ɴᴏ ʀᴇɢʀᴇᴛ (ʜᴇᴇsᴜɴ) √

By chocodorie

32K 2.7K 188

Disaat semua tokoh karakter wattpad dijodohkan oleh Dosen mereka, CEO mereka, tetangga mereka sendiri. Kenapa... More

No Regret. 1
No Regret. 2
No Regret. 3
No Regret. 4
No Regret. 5
No Regret. 6
No Regret. 7
No Regret. 8
No Regret. 10
No Regret. 11
No Regret. 12
No Regret. End
Birthday present

No Regret. 9

1.5K 169 14
By chocodorie

Hari pemotretan hampir tiba, para ibu ibu dan satu gadis itu tengah mampir ke butik untuk menyewa sebuah baju. Sedangkan Jay dan Heeseung perlu mengurus baby El di penginapan.

"Wah kita kayaknya perlu latihan sebelum di shooting" Celetuk Heeseung membayangkan bagaimana dia juga akan di suting setelah Baby Ddeonu lahir.

"Bener, punya bini terkenal bisa buat kita masuk TV hahaha" Jay mendorong pelan bola itu kearah Baby El.

"Gue awalnya ga tau loh kalo Sunoo itu dikenal banyak orang"

"Yeh lu mah kudet bang, dia viral karena dance Senorita bareng temennya"

Kalau ga salah dance itu harus lawan jenis, kan. "Sama cowok dong"

Duh, Jay kayaknya salah bicara. Tapi masa iya Heeseung ga tau hal ini. "I-iya" Jay makin degdegan pas Heeseung mulai ngeluarin ponsel guna melihat apa yang Jay bilang tadi.

Vidio itu mulai terputar, wajah Heeseung sudah mulai muram. Baru di awal tampilan saja keduanya sudah bergerak erotis, ditambah lagi dengan pakaian Sunoo yang atasannya sangatlah terbuka.

"Itukan udah lama bang, ga perlu khawatir"

Heeseung menghela, see, ga ada waktu buat mikirin wanita lain kalau bininya adalah Sunoo. Heeseung meletakkan ponselnya sedikit kasar. "Lo tau kan gue sama Sunoo di jodohin, awalnya gue mau bodoamat sama apa aja yang dia lakuin dulu. Tapi sekarang gue pengen tau, lo tau Sunoo dulu ngapain aja"

Nah kan, Jay harus gimana. Soalnya Sunoo dulu parah banget, ga mungkin dia bongkar kelakuan sepupunya ke iparnya.

"Gue ga yakin bang, gue dulu jarang ketemu Sunoo" Jay tak mau menatap Heeseung, dia mencoba fokus pada Baby El.

"Lebih parah lagi kalau gue yang cari tau sendiri"

Njir, dejavu banget. Dulu Jay juga gini, maksa Sunoo buat kasih tau apa aja yang Jungwon lakuin sebelum mereka menikah. Jadi bisa dibilang keadaan Sunoo waktu itu dengan Jay saat ini sama, sama sama merindingnya.

Sunoo menunjuk satu gaun unik yang dipajang di manekin. "Ini bagus tau" Gaun itu selebihnya adalah kain tutu, sulit menerka warnanya, antara putih dan ungu.... Atau malah biru.

"Pilihan anda bagus nona, warnanya cocok dengan kulit anda yang putih"

Jungwon memilih gaun dengan kain yang sama, warnanya juga sulit di tebak. Entah ini pink atau cream. Wae semua pakaian disini sulit di tebak warnanya, tak beda jauh dengan July. Gadis itu sudah mengunci satu gaun yang dia bingung warna gaun itu merah atau violet.

"Sebenarnya warna apa ini?" Sunoo memberanikan diri bertanya.

"Kami memakai banyak warna, apalagi kain ini transparan. Jadi tak bisa ditebak warnanya di satu waktu, unik bukan"

Ketiganya mengangguk seirama, mereka dengan cepat langsung setuju dengan gaun tadi. Sunoo meminta sedikit bagian gaun di rombak, dia akan membayar mahal untuk itu.

Kembali ke penginapan, Sunoo tak bertemu Heeseung. Entah suaminya itu dimana, hingga tak lama Jungwon memberitahukan jika suami mereka berdua ada di dekat kolam. Kini waktunya beristirahat, kaki Sunoo sakit. Dia terlalu lama berdiri dan berjalan, teh hangat tersaji untuk duduknya di balkon yang langsung mengahadap pantai.

