album

By faamikv

4.4K 575 146

Ᏼꪮᖯꪮเᖯꪮᥡ Ꭰᥙɾเ ᥊ Ꭱꫀᥲdꫀɾ! :: Jomblo sampai kepala dua-iya, inilah dia seorang Duri; seseorang yang bisa disebut... More

02. sooya
03. fang
04. kamera
05. challege
06. usil
07. barbie
08. nafkah
09. kertas
10. winner
11. lilin

01. cupid

1.1K 97 44
By faamikv

Entah bagaimananya, tiba tiba saja mereka—bisa dibilang sudah menjadi pasutri dalam satu rumah.

Sebenarnya simple, namun juga sulit kondisinya. Tapi karena hoki, Duri jadi bisa diterima lamarannya.

"Inget, ya. Aku gak mau ngurus rumah, atau apapun itu."

Oh, ternyata bukan karena hoki. Tapi, bisa saja [Name] terpaksa.

"Eeehhh, kok gitu? kita ini suami-istri, loh! [Name], [Name]~ eh, tungguu!"

"Cukup, Thorn!"

"Panggil Duri aja boleh, kok. Kan udah jadi keluarga."

"Keluarga sepihak, maksudnya?"

"Haish, [Name] segitunya nggak mau sama aku?"

"Nggak juga, sih. Tapi aku belum siap!"

"Tapi aku diterima?"

"YA, ITUKAN—"

album✩‧

Tep.

Tangannya cepat mengambil tombol di speaker, kemudian cepat cepat memegang mic dengan tali yang berkeliaran dimana-mana.

"Oke, tu, wa, ga.."

Mengetahui rumah kosong, inilah ruinitas sehari-harinya. Walau banyak tetangga yang sudah protes, tetap saja.

"A HOPELESS ROMANTIC ALL MY LIFE!!"

Bagus, sudah melewatkan satu kalimat. Kini dirinya mengincar beberapa bait lagi untuk mengakhiri lagunya.

"SURRENDED BY COUPLES AL THE TIME—huhuehUEUEHUEEEEE!!!"

Waduh, inimah nyanyi sambil nangis.

"Ai ges i should tek as si sain.."

"AM PILING LONELY!!!"

"OHHHHH!! I WISH I'D FIND A LOVER THAT COULD HOLD ME, AAMIIN."

"Now i'm crying in my room..huheue."

Seketika, lagu yang tadinya bernada santai itu berubah menjadi rock karena nada dan tempo serta harmonynya tak sengaja di modifikasi oleh dirinya. Jangan doakan pelakunya, doakan saja telinga tetangga yang berada disana.

Tok. Tok.

Bunyilah itu, ketukan keramat di rumahnya. Sebenarnya, saat itu Duri ditinggalkan sendirian. Ya, karena saudaranya sibuk sendiri dan sudah pindah rumah. Jadinya hanya ia sendiri berdiri di rumah itu, hadeh. Alias, di dahulukan menikah.

"Ya?"

"YA? YA APAAN? BERISIK ANJIR, KEDENGERAN AMPE LANTAI BAWAH SINI!"

"Lah, aku kira tetangga. Ternyata si janda."

"Janda? maksud lo?"

"Warna ungu, warna janda~"

Plak.

Yasudahlah ya, maklumi saja sebenarnya lelaki itu sedang stress.

Mereka berdua pun memasuki ruangan, dengan langkah sejenak lelaki bersurai kehitaman dengan kacamatanya. Lalu ke lantai dua bersama Duri, sambil mengobrol.

"Fang ngapain kesini?"

"Anggap aja di utus Abang sialan lo itu."

"Emm, Bang Hali?"

"Yaitulah."

"Waah, beneran? Bang Hali ngirim Fang demi nemenin aku?? ahaha, ternyata abis nikah masih ada juga tsun tsun-nya!"

"Itu bukan tsun tsun, tapi cupu."

"Yahaha, kena tikung."

"... Bacot."

Duh, mengetahui lelaki itu langsung tutup mulut—Duri langsung nyengir nyengir meminta maaf.

