.

Mara yakin itu . Dia menatap ke sekeliling ,dan baru menyadari bahwa ini bukan lah kamar rumah sakit . Mulai dari ranjang dan jendela besar di sisi ranjang,ruang luas juga meja belajar . Semewah mewah nya kamar VIP rumah sakit tidak mungkin akan ada meja belajar di dalam nya ,beserta buku bukunya juga!! .

"Ini juga kenapa tangan ku menjadi semungil dan seputih ini ." Menatap tangan nya yang menciut , beserta tubuhnya .

"! , apakah mungkin !." Mara bangkit dari kasur dengan terburu buru mengobrak Abrik laci ,mencari sebuah kaca .

"WAJAH SIAPA INI !." Teriaknya syok . melihat bukan wajah kusam nya yang muncul melainkan wajah seorang bocah laki laki yang menggemaskan dengan rambut perak dan netra biru langit yang indah .

Kulit putih dan semburan merah samar di pipinya . Hanya satu kata yang dapat menggambarkan tipe wajah yang seperti ini "Sempurna!" .

Tapi untuk mara yang sangat kaget melihat wajah nya yang berubah ,dia menjadi sangat sangat bingung dan linglung !.

Mara bergerak menuju jendela ,dia dengan susah payah membuka jendela dengan tangan menyusutnya .

"INI TIDAK MUNGKIN !." Pemandangan asing terlihat ,taman luas yang di isi bunga bunga indah itu tentu saja tak pernah di lihat mara dalam hidup nya .

"Sebenarnya apa yang terjadi ..." Duduk termenung di tepi ranjang dengan tampang tak percaya.

Butuh waktu cukup lama untuk Mara untuk memproses apa yang terjadi , ini terlalu tak masuk akal untuk terjadi pada dirinya yang biasa biasa saja .

"Ya ...tapi Memang MC di novel transmigrasi, biasanya seperti ku ... ."

MC di sebuah novel perpindahan tubuh dengan alur klise seperti nya saat ini yang selalu bicara tentan 'itu terlalu realistis untuk menjadi mimpi '
Mara juga bisa merasakan nya ,memang seperti itu!.

" aku tidak perlu mencubit pipiku untuk mengetahui ini nyata! , Sialan !."

Mara menatap ke sekeliling ruangan . Ruangan atau bisa di sebut kamar ini, sangatlah luas , itu melebihi kontrakan nya dulu , dan kasur yang seluas seluruh kontrakan yang dia pakai untuk tidur ,makan ,dan mencuci pakaian sebelum dia menjadi juru masak kaya.

" Apakah aku masuk dunia novel ?." Untuk saat ini , hanya pertanyaan itu yang terlintas di benaknya .

Konyol tapi memang begitu adanya .

Dia mulai memikirkan novel apa yang dia masuki ,dia mencoret novel yang dia baca kemarin karna itu berjudul 'Star-Embracing Swordmaster' yang jelas jelas berlatar abad pertengahan, sangat berbeda dengan yang dia lihat di kamar ini .

" Hemm ... ."
Mara masih memikirkan novel apa yang kiranya dia tempati saat ini sebelum kepalanya seperti di hantam palu lima puluh kali .

" Agg! Sekarang apa lagi!." Memegang kepalanya sambil bertumpuh pada nakas .

.

.

Saat sakit kepala yang hampir membunuh nya itu mereda .

Barulah Mara mengetahui jawaban dari pertanyaan nya itu , terimakasih untuk pemilik tubuh ini yang memberinya ingatan penuh .

Dan yang paling penting...

Mara menatap ke sekeliling nya ,dimana kamar ini sangat berkilau dan di penuhi barang barang mahal .

Senyuman smirik tiba tiba muncul di wajah Mara . " AKU MENJADI ANAK ORANG KAYA !."

"Sial. "

" Tuhan pasti mengasihani ku setelah aku menjalani kehidupan menyedihkan penuh kesialan . Hah Tuhan memang penuh kasih , seperti yang dikatakan para fanatik itu!!." Lanjut nya , merasa Tuhan sangat baik walaupun dia agnostik.

"Ah ,aku sampai menangis  ."mengusap sudut matanya yang berlinang air mata ,air mata bahagia.

Mara memungut kaca yang dia jatuhkan tadi untuk melihat wajah barunya lebih detail.

"Ya tuhan , bocah ini terlihat sangat menggemaskan ." Mencubit pipi nya yang penuh dengan lemak bayi.

