A Devotion for The Cursed Mai...

By Grayfiaaa

22.1K 1.8K 678

Ia adalah perempuan yang dikutuk oleh Dewi Athena karena dituduh melakukan perbuatan tercela dengan Dewa Pose... More

Awal Mula
Dewi Athena
Naruto vs Rias Peerage
Underworld
Curahan Hati Dewi Athena
Petualangan dimulai!
Pergerakan Bangsa Iblis
Hutan Red Wood
Dewi Artemis
Makan Bersama
Heracles
Lantas, kenapa harus aku?
Mimpi
Naruto Vs Issei
Kebenaran
Jigokudo
Pertarungan Part 2
End of Arc Medusa
Kehidupan yang Baru
Keruntuhan Olimpus?

Pertarungan Part 1

984 86 38
By Grayfiaaa

"Vali" Sang pemegang kaisar naga putih segera memunculkan sacred gearnya berupa sayap putih di punggungnya. Ia tahu setelah ini akan terjadi pertarungan dahsyat disini.

"Kau lawan wanita bejat disana, sisanya aku yang urus!" Pemuda berambut perak berniat protes karena mendapatkan lawan perempuan namun saat menoleh, ia terkaget melihat Naruto yang sudah sangat siap melepaskan amarahnya. Saat itu ia akan tahu, membuat Naruto marah adalah kesalahan besar.

"Kalian yang memulainya iblis, maka kalian harus menerima akibatnya!"

.
.
.
.
.

Chapter 17

Naruto langsung melakukan handseal panjang dan rumit yang ditatap dengan aneh oleh keempat petinggi iblis. Apa yang dilakukan manusia ini dengan membentuk gerakan tangan yang aneh? Sementara itu Vali yang melihat handseal yang digunakan Naruto meneguk ludahnya. Ia tahu tehnik itu.

Segel tangan Naruto berakhir pada Tiger, yang kemudian menarik nafas sangat dalam hingga dadanya membusung. Tehnik khas dari hantu Uchiha yang membuat para shinobi sangat kewalahan menghadapi jutsunya.

Katon: Gouka Mekkyaku!

Semburan nafas api selebar 25 meter melaju ketempat petinggi iblis. Mereka berempat terkejut dengan serangan tiba-tiba Naruto, namun Seraffal tidak tinggal diam dan langsung membuat sihir pertahanan yang berlawanan dengan elemen api.

Water Wall

Serangan api Naruto mengenai langsung pertahanan air yang dibuat Seraffal. Namun, karena kuatnya serangan Naruto perlahan pertahanan dinding air Seraffal akan hancur. Ajuka yang melihat serangan Naruto yang akan tetap dapat menerobos pertahanan mereka, memutuskan untuk membantu.

Kankara Formula: Water Wall

Pertahanan air yang menyerupai bentuk dari tehnik Seraffal ikut membantu serangan Naruto. Dinding air yang dibuat oleh Ajuka juga ikut perlahan hancur, akan tetapi serangan Naruto dengan perlahan akhirnya berhenti. Serangan yang sedahsyat itu juga memiliki batas penggunaan tergantung dari nafas orang yang melakukan jutsu tersebut.

Naruto menatap menyelidik dengan pertahanan yang dibuat oleh Ajuka. Itu terasa seperti tiruan, terlihat jelas dari bentuk dan warna yang terlalu mirip. Setiap kekuatan pasti memiliki perbedaan meskipun itu hanya secuil. Misalnya para pengguna tehnik Katon juga dapat membuat ukuran yang sama tapi pasti memiliki perbedaan dalam volume panasnya.

"Kekuatanku adalah kepintaranku dalam meniru tehnik yang digunakan orang lain melalui ingatan fotografisku yang aku pecahkan melalui fenomena yang terjadi" Ajuka menjelaskan kekuatannya.

