ɴᴏ ʀᴇɢʀᴇᴛ (ʜᴇᴇsᴜɴ) √

By chocodorie

31.7K 2.7K 188

Disaat semua tokoh karakter wattpad dijodohkan oleh Dosen mereka, CEO mereka, tetangga mereka sendiri. Kenapa... More

No Regret. 1
No Regret. 2
No Regret. 3
No Regret. 4
No Regret. 5
No Regret. 6
No Regret. 7
No Regret. 9
No Regret. 10
No Regret. 11
No Regret. 12
No Regret. End
Birthday present

No Regret. 8

1.8K 181 2
By chocodorie

Heeseung menatap pantulan dirinya di cermin toilet, membenarkan tatanan rambutnya agar lebih rapi. Memeriksa lagi apakah penampilan nya sudah cocok dengan style Sunoo, dia khawatir jika saat mereka berjalan bersama ada yang menganggap keduanya tidak cocok.

Lantas mengapa tidak mencari yang cocok, sedikit tidak peduli akan hal itu karena yang Heeseung mau hanya Sunoo. Jangan menawarkan diri untuk menjadi selingkuhan Heeseung, karena hal itu tidak akan terjadi.

Yakin?

Yakin sekali, Heeseung yang malah takut. Karena Sunoo makin hari makin.... Kalian tau lah, bahkan disaat perut itu membesar masih ada saja yang melirik istrinya itu. Lengah sedikit Heeseung bisa kecolongan, ditambah lagi Sunoo yang supel buat dia dekat sama siapa aja. Kadang Heeseung tu cemburu, apalagi pas Sunoo ngobrol bareng idol atau staff di agensi.

Ngobrol doang padahal, tapi takut. Ngerti kan.
.
.
.
.
"Makasih" Ucap Sunoo tak lupa senyum pada pria tampan yang membantunya mengambil sedok yang terjatuh.

Pria itu duduk di tempat yang seharusnya Heeseung duduki, mata Sunoo mengedar panik. Wanti-wanti Heeseung mendadak datang, Sunoo tersenyum canggung pada pria itu.

"Kenalkan, saya Soobin dari Channa Crop. Ini kartu pengenal saya, kita bisa bertukar nomor ponsel untuk lebih mengenal"

Sunoo harus apa, perlahan menerima kartu pengenal itu. Ini lucu, karena perusahaan ini dulunya adalah tempat bekerja mendiang Ayahnya.

Sunoo meraih kartu pengenal itu, wah tampak seperti CEO muda. Sayangnya Sunoo tak tertarik, tapi jika dia menawarkan Mama pada pria ini apakah dia akan tertarik. Kasian Mamanya jomblo terus, Sunoo juga ga mau liat Mama yang harus terus diliputi kesedihan. Dan karena dia sudah punya Heeseung.

Sunoo tau niat pria itu, jadi dia melepas Jas milik Heeseung yang sebelumnya menutup perut buncit nya dan segala hal yang terekspos sebab dress minim itu.

Pria bernama Soobin itu terbelalak, dia tidak sedang terkejut dengan belahan dada menggoda apalagi kulit putih tampak mulus dengan ruam merah itu. Dia sadar kini baru mengajak kenalan seorang wanita yang tengah hamil, sontak Soobin mengedarkan pandangannya. Takut-takut suami wanita ini datang.

Soobin kembali menoleh pada Sunoo, namun pandangannya kini malah penuh akan foto seorang wanita lain dengan daster dan spatula SpongeBob ditangannya dari sebuah layar ponsel. "Mau aku kenalin ga, Om?"

"Om?"

"Dia Mama aku, cantikkan?"

Soobin tak yakin, jadi dia mengusap tengkuknya canggung. Sunoo menarik lagi ponselnya, dia juga ikutan terkejut karena telah menyebarkan aib Mamanya tanpa sengaja. Dia kembali menggiring ponsel itu kehadapan Soobin dengan foto Mama yang paling cantik yang berada di galeri nya.

"Err, lihat kembali. Cantikkan?"

Soobin menelisik kembali, ya cukup cantik. Ah tidak, cantik sekali. Soobin bingung mengapa gadis itu langsung menunjukkan foto Mamanya.

