10. Sah?
•
•
.
.
Hari ini, tepat di mana acara pernikahan di mulai.
Para tamu undangan pun tidak terlalu banyak. Hanya kerabat keluarga juga sahabat maupun orang penting. Acaranya berjalan lancar, terlebih pengantin nya yang begitu serasi.
Geral. Sedari tadi senyum nya tidak pernah pudar. Ini seakan mimpi yang menjadi nyata. Berbeda dengan Claira yang menatap aneh pada Geral.
"Aku bahagia banget."
Setelah mengucapkan kalimat itu. Dengan tiba-tiba ia langsung memeluk erat Claira membuat gadis itu kaget.
Claira hanya diam. Ia membiarkan Geral memeluk nya. Hingga kini kedua kening nya bersentuhan. Tatapan pria yang telah merubah status menjadi suami itu begitu teduh. Ia bisa melihat jelas ketulusan dari sikap juga tatapan nya yang dalam.
"Ekhem, Queen?"
Suara dari sang Kakek membuat Claira sontak melepaskan pelukan Geral secara spontan.
"Kenapa kek?"
Kakek langsung memeluk sang cucu, ia tak menyangka hari ini cucu kesayangan nya sudah resmi menikah.
Claira membalas pelukannya dengan hangat. "Nanti aku selalu rindu kakek," gumam nya.
Sang kakek tersenyum tipis di balik pelukan itu. Jelas, ia juga akan sangat merindukan cucu nya ini.
Melihat kedua nya tengah berpelukan Geral pamit kebelakang dengan menundukkan kepala pada istri nya. Claira menganggukan kepala nya.
Kakek melepaskan pelukan itu, tapi kini tangan nya menggenggam tangan Claira begitu lembut. Gadis itu hanya tersenyum tipis melihat kakek nya menangis, tidak biasanya ia seperti ini.
"Kok nangis sih? Kan kakek yang minta?" tanya Claira sambil menghapus air matanya.
Kakek terkekeh pelan. "Kakek gak nyangka kamu sudah memiliki pasangan seumur hidup. Nanti Queen tetap ketemu sama kakek kan?" ucap nya penuh harap.
Claira mengangguk pasti. "Iya kek, mana mungkin aku gak mampir ke rumah pertama aku, makasih ya kek udah rawat Queen selama ini."
Kakek menggeleng kepala nya pelan, dan mengecup kening cucu nya. "Nggak perlu terimakasih Queen, kamu satu-satunya putri di keluarga Alexander, dan kakek mu ini sangat menyayangi mu, terimakasih sudah menemani kakek ya Queen," ucap kakek dengan senyuman hangat.
Claira kembali memeluk kakek. "Iya kek, Queen jauh lebih menyayangimu." Balas nya.
Kakek membalas pelukan tersebut dengan hangat. Dalam hati ia berkata "Andai kamu mengetahui kebenarannya, apa Queen masih tetap menyayangi kakek seperti ku sayang?" .
•
•
•
•
Di mansion Geraldo.
Claira terkesima dengan mansion ini, seluruh bangunan nya terlihat elegan dan begitu modern. Tangan nya hanya memegang tas kecil milik nya dengan Geral yang kini resmi menjadi suami nya tengah merengkuh pinggang nya yang ramping, dan saat sudah di ruang tengah.
Seluruh pembantu maupun penjaga yang ada di sana berjajar dengan rapih dengan kepala nya yang menunduk. Claira menatap seorang remaja yang kini tengah menjadi maid di sana, siapa gadis itu?
"Gadis yang ada di samping saya, dia Claira. Istri sah saya, dan perlakuan lah dia sebaik mungkin, jika ada sedikit luka di tubuh istri saya keluarga kalian dalam bahaya, paham?!" suara lantang tegas dan tanpa bantah membuat siapapun menurut.
"Baik tuan." Ucap mereka semua bersamaan.
Claira menoleh kearah seorang gadis yang dengan berani menatap Geral dengan tatapan penuh puja. Jelas itu tatapan seseorang menyukai lawan jenis, Claira tak habis pikir dengan Geral yang malah membawa gadis aneh seperti nya.