"Semua tehnik dapat aku tiru selama aku memahami cara kerja dari sihir yang digunakan" Naruto tertawa mendengar penjelasan dari Ajuka. Apa ini lelucon? Ajuka yang melihat Naruto menertawakannya sedikit tersinggung. Ia bukan bahan tertawaan!

"Hahahaha iblis ternyata punya selera humor yang bagus" Perlahan tawa Naruto terganti dengan senyum mengejek. Tidak ada orang yang lebih pandai dalam meniru tehnik lawan selain gurunya, Copy Ninja No Hatake Kakashi.

"Baiklah, aku beri waktu kau untuk meniru jurus yang aku gunakan barusan" Ajuka yang merasa ditantang tentu saja akan menjawabnya. Enak saja manusia itu meremehkannya!

Monitor transparan kemudian muncul didepan Ajuka. Melalui ingatan fotografisnya, ia kemudian menganalisis cara kerja dari tehnik yang Naruto gunakan. Biasanya ia hanya membutuhkan 15 detik dan Boom! Ia akan langsung bisa menggunakan tehnik lawan.

Ajuka mengernyit bingung dan sesekali menslide monitor didepannya. Sudah lebih dari satu menit dan ia sama sekali tidak dapat memahami bagaimana cara kerja kekuatan Naruto. Bahkan ia tidak mengenali sama sekali sumber kekuatannya.

"Kau tidak akan pernah bisa meniru kekuatanku bodoh" Naruto memeletkan lidahnya. Tentu saja Ajuka tidak akan bisa menirunya, sumber dan cara kerja tehnik yang Naruto gunakan sangat jauh berbeda dengan para mahluk supranatural disini. Ia menggunakan Chakra, sumber kekuatan yang ada didunianya dahulu, berbeda dengan mahluk supranatural disini yang menggunakan sihir.

"B-bagaimana bisa?" Ajuka mengernyit bingung. Kenapa ia tidak bisa meniru jurus yang terlihat mudah digunakan itu? Ia sama sekali tidak mengerti.

"Lepas saja gelar Maou yang kau sandang. Aku saja yang mendengarnya merasa malu karena mengatakan diri sendiri pintar" Vali ikut berkomentar. Ini tentu saja membuatnya menggelengkan kepala. Orang pintar itu diakui bukan mengakui.

Wajah Ajuka memerah dikarenakan malu dan kesal. Malu karena ucapan Vali yang benar-benar tepat sasaran menyinggunya dan kesal karena tehnik yang digunakan Naruto sangat membingungkannya. Baru pertama kali ini ia melihat jurus yang terlihat sederhana tapi rumit untuk dipecahkan.

"Terlalu lama"

Naruto melesat cepat dan melakukan tendangan lurus kearah Ajuka yang sedang lengah karena konsentrasinya terganggu. Falbium tidak membiarkannya dan langsung menahan tendangan Naruto dengan menyilangkan kedua tangannya didepan Ajuka. Tendangan itu cukup kuat hingga membuatnya terseret beberapa langkah hingga membuatnya bertabrakan dengan Ajuka.

Dia bukan manusia biasa!

Belum sempat dia memberikan serangan balasan, Naruto tiba-tiba tidak terlihat dari pandangannya. Dimana manusia itu?

Duaggh!

Ajuka terkena tendangan yang telak mengenai pipi kirinya dari arah belakang membuatnya melayang mengenai salah satu pepohonan. Falbium yang melihat itu melebarkan matanya. Apa-apaan dengan kecepatannya itu? Itu jauh lebih cepat dari bidak knight Sirzech, Souji Okita. Dan hei, Ajuka itu punya fisik yang kuat bahkan berhasil melewati Great War dan Civil War, bagaimana bisa ia terlempar?

"Pertama aku akan menghabisimu iblis sok pintar. Kau akan merasakan akibatnya karena merendahkan martabat Medusa"

Sacred Gear : Divine Dividing

Balance Breaker : Armor Scale Mail

Vali tentu saja tidak ingin membiarkan Naruto bertarung sendirian. Ia kemudian membentuk armor naga di sekujur tubuhnya dengan permata biru di beberapa bagian. Ini adalah balance breaker sempurna yang sudah biasa ia pakai.