"Yah walaupun ini bukan wajah yang ku impikan ."mara sibuk mengagumi wajah mempesona nya .

"Ngomong ngomong aku dimana ?." Mara mulai berpikir tentang apakah dia di bumi lain , atau mungkin berada di dunia fantasi !! . Seperti di manhwa manhwa .

Namun menurut ingatan pemilik tubuh , tempat yang mara tinggali atau mungkin sekarang di panggil 'leon' adalah Minerva .negara budidaya yang super maju ,ini adalah negara yang dimimpikan mara sewaktu remaja untuk dia tinggali ,berarti masih dalam lingkup bumi yang sama ,bukan dunia novel .

Mara Waktu itu sungguh bermimpi mimpi untuk tinggal di minerva karna negara ini adalah tempat tinggal untuk orang orang berpengaruh di empat benua. artis\aktor papan atas , mafia terkenal,sampai pengusaha yang menghasilkan triliunan dolar . Mara dengan polos nya berpikir dia akan kaya jika tinggal di sini .

" tanggal 7 ,bulan 12,tahun 3007 . Itu berarti sehari setelah aku mati ,aku di pindahkan ke raga anak ini, juga pindah jauh dari negara tempat ku tinggal . Sungguh fenomena di luar akal sehat ,bahkananjing gila pun akan menggapku gila jika aku menceritakan ini." Ucap mara sambil menyender di jendela menikmati semirih angin sejuk , sebelum seseorang mengetuk pintu nya .

"Masuk." Seorang pelayan masuk , tatapan nya jelas menyiratkan bahwa dia memandang rendah mara .

"Tuan besar memanggil mu turun cepatlah . Jangan membuat orang terhormat menunggu anak tidak berguna seperti mu ." Ucap pelayan yang bernama lina . Dia terlihat sangat arogan dan kurang ajar di mata leon.

Ingatan tentang nya pun sangat menjengkelkan ." Kasian sekali bocah ini ,bahkan sekelas babu menindasnya ."

"Tunggu apa lagi? , Kenapa kau malah diam seperti orang bodoh . Cepat pergi!."

Leon menyeringai ,kekurang ajaran seorang pelayan Seperti lina pada tuan nya sediri sungguh tidak normal lagi . Dia menganggab bahwa dirinya lebih baik dan terhormat dari pada majikan nya di rumah ini hanya karna leon sedikit terasingkan di rumah nya sendiri  .

Namun itu bisa saja terjadi kalau leon asli bersikap terlalu lembek dan lemah hingga terlihat mudah untuk di tindas .
"Tapi aku disini Sekarang. Itu bukan masalah lagi ."

"Kenapa kau menatap ku seperti itu ! ." Lina tiba tiba merinding takut melihat tatapan leon yang tidak biasa , sebelum nya anak itu bahkan tak dapat menatap matanya . Namun sekarang dia merasakan sesuatu yang aneh dan asing pada diri leon .

Leon medekat pada lina . Senyum nya berubah hangat dan terlihat sangat polos namun lina masih tidak merasa baik .

"Agggg! .ada apa dengan mu sialan !." Lina berteriak kesakitan saat rambut nya di Jambak dengan keras.

"Anjing seharusnya terus menjadi anjing kan ? . Kamu seharusnya tidak menggonggong pada majikan mu bangsat, apa lagi setelah mendapat kan gaji ,kan gak etis  . " ucapan leon samasekali tidak seiras dengan nada suaranya yang lembut dan halus juga wajahnya yang terlihat polos tanpa dosa .

"Apa perlu ku potong saja lidah mu supaya tak menggonggong lagi ?, Babu bajingan." leon menyeret pelayan itu menuju meja dengan jambakan yang semakin mengerat .

Lina hanya menurut karna tarikan pada rambut seakan bisa memisahkan kulit kepala dan tengkorak nya .dia hanya bersimpuh sambil mengeram sakit saat betis nya di tendang oleh leon .

Leon mengambil pulpen di meja nya lalu membenturkan kepala lina di meja itu hingga darah menetes.

"Aggggg!.t tolong hentikan m maafkan aku ." Lina terisak kesakitan . Leon tertawa pelan .

"Keren . Anjing yang mengongong tadi langsung menjilat saat di pukul sedikit ." Membenturkan lina sekali dan lebih keras

"Aggggg!."

"A ampun-aggggggh!."

"Julukan lidah mu bangsat ." Lina yang merasa takut langsung menjulurkan lidahnya .

