Tutup Tirai

By pinyipaws

18.5K 1.4K 61

Bercerita tentang Pangeran Voresham yang jatuh cinta pada anak dari salah satu pelayan dari kerajaan nya. Wa... More

Awal
Awal pertemuan
Rut
Pembicaraan pertama
Akhirnya
Raja
Manis
Maaf
beautiful
Kembali
Perang
Alam
Aylie
Malang

Puteri

1.2K 113 2
By pinyipaws

Raja sangat membutuhkan Ratu untuk kesempurnaan dalam diri serta kerajaan nya.

𝗧𝗨𝗧𝗨𝗣 𝗧𝗜𝗥𝗔𝗜

Pagi ini Jakay di minta ayahnya untuk berkumpul pada ruang pertemuan, Jakay pun menuruti ayahnya dengan bermaksud ingin mengatakan bahwa ia sudah menemukan mate nya.

Sesampai di ruang pertemuan, mata Jakay menangkap ada puteri Valery dari kerajaan Vilstone.

Dengan sedikit ragu, Jakay mendudukan dirinya di sebelah Puteri tersebut. Dikarenakan hanya tempat itu yang tak di tempati.

Raja pun memulai pembicaraan.

"Jakay, ayah ingin menjodohkan mu dengan puteri Valery. Ayah harap kau dapat menerimanya sebagai calon ratu mu" jelas Ayah.

Dahi Jakay menyerngit tak suka, bukankah sudah di katakan bahwa ia akan mencari mate nya?

"Maaf yang mulia, saya menolak perjodohan ini" pernyataan ini membuat Raja dan Ratu Vilstone terkejut. Jakay menolak puteri nya.

Jakay dengan lantang melanjutkan perkataan nya "Saya sudah menemukan mate saya, yang mulia. Dan saya sangat mencintai dia, saya tidak akan menerima omega lain. Saya hanya akan menerima mate saya sebagai calon Ratu"

"Siapa dia, Jakay?" tanya Raja dengan tenang.

"Dia Naylee Jakarsana, yang mulia. Anak dari pelayan Moana Jakarsana dan pengawal yang mengawasi kerajaan pada bagian barat, Jakarsana Alberald." jelas Jakay tanpa ragu sedikitpun.

"Kau mau dengan makhluk rendahan seperti mereka? rendah sekali selera mu, pangeran" celetuk putri Valery.

"Jaga ucapan mu! ia adalah pasangan yang di takdirkan oleh dewi bulan untuk menjadi pasanganku, jangan berani - berani menghina pasangan ku di hadapan ku!" Jakay mengeluarkan feromon nya, bukan feromon yang memenangkan. Namun mengancam, menyatakan bahwa ia tak suka dengan ucapan puteri Valery.

"Jakay, ayah tak pernah mengajarkan membentak wanita! dimana sopan santun mu sebagai  pangeran?" sentak sang ayah.

"Saya pamit undur diri, yang mulia" ucap Jakay tanpa menjawab pertanyaan ayahnya, ia melangkah meninggalkan ruang pertemuan tersebut.

Jakay pergi ke dapur untuk menemui Moana, tentunya ia akan menanyai dimana keberadaan pujaan hatinya.

"Selamat pagi, bibi Moana." ucap Jakay dengan senyuman paling manis bermaksud untuk memikat hati Moana agar merestui nya dengan Naylee.

"Ah selamat pagi pangeran" jawab Moana dengan terkejutan, ada apa dengan pangeran tunggal satu ini? mengapa ia sampai masuk ke dalam dapur untuk menemuinya?

"Saya ingin menanyakan keberadaan Naylee, bisa anda beritahu tentang keberadaan Naylee sekarang?" tanya Jakay dengan sopan santun.

"Sebelumnya ada apa ya pangeran? apakah Naylee berbuat nakal selama saya bekerja? saya akan memarahi nya pangeran, tolong jangan hukum Naylee" jawab Moana dengan panik, bahkan ia sudah ingin berlutut kepada Jakay.

Melihat hal itu, sontak Jakay langsung menghentikan perilaku Moana.

"Ah tidak tidak, saya hanya ingin menanyakan dimana keberadaan mate saya"

Moana membulatkan matanya, bagaimana pangeran Jakay tahu bahwa anaknya merupakan mate nya?

"Jadi anda sudah tahu, pangeran?" tanya Moana dengan hati hati

"Sudah, bibi Moana. Sekarang bisa beritahu saya dimana keberadaan Naylee?" tanya pangeran sekali lagi, sungguh karena pertemuan tadi membuat emosinya tak dapat di kendalikan. Ia butuh senyuman manis milik Naylee.

Dengan ragu Moana menjawab

"Naylee sedang demam, pangeran. Sekarang ia sedang beristirahat di kamar saya" tatapan Moana menyendu mengingat sang putra yang sedang jatuh sakit.

