QUEEN FOR ALPHA

By MOONRHOE

1.2M 92.4K 2.9K

Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pr... More

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 44
PART 45
PART 46
PART 47
PART 48
PART 49
PART 50
PART 51
PART 52
PART 54
PART 55
NEWS
VOTE COVER
OPEN PO
SPOILER(?)
INFO
SEQUEL?

PART 53

9.9K 1K 48
By MOONRHOE

Keesokan harinya, Alisha terbangun dari tidur karena entah kenapa, ia merasa kamar ini sedikit ramai dari biasanya.

Tunggu dulu!! Ramai? Sejak kapan kamar ini menjadi ramai?

Dengan nyawa yang belum terkumpul sempurna. Alisha membuka matanya untuk melirik ke berbagai suara di kamar ini. Sedetik kemudian, Alisha langsung terduduk sambil menatap Mira berserta delapan orang Omega lainnya, yang entah kenapa sangat sibuk dengan berbagai barang sampai tak sadar jika dirinya sudah terduduk di tengah kasur.

"What are you guys doing?" Tanya Alisha yang membuat semua orang yang tengah sibuk itu mematung ketakutan.

"Qu-queen. Maaf jika kami membangunkan anda" Ujar salah satu Omega yang baru pertama kali Alisha lihat. Jika boleh jujur. Sepertinya hanya Mira yang pernah ia lihat disini. Kedelapan Omega itu terlihat sangat asing dimatanya.

Alisha mendengar nada ketakutan itu mendengus kesal. Apa mungkin karena dirinya adalah mate dari seorang King yang heartless. Jadi mereka takut? Tapi untung saja Mira mulai bersikap biasa saja. Seakan sudah hafal dengan sifat.

"Jujur. Iya. Kalian berisik sampai aku terbangun. Tapi, kalian belum menjawab pertanyaan ku tadi. Sebenarnya apa yang kalian lakukan disini?"

Melihat para temannya takut. Membuat Mira akhirnya angkat bicara "Kami tengah mempersiapkan beberapa hal untuk anda, Queen."

"Memangnya ada apa sampai aku harus bersiap-siap?"

"Mohon maaf Queen. Tapi King Dareen melarang kami untuk memberitahu anda. Kami disini hanya disuruh untuk membuat anda bersiap sebelum jam tiga sore."

Manik coklat itu tanpa sadar melirik ke arah jam dinding. Dimana waktu masih menunjukan pukul setengah delapan pagi. Sial. Dirinya masih ingin bersantai-santai sebelum kembali ke Indonesia besok. Tapi kenapa Alisha sekarang malah disuruh untuk bersiap-siap?

"Dimana Dareen?"

"King Dareen sekarang tengah mempersiapkan acara untuk nanti sore."

"Dan dia akan menjemputku nanti sore?" Tebak Alisha yang mendapatkan anggukan pelan dari Mira

"Benar Queen."

Alisha menghela nafas berat sambil menatap kedelapan Omega lainnya yang entah kenapa masih memandangi dirinya dengan takut. Sepertinya, mereka belum senyaman Mira ketika bersama dirinya "Berhentilah memandangiku dengan tatapan seperti itu. Aku tak akan menyakiti kalian."

Kedelapan Omega itu menatap Alisha dengan sedikit ragu. Tapi sayangnya Alisha tak peduli itu. Ia tak mungkin menyuruh mereka untuk bersikap nyaman dalam waktu dekat. Mereka butuh waktu yang entah sampai kapan. Yang terpenting hanyalah, Alisha ingin terlihat seperti seorang teman. Bukan seorang Queen.

"Jadi, apa yang harus aku lakukan sekarang?" Ujar Alisha dengan nada yang sedikit malas.

"Kami akan melakukan perawatan dulu ke tubuh anda, Queen."

Alisha menganggukan kepalanya pelan sebelum beranjak dari kasur guna melakukan apapun itu yang para Omega ini inginkan. Dirinya terlalu malas untuk memberontak. Sepertinya ia akan mengikuti alur saja untuk hari ini.

•••••

Seharusnya Alisha bertanya lebih lanjut kepada Dareen lewat ponsel tentang apa yang sebenarnya harus ia lakukan. Tapi sayangnya, para Omega ini benar-benar tak membiarkan dirinya melarikan diri.

