SEPHILE

By umiimasrifah

698 127 26

"Maksudmu, kamu direktur di perusahaan Gala Trisaka Hoshmunt?" tanya Elnara ketika mendengar laki-laki didepa... More

Blurb
Part 1 - Jalan Cerita Nara
Berlogika atau tidak waras?
Usaha menghindari Aylar
Terjebak?
Nara menghilang
Kenyataan Akara
Tujuan Aylar dan Akara
Apa Nara menerima lamaran Aylar?
Jika nanti masa lalu mengubah ekspektasiku tentangmu
Kinar dan Akara dinner

Undangan acara makan

45 10 0
By umiimasrifah

Nara memasuki ruang kerjanya, disana sudah ada beberapa karyawan dari divisi lain berkumpul. Tidak seperti biasanya, pikir perempuan itu.

"Naraaa.. ayo bantuin niup balonnya.." Aiyla menarik tangan Nara untuk membantunya, ditangannya sudah ada dua balon yang siap diisi angin.

"Hari ini ulang tahunnya Pak Aylar, kita mau bikin kejutan." Tambah Aiyla karena melihat wajah Nara yang kebingungan.

Nara pun berah-oh ria, padahal pikirannya sedang berkecamuk.

Aylar berulang tahun hari ini loh, dan karyawan sedang menyiapkan kejutan, termasuk dirinya. Artinya akan ada pertemuan lagi dengan laki-laki itu. Oh tidaaaak.

"Semuanya sudah siap? Pak Aylar udah dateng." Ucap Antok, staff gudang yang ikut berkumpul untuk memberikan kejutan juga disana.

Semua yang tadinya sedang sibuk mempersiapkan semakin keteteran, tidak berekspektasi jika atasannya itu datang lebih awal.

"Ayooo cepeet, orangnya udah dipintu." Ucap Antok karena melihat persiapan yang belum selesai didepannya.

Nara yang selesai mengisi angin disalah satu balon segera menutup wajahnya dengan benda tersebut karena melihat Aylar sudah memasuki ruang administrasi.

  "Selamat ulang tahun Pak Aylar..." Ucap semuanya, beberapa dari mereka masih terengah-engah mengatur nafas.

Dan Feri yang ditugaskan untuk menyalakan sound lagu ucapan selamat ulang tahun pun berhasil melakukannya dengan tepat waktu. Acara yang serba mendadak itu berjalan mulus dan meriah. Aylar yang jarang sekali tersenyum, kini merekahkan senyumnya dengan lebar hingga membuat semua mata tertuju padanya.

Lalu bagaimana nasib Nara?

Perempuan itu berdiri dibelakang Aiyla, sembari menutupi wajahnya dengan balon. Berusaha bersembunyi dari tatapan laki-laki itu.

"Terima kasih banyak atas ucapan dan kejutannya yaaa.. Nanti sore saya minta waktunya sebentar untuk kita makan-makan. Tempatnya nanti saya info lagi ya, sekali lagi terima kasih." Ucap Aylar, tatapannya tidak beralih dari perempuan yang sedang bersembunyi menghindarinya. Ia masih ingin menagih penjelasan kenapa Nara memilih berkencan daripada menyelesaikan pekerjaannya kemarin.

***

"Jadi siapa aja yang diajak?" tanya Aiyla pada salah satu kordinator yang ditunjuk Aylar menyiapkan acara makan-makan nanti sore.

"Anak-anak yang sudah karyawan tetap saja, untuk anak baru informasi dari Pak Aylar tidak diikutkan." Jawab Luna, sekretaris Aylar yang dipilih untuk mengatur acara nanti.

"Loh kenapa?" tanya Aiyla karena Aylar tidak biasanya pilih-pilih, apalagi tentang strata jabatan diperusahaannya. Terdengar aneh saja.

"Kurang tau ya," Ucapnya sembari berlalu begitu saja, padahal Aiyla hendak berbicara lagi.

***

Sore hari pun datang, Aiyla yang merasa tidak enak pada Nara berusaha untuk mencari cara agar perempuan itu tidak berkecil hati, karena hanya Nara saja lah yang tidak diundang untuk acara makan-makan tersebut.

"Mbak, aku pulang dulu ya. Di rumah ada acara.." Pamit Nara pada Aiyla yang sejak tadi mencari alasan dirinya tidak diundang oleh Aylar untuk makan.