Leon menarik lidah lina meletakan nya di meja . Lalu tampa ancang ancang menusuk benda kenyal itu dengan pulpen .

"Ammmm!! Enggghhhh!." Lina menangis keras , lidahnya di tusuk hingga berlubang .rasa sakit yang seperti akan memecahkan kepalanya .

Rasa takut akan kematian menggerogoti akal sehatnya . Namun hanya mampu diam dan pasrah .

"Tidak apa apa bajingan . Ini akan sembuh ,jadi jangan menangis ." Mengusap air mata di pipi lina dengan lembut .

Leon bangkit , dia duduk di meja dengan tangan nya yang masih menjambak rambut pelayan itu .

Menarik lalu mencengkeram rahang pelayan yang sudah tak berdaya" kamu tau ,rasanya sesakit ini saat kamu menghina dan mengerjaiku . Bahkan lebih sakit."

"Maaf , akauh-aggg! ."

"Ssst ,aku tidak mengerti jadi jangan bicara oke ."potong leon sambil Menarik lidah lina yang berdarah.

"Lina ,kamu akan merasakan yang lebih mengerikan dari ini jika kamu melakukan hal yang menyebalkan lagi ."

"Kamu tau , dulu kamu sangat menyebalkan.hingga rasanya aku ingin membunuh mu sekarang juga ." Ucap Leon sambil mengusap pipi lina dengan jemarinya . Tentu saja itu bohong ,Leon si pemilik asli adalah anak polos yang berhati malaikat.

"Dan dengarkan ini Lina . Kalau kamu melaporkan ku pada polisi atau pada keluarga finley .aku hanya akan mengeluarkan uang untuk membunuh mu jika pun aku tertangkap aku hanya akan di penjara beberapa hari karna walaupun aku anak tak diinginkan aku masihlah finley . Namun kamu ?,kamu hanya akan masuk neraka ."

Leon bangkit dan dengan wajah datar dia menendang kepala pelayan itu .

"Sampai jumpa lina ." Berlalu dari hadapan lina ,menuju lantai bawah.

Lina meringkuk merasakan sakit dan rasa takut yang luar biasa . Tekanan yang tadi dia dapatkan membuat nya merasa berada di hadapan iblis dan kematian ,hingga sekarang dia masih merasakan nya bersama dengan rasa sakit di sekujur tubuhnya .

"Tolong .tolong aku ."

Leon berjalan di koridor , sepanjang jalan dia melihat beberapa pelayan yang sibuk bekerja .

Mansion besar dengan banyak pekerja juga semua barang barang mewah melengkapi seluruh mansion.

"Bocah ini anak sultan !." Batin nya gembira , membayangkan uang uang yang akan dia habiskan membuat hatinya berbunga bunga .

"Tapi sayang sekali anak ini adalah anak yang di abadikan . Kasian sekali ,bocah ini mati karna ayah nya sendiri .MATI SAJA KAU DUDA SIALAN ! " matanya bergetar ketika memori asing datang lagi . Seorang bocah menyedihkan yang meringkuk di sudut ruangan . Mara dapat merasakan perasaan pemilik tubuh ini walaupun sekilas ,namun dia tau seberapa menyakitkan nya itu . Perasaan terkucilkan ,kesepian ,dan sakit hati .

Mara memasuki tubuh seorang putra bungsu keluarga konglomerat ,leon finley .leon adalah anak dari Robert finley dan sabela wonsen ,dia awalnya adalah anak manja dan bahagia bersama keluarga nya namun kebahagiaan nya hancur saat kematian ibunya lalu datang lah pula bencana ke dalam hidup leon berupa anak perempuan yang amat menyebalkan .

Robert sendiri sudah memiliki 4 anak Dari istri nya . Yaitu ian ,deo, deyan , dan leon.

Walaupun sudah menjadi salah satu dari mereka ,leon tak di berikan kehidupan yang sepantasnya dia dapat kan sebagai seorang bermarga finley . Pengucilan ,kebencian ,dan diskriminasi dia dapat kan karna Di anggap sebagai penyebab nyonya besar finley meninggal . Kotoran yang lebih kotor dari apapun itulah leon .

"Anak yang malang . Tenang saja nak bibi ini akan membantu mu."

" Menghabiskan uang ayah bajingan mu ini.sampai bangkrut ." Batin nya sambil tersenyum licik .

Leon sampai di meja makan berisikin 4 orang laki laki dan 1 perempuan .