Kini. Dirinya tengah berada di dalam bathtub dengan air yang penuh dengan kelopak bunga mawar merah. Alisha juga tadi melihat Mira menetekan sesuatu ke dalam air ini hingga membuat air ini terasa begitu harus.

Dengan wajah yang tertutupi oleh masker. Alisha kini termenung sambil memegang ponsel miliknya yang baru saja bisa ia pegang 5 menit yang lalu, setelah 2 jam lebih melakukan perawatan yang ia sendiri tak tau namanya.

Gadis itupun sudah mencoba menelepon Dareen. Tapi anehnya, pria itu tidak mengangkat panggilan dari dirinya. Begitu juga dengan David. Kakaknya itu juga tidak mengangkat telfon dari dirinya. Bahkan pesan dari kemarin sore pun juga tidak di baca sama sekali.

Kenapa semua orang disini aneh? Oh ayolah. Hari ini merupakan hari terakhir dirinya disini belum kembali ke Indonesia besok. Tapi kenapa ia malah merasa terabaikan.

Benar-benar menyebalkan.

Alisha lalu menaruh ponselnya di tempat yang jauh dari air. Dan mulai merilekskan diri sebelum menutup matanya. Para Omega itu memberikan waktu beberapa menit untuk berendam. Jadi, ia akan memanfaatkan waktu untuk tidur. Lagipula, entah kenapa ia merasa jika hal yang di lakukannya nanti akan sangat menguras tenaga.

Mata itu terpejam sekitar 15 menit sampai sebuah suara membuat Alisha harus membuka mata dengan sangat malas.

"Queen, waktu berendam anda sudah selesai. Saatnya lanjut keperawatan berikutnya"

Alisha memandangi Mira dengan malas. Perawatan lagi? Yang benar saja. Dirinya sudah mulai bosan dengan semua perlakuan ini. Tapi sayangnya, Alisha yang bisa terdiam. Bahkan ketika Mira memberikannya bathrobe untuk menutupi tubuhnya. Ia tetap terdiam. Biarlah rasa malunya putus sebentar. Lagipula yang berada disini hanya perempuan. Alisha sedikit lega akan itu

Gadis itu lalu berjalan menuju sebuah meja rias yang dimana sudah dikelilingi okeh lima orang omega yang masing-masing sepertinya akan melakukan tugas yang berbeda.

Setelah dirinya terduduk dikursi. Mira langsung saja mengeringkan rambutnya.

"Mira. Bisakah kau memotong sedikit rambutku? Aku rasa sudah terlalu panjang"

Mira mengangguk dengan pelan "Queen mau memotong sepajang apa?"

"Rapikan saja sedikit. Biarkan rambutku tetap panjang"

"Baik Queen"

Dan selama Mira sibuk dengan rambutnya. Alisha dapat merasakan Omega yang lain tengah bermain dengan kuku jarinya. Dan beberapa juga tengah menaruh skincare kemukanya lagi.

Sepertinya acara ini akan sangat penting melihat bagaimana Alisha didandani dengan sangat amat mendetail.

Dan selama berjam-jam kemudian. Alisha hanya terdiam sambil menatap para omega yang tengah sibuk dengan tubuhnya ini.

Sepertinya mereka sangat amat terbiasa melakukan ini. Karena sedari tadi. Alisha tak melihat satu kesalahan sedikitpun

Alisha juga lega karena kedelapan Omega ini mulai terbiasa dengannya. Raut wajah takut sudah hilang dari mereka. Ini sangat menyenangkan. Alisha harap mereka bisa lebih nyaman lagi. Karena tadi, salah satu Omega sempat tersentak takut karena ia hanya berdecak pelan.

Dengan manik mata yang kini menatap ke arah cermin rias. Alisha terbengong untuk beberapa detik ketika melihat dirinya yang sangat berbeda dari biasanya.

Rambutnya di buat sedikit bergelombang, dan dibiarkan terurai kebelakang dengan hair pin berbetuk bunga yang berwarna coklat keemasan di atas telinga agar rambutnya tidak maju kedepan dan tetap pada posisi.

Dengan riasan natural tapi terkesan mewah. Apalagi ditambah dengan bibirnya yang kini berwarna pink. Alisha benar-benar tak dapat mengenali dirinya sendiri.