Bunyi pintu dibuka membuat wanita itu menoleh, mendapati Heeseung yang fokus pada ponselnya. "Seru banget ya main sama El, teh aku udah habis Mas baru datang. Tadinya mau ajak ngeteh bareng"

"Hmm"

Sunoo mengintip, pria itu malah merebahkan diri dengan masih fokus pada ponselnya. Sunoo jahil dengan mendapatkan beberapa selfie dan mengirimnya ke Heeseung, mereka dekat tapi Sunoo lebih memilih berbicara lewat ponsel. Mumpung suaminya lagi hapean.

Heeseung masih melihat vidio Sunoo menari, semua vidio yang ada Sunoo ditonton semua. Dengan headset nya agar Sunoo tak tau apa yang dia lihat, tapi kemudian dia mendapatkan pesan dari Sunoo. Beberapa foto, foto pertama menampilkan foto kaki Sunoo yang terlihat membengkak.

"Mas liat deh, menyeramkan banget. Kalau aku gini, kamu masih cinta ga?" Begitu isi pesannya.

Heeseung udah niat cuek sama istrinya, karena cerita Jay. Dia hanya membaca pesan itu, ga ada niatan buat balas.

"Sunoo emang banyak deket sama dancer cowok, cuman katanya dia dulu dingin banget. Rada songong juga, temennya ga jauh jauh dari July dan Jungwon. Untung aja tu anak profesional dan bisa nyambung sama siapa aja"

Meski begitu, Heeseung tetap tak bisa melihat Sunoo dengan orang lain. Mau memaksa wanita itu berhenti bekerja juga hal itu pasti akan memperkeruh keadaan, tapi seharusnya Heeseung yang mengerti. Dia jadi serba salah, disisi lain dia sangat ingin dimengerti Sunoo, tapi disisi lain dia lah yang tidak bisa mengerti Sunoo.

Gue egois banget ya.

Ting!

Satu pesan lagi dari Sunoo, dan kini foto selfie wanita itu dengan hati mungil yang digambar.

"Mas, aku udah dapat gaunnya. Cantik banget, tapi lupa buat foto dan kirim ke Mas. Asik gibah sama Jungwon dan July tadi"

Heeseung terkikik kecil. Masuk pesan dan satu foto lagi, kali ini foto pernikahan mereka.

"Kalau aja waktu itu aku ga nangis, mungkin sekarang aku udah tenang dan ga minta foto prewed lagi. Mas pasti capek ya ngeladenin aku, maapin" Tak lupa dengan emoticon menangis.

"Mas kalo ada apa langsung bicarain ke aku ya, Mas kan tau kalau Sunoo orangnya gampang kepikiran. Hal kecil aja aku pikirin sampe seminggu, Mas kalo capek juga harus kasih tau aku"

Heeseung termenung, memikirkan kembali hal yang ia akan lakukan. Misalnya mengatur kembali jadwal Sunoo dalam bekerja, bahkan dia sempat kepikiran untuk mengatur Sunoo bertemu siapa saja. Kembali lagi, Heeseung yang sulit mengutarakan semuanya.

Dia keterlaluan, ini juga karena dia takut Sunoo tak lagi peduli dengannya. Meski kelihatan hal itu tak akan terjadi.

Prank!!

Heeseung bangkit dari rabahannya dan langsung menghampiri Sunoo, cangkir teh itu pecah dan Sunoo hampir saja menggapainya.

"Hati-hati sayang, biar Mas aja" Heeseung dengan cepat membereskan hal itu, menggendong Sunoo dan langsung meletakkan wanita berisi itu diatas kasur.

Sunoo melipat kakinya, memperhatikan suaminya yang mondar-mandir ngurusin pecahan cangkir tadi. Sunoo nyengir lucu saat Heeseung menghela lelah kearahnya.

"Kamu jadi sering ceroboh ya pas hamil" Heeseung ga marah, dia cuman jujur.

"Maaf" 😔

Heeseung kembali merebahkan diri di samping Sunoo, dia melepas headset nya sengaja agar Sunoo tau apa yang dia lihat.

"Mas lagi nonton vidio aku ya" Bukannya takut atau apa, Sunoo malah kesenangan. Banyak juga vidio Sunoo dengan baju seksi, jadi gapapa di tonton suaminya.

"Kenapa semua vidio nya kamu hampir telanjang" Heeseung aja yang lebay, itu namanya fashion.

"Aku ikutin lagunya Mas, coba deh jangan lagu itu. Cari yang pake lagu NewJeans, aku dance itu pas kita udah nikah. Aku ga pake baju seksi kok"

Heeseung manut, dan ya, benar di vidio itu Sunoo mengenakan baju besar dan celana cargo yang besar juga. Meski begitu Sunoo terlihat lucu, tas kecil di punggungnya menjadikan wanita itu terlihat seperti anak-anak.

