RASYID

De enyagain

10.5K 1.8K 429

Di tengah gempuran orang-orang yang banyak memilih menikah muda, Rasyid masih asik jadi RT. Masih senang main... Mais

SATU
DUA
NASIB RT
MASALAH MULAI DATANG
JADI PIHAK KETIGA
JAMINAN JOMBLO
KEKACAUAN
RASYID SI ANAK ORANG KAYA
DETECTIVE RASYID
ANEH
RUMOR
RASYID PENGEN NIKAH
CALON PACAR
SITUASI SULIT
RASYID BERULAH
RASYID COSPLAY
JIWA KAYARA
BUKAN JODOH
PERJUANGAN RASYID
RASYID SEBENARNYA
RASYID DENGAN TINGKAHNYA
KAMPUNG DUKU TEMPAT JATUH CINTA

KAYARA EROR

353 79 17
De enyagain

Lagi dan lagi keinginan Ratih adalah, Kayara di keluarkan dari rumah sakit tersebut. Sungguh, ini membuat kepala Sasi rasanya pusing bukan main. Oh Tuhan, kenapa harus ada drama seperti ini. Andai saja Sasi bukan Dokter, ia mungkin tidak akan tau menau perihal yang terjadi. Kayara selalu saja menjadi alasan untuk keluarga Samuel mendapatkan masalah. Sebenarnya apa yang Kayara lakukan sehingga keluarga Samuel sering sekali melibatkan Kayara?. Padahal, yang Sasi tau Kayara jarang sekali punya masalah di lingkungan pekerjaan. Kenapa sekarang sering mendapatkan masalah?. Sungguh sangat aneh.

"Kenapa nggak anak tante aja, apalagi suami tante banyak duit. Ya, bisalah cari rumah sakit lain." Sasi mengangkat kepalanya, ia tercengang. Tentu saja Sasi kaget, biasanya Kayara selalu menahan diri untuk tidak melawan. Ada apa ini? Kenapa dengan Kayara?. Dan baru saja Kayara sedang menyindir keluarga Samuel. Sasi rasa ini akan seru pasti.

"Saya maunya kamu, yang keluar."

"Tapi saya nggak mau, gimana dong?" Kayara masih duduk dengan tenang, ia masih menatap ke arah semua orang dengan tatapan datar. Jujur saja ia juga merasa takut, apalagi ia hanya mengandalkan diri sendiri. Tapi kalau Kayara diam saja, maka akan terus ada masalah."Jadi tante sekali lagi saya ingatkan, saya tidak akan keluar dari sini."

"Saya tidak perlu mendapatkan persetujuan kamu." Ratih menghadap ke arah Irsyad yang masih diam menatap Rasyid. Ia merasa ini ada sesuatu antara Rasyid dan Kayara. Kalau istrinya tau, bisa habis Rasyid. "Pak, tolong usahakan Dokter Kayara di keluarkan."

"Apa alasan ibu Ratih ingin mengeluarkan Dokter Kayara?" Bukan Irsyad yang bersuara, melainkan Rasyid yang sejak tadi berdiri dengan tangan melipat di dada. "Kasih alasan yang masuk akal, yang benar-benar bisa di pertimbangkan kalau Dokter Kayara harus di keluarkan."

"Maaf Pak Rasyid, ini bukan urusan anda. Anda di sini hanya orang luar. Tolong jangan menyulitkan semuanya."

"Kalau saya menyulitkan, lalu kenapa Dokter Kayara susah di keluarkan?" Rasyid menatap Ratih penuh intens. Sedangkan Sasi sangat terkejut, pun dengan Irsyad. Baru pertama kali Irsyad melihat tatapan serius Rasyid. Kayara menatap ke arah Rasyid dengan wajah senang. Bahkan Kayara memberikan dua jempol pada Rasyid tanda setuju. "Anda terlalu sibuk mengurus pekerjaan orang, dan melupakan diri untuk mendidik anak anda. Minimal didik anak laki-laki anda agar tidak mengganggu Kayara. "

Sudut bibir Sasi melengkung, ia harus segera laporan pada mamanya yang pasti senang kalau tau Rasyid membela seorang perempuan. Bisa saja ini pertanda.

"Pak Rasyid mohon maaf, ini urusan keluarga kami." Tegur Samuel dengan tatapan yang berbeda. Jujur saja Samuel makin lama, rasanya ingin marah setiap melihat Rasyid ada di dekat Kayara. Apa laki-laki itu tidak memiliki kerjaan, sehinga selalu ada di dekat Kayara.