Tapi, mereka menutupi tanda yang berada dilehernya. Mereka bilang jika ini perintah langsung dari Dareen. Kalau memang begitu, Alisha dapat menebak jika acara ini khusus untuk manusia saja.

"Queen mari ikut saya. Ini saatnya anda memakai sebuah dress"

Alisha mengangguk pelan. Ia kemudian berjalan untuk masuk kedalam walk-in closet yang dimana sudah tersedia tiga buah dress sangat mewah yang terpasang di sebuah mannequin

"Kenapa ada tiga?"

"Saya tidak tau Queen. Waktu saya mengambilnya dari butik. Mereka sudah menyiapkan tiga dress ini. Pemiliknya bilang jika King Dareen bingung dengan style yang Queen suka. Jadi pemilik butik memutuskan untuk memberikan 3 buah dress dengan style yang berbeda tapi tetap cocok untuk acara ini."

Alisha mengangukan kepalanya mengerti. Jadi, bukankah ia harus memilih satu?

Dengan teliti, manik coklat itu menatap ke 3 dress ini. Dan beberapa detik kemudian sebuah senyuman licik muncul di wajah cantik Alisha

"Aku memilih dress yang ditengah"

"Baik Queen" Seru Mira yang langsung melepaskan dress itu dari mannequin dan langsung memakaikannya ke tubuh ramping Alisha dengan sangat telaten

Dan setelah beberapa menit berlalu. Kini Alisha tengah berdiri di sebuah cermin panjang. Menatap dress yang kini memperlihatkan bahu mulusnya. Ia menyukai ini. Angap saja sebagai acara balas dendam karena Dareen yang tiba-tiba saja menyuruhnya untuk berdandan tanpa bilang-bilang terlebih dahulu.

Biarlah pria itu kelabakan sendiri. Alisha juga nanti tidak akan mau untuk memakai jas pria itu jika Dareen memintanya.

Lagipula warna dress ini sangat pas dengan warna hairpin yang terpasang dirambutnya.

Dengan mata yang masih terpaku pada cermin. Kini Alisha terseyum ketika semua persiapannya selesai.

Akhirnya selesai juga, batin Alisha sambil memainkan rok dress panjangnya.

"Jadi sekarang aku hanya harus menunggu Dareen?" Tanya Alisha kepada Mira yang masih saja setia berdiri di belakangnya.

"Benar Queen. Jika menurut jadwal, King akan tiba enam menit lagi"

Alisha menganggukan kepalanya paham. Tapi kemudian, ia sedikit tersentak pelan ketika hampir melupakan sesuatu.

"Mira. Kalungku.... Kalungku yang berliontin biru ada dimana?" Alisha menepuk dahinya pelan ketika hampir saja lupa dengan kalung yang Dareen berikan untuk hadiah ulang tahunnya. Kalung yang tadi sempat ia lepas ketika tengah melakukan perawatan.

Masa bodo dengan warnanya yang tak cocok dengan dress yang ia pakai. Yang terpenting hanyalah kalung itu harus berada dilehernya.

"Queen ini memakainya?"

Alisha mengangguk pelan. Lagipula lehernya tidak dihiasi apapun. Jadi kalung berliontin biru itu akan menjadi nilai plus untuk penampilannya.

Dengan sigap. Mira mengambil kalung itu kemudian memasangkannya di leher jenjang Alisha

Perfect, batin Alisha ketika Mira baru saja selesai memasangkan kalung itu.

Gadis itu kemudian maju beberapa langkah mendekati cermin. Mencoba untuk memandangi penampilangnya dari dekat. Sumpah cantik banget gue

"Queen" Panggil Mira

Dengam mata yang masih terpaku pada cermin. Alisha memandangi Mira dipantulan cermin itu "Ada apa?"

"Mobil yang di tumpangi King Dareen sudah sampai."

Alisha menaikan satu alisnya. Ah sepertinya Mira dapat merasakan kehadiran Dareen dengan kekuatan serigala yang Omega itu punya.

"Jadi dia tengah berjalan kemari?"

Mira menganggukan kepalanya "King menggunakan kekuatan serigalanya untㅡ Oh King sudah disini!!"