Heeseung tersenyum, menarik pelan Sunoo untuk rebahan disamping nya. Menonton bersama vidio itu, pipi Heeseung memerah kala Sunoo menelengkan kepala dan tersenyum kearah kamera. Hal itu buat heboh teman-teman dancernya.

"Lucu banget si" Mencium pipi Sunoo yang tampak seperti takoyaki.

"Kan, makanya jangan cari yang seksi seksi. Nanti panas sendiri, lagian dancenya juga udah lama banget. Atau jangan jangan Mas emang suka liat aku yang hampir telanjang ya"

Heeseung meletakkan ponselnya, memiringkan tubuhnya agar dapat dengan sempurna melihat istri cantiknya. "Kok tau"

"Dih, dasar Om Om mesum"

"Iya sayang, mau iPhone kan. Jadi harus sama Om sampe minggu depan" Sunoo ngakak, Heeseung kenapa jadi ngerubah nadanya dan itu terdengar menggelikan.

"Aku padahal masih kecil, kenapa Om paksa nikah" Ini lagi malah ngikut, satunya jadi Om pedo satunya lagi cabe cabean limited edition.

"Soalnya kamu enak"

Keduanya ngakak bareng. "Dih Mas, kok lama-lama aku ngeri sama kamu"

"Itu resiko kamu nikah sama Om Om kaya raya kayak aku"

"Kalau ga kaya juga aku ga mau"

"Dih, jangan terlalu jujur dong sayang"

Randomnya mereka ya begini, kalau dipikir pikir Sunoo kayak lagi nikah sama Bapaknya. Umur Hee dan mendiang Yeonjun ga terpaut jauh, gampangnya gini, Sunoo yang SD nikah sama Heeseung yang SMA. Gila sih Heeseung makin tua makin duh.... Ga bisa berkata-kata, Sunoo juga pandai menyetarakan diri kala mereka keluar bersandingan.

Wanita itu meski terbilang muka kaya bayi sewaktu-waktu bisa berubah jadi tante-tante, hanya tinggal di make over aja. Kayak ga tau Sunoo aja.

***

Asisten Mama Bomie rela ke Bali buat bantu Sunoo yang lagi hectic ngurusin foto prewed, dia antusias banget ngurusin semuanya. Sampai Baby El juga dia yang dandanin, Heeseung bilang bentar lagi fotografer nya datang.

Dia buatin minuman untuk Sunoo, kasian sama Sunoo karena dia lakuin semuanya. Sebenarnya ga enak juga sama Jungwon dan July sebab ini kemauannya.

"Minum dulu, cantik"

Sunoo meletakkan gelas berisi jus semangka itu diatas meja rias, wanita itu malah memperbaiki tatanan rambut Heeseung.

"Kamu istirahat dulu, liat tuh. Keringetan jadinya"

Sunoo menoleh kebelakang dimana cermin dengan lampu disekitarnya itu memperlihatkan riasan Sunoo yang sedikit berantakan, dia belum ganti pakaian. Niatnya make up dulu, supaya cepat. Tapi ternyata jadi kacau.

"Duduk dulu ya, benerin make up nya"

Akhirnya Sunoo nurut juga, agak cape sih. Rona, asisten Bomie itu ijin masuk dengan gaun Sunoo. Tak lupa mengunci kamar itu.

"Nona gaunnya sudah siap"

"Rona nanti tolong benerin make up Sunoo ya" Mohon si bumil sembari mulai lepas bajunya, di depan Heeseung. Heeseung memilih pura-pura mainin ponselnya, padahal sekilas ngintip.

Gaun itu ternyata sangat terbuka, Heeseung yang tadinya coba minum jus semangka milik Sunoo jadi tersedak. Rona tertawa melihat reaksi suami dari nona mudanya, gaunnya sangat transparan dari perut buncit itu sampai kaki. Jadi apa gunanya memakai gaun, sekalian saja telanjang.

"Bagus kan Mas?"

Gimana Heeseung mau jawab ya. "Yah lumayan, tapi apa ga sekalian ga usah pake gaun"

"Oh kayak pake daleman aja ya, boleh juga. Nanti Mas juga kayak gitu, shirtless terus peluk aku. No face, Mas tampilin punggung Mas aja" Kan, ada aja tanggepan nya. Heeseung iyain aja, daripada nanti Baby nya malah ngences.