"Lawan aku nenek keriput" Seraffal menggeram kesal. Selalu saja ada yang membahas umur dan penampilan! Apa mereka tidak tahu kalau itu sangat sensitif untuk perempuan?

Vali kemudian lari dari sana untuk memancing Seraffal agar bertempur di tempat lain. Tentu saja ia tidak bodoh harus melawan Seraffal di dekat Maou yang lain. Meskipun ada Naruto, tetap saja pertarungan 1 lawan 1 akan jauh lebih aman. Ia sadar, meskipun lawannya saat ini adalah perempuan, Seraffal adalah perempuan terkuat di kaum iblis. Tentu saja ia memiliki persiapan yang matang untuk melawannya. Dan itu adalah salah satu berkah yang ia dapatkan semenjak menjadi manusia sepenuhnya.

Seraffal menatap Sirzech untuk meminta persetujuan dan mengangukkan kepalanya. Manusia yang satu lagi itu adalah pemilik kaisar naga putih dan sepertinya ia tidak mungkin menang melawan Seraffal yang sudah memiliki pengalaman bertarung yang banyak. Ia kemudian pergi mengikuti Vali setelah mendapatkan persetujuan Sirzech.

Tersisa mereka berempat disini. Seorang manusia berambut pirang dan tiga iblis berpangkat tinggi di kalangan iblis. Sama sekali tidak ada raut gentar di wajahnya meskipun saat ini lawannya adalah orang-orang kuat.

"Apa kau yakin membiarkan temanmu melawan Seraffal sendirian?" Naruto menatap Sirzech dengan senyum miring.

"Dengan kemampuannya sekarang, aku sangat yakin setidaknya ia bisa mengimbangi wanita terkuat dikalangan kalian" Ia sudah melatih Vali selama seminggu dan perkembangannya sangat cepat. Sepertinya anak itu memang ditakdirkan menjadi petarung kuat.

"Jangan samakan dia dengan pawn adikmu Sirzech. Dia jauh lebih berbakat dibanding naga mesum itu" Sirzech menatap menyelidik Naruto. Bagaimana ia bisa tahu kalau adiknya memiliki Issei sebagai bagian keluarga adiknya?

"Sepertinya kau sudah lama memata-matai kami. Kau harus kami interogasi dan menjelaskan semuanya termasuk cara kau memasuki Underworld"

"Coba saja kalau kau bisa" Naruto menatap mereka dengan Sharingan yang berputar dan membentuk pola Enternal Mangekyou Sharingan milik Sasuke.

Sirzech, Falbium dan Ajuka yang sudah bangkit dari tendangan Naruto langsung melesat ke arah pemuda kuning itu. Serangan dari berbagai arah datang dari mereka bertiga namun mereka tidak tahu kalau ia memiliki Sharingan. Dengan kekuatan matanya, ia dapat menghindari setiap pukulan dan tendangan yang mereka lesatkan. Dirinya saat ini seperti menari indah diantara pukulan yang mereka bertiga lancarkan.

Namun tetap saja karena banyaknya serangan yang dilancarkan dan lawannya juga adalah orang kuat, akhirnya Naruto terkena salah satu bogem Sirzech dan membuatnya terhempas. Mereka tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan langsung melemparkan tehnik mereka.

Power of Destruction!

Kankara Formula : Phenex Flame!

Laser Beam!

Serangan mereka bertiga telak mengenai Naruto. Bahkan tangan kanan Naruto sudah hancur terkena tehnik Sirzech yang sangat mematikan karena dapat memusnahkan objek yang disentuhnya. Baju Naruto juga terbakar dikarenakan terkena panasnya api yang dilancarkan Ajuka. Itu adalah kekuatan dari klan Phenex.