Tepat setelah Mira mengatakan itu. Alisha dapat mendengar suara Dareen yang bertanya kepada Omega yang berada diluar tentang keberadaanya

Alisha sekali lagi memandangi pantulan dirinya sambil menghela nafas sebelum berbalik untuk keluar dari walk-in closet.

Hal pertama yang Alisha lihat, adalah Dareen yang sudah memakai setelan jas mahal berwarna hitam. Pria itu benar-benar sangat tampan berkali-kali lipat. Sepertinya Dareen juga melakukan persiapan sama sepertinya

Dan kini, pandangan mereka bertemu. Alisha langsung saja menghampiri Dareen yang masih saja memandanginya dirinya tanpa berkedip sedetikpum

"Can't you just go one day without making me fall in love?" Seru Dareen ketika Alisha sudah berdiri ditempatnya.

"Itu akan sulit"

Dareen tersenyum dengan tangan yang terangkat untuk mengelus wajah cantik mate-nya. Manik mata sebiru laut itu dengan sangat fokus memcoba untuk menikmati kecantikan mate-nya. Hingga tiba-tiba saja, alisnya menajam seketika saat melihat dress yang dikenakan matenya terbuka pada bagian bahu.

"Honey, dress itu memperlihatkan bahumu."

"Lalu? Jangan bilang kau ingin aku berganti pakaian lagi. Aku tak mau" Sergah Alisha sambil tersenyum tipis. Rencananya berhasil.

"Tapi Honey, aku tak suka melihat pria lain memandangi tubuhmu "

"Tapi aku juga tak mau ganti" Alisha berusaha bertindah seperti seseorang yang tengah merajuk. Agar rencananya untuk membuat kesal Dareen berjalan dengan lancar "Kalau kau tak suka ya sudah. Aku tak jadi ikut denganmu."

Dareen langsung saja menutup matanya, mencoba meredam sifat possessive yang ia miliki. Rencana yang ia susun tiga hari ini tidak boleh gagal begitu saja. Sial, sepertinya ia harus bekerja lebih extra untuk membuat orang-orang disana tidak memandangi bahu matenya yang terbuka.

Pria itu kemudian merengkuh pelan pinggang matenya untuk berjalan keluar menuju mobil miliknya yang sudah berada di pintu masuk

"Sebenarnya kita mau kemana?" Tanya Alisha ketika mereka tengah berjalan di lorong-lorong mansion.

"Aku tak bisa bilang sekarang Honey"

"Kenapa?"

"Aku takut kau kabur ketika kau sudah mengetahuinya."

Alisha terkekeh ringan mendengar celotehan Dareen barusan "Kenapa aku harus kabur? Perkataanmu barusan benar-benar membuat ku penasaran"

"Kau akan tau tepat ketika kita sampai disana."

"Kenapa tidak sekarang saja?" Gadis itu mengerucutkan bibirnya ketika tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan.

"Aku hanya tak ingin acara yang telah ku persiapkan 3 hari terakhir ini batal ketika kau mengetauinya lebih awal"

"Jadi, kau sibuk tiga hari ini karena mempersiapkan acara ini?"

Dareen mengangguk pelan.

Mereka berdua akhirnya terhenti tepat di pintu mobil. Dareen dengan cepat membuka pintu penumpang agar matenya masuk ke dalam mobil. Lalu setelah menutup pintu. Dareen berjalan melingkar untuk duduk di samping mate-nya. Memeluk pinggang itu serta mencium bahu Alisha yang terbuka.

"Jalankan mobilnya" Perintah Dareen kepada supir yang berada di depan

"Siap King"

•••••

Setelah bermenit-menit mereka didalam mobil yang tengah berjalan. Dareen dan Alisha akhirnya sampai di sebuah hotel yang super mewah.

Alisha kemudian melingkarkan tangannya ke lengan Dareen sesaat setelah ia keluar dari dalam mobil.

Mereka pun berjalan dengan sangat santai menuju lantai yang dimana Alisha yakini merupakan tempat acara ini berlangsung.

Selama berjalan. Entah kenapa jalan yang Alisha lewati terkesan dibuat untuk acara yang ia sendiri tak tau apa itu.

Langkah mereka pun akhirnya terhenti tepat di depan lift. Dengan segera, mereka masuk ketika lift itu sudah terbuka dengan lebar.

