Dokter keluar dari ruang ICU baby dengan wajah lelah. Baby di dalam ruang ICU selama 3 jam. Suster sedang merapikan alat-alat medis yang di gunakan. Dokter tadi sudah meminta donor darah untuk baby, dan untunglah aunty Chu sama golongan darahnya dengan baby. Aunty Chu diambil darahnya 1 kantong, karena 2 kantong darah dari rumah sakit.
"Bagaimana kondisi anak saya dok?". Aunty Chu
"Young princess koma". Dokter dengan muka menyesal
"Hah, sampai kapan dok?". Aunty Osi
"Maaf nonna, untuk soal itu. Saya tidak bisa memastikan nya, karena melihat luka yang di berikan dari tabrak lari ini cukup serius. Young princess mengalami patah kaki kanan dan mendapat luka jahit di keningnya sebanyak 5 jahitan serta tulang rusuk patah". Dokter
"Astaga". Aunty Osi syok
"Lantas apa yang harus kami lakukan?". Aunty Chu
"Kita bicarakan di ruangan saja nonna, sekalian saya menjelaskan beberapa hal kepada nonna terkait kondisi young princess". Dokter
"Baiklah". Aunty Chu
"Apa sudah boleh di jenguk?". Aunty Osi
"Setelah suster memindahkan young princess ke ruang VVIP, young princess sudah boleh di jenguk nonna". Dokter
"Ne". Aunty Osi
Sementara manager Unnie menyimak sambil merekam obrolan aunty's dengan dokter soal baby dan mengirimnya pada mommy J
Ting,,,(pesan suara masuk ke hp mommy J)
"Manager Unnie?". Mommy J yang baru bangun dari tidur sesaatnya di kamar baby. Mommy J mendengar isi pesan suara itu, lagi-lagi mommy J menangis. Karena kebodohannya, baby mengalami luka jahit, patah kaki dan patah tulang rusuk dan sekarang baby koma. Mommy J ingin menemui baby. Tapi dia tidak ingin egonya lagi-lagi memisahkan dirinya dengan baby.
"Hah, balasan Tuhan sangat menyakitkan. Seharusnya mommy yang merasakan itu sayang, bukan baby. Mommy rindu sayang. Lekas sadar dari koma dan sembuh sayang". Mommy J menghapus air matanya dengan kasar dan menatap foto baby dan dirinya yang ada di samping tempat tidur baby
"Mommy rindu sayang. Love you". Mommy J mengambil foto itu dan mengusapnya dengan jempolnya
"Karena kebodohanmu dan cinta butamu, baby menjadi koma di rumah sakit, harus mendapatkan patah tulang dan beberapa luka jahit serta koma. Gara-gara ego mu, dirimu tega mengatakan kata-kata kasar pada putimu sendiri. Dirimu tega menyakiti fisik putrimu sendiri mengabaikan putrimu sendiri. Dan sekarang terima balasan Tuhan yang menyakitkan, merindukan anakmu, tapi dirimu tidak bisa bertemu dan merawat anakmu sendiri. Nikmati karmamu sendiri Jennie Kim". Gumam mommy J merutuki kebodohannya
**
(Anggap baby ya)
"Hai sayang, ini pasti sangat sakit sayang". Aunty Osi mengelus punggung tangan baby melihat ke arah kening baby yang diperban, kaki yang digips
"Baby cepat bangun ne, aunty merindukan baby. Rindu rengekan manja baby, rindu senyum baby dan cerita-cerita baby sehabis pulang sekolah". Aunty Osi mencium punggung tangan baby, mengingat baby yang selalu antusias berbagi cerita ketika di sekolah
"Aunty akan menjaga baby dari orang-orang yang menjahati baby, termasuk mommy baby". Aunty Osi
"Rose". Aunty Chu memanggil aunty Osi
"Ne unn, apa kata dokter?". Aunty Osi