"Sejak kapan gue jadi keluarga kalian?" Sela Kayara dengan suara dengsuan lalu terkekeh geli. Sedangkan Rasyid menatap Kayara dan Samuel bergantian. Nah, kalau begini Rasyid suka. Ada cek cok dan adu omongan. Orang-orang yang berada di sana masih tidak menyangka dengan jawaban Kayara yang notabene selalu diam dan kalah. Sekarang, terlihat jelas bahwa Kayara tidak akan mengalah lagi.

"Nah loh, kagak di akui keluarga." Ejek Rasyid yang mendapat tatapan melotot dari Sasi. Lalu Rasyid memalingkan wajah, ia enggan melihat Sasi. Pasti nanti akan banyak pertanyaan.

"Orang tua gue udah meninggal, terus keluarga gue yang mana kalian?" Rasyid menggeleng dengan suara tawa kecilnya. Ya Tuhan sindiran maut Kayara keluar juga setelah sekian lama. "Mohon maaf bukan mau durhaka, tapi saat genting gini jangan ngaku keluarga deh. Ngeri."

"Makin kelihatan sifat asli kamu. Untung saya tidak merestui hubungan kamu dan Samuel."

"Saya juga beruntung kagak jodoh sama Samuel"

"Karena memang kamu berhubungan dengan anak saya, supaya kamu bisa mendapatkan kerjaan." Tangan Kayara mengepal kuat, menatap tantenya dengan tatapan amarah. Kenapa dalam hubungan asmara yang akan kena getahnya hanya perempuan saja. "Tidak tau terma kasih."

"Lalu apa kabar dengan tante yang tidak sadar diri?" Sasi dan suaminya memilih diam, mereka hanya perlu mendengar antara keponakan dan tantenya sedang berdebat. Mungkin saja Kayara juga ingin mengeluarkan uneg-uneg yang selama ini tersimpan rapi. "Tante pikir anak tante sesempurna itu? Hah."

"Anak saya memang sempurna, dan tidak cocok dengan kamu."

"Karena yang cocok dengan saya adalah pria tepat." Samuel menatap Kayara dengan kekecewaan, ia terdiam membisu mendengar perdebatan antara mantan pacar dan ibu tirinya. Situasi yang sangat sulit untuk di bayangkan. "Tante, berhenti ganggu saya."

"Kalau kamu tidak ingin di ganggu, keluar dari rumah sakit ini."

"Suruh anak tante yang keluar, saya tidak akan keluar"

"Semakin kamu melawan saya, semakin saya membenci kamu."

"Dan saya merasa jijik miliki tante sepeti anda."

"Kayara!!" Teriakan Samuel membuat situasi semakin menegang. Rasyid ikut berdiri tegak. Ini makin seru menurut Rasyid. "Mama nggak pernah menjelekan kamu di depan saya, bahkan mama tidak pernah merendahkan kamu di dekat saya. Kamu bilang apa baruan? Mama menjijikan, siapa kamu berani mengatakan hal barusan pada mama saya?"

"Nggak pernah?" Kayara menunduk, air mata mulai terlihat jelas keluar dari sudut matanya. "LALU SAAT MAYAT ORANG TUA GUE TERGELETAK DI LANTAI, KE MANA NYOKAP LO!? HAH!! DIA PERGI."

"Bahkan mama tiri lo ini, belum kering tanah makam suaminya, udah nikah sama bokap lo. Menurut lo gimana? Cinta padangan pertama? Lawak. Lo tau? Oh ya, gue nggak perlu kasih tau." Kayara mendekat ke arah Samuel, mengikis jarak mereka yang semakin dekat. "Karena mereka selingkuh."

"Kayara!!" Samuel mendorong Kayara dan untung saja Rasyid cepat tanggap menarik tubuh Kayara. "Kalau kamu marah terhadap mama, jangan fitnah orang tua saya."

"Kalau gitu tanya sama nyokap lo. Kenapa memilih pergi daripada ikut mengantarkan kepergian orang tua gue untuk terakhir kali?." Rasyid menahan tangan Kayara yang sudah siap untuk menghajar Samuel. "KENAPA YANG KATANYA TANTE GUE INI MALAH PERGI DENGAN SUAMI BARUNYA!? KENAPA SIALAN!!? LO TAU SAMUEL, MAYAT ORANG TUA GUE DI ABAIKAN SAMA NYOKAP LO INI. DAN SEKARANG IKUT CAMPUR PRIBADI GUE. DIA SIAPA HAH!? TANTE? TANTE MANA YANG TEGA MENELANTARKAN KEPONAKANNYA YANG HIDUP SENDIRI DENGAN TANPA TUJUAN. TANTE MANA YANG TEGA MENGUSIR KEPONAKANNYA SAAT MEMINTA TOLONG?. TANTE SIAPA HAH!?"