Namun tampaknya Naruto masih hidup meskipun sudah dalam keadaan sekarat. Ia kini terbaring karena terkena serangan mereka bertiga sekaligus.

"Aku kira kau lumayan kuat karena sudah berani menantang kami berempat. Sepertinya aku terlalu berekspetasi tinggi padamu" Meskipun sudah dalam keadaan meregang nyawa, Naruto masih sempatnya tersenyum remeh menatap mereka bertiga. Perlahan ia mengangkat jarinya dan menunjuk ke arah kanan.

Mereka bertiga awalnya tidak paham dengan apa maksud dari Naruto, tapi kemudian mereka melebarkan mata melihat Naruto yang sedang tiduran santai disalah satu pohon disana. Naruto yang sekarat tadi perlahan menghilang seolah-olah ia tidak pernah ada disana.

"Hahahaha kalian terlalu mudah ditipu" Sirzech terlihat sangat bingung. Apa yang terjadi barusan? Bukankah mereka sudah menyerang telak Naruto dan membuatnya sekarat? Ia yakin kalau ia sedang tidak berilusi karena raut temannya juga menandakan kebingungan yang sama. Tunggu dulu! Ilusi?

"Kau menjebak kami dalam ilusi?" Sepertinya penyandang gelar Lucifer ini dapat membaca situasi dengan cepat. Hanya itulah kemungkinan akan apa yang mereka alami barusan.

"Ya, kalian terjebak dalam ilusi. Sungguh lucu melihat kalian bertarung dengan udara kosong" Falbium menggeram kesal. Baru kali ini ia dipermainkan seolah-olah dia adalah anak kecil!

"Tapi bagaimana bisa kau menjebak kami dalam ilusi?" Ajuka masih tidak habis fikir dengan kekuatan manusia didepannya. Tadi ia menggunakan tehnik api yang tidak bisa ia tiru dan sekarang manusia itu menggunakan ilusi yang mereka bertiga tidak sadari?

"Hanya orang bodoh yang memberitahu lawan tentang kekuatannya" Ajuka tersinggung dengan pernyataan Naruto. Ia tahu kalau yang dimaksud Naruto itu adalah dirinya.

"Kau akan menerima akibatnya sialan!"

.
.
.
.
.

Vali berlari sembari membuat sihir pertahanan untuk menahan peluru es yang dibuat Seraffal. Ia harus menggiringnya jauh dari tempat Naruto bertarung apalagi persembunyian Medusa.

Sebenarnya ia memiliki banyak pertanyaan disini, bagaimana bisa Medusa yang dikatakan telah mati ternyata masih hidup? Bahkan berteman dengan Naruto yang sudah ia anggap sahabat? Ia tidak habis fikir dengan pola pikir Naruto. Tapi jika dia menganggapnya teman maka dirinya juga harus berlaku sama.

"Melamun saat pertarungan adalah kesalahan fatal, manusia" Seraffal membentuk panah dari esnya dan menembakkannya ke arah Vali.

Divine Dividing!

Divide! Divide! Divide!

Bukan serangan besar, cukup hanya dengan tiga kali pembagian kekuatan dan panah yang diluncurkan Seraffal menghilang dan menjadi sumber energi baru untuk Vali. Kekuatannya sangat sederhana, membagi energi lawannya dan menjadikannya sebagai energi tambahan untuk dirinya. Sederhana namun mematikan.

Vali menghentikan larinya di sebuah tanah yang lumayan lapang. Seraffal yang melihat targetnya menghentikan langkahnya juga ikut melakukannya. Tempat yang cocok untuk bertarung.

"Sacred Gear yang sangat menjengkelkan" Seraffal mendecih tak suka.

Vali mengobservasi lawannya dengan membentuk kuda-kuda bertarung. Dari yang ia lihat, Seraffal adalah petarung jarak jauh yang mengandalkan sihir dan itu akan menyulitkannya. Ia adalah petarung jarak dekat yang mengandalkan sentuhan langsung ke lawannya untuk dapat menyerap energinya hingga habis.