Sebenarnya Fang masih sensi tentang mantannya sendiri yang kini bersama Saudaranya Duri itu. Iya, tapi mau bagaimana lagi. Apalagi, Fang sampai sakit tiga hari tiga malam sampai tidak datang ke undangan mereka. Tapi setidaknya, hubungan mereka tak seperti musuh, hanya rival belaka.

Lelaki bermanik ke-unguan itu melirik ke arah lain, seperti kamar Duri yang ia tempati sekarang. Tak banyak berubah, lalu selisih bibirnya bergerak mengucapkan sesuatu.

"Btw, lu tadi nyanyi Cupid, ya?"

"Hehe, iya."

"Ga salah sih, emang relatable ama lu."

"Bisa nggak, gausah di perjelas?" lirik tajam ke arahnya tepat, sambil tersenyum mengerikan.

"Padahal lu pernah HTS, apa nggak dilamar aja?"

"Ih, itu duluu! udah lama banget, udah dua tahunan kemaren! aneh, masa tiba tiba ngajak lamaran? bisa aja dia lupa sama aku kali."

"Itu kan dari pandangan lo aja, buktinya lo gak lupa, kan?"

"Hmm, iya juga, ya. [Name], maksudnya?"

"Nah, ntu inget. Waduh, gamon?"

"Kita cuma temen!"

Aduh, ketika mengatakan hal tersebut rasanya ada yang nancep di diri Duri. Paku tembus pandang, langsung tepat sasaran. Walau lawan bicaranya hanya tersenyum alih alih mengejeknya.

"Pfftt—yaa, gue masih ada kontaknya. Mau?"

"Uh.. nggak, makasih. Kita.. uhm, masih kontakan."

"LO ITU GAMON APA GIMANA ANJIR???"

"APA SALAHNYA CUMA TEMEN??"

"GAK! KELAMAAN ANJIR HTS AMPE SEKARANG. BURU, GIH!"

"Loh, loh, ngapain?"

Fang langsung saja mendorong si lelaki bermanik hijau menyala itu, sambil menepuk kencang.

"Lamar, lah?"

"..Beneran, nih?"

"Lo mau nyanyi Cupid tiap hari?"

"..Nggak, sih."

"Gih, buru!"

"SERIUS, INI GIMANA LAMARNYA EMANG?"

"Oh, gue lupa kalo lo itu polos dikit."

"Yaa, aku kan emang nggak tau!"

Setelah di ajari dan diberi tahu banyak hal tentang pengalamannya, Fang seketika sudah seperti guru pribadi oleh Duri. Alangkah-langkahnya Duri pelajari dengan baik.

Soal yang lain, yah, katanya gampang. Toh, saudara Duri ini juga tajir semua, tapi Duri juga tak kalah. Makannya, itu belakangan.

Sehari setelah belajar banyak hal, sehari kemudian tiba tiba saja dirinya sudah berdiri di depan pintu milik si perempuan. Untungnya, wanita itu tinggal di aparterment dan bisa dibilang berpisah dengan kedua orang tuanya. Jadinya, lamarannya paling akan disaksikan oleh sang calon sendiri, sisanya hanya angin.

Sambil menelan ludahnya, bibirnya masih datar, tatapannya fokus ke arah pintu dengan nomor sekian. Bunga di genggamannya telah disiapkan.

Dirinya arahkan tangannya untuk mengetuk pintu yang sedari tadi ia tatap, tak keluh menahan dirinya ingin langsung. Mulailah ketukan pertama, sampai tiga kali ketukan.

"Sebentarr."

Terdengarlah nyaring suara dari dalam, suara perempuan yang akan menjadi targetnya.

"—Paket, ya?"

"Uhm, halo, [Name!]. Apa kabar??"

Basa basi yang terlalu basi.

"Eh, Thorn? tumbenan, mau ngapain?"

Ujungnya, sapaannya tak kunjung dibalas.

"Ekhem, jadi begini,"

Mulailah, pria itu memenjamkan matanya sejenak. Menarik nafas, lalu mempersiapkan bagian dari rencananya.

"Oh, [Name], akhirnya kutemu.. ayolah buka, PINTU HATIMU!"

Gayanya dengan pose akrobat unik miliknya, untung, untung saja di lorong itu sama sekali tak ada seseorang.