"Mama aku single parent, kali aja Om mau. Aaa bentar deh" Sunoo ingat dia tak sengaja membawa pulpen hotel, dia dengan cepat menuliskan nomor ponsel Mama di belakang kartu pengenal milik Soobin.

"Langsung telpon aja Om, biar bisa narik perhatian Mama" Sunoo terkikik kecil, kayaknya dia berhasil. Eh tapi ini sama saja dengan Sunoo cari Papa baru, gapapalah demi Mamanya.

Soobin termenung, mungkin dia salah sudah mengajak istri orang berkenalan dengan niat mengencani nya. Tapi tidak salah juga dia mendapatkan.... Mamanya(?)

"Ahh, terimakasih. Kalau begitu saya pamit pergi, silahkan nikmati makanannya" Soobin buru buru pergi, dia malu sekali.

Tak disangka kejadian itu dilihat Heeseung, pas Soobin beranjak pergi. Keheranan dong kenapa bisa ada orang asing yang duduk di tempat yang seharusnya jadi tempat duduk dia, baru juga diomongin.

Sunoo dengan santai kembali memakai jas milik Heeseung, tersenyum manis pada suaminya.

"Yang tadi siapa? Ga keliatan kayak pelayan si, kenapa duduk disini tadi? Terus kenapa kamu lepas jas punya Mas? Dia godain kamu?" Parnoan banget calon Bapak ini.

Sunoo gemas liat suaminya kayak gini, jadi dia cium bibir itu agar berhenti bicara. Dan berhasil, Heeseung jadi kicep.

"Tadi aku ga sengaja jatohin sendok, dibantu ambil sama yang tadi. Terus diajak kenalan, yaudah aku buka jas ini biar perut hamil nya keliatan. Dengan begitu dia langsung pergi, tapi sebelumnya aku kasih nomer Mama"

"Kenapa?"

"Ya daripada ga dapat sama sekali, mending tawarin Mama aja. Ga salah kan"

Heeseung tertawa, Sunoo mengatasi hal yang ditakutkan Heeseung dengan cara wanita itu sendiri. "Engga salah kok, kasian juga Bomie terus sendiri"

"Nah iya kan Mas, mending begitu"

Bertepatan selesainya penasaran Heeseung, pelayan datang dengan pesanan mereka. Heeseung yang posesif menjadi lebih posesif lagi setelah kejadian itu, tidak, dia bukan akan mengatur dan melarang banyak hal pada istrinya. Dia harus lebih ekstra membuat Sunoo hanya menatapnya.

***


Bomie yang tenang dalam menjalani hidup dan menghitung bulan kelahiran sang cucu kini malah di ganggu dengan bunyi berisik ponselnya, dia memindahkan potongan timun dimatanya untuk dimakan. Kemudian mengangkat sambungan telpon.

"Helloow, dengan siapa disana. Password nya jangan lupa" Bomie sengaja bilang begitu soalnya yang nelpon tanpa nama.

Bomie memeriksa wajah penuh maskernya di cermin, sudah waktunya cuci muka. Wanita itu membawa ponselnya selagi dirinya akan membasuh wajah.

"Ekhem!"

Bomie mengangkat wajahnya, dia kaget dong dengan bunyi deheman disebrang telpon.

"Halo?"

"H-halo, ini siapa?"

Bomie mengernyit, bukan seharusnya dia yang ga tau siapa penelpon. Dan mengapa si penelpon tidak tau dia jika kini sedang menelpon, wah...

"Kok tanya, dapat nomor saya dari siapa? Mau nipu ya? Ga bisa say, ga semudah itu mau nipu saya"

Tut-

Nah akhirnya dimatikan juga, lagian ngapain sih. Udah 2023 loh ini masih aja mau nipu dengan cara begini. Mending Bomie lanjut rawat wajah dan dirinya.

Sementara di sebrang sana ada Soobin yang tertuduh sebagai penipu, ah ini juga salahnya karena tak segera berbicara. Dia terlalu gugup.

***


Sunoo menatap Heeseung yang kini sedang menatap laptopnya, menggigit bibir bawahnya gusar. Di bulan madunya ini Heeseung masih sempat ngurusin pekerjaan, yang tadinya mereka mau jajan sate usus jadi batal karena Papa mertua suruh urus sesuatu. Sunoo harus sedikit bersabar kali ini, mana dia udah pake sunblock.