Selain itu kemampuan hand to hand Seraffal juga tidak bisa diremehkan. Ia tentunya memiliki segudang pengalaman bertarung yang didapatkan saat menjadi veteran perang.

"Kau cukup pintar menganalisa lawanmu terlebih dahulu tanpa langsung menyerangnya" Vali tersenyum mendengar pujian Seraffal.

"Sungguh suatu kehormatan mendapat pujian dari salah satu nenek terkuat di kalangan iblis" Entah kenapa semenjak jadi manusia, mulutnya jadi lebih tajam. Mungkin ia terlalu banyak bergaul dengan Naruto yang memiliki tipikal sarkas.

"Kau benar-benar membuatku marah mahluk tanah!"

.
.
.
.
.

Tap!

"Sepertinya disini aman. Mereka tidak akan menyadari keberadaanmu disini" Bhunsin Naruto menurunkan Medusa dari gendongannya setelah membawanya pergi dari tempat pertarungan.

"Aku punya banyak pertanyaan untukmu!" Bhunsin Naruto merinding mendegar pertanyaan ralat, pernyataan dari Medusa. Ia menganguk patuh.

"Bagaimana bisa kau menggandakan diri?" Ini adalah pertanyaan yang sedari tadi ingin Medusa tanyakan. Selama pertemuan mereka beberapa bulan belakangan, ia tidak pernah melihat Naruto menggunakan tehniknya selain kilatan kuning sebagai tanda kedatangannya.

"Ee-eeh untuk apa? Dia kan ingin bertemu denganmu, bukan untuk bertarung" Yahhh jawaban bhunsin Naruto tidaklah salah. Untuk apa mengeluarkan kekuatan jika tidak ada pertempuran? Jawaban yang sangat logis.

Medusa menghela nafas mendengar alasan yang ia dengar. Benar juga. Tapi tetap saja ia merasa memiliki hak untuk meminta penjelasan pada Naruto.

"Tenang saja, bos sangat kuat" Seolah memahami kegundahan yang dialami Medusa saat ini, bhunsin Naruto berusah menenangkan.

"Bagaimana mungkin aku tidak khawatir jika ia sedang melawan empat orang terkuat Underworld?" Medusa tidak sengaja mengeraskan suaranya karena kecemasan yang ia dera. Tentu ia sangat khawatir dengan orang yang telah mencuri hatinya. Bagaimana kalau Naruto tidak selamat? Siapa yang akan menerima keberadaannya lagi kalau bukan Naruto? Siapa yang akan peduli lagi padanya nanti? Ia takut, sangat takut. Disaat kebahgiaan muncul di hatinya karena sudah tidak lagi kesepian, kenapa harus ada cobaan seperti ini?

Pukkk

Medusa merasakan ada yang menepuk rambut ularnya dan melihat pelakunya adalah bhunsin Naruto. Ia tersenyum menenangkan, bahkan ular yang ada di rambut Medusa juga berhenti mendesis dan memejamkan matanya merasakan kenyamanan dengan perlakuan tersebut.

"Percayalah padanya. Hanya itu yang bisa kau lakukan sekarang" Medusa secara tidak sadar mengangukkan kepalanya. Benar, yang harus ia lakukan sekarang adalah percaya. Ia memang boleh khawatir, namun harus tetap percaya padanya. Ia sudah berjanji akan menemaninya menjalani hari seperti yang biasa mereka lakukan.

"Kembalilah dengan selamat Naru"

.
.
.
.
.
.

To be Continued

Maaf. Hanya itu yang bisa saya sampaikan. Banyak yang terjadi dan itu diluar kendali saya. Mungkin banyak yang bertanya-tanya seperti:

-bang kan kekuatan Ajuka itu mematahkan realitas seperti mengubah air menjadi embun, kenapa malah jadi meniru kekuatan?
-bang kok chap ini pendek?
-bang kok lama?