"Ha?"

"Buah mangga, buah merkisa.. bagaimana kalau kita menikah?"

Kali ini pantun keduanya, ia tarik pelan tangan bagian jari jemari milik sang gadis ke area tepi bibir depannya. Seolah-olah tangannya sedang di cium, lelaki itu sambil menunduk.

"..Stress."

"INI LAMARANKU?? APA YANG SALAH?"

Gadis satu ini, jika di perjelas, sangat anti untuk menikah. Kalau di lihat lihat, perempuan tersebut memang betah HTS dengan si Duri, apalagi sampai bertahun tahun. Artinya, sama sama hopeless romantic. Tapi bukannya [Name] sendiri tak ingin menikah, hanya belum siap saja.

"Kamu! kamu yang salah, intinya semua cowok salah. Makannya aku gamau nikah."

"IHH, KEBURU NENEK NENEK, [NAME!]"

Pria itu terus terusan bergelendot padanya, baru sekali lamaran saja sudah tertolak. Waduh, nt, Duri.

"[Name] emang gapunya rasa ya sama aku? kita HTS bertahun-tahun, loh."

Bingung menjawab, karena setelah itu kedua pipi [Name] langsung merah merona sambil memalingkan wajahnya.

"Ada.. sih."

"NAH, KAN! YAUDAH, AYO!"

"Enggak harus sekarang..! emang kenapa, sih? buru buru amat."

Tidak tertolak, Alhamdulillah. Hanya murni denial saja.

Duri langsung menjelaskan dari awal hingga akhir kehidupannya sebagai seorang jones yang telah ia alami dan di keluarga dimana Saudaranya sudah mempunyai pasangan, hanya dia saja yang seperti sebatang kara.

Ia ceritakan itu sambil merengek, si Puan hanya terkekeh tipis melihat tingkah laku lucu si Duri ketika bercerita berparagraph itu.

Memakan waktu, kira kira tiga puluh menit curhatan isi hati Duri. [Name] jadi merasakan empati kepadanya.

"Jadi, ini semua buat jaga image kamu aja, kan?"

[Name] kira apa gitu, dateng dateng belum mandi tiba tiba diajak nikah.

"Nggak juga, ish! demi menjaga perasaanku juga! nanti kalo aku nikah sama yang lain gimana?? aku gamau kamu nangis!"

"Aku ga secengeng itu! lagian, aku juga nggak bakal nangis."

"Oke, aku diterima, nih?"

"Iya. Inget, demi JAGA image kamu."

"HAHAHA, OKE! ASIIKKK!!"

Hatinya terpana, rasanya sudah tersembuhkan dari luka luka yang ada. Seperti sedang diobati perban di hatinya, berkat [Name].

Dan akhirnya, beginilah jadinya. [Name] masih merasa di apart-nya sendiri, tanpa sadar posisinya sebagai Istri.

—album✩‧

hshshdg agak pesimis bawa buku ini, sih.. tp gpp yg penting aku bisa nulis hehehehw

ak kpikiran krna sring bls komen, tkutnya jd ad yg tkut trs gmw komen lgi /heh tp egk komen jg egk aph, ak menerima silent rider/sider, atw yg lain, baca seenjoynya aja pokoknya

ini up-nya.. mngkin kyk es, tp ga tiap hr, pling klo bolos sehari ak bsknha double up!

okee, ddah🌹

Continue Reading

You'll Also Like

9.9K 1.1K 30
୨⎯ BoBoiBoy Taufan w/ Female!Readers ⎯୧ Semua orang pasti menginginkan keadilan 'kan? Sama seperti (Name) dalam cerita ini. Ia tidak diperlakukan den...
1.7K 140 19
di sebuah pulau terdapat lah kerajaan venstrick yang di pimpin oleh raja jayden,suatu hari raja jayden memberikan tahtanya kepada putra semata wayan...
3.5M 27K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
28.2K 3.7K 15
❛❛BoBoiBoy Taufan x Reader❜❜ 𝘛𝘢𝘶𝘧𝘢𝘯 𝘯𝘢𝘮𝘢𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘶𝘢𝘮𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘪𝘢𝘱 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘥𝘪 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪 𝘵𝘦𝘳...