Rona menyiapkan catokan, rencananya dia akan membuat rambut yang sangat panjang itu sedikit bergelombang. "Rambut Nona sehat ya, tebal dan lurus. Panjang banget, ga ada rencana mau potong rambut nona?"

"Ga tau, gimana Mas? Kalau aku potong rambut"

Heeseung rasa Sunoo sudah paling cocok dengan rambut panjang nya, tapi bukan berarti Heeseung tak suka jika istrinya memotong rambut.

"Gini aja dulu, bagus kok"

Sunoo dibantu menjawab pertanyaan Rona, asisten Mama Bomie itu kini mengerti Sunoo akan melakukan apa yang suaminya suka dan lebih menghindari apa yang Mas Heeseung-nya itu tidak suka.

"Nona mau pakai ini?" Rona mengangkat jepit besi berbentuk kupu-kupu itu.

"Boleh, terus nanti ambil dikit buat di kuncir anyam gitu"

"Baik Nona"

Rona melakukan pekerjaannya dengan cepat, segera keluar untuk beralih pada Jungwon dan July. Heeseung tersenyum melihat pantulan cantik istrinya di cermin, melingkarkan dua tangannya di bahu Sunoo.

"Cantik banget si bocil" Mencium helaian harum itu.

"Mana ada bocil punya bocil di perutnya"

"Kamu makin lama makin gemesin, gimana nanti kalau Baby Ddeonu udah lahir kalah gemes sama Bunda nya"

Sunoo mengecup tangan Heeseung. "Itu udah resiko dia, hihihi" Sunoo bangkit dari duduknya, mengalungkan tangannya memeluk Heeseung. "Mas percaya aku kan?"

"Percaya dong sayang"

"Tapi kok Mas jadi sering curiga dan takut" Heeseung ketahuan, feeling Sunoo sebagai istri kuat banget. "Mas selalu takut dan mengkhawatirkan hal yang ga bakal terjadi di antara kita, aku percaya banget sama Mas. Jadi Mas juga harus percaya sama aku"

Sunoo menangkup wajah bambi itu, mendekatkan wajahnya pada wajah suaminya. Kening dan hidung mereka saling bersentuhan. "Kita tau, untuk sampai di hari ini ga mudah. Kita lewatin hal yang ga bisa dibilang sepele, jadi kita harus selalu meyakinkan satu sama lain bahwa ketakutan itu ga akan terjadi"

Jangan lihat umur, siapa yang lebih tua bukan berarti dia yang lebih dewasa. Heeseung mengaku malu mendengar ucapan Sunoo, pertama dia ketahuan sudah memikirkan hal yang tidak ada gunanya, kedua Sunoo bisa memahami nya. Memang kelihatannya Sunoo itu kekanak-kanakan, tapi ada kalanya dia lebih dewasa dari Heeseung.

"Maafin Mas, Mas cuman takut"

Sunoo menggeleng. "Takut itu wajar Mas, tapi sudahi dari sekarang" Ucapan itu tepat dibibir Heeseung, sebelum akhirnya Sunoo menyesap bibir bawah Heeseung. Keduanya sibuk melumat setelahnya, kesalahpahaman antara pasangan memang paling benar diselesaikan diranjang. Tapi sepertinya saat ini tidak tepat untuk melakukan hal itu......

Hmm bau coklat dari lipbalm yang dipakai Sunoo, meningkatkan rasa Heeseung untuk semakin gencar melumat benda kenyal itu. Tanpa sadar kaki Sunoo naik satu dan melingkar di kaki Heeseung, pria itu semakin membuat Sunoo semakin ingin melakukan itu.

Heeseung menurunkan pandangan mengecup leher Sunoo yang otomatis mendongak memberi akses penuh pada Heeseung.

Pintu itu terbuka sedikit, Sunoo menoleh kala seseorang menyembul kan wajahnya.

"Permisi- ah maaf"

!!!!

Sunoo membeku sejenak, sedang Heeseung tak menyadari apa yang barusan terjadi. Sunoo tak salah lihatkan tadi.

Sunghoon, kenapa orang itu ada disini?

***

Continue Reading

You'll Also Like

871K 81.2K 52
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
32.2K 3.9K 22
90 hari permainan bodoh, dibuat oleh Gavi untuk Kajevrian. start [251122] jaywon local au bxb! DLDR!
3.2K 282 10
"Jadi uke gue yuk, won?" "Gue seme dan lo straight, Jay!" - - - - jaywon - bxb - non formal words - harsh words - - - started: 21-12-2021 ended: -
6.2K 873 9
[JayWon] Vampire, Reingkarnasi, Fantasy