Mereka menatap nya dengan pandangan berbeda beda ,leon tau mereka memiliki rasa benci berbeda pada pemilik tubuh .dan dengan tenang duduk di kursi di samping cowok bermata biru dengan tatapan tajam menusuk pada dirinya .

"Maaf saya terlambat . Terimakasih sudah menunggu ." Leon menghilang kan keheningan dengan ucapan santai nya dan senyumnya.

"Hemm... Ku rasa aku tau dimana leon mendapat kan wajah rupawan ." Menatap satu persatu dari mereka yang memiliki wajah tampan melebihi manusia pada umumnya . Walaupun tidak setampan DPR Ian .

Mereka kompak menatap leon dengan kening berkerut . Melihat sesuatu yang berbeda pada leon pagi ini setelah di kurung satu minggu di dalam kamar nya karna melakukan tindak kriminal seperti HAMPIR SAJA MEMBUNUH SAUDARI ANGKAT NYA.

Namun mereka tak punya waktu untuk peduli ,memilih untuk memotong steak dari pada menanggapi leon .kecuali satu orang yang paling mencolok karna memiliki warna mata yang berbeda sendiri .

" Kakak. Kakak sudah membaik kan setelah di hukum ayah ? .a aku khawatir ,hanya karna aku ayah menghukum kakak sangat keras ." Ucap gadis itu dengan murung ,netra coklat nya berembun terlihat amat memperhatikan leon .

Andai saja leon tak mendapat kan ingatan asli pemilik tubuh ,dia mungkin akan terpengaruh dengan wajah kasih itu .

"bocah kotor . Aku tidak pernah melihat akting se natural itu . MATI SAJA KAU ANAK SIALAN ." Kutuk nya dalam hati .

Leon menatap indria santai sambil memasukan potongan steak ke dalam mulutnya ,tak mengeluarkan satu katapun namun tatapan nya yang intens membuat indria salah Tingkah .

"Bocah ini terlihat polos dan imut , pantas 4 setan ini rela menjadi budak nya ..Tapi leon jelas jelas lebih menggemaskan .kenapa mereka bodoh sekali ?. Andai aku memiliki anak seperti Leon aku pamerkan dia kemana mana ." Terus menatap indria dengan tatapan tak dapat di baca .

"A ada apa kak . Kenapa kakak menatap ku seperti itu ? . Kakak tak menyimpan dendam kan ? ." Ucap indria takut namun sedikit terlihat gugup.

Deyan si anak ke 3 menatap leon tajam ."jangan menyalahkan indri karna kesalahan mu bajingan . "

"Ah lihat setan ini . Sungguh menjengkelkan kan ." Tersenyum pada deyan dengan hati mengutuk .

"Hem~ . Tidak aku tidak menyalahkan indria ,lagian itu kesalahan ku karna tak sengaja mendorong nya . "tangan nya tak berhenti memotong motong steak kemudian di masukan ke dalam mulut.

"Enak . Tapi kurang matang . Hah ini lah kenapa aku benci masakan orang lain " menyimpan garpu dan pisau nya sambil menghelah nafas karna tak puas.

Deyan menganggab itu lain ,dia mengira leon masih menganggab dirinya tak salah telah melukai indria kesayangan mereka dengan senjata tajam lalu mendorong nya.

"Kamu masih bilang tidak sengaja !! . Indri hampir terluka parah karna kamu bajingan !." Bentak deyan menunjuk luka pada tangan indria yang di perban .

Ian si anak sulung menatap tajam deyan karna mengacaukan meja makan .

Deyan mengeram sebelum duduk dengan patuh .tapi tatapan menusuk nya masih di arahkan pada leon yang terlihat amat santai.

"Aku pikir kamu sudah sadar setelah di cambuk dan di kurung .tapi sepertinya tidak ,ya ." Ucap robert tiba tiba .

Leon terkekah kecil , dia pikir keluarga ini sangat konyol karna lebih percaya pada orang asing dari pada orang yang sedarah . "Aku baru pertama kali melihat keluarga yang seperti ini ."

"K kenapa kamu tertawa !." Ucap deyan ,tidak terbiasa melihat leon yang tiba tiba suka tersenyum , biasanya leon hanya menampilkan wajah murung sedih Dan menyebalkan juga senyuman yang terlihat sangat palsu . Itu membuat hatinya merasa tidak enak.

Harus di akui senyum leon terlihat sangat manis dengan gigi taring yang terlihat jelas .

"Aku hanya merasa bersalah ." Balas leon sambil memainkan tisu bekasnya dengan satu tangan .