Sebenarnya Nara bergegas pulang bukan karena ada acara, tapi karena Akara. Laki-laki itu sudah menjemputnya sejak tadi. Ia ingin mengajak perempuan itu pergi kesuatu tempat katanya.

"Oh oke oke Ra, hati-hati ya.." Aiyla setidaknya lega karena Nara sudah izin pulang duluan.

***

Nara bergegas keluar dari tempat kerjanya dan menuju Akara yang sudah menunggunya didepan gerbang. Laki-laki itu datang 1 jam sebelum jam kerja Nara selesai, membuat perempuan itu merasa tidak enak dan kasihan.

"Kenapa datengnya jam 4 sih, Mas? Kan kamu jadi nunggu lama." Gerutu Nara sambil menaiki motor yang dikemudikan oleh Akara setelah memakai helmnya.

Akara meringis, "Biar nggak ada penolakan dari kamu." Jawab laki-laki itu karena pengalamannya yang sudah-sudah, setiap kali Akara menawarkan diri untuk menjemput Nara, perempuan itu selalu menolak dengan berbagai alasan.

Akara tau Nara sudah berubah sejak kejadian ia meninggalkannya, perempuan itu sekarang jauh lebih mandiri dan seolah tidak lagi membutuhkannya. Dan Akara merutuki kesalahan terbesarnya itu.

"Memangnya kita mau kemana, Mas?" tanya Nara.

"Nanti kamu juga bakal tau." Jawab Akara yang sedang melajukan motornya dengan kecepatan sedang, membawa dengan hati-hati perempuan yang disayanginya sekarang.

***

"Selamat sore semua, terima kasih atas kedatangannya.. Selamat menikmati, kalo mau nambah silahkan." Ucap Aylar yang kini sedang membuka acara makan-makan. Matanya mengedar kesekeliling, mencari sosok yang harusnya datang juga diacara tersebut.

"Pak Aylar, mohon maaf.. kami ada rencana untuk buat game, bapak mau ikut?" tanya Luna setelah acara makan utama selesai dan sedang menyantap makanan penutup.

"Boleh," Jawab Aylar.

"Baik kalo gitu, Pak." Luna bergegas untuk menyiapkan gamenya, namun langkahnya terhenti saat Aylar memanggilnya.

"Eh Lun," Aylar menimang, ia mencari alasan yang tepat untuk bertanya. "Saya nggak liat anak baru datang diacara ini, kenapa?" tanyanya hati-hati dalam menyusun kata.

"Saya cuma undang staff karyawan tetap saja, Pak. Biasanya seperti itu kan ya." Jawab Luna. "Kenapa ya, Pak?"

"Kok kamu mengambil keputusan sendiri? Kenapa nggak kamu diskusikan dengan saya? Ini acara saya loh."  Nada suara Aylar tiba-tiba berubah, ia tidak lagi memikirkan cara menyusun kata yang baik.

"Maaf Pak, saya kira seperti biasanya..." Luna ingin memberikan pengertian namun dipotong oleh Aylar.

"Saya nggak mau diperusahaan ini ada kesenjangan jabatan seperti ini ya." Ucap Aylar yang membuat Luna takut serta heran.

Padahal selama ini Aylar yang memberikan batasan, tapi sekarang dia sendiri yang marah-marah tidak suka adanya kesenjangan jabatan.

"Maaf Pak Aylar, maaf Pak. Tapi kebetulan tadi Nara ada keperluan juga dengan keluarganya. Jadi..."

"Saya nggak mau ada alasan." Aylar tidak memberikan kesempatan untuk perempuan itu menjelaskan, ia lalu berbalik dan kembali duduk ditempatnya semula. Memperhatikan para karyawan staff sedang menikmati makanan disana.

"Harusnya dia ada disana, dan aku bisa memperhatikannya." Gerutu Aylar, ternyata rencananya tidak berjalan dengan mulus. "Lagian keperluan keluarga apalagi setelah kemarin keluar sama pacarnya." Aylar yakin Nara sekarang pasti sedang bersama laki-laki yang kemarin ia lihat didepan rumah dengan Nara.

***

"Waaaaah, bagus banget Subhanallah.." Nara berbinar-binar melihat pemandangan yang ada didepannya. Tempat wisata yang terlihat sangat asri dengan menonjolkan kekhasan tempat itu yaitu pohon kayu putih.