Saya akan menjawabnya satu-satu. Yang pertama, saya tahu kekuatan Ajuka yang seperti itu dan sangat rumit bagi saya yang belum terbiasa menulis dengan alur pertarungan. Maka dari itu saya menggantinya menjadi meniru kekuatan, toh tidak sepenuhnya salah kan? Pada dasarnya kekuatan Ajuka memahami konsep kekuatan lawan, maka kenapa kita tidak buat dia menirunya saja? Kira-kira begitulah.

Terkait chap pendek dan update lama saya akan jelaskan secara detail. Karena dua hal ini sangat bersinggungan. Mungkin akan menjadi curhat tapi kalau kalian tidak suka dengan Author note bisa diskip.

Ini dimulai ketika saya membuka laptop saya kemarin sekaligus melakukan pekerjaan. Dan saat iseng membuka seluruh file, saya menemukannya. Data/tulisan yang dulu pertama kali saya tulis yang saya janjikan akan berikan pada orang yang spesial bagi saya. Dan seketika janji itu melintas dipikiranku.

Dia tidak banyak menuntut meskipun aku sangat sibuk dengan perkejaanku. Ia tidak seperti gadis lain yang sering menuntut untuk ditemani malam mingguan, diajak nongkrong atau lain-lain. Ia hanya bilang, selesaikan pekerjaanmu maka untuk urusan ngobrol bisa dilanjut nanti.

Kami sudah menjalani kurang lebih 4 tahun LDR dan dia sama sekali tidak pernah mengeluh tentang hubungan kami. Kami bahkan hanya bertemu 3 kali selama 4 tahun tersebut. Dan saya sangat merasa bersalah tidak bisa menjadi pasangan yang baik untuknya.

Pernah sekali saya tidak menghubunginya selama 2 minggu karena pekerjaan yang sangat padat. Ia hanya tersenyum dan bilang semangat dari VC setelah akhirnya kami bisa berkomunikasi lagi.

Melihat tulisan saya tadi seketika saya merasa sangat bersalah padanya. Bahkan untuk janji memberikan tulisan saja saya ingkar.

Thor, Hati-hati ntar cewekmu bersikap gitu malah karena dia udah ada yang lain? Hahahaha saya tidak bisa menyalahkan orang yang memiliki pendapat seperti itu. Sedikit yang harus kalian tahu, ibunya datang sewaktu saya dilahirkan bahkan dia belum lahir saat itu. Kami teman masa kecil dan saya pergi merantau untuk bekerja.

Saya akan tetap menulis cerita ini, namun untuk sementara saya akan fokus dahulu terhadap tulisan saya yang berjudul "Nayanika yang Sendu". Tulisan itu tidak pernah saya publish, tapi apabila nanti dia menghendaki maka saya akan mempublikasikannya di akun ini atau bahkan diterbitkan. Karena itu adalah karya terbesar saya yang saya buat khusus untuknya. (Cari arti Nayanika di google, itu bukan nama orang)

Akhir kata, penulis mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya sekali lagi karena tidak bisa profesional dalam menulis. Apalagi khusus chapter ini 1/5 tulisannya adalah Author Note. Yang bisa saya janjikan adalah, akan tetap update namun mungkin 20 hari sampai sebulan sekali.

Fin.

Continue Reading

You'll Also Like

832K 79.3K 34
Lily, itu nama akrabnya. Lily Orelia Kenzie adalah seorang fashion designer muda yang sukses di negaranya. Hasil karyanya bahkan sudah menjadi langga...
2.5M 38.3K 50
Karena kematian orang tuanya yang disebabkan oleh bibinya sendiri, membuat Rindu bertekad untuk membalas dendam pada wanita itu. Dia sengaja tinggal...
3.1M 153K 62
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
803K 51.9K 33
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...