"Baby mengalami luka yang serius rose, pemulihannya mungkin memerlukan waktu yang cukup lama. Apalagi patah tulang rusuk, meskipun masih bisa tumbuh cepat diusia baby yang masih anak-anak, tapi itu harus benar-benar di perhatikan minuman dan makanan yang dikonsumsi baby agar tulang penggantinya cepat tumbuh". Aunty Chu
"Lalu kaki baby unn?". Aunty Osi
"Sama halnya dengan tulang rusuk baby dan butuh latihan berjalan sama seperti Eunnah". Aunty Chu
"Luka di kepala baby unn?". Aunty Osi
"Tidak ada yang serius, hanya bekas jahitannya saja nanti yang akan membekas". Aunty Chu
"Hah". Aunty Osi menarik nafas dalam dan menghempaskan dengan kuat
"Sampai kapan baby koma unn?". Aunty Osi
"Entahlah, yang jelas, baby koma tapi bisa mendengar suara orang yang berucap di telinga baby. Jadi terus lakukan hal itu untuk membangun kesadaran baby dari komanya". Aunty Chu
"Ne unn. Bagaimana dengan Jennie unnie, unn?". Aunty Osi
"Bagaimana apanya?". Aunty Chu
"Bagaimana dengan Jennie unnie, dia mommynya baby unn. Apa tidak diberi tahu unn?". Aunty Osi
"Tidak, tidak perlu. Biarkan dia menyesali dan merenungi kebodohannya". Aunty Chu
"Ne unn". Aunty Osi
***
Sementara di negara lain, tepatnya di New Zealand. Daddy dan mommy Kim sedang berduka, karena halmonie meninggal dunia dan saat ini mereka sedang berada di area pemakaman halmonie yang satu tempat dan bersebelahan dengan haraboeji mommy J
"Ikhlaskan dad, eomma sudah bahagia di sana". Mommy Kim mengelus punggung suaminya
"Daddy merasa pertemuan terakhir kali Daddy dan eomma tidak berjalan baik mom. Bahkan Daddy mengusir eomma untuk pulang ke New Zealand". Daddy Kim
"Ne dad, kematian tidak ada yang tahu kan. Jika kita tahu kapan akan mati, kita tidak akan berbuat kejahatan dad, begitupun dengan Daddy. Jika daddy tahu kapan eomma meninggal, Daddy tidak akan mengusir eomma". Mommy Kim
"Ne mom". Daddy Kim melihat nama eommanya di batu nisan kramik
"Maaf tuan, nyonya. Ini ada surat dan amplop peninggalan halmonie sebelum beliau meninggal, beliau berpesan untuk memberikan ini pada tuan dan nyonya. Saya permisi tuan, nyonya". Orang kepercayaan halmonie
"Ne". Daddy Kim menerima itu dan membuka amplop coklat besar terlebih dahulu
Berkas-berkas akte notaris semua aset-aset halmonie pindah tangan atas nama baby. Daddy dan mommy Kim saling pandang, sama-sama terkejut dan memastikan kalau mereka tidak salah baca.
"Coba buka suratnya dad". Mommy Kim memegang amplop yang berisi berkas-berkas akte notaris semua aset-aset halmonie
"Ne mom". Daddy Kim mulai membuka surat dari halmonie mommy J
Hai baby ini halmonie....
Maaf untuk semua perbuatan dan perkataan halmonie yang menyakiti fisik dan hati baby.
Halmonie menyadari, tidak seharusnya halmonie bersikap dan berucap seperti itu kepada baby yang notabennya adalah cucu halmonie juga.
Ini ada sedikit hadiah peninggalan dari halmonie untuk baby.
Maaf halmonie tidak bisa meminta maaf secara langsung dengan baby.
Teruslah menjadi kebanggaan dan kesayangan mommy mu dan orang-orang di sekeliling baby.
Halmonie menyayangi baby.
Hai Jennie ini halmonie....
Halmonie minta maaf karena sudah bersikap memisahkan dirimu dengan baby.
Maaf karena halmonie yang ingin menjodohkan dirimu dengan orang lain, justru membuatmu menjaga jarak dengan halmonie.
Seharusnya halmonie tidak egois dan mementingkan kebahagiaan mu, bukan memaksakan kehendak halmonie.