"Jangan konyol . Kamu tidak mungkin merasa bersalah ,Yang bisa kamu lakukan hanya berbuat jahat dan membuat masalah ." Deyan mendengus.

"Kamu tidak percaya pun , itu bukan urusan ku ." Tersenyum manis pada deyan .

"Kamu- !."

"Tapi perlu kamu tau ,aku benar benar merasa bersalah pada adik manis ini ." Leon turun dari kursinya .

Melangkah tenang menuju kursi indria .

"Leon tetap duduk di kursimu . Kalau kamu menyentuh indri ,kamu akan mendapatkan hukuman dari ku juga ." Peringat ian pada leon . Tapi di anggap angin lalu oleh sang empuh.

Memegang tangan indria yang ada di meja "adik .aku benar benar merasa bersalah pada mu ,aku mungkin tidak bisa di ampuni . Tapi jika kamu mau aku bisa keluar dari rumah ini , dengan syarat adik harus memaafkan ku ."

Brak !

Ian memukul meja dengan keras membuat mereka termasuk leon langsung menatap nya .

Pemuda pirang itu menatap leon dengan sangat tajam ."anak tidak berguna seperti mu tidak akan bisa melakukan apapun di luar .tidak usah bertingkah ! ."

Robert terkejut melihat anak pertama nya yang memperlihatkan amarah yang jelas karna biasanya ian adalah anak yang paling tenang .dia tidak muda terpengaruh oleh profokasi apapun ,namun langsung berekspresi hanya karna ucapan anak itu yang sudah jelas hanya lolucon.

Tidak

Setelah melihat leon , tatapan nya dan aura nya yang berbeda Robert menjadi ragu ."dia yang paling aneh . Kenapa tiba tiba dia menunjukan sikap berbanding jauh ."

"Apakah hanya trik ?."

"Iya itu pasti hanya trik bajingan ini untuk mencari perhatian !.hanya itu yang bagus dia lakukan ." Batin deyan,di matanya leon hanya tengah memainkan sandiwara untuk memikat mereka .

"Kakak dia hanya bermain drama . Kenapa kamu sangat mudah terpancing oleh bajingan ini ." Deyan menunjuk leon .

"Dia orang yang menjadi alasan ibu meninggal tuntutan nya yang egois , orang yang rela melukai orang untuk keinginan nya yang egois ,dan orang yang tidak bisa apa apa tanpa uang . Bagaimana mungkin bisa bertahan di luar sana !." Mendengar ucapan deyan ian mengerutkan bibirnya .

"Maaf .aku seharusnya tak melakukan itu." Ian kembali duduk dengan tenang .

"Apa apaan reaksi mereka . berlebihan ." Leon merasa bahwa dia salah ,jelas jelas keluarga ini bukan lah keluarga yang elegan .

"Aku tidak bercanda ."

"Sudahlah leon , jangan merusak sarapan kami-."ucapan Robert terhenti saat leon mengeluarkan sebuah kunci dan tiket pesawat, yang leon temukan di laci kamar nya . Mungkin pemilik tubuh ini juga pernah berniat pergi dari keluarga yang jelas tidak masuk akal .

"Aku sudah memesan tiket pesawat ke jepang. Juga membeli apartemen disana ." Ucap nya sambil mengetukan jarinya di meja .

Dengan tubuh bersandar di meja leon berucap ." Jujur saja , bukan hanya kalian yang kehilangan saat ibu mati . Aku juga merasa kehilangan ,apa lagi akulah yang menjadi alasan ibu mati."

" Dan aku tak menyangka .di hari itu saat aku kehilangan ibu ,aku juga kehilangan semua keluarga ku ." Leon melirik empat orang yang berekspresi berbeda . Dia tersenyum samar

"Dan untungnya saat aku kehilangan semua hal seorang adik perempuan datang dan melengkapi keluarga . Benar ,indria tak pernah merebut apapun dari leon .karna dari awal leon tak memiliki apa apa ." mengusap surai coklat mengkilat Indria , gadis itu terus menunduk entah apa yang di pikirkan otak kecil nya .

"Aku yang dulu terlalu buta karna tidak pernah memahami nya . Indria , maafkan aku." Leon tersenyum tipis saat sebuah ingatan datang lagi .pemilik tubuh yang di siksa habis habisan karna kehadiran bocah polos ini sungguh membuat nya tidak suka . Kenapa anak iblis Seperti ini bisa lahir ?.