Ga lupa juga topi besar yang dia beli lewat online, sekalian ke pantai juga kan. Ga tau kenapa dia jadi suka banget ke pantai saat ini, diingat kalau pantai Bali pasti ada yang jual rujak. Lebih ke cari jajan sih daripada menikmati pemandangan pantai, Jungwon dan July datang besok pagi. Kebetulan Haruto mau pergi bareng July dengan tanpa ajakan Sunoo, July sendiri yang ngajak.

Dia ga sabar mau pake gaun dengan penampilan hamilnya, cantik dan lucu pastinya. Tapi mendadak hal random mengusik pikirannya.

"Mas"

"Hmm"

"Tadi pagi aku liat di tiktok ada ramuan yang buat kuat gitu di ranjang"

Mendengar hal itu membuat Heeseung yang tadinya fokus pada laptop jadi mengalihkan perhatiannya ke istri cantiknya.

"Terus kamu mau suruh Mas minum?" Heeseung tau prihal apa yang akan dibahas istrinya, dia juga kebetulan pernah liat yang begituan.

Sunoo membuang muka, tangannya memainkan kain sprei putih itu. "Ya... Gitu deh"

"Emang Mas kurang kuat? Kemarin perasaan ada yang bilang mau pingsan pas main"

Ah benar juga, mengingat pergelutan mereka di ranjang semalam membuat Sunoo jadi malu. Dia kayaknya salah bahas hal ini deh, dan kenapa sekarang Heeseung berjalan mendekati nya.

Melepas kaos yang di pakainya dan melempar nya ke sembarang arah.

"Mas mau ngapain?"

"Kayaknya kamu meremehkan Mas, jadi ayo ulangin yang semalam. Mungkin kamu bakal beneran pingsan nanti"

Nah kan.

"Tapi aku kan lagi hamil"

Heeseung meraih dua tangan Sunoo, menariknya keatas. Menatap Sunoo dengan tatapan yang sudah gelap akan napsu.

"Mas ga pernah bilang bakal main kasar, Mas bakal buat kamu terlena dengan permainan kali ini. Mas juga harus buktiin bahwa Mas ga perlu apapun untuk kuat main sama kamu, karena tanpa itu Mas udah kuat ngeladenin sayangnya Mas ini di kasur"
.
.
.
.

Sunoo melahap sate usus itu dengan wajah cemberut, mencoba fokus pada satenya dan mengabaikan tatapan Heeseung yang terus mengarah padanya.

"Marah ya?" Pake nanya lagi, lagian pake acara main dulu. Habis main Heeseung malah lanjut balik ke laptopnya, pas ke pantai eh rame banget. Sunoo sekarang agak terganggu sama suasana ramai, jadinya mereka harus keliling buat cari penjual sate usus.

Beruntung satenya maknyus, kalo enggak, ya gapapa. Emang mau ngapain lagi, mau jungkirbalikkan gerobak penjualnya. Kan ga mungkin.

"Udah dong, jangan cemberut. Nanti satenya jadi ga enak kalau makan sambil cemberut"

Sunoo langsung tersenyum, tapi datar lagi. Ga ada cerita sate berubah ga enak pas yang makan cemberut, di itung-itung bumil ini udah makan dua porsi sate usus. Dan Sunoo masih merasa lapar, karena dia tadinya ngambek jadi gengsi mau bilang nambah sama Heeseung.

Sunoo memasang raut sedih. "Yahh abis" Nada bicaranya di imut imut kan.

Heeseung tersenyum lebar. "Mau Mas pesenin lagi?" Sontak Sunoo langsung mengangguk riang.

"Bantu aku lepasin ususnya dari tusukan nya, boleh?" Pinta Sunoo, usai sudah ngambeknya.

"Boleh dong, bentar ya sayang"

Emang paling ga bisa ngambek lama-lama, sedang dia sering meminta ini dan itu pada Heeseung.

***


Jay, Jungwon, dan July kini tengah ngewarung sembari menunggu jemputan, mereka icip-icip semua menu di rumah makan. Jungwon memangku baby El yang terus menatap ayam betutu di depannya.

