Your My Destiny

By hilyahoctvia

1.3K 87 4

(Alur cerita suka ngacak) Gavin Kalandra, laki-laki yang terkenal memiliki sifat sedingin kulkas 35 pintu, ya... More

Gavin Kalandra
Reyna Adhitama
YMD. 1
YMD. 2
YMD. 3
YMD. 4 (P.1)
YMD. 5 (P.2)
YMD. 6
YMD. 7
YMD. 8
YMD. 9
PEMBAHASAN TRIBUANA SCHOOL CLUB
YMD. 10
YMD. 11
YMD. 12
YMD. 13
YMD. 14
YMD. 15
YMD. 16
YMD. 17
YMD. 18
YMD. 19
YMD. 20
YMD. 21
YMD. 22
YMD. 23
YMD. 24
YMD. 25
YMD. 26
YMD. 28
YMD. 29
YMD. 30
YMD. 31
YMD. 32

YMD. 27

16 1 0
By hilyahoctvia

Hari ini adalah hari pertama perlombaan dimulai untuk acara hari jadi sekolah. Dan perlombaan pertama nya adalah Fashion show.

Para peserta sudah bersiap di ruangan khusus, nomor urut satu pun sudah berjalan bak model berpasangan di susul nomor seterusnya. Hingga dinomor delapan yang merupakan urutan nomor 12 IPA 1, kelas Reyna. Semua nya pun bersorak gembira melihat pasangan serasi tersebut, Reyna yang sangat cantik dengan balutan baju adat jawa dan Erzan yang terlihat tampan dan gagah menggunakan baju adat jawa juga.

Sedangkan Gavin kesal melihat kekasihnya yang bergandengan mesra dengan pria lain. Laki-laki itu tidak tahan melihat itu semua. Dan Melinda gadis yang sangat senang melihat penampilan Reyna saudara kembarnya yang tampil maksimal. Tidak seperti tadi malam yang sempat pesimis dan tidak ingin mengikuti perlombaan tersebut karena Gavin yang bersikeras melarangnya.

"SELAMAT PAGI SEMUANYA." ucap MC.

"Pagi..."

"Baiklah, tadi sudah ada peserta-peserta yang cantik-cantik dan ganteng-ganteng."

"Gimana? Kira-kira siapa yang akan masuk ke babak 15 besar?." semuanya pun bersorak nama kelasnya masing-masing dengan kompak.

"Yang masuk ke babak 15 besar untuk pria-pria tampan adalah...."

"Nomor urut 1......"

"Dan yang terakhir adalah nomor urut 8. Selamat untuk yang masuk 15 besar."

"Sekarang giliran wanita-wanita cantik. Kira-kira siapa yah yang masuk 15 besar."

"Nomor urutttt 4." "Nomor uruttt 8." dan seterusnya.

"Wah... Nampaknya nomor urut 8 dari kelas 12 IPA 1 masuk 15 besar semua."

"Baiklah, sekarang semuanya bisa istirahat dulu." ucap Mc. Semuanya pun bubar dari kerumunan tersebut.

🦋🦋🦋

Reyna masih berada di ruang khusus, dia duduk ditemani oleh para sahabatnya. Yang setia menemaninya.

"Hebat, lo bisa masuk 15 besar. Gue bangga sama bad girl kayak lo." ucap Melinda. 

"Hahaha, gue sih mau nya nggak masuk 15 besar. Eh malah masuk."

"Woy, semua orang tuh pengen menang, tapi lo malahan pengen kalah," ucap Keysa.

"Habisnya capek, berdiri mulu."

"Udahlah, sekali-kali buat kelas kita ini."

"Yeyeye, terserah lo deh."

"Habis ini kan sesi pertanyaan Rey, lo bisa jawab gak ya kira-kira?." pikir Della

"Hahaha, nggak usah dipikir in, gue punya seribu ide buat memutar balikkan pertanyaan." ucap Reyna, semua nya pun tertawa.