"Ay, udah. Lo nggak harus keluar tenaga juga. Udah Ay."

"Nggak Syid, gue harus kasih tau sama mereka peran tante sebenarnya. Mereka pikir gue hidup memakai uang tante gue? Siapa mereka Rasyid!?"

"Kayara," Suara panggilan Rasyid benar-benar terdengar sangat lembut, namun tidak membuat Kayara terpancing untung menahan emosi.

"Tante, maaf saya tidak akan keluar dari kerjaan saya." Kayara menghadap ke arah Sasi dan Irsyad. "Pak Irsyad, Dokter Sasi, maaf. Maaf saya tidak bisa keluar dari kerjaan saya. Saya akan tetap kerja sesuai perjanjian kontrak."

Sasi menghela nafas keras, tapi matanya menatap ke arah Rasyid yang sejak tadi memegang baju Kayara. Abangnya itu terlihat jelas sedang menenangkan Kayara.

"Saya tinggal." Setelah Kayara membungkuk, ia berbalik ke arah samping Kanan menatap tantenya sebentar. Setelah itu Kayara berjalan dengan perasaan lega tanpa pamit pada Samuel bahkan tanpa menatap sedetikpun.

"Empat jempol buat Kayara." Kata Rasyid ketika keduanya sudah keluar dari ruangan tersebut. Kayara berbalik, ia menatap Rasyid dengan tatapan kesal. Tadi Kayara sedang marah beneran, tapi malah di kasih jempol.

"Kasih makanan, bukan jempol."

"Iya ndoro Kayara."

"Jadi mau makan di mana?"

"Heh anak konda." Kayara mendapatkan toyoran gratis dari Rasyid. Mana banyak yang lihatin, kadang-kadang memang Rasyid ini menyebalkan. "Ini jam kerja, sadar nak. Kerja dulu sono."

"Gue mau bolos."

"Kagak ada. Ayok." Rasyid menarik jas kedokteran Kayara bagian leher, sehingga terlihat Kayara persis di seret ibunya yang baru pulang main. Ada bebrapa Dokter dan para suster yang melihat Kayara di perlakuan seperti itu, mereka yang melihatnya sudah bergidik ngeri. "Kerja, baru gue traktir makan."

"Syid, plis. Gue mau bolos."

"Kagak ada. Kerja ya kerja."

"Gue udah kaya kok."

"Mata lo, kaya. Hidup aja sendirian."

"Emang kalau kaya harus hidup rame-rame?"

"Minimal punya keluarga kecil."

"Yaudah nikahin gue aja." Dan saat Kayara mengatakan hal tersebut, semua para suster yang baru saja keluar dari ruangan kerja, terdiam membisu. Sedangkan Rasyid menahan diri untuk tidak menoyor kepala Kayara kedua kalinya. Ya Tuhan Kayara, ini situasi macam apa ini.

"Masuk ruangan." Rasyid bingung, ucapan Kayara benar-benar membuat Rasyid sedikit canggung. Padahal Kayara tidak salah, kenapa Rasyid malah terlihat malu?

"Syid."

"Diem, kerja lo."

"Gue mau ke ruangan gue aja, ini ruangan istirahat jadi---oke-oke gue kerja." Kayara mengalah karena melihat orang-orang di ruangan tersebut, bukan karena tatapan Rasyid yang kurang menyeramkan itu.

Kepala Rasyid mengangguk, ia duduk di sebalah Kayara yang sudah sigap melihat data-data pasien. Kenapa Rasyid yang mengawasi. Baiklah mungkin untuk saat ini Kayara memang butuh di awasi.

Continue lendo

Você também vai gostar

8.9K 524 24
Judul : Heaven Official's Blessing Judul alternatif : Tiān Guān Cì Fú, Tian Guan Ci Fu, 天官赐福 genre : action, comedy, Drama , fantasy , shounen-ai ,x...
21.6M 1.9M 91
[CHAPTER MASIH LENGKAP, EXTRA CHAPTER TERSEDIA DI KARYAKARSA] Sembari menunggu jadwal wisuda, Sabrina memutuskan menerima tawaran bekerja sementara d...
401K 25K 24
Ola, balita umur 3 th yang hiperaktif, polos, dan menggemaskan. Resmi menjadi beban di kediaman Duke Oxiver dan dinyatakan menjadi 'tawanan' gemoy ya...
1.4K 165 25
[Villain Series #1] Mendekam di penjara dengan tuduhan pembunuhan tak pernah terpikirkan sama sekali oleh Inayat, gadis asal Kashmir yang terlalu men...