Claira mendekat ke arah telinga suami nya itu. "Kamar gua dimana? Capek." Suara lembut itu membuat Geral menoleh dan menatap dengan hangat juga senyuman tipis.
"Kita tidur berdua sweetie, no komen okay?" Dengan enteng Geral mengatakan seperti itu kepada Claira membuat gadis itu hanya bisa pasrah dengan wajah kusut, di tambah kini tangan Geral malah dengan erat memeluk pinggang nya.
Hal tersebut sontak membuat semua pelayan nya terkejut dengan perlakuan manis dari tuan nya yang sama sekali tidak pernah seperti itu. Namun, ada juga yang memandang tak suka kepada Claira lebih tepat nya. Kedua nya langsung saja ke kamar mewah milik Geral.
"Ini kamar nya, kita tidur berdua. Saya gak mau nanti bunda kesini terus bingung kenapa kita pisah kamar, jadi kamu biasakan saja ya?"
"Kalau mau mandi, disini ada dua kamar mandi, yang pintu nya warna hitam itu kamar mandi punya ku, dan yang putih itu punya mu. Aku mandi dulu," jelas nya langsung melenggang pergi ke kamar mandinya.
Claira memilih duduk di kasur empuk itu. Ia mengelus cincin indah di jari manis nya, sekarang ia resmi menjadi istri dari Geraldo. Ia melepaskan kalung polos nya dan juga melepaskan cincin nikah itu lalu memasangkan cincin nya di dalam kalung nya seperti liontin.
Ia sengaja melakukan ini agar nanti saat di sekolah tidak ada yang mengetahui bahwa ia telah menikah. Lagi pula itu keinginan dari mereka berdua yang sudah sepakat untuk tidak memberitahu kepada siapapun tentang status nya.
Claira memilih menggantikan baju nya saja. Karena tadi ia sudah membersihkan diri di sana, langsung saja mengantikan baju nya dengan piyama hitam favorit nya.
Setelah selesai mengganti pakaian, ia menyikat gigi nya dan membasuh muka nya, lalu memilih tidur di kasur megah itu. Tanpa menunggu Geral yang masih asik di dalam kamar mandi.
Hari ini bener-bener melelahkan, dan itu membuat matanya memberat. Mata Claira kini tertutup sempurna dengan deru nafas nya yang teratur.
Ceklek
Baru saja Geral selesai mandi. Disuguhkan dengan sang istri yang kini malah tengah tertidur lelap di kasur yang bahkan tidak pernah satupun menyentuh nya kecuali Claira.
Ia langsung saja berbaring dengan sang istri menatap nya begitu penuh kasih sayang, mengelus kepala Claira dengan sayang. Geral memilih tidak memakai baju dan hanya memakai celana pendek berwana navy.
Perut nya yang sixpack membuat siapapun terpana, sayangnya itu hanya untuk istri kecil nya.
Langsung saja ia memeluk Claira begitu pelan dan hangat. Nyaman, sudah lama ia merindukan momen seperti ini.
"Kamu pasti melupakan aku ya Claira?"
Ia terkekeh pelan, dan mengelus pipi lembut milik gadis nya. "Wajar lupa, orang kita baru ketemu setelah 12 tahun yang lalu. Aku baru saja mengingat nya saat melihat foto masa kecil mu dulu sweetie."
"Ternyata itu kamu, pantas saja jantung ku begitu berdegup kencang."
Geral tak menyangka bahwa kini gadis kecil yang dulu sangat berarti di dalam hidup nya sekarang sudah resmi menjadi istri nya, milik nya.
Padahal dulu mereka berdua sangat sulit untuk bertemu karena beberapa kendala, dan kini takdir mempertemukan nya kembali.
"Aku sangat mencintaimu sweetie, jangan tinggalkan aku ya?, jika itu terjadi dunia ku hancur sayang."
•••••⚔️•••••
Terlalu kecepatan gak sih? Tapi, sebenernya konfliknya baru aja mau di mulai, So just wait for the next of my story!
Vote nya wahai readers 🦋
Next? Vote dulu dong!