Lift itu kemudian tertutup ketika Dareen selesai menekan tombol 21 yang dimana letak acara itu berada. Dan selama berada di dalam lift. Dareen tak henti-hentinya untuk mengecup bahu matenya yang terbuka.

"Dareen jangan tinggalkan bekas" Ujar Alisha

Pria itu mengeram pelan lalu menarik wajahnya dahi bahu Alisha "Aku hanya ingin membuat semua orang tau jika kau milikku."

"Aku tau, tapi jangan tinggalkan bekas juga" raut wajah cemberut kini Alisha tampilkan yang mana malah membuat Dareen mengecup bibir merah itu secara singkat

"Dareeeeennn" Rengek Alisha

Pria itu terkekeh ringan ssbelum mengecup pipi Alisha yang memerah "Kau sangat cantik, Honey"

"Aku tau" Jawab Alisha dengan sombongnya.

Ting

Denting lift itu berbunyi menandakan jika lift yang di tumpangi mereka sudah sampai di lantai tujuan.

Dengan tangan yang masih memeluk pinggang ramping mate-nya. Dareen langsung menuntun Alisha agar mengikuti langkahnya.

Mereka berjalan hanya sebentar sebelum terhenti di depan dua buah pintu yang sangat besar dan terlihat mahal.

"Oke, sebelum masuk. Kau harus memberitahukan dulu acara apa ini. Jika kau tak memberitahuku, aku malah tak mau masuk kedalam"

Dareen tersenyum dengan lembut sambil memandangi wajah mate-nya yang tengah menampilkan raut wajah penasaran. Karena tak ingin membuat mate-nya menunggu lagi. Dareen akhirnya membuka suara yang mana malah membuat Alisha terkejut bukan main.

"Acara pertunangan kita."

🐋🐋🐋

Hai semuanya 👋

I am back!!!.

I'm sorry soal tebakan kalian kemarin soal Dareen yang nyiapin nikah adalah salah.... Soalnya, kalau mereka nikah itu tandanya akan segera ending (sedikit spoiler) 🤭🤭

Aku juga ingin membuat cerita yang sedikit 'realistis' dikehidupan nyata. Aku gak tau ini cerita udah 'realistis' apa belum. Soalnya, aku ingin cerita yang dimana 2 tokoh saling menghargai satu sama lain. Walaupun salah satu tokoh bisa ngelakuin apapun yang dia mau (Kayak Dareen contohnya) 😊😊

Tapi semoga kalian tetep suka sama cerita ini apapun jalan ceritanya nanti ୧⍤⃝🌹

Karena chapter-chapter berikutnya, itu akan menjadi perkembangan antara hubungan mereka ke jalan yang lebih baik.

Ini tetep happy ending. Walaupun nanti ada scene yang 'Sad' buangettt 🤡🤡🤡. Karena sedikit aneh menurut saya kalau jalan ceritanya bahagia terus hehehe

Oh iya.... Cerita akan ending di chapter 70-an kawan-kawan

Btw, haruskah aku membuat scene ++ 🌚

Jika ada typo dan kesalahan lainnya tolong bilang-bilang ya, nanti aku perbaiki saat aku revisi besar-besaran

Jangan lupa untuk Follow, Vote dan Commentnya 💋💋💋

See you in the next chapter 👋👋👋

- Love, Ryn

Continue Reading

You'll Also Like

953 201 7
Roar, si bintang basket kampus, terperangkap dalam konflik dengan penggemar setianya, Lova. Pertemuan-pertemuan mereka membawa keduanya pada hal tak...
365K 33.6K 53
*** Takdir selalu tak terduga, suka atau tidak kita harus menjalaninya. Agnoraga Demetri Apollo, keturunan murni Dewa Serigala itu telah melenyapkan...
756K 57K 90
Update setiap hari - RANDOM- ON REVISI! Alex adalah seorang werewolf, dan Alpha adalah nama panggilan dari gelarnya. Memiliki kehidupan yang dipenuhi...
159K 10.9K 46
Ashley Amara. Seorang gadis yang memendam seribu luka, juga merasakan pahitnya duka. Semua berawal dari Ashley, yang kabur dari rumah. Menyebabkan di...