🦋🦋🦋

Lima hari telah berlalu, dan malam ini malam ke lima yang merupakan malam puncak acara hari jadi sekolah. Perlombaan pun telah selesai dan malam ini juga akan di umumkan siapa
pemenang dari perlombaan tersebut. Puncak acara di adakan di lapangan upacara, yang terbilang luas, terdapat panggung dan juga musik yang
menemani keramaian malam ini.

Lima hari berlalu pun, membuat Melinda terus saja menemani Reyna dimana pun perginya. Karna kejadian empat hari silam, setelah Melinda berbicara dengan Wawa dan Gavin. Tiba-tiba saja, sore nya saat acara telah selesai. Reyna ijin ke kamar mandi untuk mengganti baju nya, tapi tiba-tiba saja pintu kamar mandi terkunci dari luar. Maka dari itu, siapa lagi kalau bukan Wawa yang mengerjai nya. Karna, gadis itu cukup pintar untuk membuat rencana ini.

"Lo kenapa sih Melin, gue bosen liat lo mulu. Gue bisa jalan sendiri." ucap Reyna, gadis itu memang sudah risih kepada temannya, sejak kejadian Reyna terkunci di kamar mandi.

"Udah, lo tanggung jawab gue. Noh liat, Gavin sama Wawa." ucap Melinda menunjuk dengan dagu nya.

Gadis itu melihat Gavin pacarnya dan Wawa sedang tertawa bahagia. Lagi-lagi, Reyna harus melihat kejadian ini. Hati nya sungguh tersiksa sejak gadis itu berpacaran dengan Gavin.

"Buktiin ke dia kalo lo bisa tanpa dia." bisik Melinda di telinganya.

"Tuh Erzan, bareng dia aja. Gue tau dia anaknya baik. Lo nggak perlu takut walaupun dia musuh besar cowok lo."

"Waktu itu lo harus gue hati hati sama dia gimana sih."

"Lhah, itu kan gara gara pertama kali lo deket sama dia, giliran udah dapetin malah kayak gitu. Mending Erzan,"

"Udah sana, biar gue nanti yang bicara sama sahabat lo." Gadis itu pun dengan terpaksa menghampiri Erzan yang sedang mengobrol dengan teman sekelasnya.

"Hai." sapa Reyna.

"Eh-hai Rey. Sendirian aja?."

"Iya, boleh gabung?."

"Eh maaf ya, lo sama Erzan aja. Kita-kita mau pergi dulu." ucap salah satu teman sekelas. Mereka pun meninggalkan Reyna dan Erzan.

"Lhoh Ihoh." ucap Reyna.

"Kenapa? Kok wajahnya gitu? Nggak suka?." tanya Erzan.

"Owh, nggak kok. Biasa aja."

🦋🦋🦋

Dilain sisi secara bersamaan Gavin selalu saja bersama Wawa, banyak orang yang mengatakan kalau mereka berpacaran. Namun, sebenarnya tidak.

"Vin, misalnya ya,kalau gue cerita sama lo, lo bakal bela gue atau nggak?."

"Iya iya lah, pasti dong."

"Beneran?." tanya Wawa memastikan, Gavin hanya mengangguk membenarkan.

"Jadi gini, tadi siang itu gue kan makan sendiri dikantin. Terus tiba-tiba Reyna datang ke meja gue. Dia nggebrak meja keras banget sampe gue yang lagi makan tersedak gitu. Tiba-tiba dia narik tangan gue vin, sampe-sampe dia tangan aku merah kayak gini nih, masih belum hilang bekasnya. Dia ngomong kalau gue harus jauhin lo, dia nggak suka banget sama gue. Terus dia ngomong kalau lo nggak berhak bahagia, lo harus menderita. Gitu, lo percaya nggak?." ceritanya panjang lebar, Gavin menggeram menahan amarahnya.

"Hebat banget lo, mutar balikin fakta." batin Melinda, gadis itu mendengar pembicaraan mereka.

