Renaya Sang Tokoh Figuran (On...

Oleh Yaya_aya11

135K 7.2K 173

Transmigrasi 3 Alur lambat. ----- Ini cerita tentang seorang gadis berusia 25 tahun bernama, Renaya Margaret... Lebih Banyak

kedua
ketiga
keempat.
kelima
enam
tujuh
delapan
sembilan
sepuluh
sebelas
Dua belas
tiga belas
empat belas
lima belas
enam belas.
tujuh belas
Cast Ombranegra.
Delapan belas
Sembilan belas
dua puluh
dua satu
dua dua
Dua tiga
dua empat
dua lima
dua enam
dua tujuh
dua delapan
dua sembilan
tiga puluh
tiga satu
tiga dua
tiga tiga

pertama.

14.4K 483 3
Oleh Yaya_aya11

selamat datang di cerita baru ayaa.

tema cerita aya masih sama, tentang transmigrasi tentunya.

jangan lupa vote komen and share cerita aya ke teman-teman kalian yaa.

HAPPY READING.

1. Kesialan.

____________________________

"Babi!" Ucap kesal gadis yang duduk di taman, dengan tidak manusiawi dia melempar novel yang baru saja dia beli.

Temannya meringis saat novel baru malah dibuang cuma-cuma, padahal untuk membeli novel itu harus mengumpulkan duit gajihan dulu.

"ngapain lo buang ege?! kalo ga suka, kasih ke gue aja woi."

Gadis itu tidak mengindahkan protesan temannya, dia kepalang kesal karna tokoh fiksi dalam novel tersebut. Panggil saja dia, Rena. Renaya Margaretha.

Sudah tau novel adalah karangan tangan penulis dia tetap ambil hati mengenai setiap alur cerita, seakan semua yang terjadi memang benar terjadi. Rena memang bawa perasaan sekali.

"Kesel gue sama si cewe!, Gagu banget anjir!. punya masalah bukannya ngejelasin malah nangis doang."

Tangan Rena bergerak di udara seakan mencengkram sesuatu, Mungkin saking kesalnya.

Temannya atau bisa kita sebut Karina memutar bola matanya malas.

"Apa susahnya sih Re buat jadi penikmat karya orang aja? Gausah banyak bacot deh!." Karina berkata sarkas karena ikutan merasa kesal dibuatnya, bukan pada novel itu tapi pada Rena yang terlalu banyak bicara.

Rena menatap sebal Karina.

"Lo kok jadi ikutan nyolot sih?" Rena sembari mendelik tak suka.

Karina berdecak. "Lagian lo cuman perkara pemeran fiksi gitu aja koar-koar, panas woii telinga gue!" Sahutnya semakin jengkel.

Rena mendengus sebal. "Ya sorry, kan gue kesel."gumamnya.

"Kesel ya kesel aja!, gausah sampe novelnya lo buang segala. Kaya lo? sampe buang-buang gitu, ha?"

Tersinggung, pasti. Karina ini memang sangat wah sekali membuat orang merasa hatinya kecubit dengan ucapannya.

"Iya-iyaa, Maaf."

Malas meladeni, Karina bangkit dari duduknya lalu berjalan meninggalkan Rena.

"Eh? Mau kemana woy?" Panggilan dari Rena di abaikan Karina.

Rena berdecak, lalu dia merapikan semua kekacawan di kursi taman tempat dia singgah bersama Karina.

"Tungguuu woiii!" Rena berteriak memanggil Karina yang sudah berjalan jauh darinya.

"Makanya cepetan dongg! Lemot." Sahut Karina.

"Novel sama Karina sama-sama bangke!" Gumam Rena pelan sembari mengejar Karina.

Niat yang awalnya ingin kembali mengambil novel menjadi urung, Rena lupa dengan novel yang sempat dia buang tadi.

-----------------------------------------

"Ciee yang baru gajihan"

Rena mendelik saat mendengar godaan ibunya barusan, sejenak dia meringis saat mengingat jika uang gajihannya sudah dia belikan pada novel sialan dan benda itu sudah dia buang. Apa ibunya akan mencincangnya jika tau?

"Mana nih bagian buat ibu? Masa kamu gajian ibu gak dapat bagiannya juga. Ibu tiap hari bikinin sarapan loh" ucap ibunya lagi.

"Ya ampun, Bu. Rena baru aja pulang bukannya di tawarin makan malah di palakin" gerutu Rena.

Ibu Rena tertawa kecil, senang sekali menggodai anaknya hingga jengkel. "Tapi beneran deh Ren, kulkas udah mulai kering tuh."

"Iyaaa buu, entar Rena ke supermarket. Rena nafas dulu, yakali baru dateng langsung pergi lagi." Rena mendudukan pantatnya kasar ke sofa.

Malas sekali sebenarnya, tapi yang akan memakan camilan itu adalah dia sendiri, jadi tidak ada alasan untuk menolaknya.

"Terserah kamu aja deh, Ibu mau cuci pakaian dulu."

Setelah mengatakan itu, ibu Rena menyelonong pergi meninggalkan Rena yang terduduk di sofa ruang tamu.

Besar keingin Rena untuk membuang ibunya ke gurung-gurung, tapi takut di cap durhaka dan dikutuk jadi batu.