"Bangsat . Bocah ini sangat menyebalkan, kenapa iblis seperti mu lahir."

"Aku menyakiti mu tanpa alasan yang jelas ." Leon menurun kan tangan nya lalu memasukan nya kedalam saku celananya .

"Setelah kamu memaafkan ku ,aku akan pergi kejepang . Setidaknya hanya itu yang bisa ku lakukan untuk keluarga ini ." Ucap leon lagi dengan senyuman tanpa beban . Otak nya sudah merancang rencana rencana liburan menakjubkan di jepang nanti .

"Pertama tama aku akan ke tokyo memakan semua sushi sushi terenak di sana !." Memikirkan itu membuat leon senang bukan main .

"Tidak . Kakak tidak perlu pergi . " Leon menaikan alisnya dengan ucapan indria .

"Aku lah yang seharusnya pergi dari awal . "Indria mendongak dengan mata anak anjing nya yang berkaca kaca ,air mata nya seolah akan keluar detik itu juga.

Leon reflek mundur dengan serangan mendadak ,dia entah kenapa merasa telah membully anak di bawah umur ."kenapa dengan dia ?.aku tidak menyentuhnya kan?."

"Leon hentikan !. Bisakah kamu tidak membuat indri menangis sehari saja !." Deyan membentak .

"A apa yang-."

Isakan indria nemotong ucapan nya ."aku yang telah membawa bencana untuk kakak.aku seharusnya tidak datang dan merenggut kasih sayang ayah dan lain. Aku seharusnya tidak datang dan menghancurkan semuanya !. "

Ian yang duduk di samping indria langsung mendekap nya,mengelus kepala gadis itu lembut ."tidak indria ,kamu tidak merenggut apapun . Karna semua yang kamu dapatkan memang hak mu . Jadi jangan menangis ."

Leon yang melihat itu hanya tercengang . kemudian menggulirkan mata nya malas ."keluarga aneh ." Gumam nya .

"Ah terserahlah . Yang penting aku ingin pergi ke jepang ." Ucap leon tampa basa basi lagi .

Ian menatap leon sebentar lalu menatap indria yang menangis di pelukan nya . Dia mengelah nafas. " Kapan anak itu akan dewasa " pikirnya ,mengarah pada leon .

"Baiklah . Tapi kamu harus tetap di sini , setidaknya sampai ujian kelulusan mu selesai . Sebelum itu kamu tidak di biarkan pergi ke manapun !." Tegas si sulung tampa bantahan .

Leon tampak berpikir lalu mengangguk ."okeh."

"Hah .anak anak ini ada ada saja ." Ucap robert lalu pergi di ikuti bawahan kepercayaan nya .

"Ungh kakak~ . " Lenguh indria serak.

"Ada apa sayang ?."

"Kepala ku sakit ." Ucap gadis itu sambil memajukan bibirnya seinci .

Ian yang khawatir berucap." Kamu terlalu banyak menangis .ayo aku akan membawa mu ke kamar ."

Mereka berdua ikut melangkah pergi . Setelah nya deyan ikut pergi setelah menabrak bahu leon.

"Bocah bangsat ." Menutup mata , mencoba sabar .

Deo yang sedari tetap duduk di kursinya menyaksikan keributan tadi dengan diam .

Mengusap mulutnya dengan elegan .

"Drama bagus adik ." Menepuk pundak leon singkat lalu ikut pergi .

Leon lagi lagi menunjukan raut kesal nya . "Aku hanya ingin kejepang dan bertemu gadis gadis cantik !."

" hah! .Hidup yang sulit."

Continue Reading

You'll Also Like

9.3M 1M 60
Air mata terus mengalir deras kala mengingat bagaimana dirinya difitnah dan dipermalukan. Ia telah mengecewakan papanya, dianggap menjijikan oleh sem...
3.7M 276K 42
[[Follow sebelum membaca]] -- Kinan, gadis ceria penyimpan banyak rahasia. Di balik senyum indahnya, Kinan menyimpan beribu luka terpendam. Kinan cum...
5.4M 757K 56
"Lagipula, gadis sepertimu...." "Benar-benar membuatku muak," seraya mengucapkan kata terakhir tersebut ia langung mengayunkan pedangnya kearah si ga...
9.1M 1.1M 67
Tidak ada perlawanan ketika tubuhnya dihempaskan ke lautan luas tersebut. Otaknya tidak merespon bahwa ia berada dalam keadaan berbahaya, tidak ada r...