🦋🦋🦋

Reyna sedang bersama Aldi, bercanda ria dan mengobrol bersama. Reyna belum pernah senyaman ini ngobrol dengan Aldi, padahal dulu Aldi membuat nya sangat risih.

"Semoga aja lo bisa masuk 3 besar ya Rey."

"Nggak mungkin lah, dan gue juga nggak mau."

"Kok menang nggak mau sih Rey? Kan lo bisa mewakili sekolah di tingkat selanjutnya."

"Gue nggak suka kayak gituan, lebih enak dirumah santai." ucap Reyan.

Tiba-tiba, ponsel gadis itu berdering dan menampilkan notif line dari tunangannya. Entah setan dari mana, tiba-tiba saja laki-laki itu menghubunginya.

LINE

Gavinnn: Temuin aku di depan ruang tata usaha Gadis itu menyerngit bingung, laki-laki itu tiba-tiba mengajak bertemu.

Tanpa berfikir panjang pun ia segera berpamitan dengan Aldi dan melangkahkan kaki nya menuju tempat Gavin.

"Ada apa Gav? Kok tiba-tiba?." tanya Reyna penasaran

"Jawab jujur, apa yang lo lakuin ke Wawa tadi siang?."

"Apa Gav? Aku nggak tau maksud kamu." gadis itu bingung dengan perkataan Gavin

"Jangan sok nggak tau deh, nih liat, tangan ini lo kan yang bikin merah." ucap Gavin.

"Lo-gue? Bukan aku-kamu lagi?." batin Reyna.

"Aku beneran nggak tau Gav, aku nggak mungkin lah bikin merah kayak gitu." elaknya.

"Jangan banyak bicara, jelas-jelas lo yang bikin tangan dia kayak gini Rey."

"Jangan ngasal ngomong kamu Gav, aku aja nggak tau apa-apa tentang tangan merah itu."

"Jangan boongin gue Rey, gue nggak suka di boongin. Cepetan, jujur sama gue. Lo sengaja kan?." tanya nya lagi, gadis itu hanya diam menguatkan hatinya.

"JAWAB REYNA, JAWAB. LO KAN YANG BIKIN DIA KAYAK GINI. DAN LO JUGA NGOMONG SAMA DIA KALAU DIA HADUS JAUHIN GUE LALU LO JUGA BILANG KALAU GUE NGGAK BERHAK BAHAGIA." bentak Gavin.

"Lo bentak gue? Karna belain dia?" batin Reyna lagi

"Nggak Gav, gue nggak kayak gitu."

"JANGAN NGELAK LAGI REYNA" bentaknya

"STOP GAVIN. NGAPAIN LO BENTAK-BENTAK SAHABAT GUE. INGET DIA TUNANGAN LO, DIA MASA DEPAN LO VIN." teriak Melinda yang tiba-tiba datang.

"NGAPAIN LO IKUT CAMPUR, INI URUSAN GUE SAMA REYNA, BUKAN URUSAN LO." teriak Gavin

"DIA SAHABAT GUE BODOH, JADI REYNA URUSAN GUE."

"GUE NGGAK BODOH, TAPI NIH SAHABAT LO YANG BODOH. DIA BODOH. DIA BODOH, DIA MURAHAN."

"KURANG AJAR LO, BERANI NGATAIN SAHABAT GUE. SELAMA INI GUE MASIH MAIN HALUS SAMA LO, TAPI KALI INI LO UDAH MANCING EMOSI GUE."

Bugh

Bugh

Melinda meninju pipi Gavin dua kali sampai sudut bibir laki-laki itu berdarah. Sedangkan Reyna, gadis itu sudah terduduk lemah di lantai depan ruang TU.

"JANGAN BERANI-BERANI NYA LO NGATAIN SAHABAT GUE. KALO LO NGGAK TAU YANG SEBENARNYA."

Bugh.

Melinda kembali meninju pipi Gavin dengan keras, gadis itu sudah sangat lah emosi, sehingga tak bisa menahannya.

"Stop Mel." tahan Raka yang tiba-tiba datang dari belakang.