Rena menarik nafas lelah, sepetinya dia harus kembali memutar niatnya dan pergi berbelanja ke supermarket dibanding ibunya kembali mengungkit mengenai gajihnya.

"Sabar ren, itu ibu Lo... Sabarr." gumamnya sembari keluar dari rumah lagi untuk membeli camilan dan keperluan dapur lainnya.

________________________________

Rena keluar dari supermarket dengan tangan penuh dengan kresek berisikan belanjaannya, tidak berat, namun mampu membuat Rena kurus jika harus membawa belanjaan sebanyak ini setiap harinya.

"Untung duit gue masih ada" ucapnya sembari berjalan pulang, dia memang tidak menggunakan alat transportasi apapun, itung-itung olahraga malam, pikirnya.

"Lagian heran deh, kenapa duit kalau lagi pegang banyak cepet abis si?. Gue ada beli barang goib kah?"

"Andai nyari duit secepet ngabisin duit, dah kaya raya gue" ucapnya terlampau halu.

Rena terdiam bingung, agak heran dengan ibu-ibu yang berjongkok di tengah jalan. Rena menyipitkan mata untuk memperjelas apa yang di lakukan wanita berumur itu.

Setelah jelas, Rena mengangguk mengerti. Ibu-ibu itu sepertinya menjatuhkan beberapa buah-buahan di jalan, terlihat dari kresek yang sobek di samping tubuhnya.

Tidak peduli dengan itu, Rena melanjutkan acara jalan kakinya untuk pulang, takut-takut jika ibunya menunggu dengan sapu lidi karna lama menunggunya pulang.

Membayangkannya saja Rena sudah menggidik ngeri, semenyeramkan itu ibu Rena.

Wanita itu melirik sekilas pada Rena, dan secara kebetulan Rena juga melihat ke arah wanita itu. Sekali lagi, Rena tidak peduli. Dia malas berbaik hati hanya untuk memungut makanan yang jatuh, baginya itu hanyalah hal sepele yang dapat di selesaikan sendiri.

Dari kejauhan Rena dapat melihat mobil sedan hitam melaju dengan lampu yang menyorot hingga menyilaukan mata.

Rena menjadi diam, menoleh melihat ibu-ibu yang masih kerepotan memungut belanjaan yang masih berserakan.

"Lama banget sii!"

Sesekali Rena menatap pada mobil itu dan berganti dengan ibu-ibu, Rena berdecak. Dia ragu untuk memilih menyabaikan atau membantu ibu-ibu itu.

Jantungnya berdetak tidak karuan. "Ngapain lagi siii tuh ibu-ibu!" Rena menggerutu panik.

"Anjing, cepet banget" Rena menjadi sangat kaget saat Mobil itu sudah sangat dekat. Tidak mempunyai pilihan lain, Rena berdecak.

Ia melepas semua belanjaannya hingga berserakan, tanpa ragu dia berlari secepat mungkin agar sesuatu yang tidak di inginkan tidak terjadi. Mobilnya semakin dekat, Rena dengan gerakan cepat mendorong ibu-ibu itu ke samping jalan.

Suara rem dan ban yang bergesekan dengan aspal terdengar nyaring di pendengaran Rena, sehingga sebuah hantaman besar terjadi di iringi dengan pekikan ibu-ibu yang telah di tolongnya tadi.

Rena linglung, dia bingung dan sulit mencerna apa yang dia alami, badannya terasa remuk bahkan dadanya sulit untuk menghirup pasokan udara.

Telinganya menginging sangat nyaring, ia batuk saat merasa sangat kesulitan bernafas tapi malah mengeluarkan darah. Oke, Sekarang Rena pasrah. Dia tidak tahan dengan rasa sakitnya.

"Buu, Maafin Rena udah durhaka sama Ibu, maafin Rena gak bisa lagi nemenin Ibu."

Rena merasakan kantuk yang sangat dahsyat di sela sakit yang ia rasakan, matanya memberat. Hingga akhirnya mata indah itu tertutup rapat dengan sempurna.

Dan pada malam itu, Rena di nyatakan meninggal dunia di tempatnya kecelakaan dan tidak bisa di selamatkan lagi...

Bersambung...

---------------------------------------------------

~ohh kasihan, ohh kasihan, aduhh kasihaan~ upin-ipin.

__________•••••__________

Cast:
1.) Rena, Renaya Margaretha

2.) Karina, Karina Pricilla


3.) Nelya, Nelya zaskia (ibu rena)

pov:(versi sudah tua)

Lanjutkan Membaca

Kamu Akan Menyukai Ini

823K 59.9K 34
Aneta Almeera. Seorang penulis novel legendaris yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwany...
5.7M 378K 68
#FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA⚠️ Kisah Arthur Renaldi Agatha sang malaikat berkedok iblis, Raja legendaris dalam mitologi Britania Raya. Berawal dari t...
234K 30K 33
[Harap follow sebelum membaca] Welcome to my new story guys. Kamu bisa membaca cerita ini selagi On-Going. Enjoy guys! I'll do my best. Setelah mene...
8.3K 855 17
Dasar perempuan! Ribet! Itulah yang kupikirkan kala adik perempuan ku terus mencak-mencak sendirian perkara ending novel bacaannya tidak sesuai denga...