Seharusnya halmonie tidak bersikap buruk pada dirimu, karena sangat wajar jika dirimu lebih memilih baby yang jelas-jelas dia adalah anakmu.
Maafkan halmonie ne, tolong terus sayangi baby dan pastikan kebahagiaan untuk baby selalu.
Halmonie menyayangi Jennie.
Hai anak laki-laki eomma yang sudah menjadi suami, Daddy dan grandpa yang bertanggung jawab bagi keluargamu.
Dirimu adalah anak laki-laki kebanggaan eomma, laki-laki yang menyayangi dan melindungi, serta mengutamakan kebahagiaan bagi keluarga mu.
Maaf pertemuan terakhir kita meninggalkan kesan yang sangat buruk, semua karena keegoisan eomma.
Tolong terus pastikan kebahagiaan untuk istri, anak dan cucumu sayang.
Jadi kepala keluarga yang memprioritaskan keluarga diatas segalanya.
Eomma minta maaf sayang.
Eomma menyayangi dirimu.
Hai anak perempuan Eomma satu-satunya yang menjadi istri untuk anak laki-laki satu-satunya eomma, sudah menjadi seorang mommy bagi cucu perempuan satu-satunya eomma dan sudah menjadi grandma dari satu-satunya cicit eomma.
Eomma minta maaf karena kesan terakhir yang eomma berikan sangat buruk.
Ne kami benar putriku, sebagai seorang eomma bagi anaknya sudah seharunya kita mendukung setiap keputusan anak kita, bukan justru memaksakan ego kita.
Terimakasih ne, sudah menjadi seorang perempuan yang tangguh mendampingi suami, menjadi penenang bagi putrimu dan menjadi peri bagi baby.
Terus dampingi mereka sayang.
Eomma minta maaf sayang.
Eomma menyayangi dirimu anak perempuan Eomma satu-satunya.
Ne, kalian tidak salah membaca, semua aset-aset eomma. Eomma balik nama menjadi milik baby, itu sebagai permintaan maaf eomma pada baby.
Eomma pamit ne...
Eomma
"Eomma, miane". Daddy Kim mengusap nisan kramik halmonie menangis lagi
"Terimakasih eomma. Tenang di sana eomma. Titip salam kami untuk appa, eomma". Mommy J mengelus punggung suaminya sambil melihat ke arah nama halmonie
"Kita pulang hari ini mom ke Korea. Daddy ingin melihat baby. Daddy gelisah mom". Daddy Kim
"Ne kita pulang dad". Mommy Kim
Daddy dan mommy Kim meninggalkan area pemakaman appa dan eomma Daddy Kim, menuju ke bandara untuk langsung melakukan penerbangan ke Korea
****
Sementara di dalam ruangan baby menunjukkan tanda-tanda kelemahan jantung baby yang membuat aunty's panik, aunty Chu berlari memanggil dokter, aunty Osi membisikkan sesuatu di telinga baby
"Yang kuat sayang, jangan tinggalkan aunty sayang. Ayo bertahan sayang". Aunty Osi mencium punggung tangan baby meneteskan air mata
Dokter masuk bersama dengan suster, aunty's langsung meninggalkan ruangan baby, menunggu di luar ruangan baby
"Unn, sebaiknya kita kabari Jennie unnie unn". Aunty Osi
"Tidak, jangan lakukan itu". Aunty Chu
"Lalu bagaimana kalau baby sampai kenapa-kenapa unn? Jennie unnie salah unn, sangat salah. Tapi bagaimanapun Jennie unnie adalah mommy kandung baby unn. Tolong singkirkan ego kita dulu unn, mana tahu dengan mendengar suara Jennie unnie, baby terbangun dari komanya unn". Aunty Osi menangis menatap aunty Chu
"Hah, kenapa menyulitkan, situasinya menyulitkan". Aunty Chu frustrasi
"Demi baby unn, turunkan ego kita unn". Aunty Osi memohon dengan tatapan matanya
"Lakukan". Aunty Chu pasrah, aunty Chu marah, semarah-marahnya tapi dia tekankan egonya untuk baby, demi baby dan hanya baby
Aunty Osi menelpon mommy J dan langsung diangkat mommy J
"Ke rumah sakit sekarang, jika tidak ingin menyesal". Aunty Osi langsung mematikan sambungan telpon
"Mommy barusan mengirim pesan, kalau mommy dan daddy hari ini kembali ke Korea. Halmonie meninggal malam tadi dan sudah dimakamkan". Aunty Chu
"Ne unn". Aunty Osi
Aunty's duduk gelisah sambil berdoa menunggu baby yang sedang di tangani dokter di dalam ruangan.