"JANGAN IKUT CAMPUR RAKA, INI BUKAN URUSAN LO." berontaknya.

"INI URUSAN GUE JUGA MEL." bentak Raka, laki-laki itu membalik posisi badan Melinda dan mendekapnya sangat erat untuk menahan emosi tunangannya ini.

"REYNA." teriak para sahabatnya yang datang.

"REYNA, REY." ucap Keysa, gadis itu terduduk dilantai dan mendekap tubuh
Reyna.

"APA YANG LO LAKUIN AL, APA? KENAPA QILA JADI KAYAK GITU?." teriak Marcel, laki-laki itu pun kesal saat melihat kondisi Reyna seperti itu.

"JANGAN IKUT CAMPUR, INI URUSAN GUE SAMA CEWEK ITU. REYNA." teriak Gavin menunjuk Reyna. Reyna pun dengan sekuat tenaga nya berdiri.

"REYNA, REY" Panggil sahabatnya. Melinda kembali berontak saat melihat kembarannya berdiri dan menghampiri Gavin.

"Liat dulu, apa yang akan dilakukan Reyna." bisik Raka ditelinga Melinda. Gadis itu masih didalam dekapan Raka.

"Apa mau lo vin?."

"APA MAU GUE? YA JELAS GUE MAU LO JUJUR. KALAU LO YANG BIKIN MERAH TANGAN WAWA." bentaknya.

"Tapi, kalau emang bukan gue yang lakuin itu. Terus lo mau apain gue Vin?."

"MASIH NGGAK MAU JUJUR LO. DASAR CEWEK NGGAK TAU DIRI LO " Teriak nya.

Plak Reyna menampar pipi Gavin, bekas tinjuan dari Melinda tadi.

"GUE SELAMA INI SABAR LIHAT KELAKUKAN LO KE GUE. LO SELALU MENTINGIN SAHABAT LO INI, LO NGGAK PEDULIIN GUE. LO NGGAK PERNAH PERHATIAN SAMA GUE. LO SLALU SAMA DIA, GUE MASIH MAKLUMIN LO VIN, GUE MASIH BISA TERIMA LO, WALAU HATI GUE UDAH RAPUH, UDAH HANCUR.LO YANG BIKIN SEMUA INI KE GUE, LO YANG NGENALIN GUE APA YANG CINTA DAN INI YANG BIKIN GUE HANCUR. DAN SEKARANG? LO MEMFITNAH GUE? KALAU GUE YANG NGLAKUIN SEMUA ITU KE DIA? HAH? LO SALAH? LO NGGAK TAU APA-APA, LO NGGAK TAU KEJADIANNYA KAYAK APA. DAN DENGAN GAMPANG NYA LO NUDUH GUE KAYAK GITU."

"SEBENERNYA LO ANGGAP GUE APA? HAH? TUNANGAN LO? IYA? MUNGKIN, HANYA STATUS AJA TUNANGAN TAPI FAKTANYA NOL BESAR." ucap Reyna berbalik dan berjalan.

"MULAI SEKARANG, GUE BATALIN STATUS PERTUNANGAN KITA. KITA NGGAK AKAN ADA HUBUNGAN APA-APA LAGI. JANGAN GANGGU HIDUP GUE DAN GUE NGGAK AKAN GANGGU HIDUP LO." ucapnya dan pergi meninggalkan kerumunan.

🦋🦋🦋

Continue Reading

You'll Also Like

2.4M 139K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
729K 26.6K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
472K 5.2K 6
JANGAN DISIMPAN, BACA AJA LANGSUNG. KARENA TAKUT NGILANGšŸ¤­ Transmigrasi ke buku ber-genre Thriller-harem. Lantas bagaimana cara Alin menghadapi kegi...
8.3M 518K 34
"Tidur sama gue, dengan itu gue percaya lo beneran suka sama gue." Jeyra tidak menyangka jika rasa cintanya pada pria yang ia sukai diam-diam membuat...