"Ini kan yang kapan hari kita omongin, Mas?" Ucap Nara melepas helm dan meletakkannya dikaca spion motor laki-laki itu.

"Iya, aku kemarin darisini untuk survey bagus apa nggak tempatnya, kalo memang bagus aku bakal ajak kamu kesini." Ucap laki-laki itu yang menunjukkan betapa effortnya dia dalam hubungan itu, dalam membahagiakan perempuannya.

"Jadi gimana? kamu masih mau berdiri disini aja nih? nggak mau masuk?" Akara membuyarkan lamunan perempuan itu.

Nara meringis lalu mengangguk dan menggandeng tangan laki-laki itu untuk masuk, ia bertingkah sangat manja seperti dulu saat mereka berpacaran. Akara yang melihatnya bersyukur bisa merasakan sisi dulu dari perempuan itu.

***

"Tumbenan lo mau makan-makan sama mereka, Kak?" Atalla memasuki ruang kerja Aylar, laki-laki itu diminta kakaknya untuk membawakan berkas yang tertinggal dimeja kerjanya.

"Jangan banyak omong." Pungkas Aylar yang tidak suka kalau adik kandungnya itu banyak bertanya.

"Siapa yang sedang lo kejar?" tanya Atalla lagi, sesuai prediksi Aylar. Setiap Atalla sudah penasaran dan banyak tanya artinya ada sesuatu yang terjadi.

"Elnara, accounting baru itu kan?" Tebakan Atalla sangat benar sekali, membuat Aylar langsung kelabakan.

"Apasih lo, udah keluar sana." Aylar mengusir Atalla dari kamarnya dan langsung mengunci pintu, daripada akan banyak lagi pertanyaan.

Setelah mengunci pintunya, Aylar kembali menuju meja kerjanya, menyelesaikan beberapa berkas yang perlu dicek dan ditandatanganinya.

Ting...

Suara ponsel Aylar terdengar, tanda pesan masuk.

Aylar pun bergegas membukanya, ada 5 pesan dari drivernya.

"Hah?" Aylar melihat beberapa foto yang dikirimkan oleh drivernya, foto-foto tersebut membuat Aylar tercengang. "Gila nih orang!"

Aylar beralih, kini ia menghubungi Aiyla.

"Halo, Aiy. Tolong kirimin saya nomor whatsappnya Nara, sekarang." Aylar mematikan panggilannya dan tidak lama kemudian Aiyla mengirim nomor whatsapp Nara.

Aylar merasa kesal juga, kenapa tidak dari dulu dia meminta nomor whatsappnya, kenapa ia berusaha menghubungi Nara lewat aplikasi dating.

Laki-laki itu segera menghubungi Nara setelah menyimpan nomornya dikontak.

"Halo, Assalamualaikum.." Nara mengangkat panggilan Aylar.

"Waalaikumsalam. Nara cepet pulang dan jauhin laki-laki itu." Perintah Aylar tanpa basa-basi.

"Maaf ini dengan siapa?" tanya Nara karena tidak tau siapa yang menghubunginya, dan langsung dicerca omongan seperti itu.

"Aylar."

Nara yang sedang bersama Akara sangat terkejut mendengar siapa yang menghubunginya sekarang. Ia menjauhkan ponselnya untuk memastikan lagi nomor penelpon tersebut. Nomor tidak dikenal, dan fotonya? Hei, itu fotonya Aylar. Kenapa Nara tidak jelih.

"NARA!" Suara itu terdengar nyaring meski ponsel tidak menempel ditelinga Nara.

Continue Reading

You'll Also Like

873K 75.9K 57
Shana begitu ia akrab disapa. Si paling advokasi begitu julukannya. Bagaimana tidak, ini tahun keduanya menjabat sebagai staff bidang Advokasi di Him...
549K 78.4K 35
Mili sangat membenci kondisi ini. Dikejar-kejar oleh Mamanya sendiri yang mau menjodohkannya. Bahkan, titah untuk menikah sebelum usia 24 tahun terus...
683K 1.8K 22
WARNING!!! IAM COMEBACK AWASSS BASAHH!! Jangan Dibaca semuanya sesat Sudah ada peringatan!!! kalau bermaksud me-REPORT cerita gw mending skip
91.1K 16.6K 29
COMING SOON...