"El mau ayam? El mau makan ayam? Tapi ini pedas El, El makan bubur ayam aja ya nak. Oke oke oke" Jay memang aktif selalu berbicara dengan anaknya yang kini masuk usia 1 tahun, si kecil El juga sudah mulai gatal kakinya. Merangkak kemudian berusaha berdiri, berjalan dengan terus memegang barang di dekatnya.

Untuk berbicara mungkin hanya Jungwon dan Jay yang mengerti bahasa El, bicaranya mungkin lebih terlambat dari jalan. Bayi menggemaskan itu menunjuk ayam betutu kemudian menunjuk Jay.

"Ay ya yam mam mam papa"

Jay mengangguk dramatis. "Iya Papa makan itu nanti, El makan bubur ayam aja. Oke"

"Mam mam mama"

Jungwon sedikit menunduk untuk melihat El. "El nanti ketemu tante cantik loh, El seneng kan"

Si kecil menanggapi dengan bertepuk tangan riang, July yang nyimak jadi pingin punya yang modelan El satu.

"Eh, gimana yang kemarin. Katanya Pak produser ada rencana buat acara reality show buat anak lo"

Benar, dari agensi meminta Jungwon untuk menyetujui hal ini. Katanya akan ada acara reality show yang menunjukkan kehidupan sehari-hari keluarga dari orang agensi bersama anak mereka, dan keluarga Jungwon yang pertama dipilih.

Siapa yang ga kenal Jungwon, si monster dance dari HYGX kumpulan orang dengan bakat dancernya yang memukau. July dan Sunoo pun termasuk dalam HYGX, mereka populer di kalangan selebriti, idol, maupun petinggi agensi.

"Iya, masih kita bicarain" Sahut Jungwon sembari menoleh pada Jay.

"Pasti seru banget deh"

"Sunoo juga disuruh tau, tapi kan anaknya belum brojol. Dan reality show ini lebih fokus sama si kecil"

"Gapapa kali kita tebar pesona ke kamera, hahaha. Gue sering-sering bertamu sih klau syuting nya udah mulai"

"Ya, sekalian urus El juga lah lu. Masuk tipi di acara keluarga gue ga bakal gue biarin lu duduk tenang" Jahil Jungwon dengan tawa menggelegar diakhir kalimat.

"Yeilah, gue bakal memperlihatkan betapa aunty-able nya gue"

***


"Bener disini emang?" Heeseung sedikit mengangkat kepala guna melihat tulisan besar yang tercetak di depan rumah makan itu.

"Bener kok, kata Kak Jay mereka udah di dalam. Pesenin kita makanan juga, ayuk deh samperin Mas"

Heeseung mengangguk, buru buru turun dan membukakan pintu untuk Sunoo. Merangkul bumil itu kemudian masuk kedalam, suasananya rumah makan ini Bali banget. Dengan di kelilingi sawah dan telabah (sungai kecil) membuat para pengunjung pasti ingin berlama lama disana.

"Sunoo, sini" Teriak July setelah melihat pasutri itu mulai mendekat. Jay bangkit dan menghampiri Sunoo, udah lama dia ga ketemu sepupunya itu.

"Gembul gue kangen elu" Kata Jay sembari memeluk Sunoo.

"Guenya jangan di kekep dong Kak, ga bisa napas nih"

Jay tertawa. "Elu makin gembul pas hamil, gemes ish!"

Sunoo cemberut, menoleh pada Heeseung. "Emang iya Mas?"

"Enggak kok, kamu mah langsing banget. Body goals"

Jay tertawa meledek. "Si paling body goals, gue pesenin lo satu ayam ga pake di potong. Kalian makan deh sepuasnya"

Ditraktir pula, memang siapa yang bakal nolak.

***

Continue Reading

You'll Also Like

62.9K 5.4K 27
"dia orang yang kucintai, dan itu berlaku untuk selamanya, bahkan aku gak tau sehancur apa aku nanti saat melihatnya dimiliki orang lain" -ni-ki Homo...
66.6K 4.1K 18
Warning! It's a 🔞⚠️ story Ini bxb | mpreg | mature ..... Loving you is like stepping on minefield. It's too hard too get close. The way back is alw...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

3M 212K 37
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
12.6K 1.1K 12
"Mau tidak mau, kau harus menggigitku." "T-tapi aku tidak punya taring." Pada dasarnya, mereka saling terikat dalam satu garis takdir yang sama. Boy...