Sementara di dalam kamar baby, mommy J yang sedang mengingat kenangan bersama baby, tiba-tiba terganggu dengan panggilan telpon dari aunty Osi, mommy J langsung mengangkat itu
"Ke rumah sakit sekarang, jika tidak ingin menyesal". Aunty Osi panggilan terputus
"Tidak,,,jangan tinggalkan mommy sayang. Mommy datang sayang". Mommy J langsung berlari menuju lift, berlari menuju mobilnya dan melajukan mobil dengan kecepatan tinggi sambil menangis dan menepis pikiran buruk tentang baby yang mungkin meninggalkan dirinya selamanya
"Tidak,,tidak,,baby tidak boleh meninggalkan mommy. Baby sudah berjanji sayang. Tolong jangan balas mommy dengan seperti ini sayang, tolong sayang". Mommy J menghapus air matanya secara kasar
Mobil mommy J melaju kencang, hingga beberapa puluh menit, akhirnya mommy J tiba di rumah sakit, keluar dari mobil lari terburu-buru menuju ruangan VVIP baby
"Di,,dima,nna baby rose". Mommy J dengan nafas tersengal-sengal
"Di dalam sedang di tangani dokter unn". Aunty Osi acuh dan terus memandangi pintu ruangan baby
Sebelumnya ada 2 suster yang keluar dari ruangan baby untuk mengambil alat pacu jantung, lalu masuk keruangan baby lagi dan setelah itu, belum ada dokter ataupun suster yang keluar dari ruangan baby lagi
"Baby baik-baik saja kan rose?". Mommy J cemas mondar-mandir di depan ruangan baby
"Aku tidak tahu". Aunty Osi
"Kau bisa diam tidak, duduklah jangan mondar-mandir. Mengganggu saja". Aunty Chu
"Mieane unn". Mommy J
"Aku bukan unniemu". Aunty Chu. Mommy J hanya diam saja tidak menyahuti lagi
Selang beberapa waktu dokter keluar dari ruang baby di susul suster yang membawa alat pacu jantung.
"Bagaimana keadaan anak saya dok?". Mommy J
"Nyaris kehilangan nyawa young princess, Miss Kim. Syukurlah young princess masih di berikan kesempatan untuk terus berkumpul dengan keluarganya. Young princess sudah sadar, tapi jangan di ajak berbicara dulu. Dari tadi young princess memanggil anda Miss Kim". Dokter
"Ne". Mommy J masuk begitu saja ke ruangan baby,melihat baby yang melihatnya dengan tatapan penuh rindu, mommy J menahan tangis melihat banyak alat medis yang menempel di tubuh baby, mommy J berjalan perlahan duduk di samping baby, mencium punggung tangan baby
"Hai sayang. Ini pasti menyakitkan baby. Mommy miane hemmm. Mommy benar-benar mommy bodoh yang menyia-nyiakan baby. Mommy miane sayang". Mommy J menangis tersedu-sedu di samping baby, benar-benar menyesali perbuatannya, apalagi setelah melihat kondisi baby sekarang secara langsung
Baby tidak menjawab tapi tangan baby bergerak di rambut mommy J, seolah-olah memberi tahu mommy J untuk berhenti menangis
"Ne sayang, mommy tidak menangis lagi. Baby benci mommy menangiskan. Nah mommy sudah tidak menangis lagi sayang". Mommy J menghapus air matanya kasar
Aunty's melihat semua itu, aunty's hanya memperhatikan saja. Aunty's legah, baby sudah sadar.