Mendengar hal itu pun Jakay merasa khawatir, ada apa dengan Naylee? siapa yang berani membuatnya sakit?

"Boleh saya bertemu Naylee, bibi?"

"Ah tentu pangeran, tapi sebaiknya saya bangunkan saja Naylee. Di karenakan seorang pangeran tak pantas memasuki kamar seorang pelayan" jawab Moana sembari menawarkan pangeran untuk menunggu.

"Tidak, saya yang akan menghampiri Naylee. Mau bagaimanapun Naylee adalah pasangan hidup saya, bibi. Tak ada lagi gelar pangeran ataupun pelayan disini" tolak Jakay.

Terpaksa Moana menyetujui permintaan pangeran untuk mengantarkan nya ke tempat dimana Naylee beristirahat

Sesampai nya di depan kamar milik Moana, Jakay memasuki ruangan tersebut. Ia melihat Naylee yang sedang terbaring lemah dengan bibirnya yang tak semerah kemarin, alis yang mengkerut menandakan ia tak nyaman dengan demam di tubuhnya.

Perlahan Jakay duduk di samping Naylee tertidur, mulai mengelus kepala anak itu. Lalu ia mengecup singkat kening milik Naylee.

Jakay sungguh khawatir dengan keadaan Naylee

"Apakah Naylee sudah minum obat?" tanya Jakay kepada Moana

"Sudah pangeran" jawab Moana sopan

Perlahan Jakay membawa Naylee pada gendongan nya, ia ingin membawa Naylee ke kamarnya. Tempat ini tak bagus untuk seseorang yang sakit, panas dan pengap. Ah besok ia akan menyuruh ayahnya untuk menambah pendingin ruangan pada kamar para pelayan.

"Sebentar pangeran, Naylee ingin di bawa kemana?" tetap saja Moana masih ragu dengan pangeran di hadapan nya ini, yang sialnya sedang menggendong anak nya.

"Saya akan membawa Naylee ke kamar saya, saya berjanji Naylee akan baik - baik saja. Saya permisi" jawab Jakay pada pertanyaan Moana sembari membawa Naylee keluar dari ruangan tersebut.

𝗧𝗨𝗧𝗨𝗣 𝗧𝗜𝗥𝗔𝗜

"Panggil tabib untuk menemui ku" perintah Jakay kepada Eric son.

"Baik, pangeran" Eric langsung bergegas menemui tabib, sebenarnya ia sedikit penasaran dengan pemuda manis yang ada pada gendongan pangeran. Namun ia tak punya hak untuk bertanya mengenai privasi pangeran.

Dengan perlahan Jakay menaruh tubuh rapuh milik Naylee pada tempat tidur miliknya, ia memperlakukan Naylee seperti permata yang akan rapuh jika tak di perlakukan dengan baik.

Tabib pun datang bersama Eric, perlahan ia menyerngit melihat pemuda manis yang sedang bersama pangeran.

"Periksa dia, dan jangan banyak bertanya" perintah Jakay setelah tahu bahwa tabib itu akan bertanya mengenai Naylee.

"Baik pangeran" jawab tabib sembari memeriksa keadaan Naylee.

"Pemuda ini baik baik saja pangeran, ia hanya kelelahan. Saya akan memberikan penawarnya untuk demam yang ia alami" kata tabib

"Baik, kau boleh pergi."

Setelah mengatakan itu, tanpa bertanya tabib dan Eric pun pergi meninggalkan pangeran.

Perlahan Jakay duduk di samping Naylee yang masih terlelap, ia mulai mengambil tangan milik Naylee dan mengecup punggung tangannya.

"Cepat sembuh, Ratuku" ucap Jakay seraya mengecup punggung tanya milik Naylee.

𝗧𝗕𝗖

HAWOWWWW GUYS ILY ILY

Continue Reading

You'll Also Like

123K 12.4K 26
Karel terjebak dalam sebuah novel remaja dan harus memerankan sosok penjahat berusia 18 tahun. Namun, ia merasa bersyukur karena karakter penjahat ya...
1.1M 117K 46
Di novel 'Kisah Naqila', Nathaniel Varendra adalah sosok antagonis paling kejam. Ia bahkan tak segan membunuh seseorang yang dianggap mengusik ketena...
2.7M 153K 49
•Airis Ferdinand. Aktris cantik dengan puluhan mantan pacar, baru saja mendapatkan penghargaan Aktris terbaik di acara Awards international. Belum se...
2.2M 124K 72
❝Diam menjadi misterius, bergerak menjadi serius.❞ -Liona Hazel Elnara Genre: 1. Drama Psikologis 2. Thriller / Suspense 3. Action 4. Romance 5. Crim...