QUEEN FOR ALPHA

By MOONRHOE

1.2M 92.3K 2.9K

Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pr... More

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 32
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 45
PART 46
PART 47
PART 48
PART 49
PART 50
PART 51
PART 52
PART 53
PART 54
PART 55
NEWS
VOTE COVER
OPEN PO
SPOILER(?)
INFO
SEQUEL?

PART 44

11.7K 1K 18
By MOONRHOE

Alisha kini sedang memandangi suasana sore perkotaan dari dalam mobil. Karena dirinya sekarang tengah dalam perjalanan menuju Bandara Internasional Ted Stevens Anchorage untuk pulang ke negara asalnya. Indonesia.

"Seketika aku menyesal telah membuat janji seperti ini"

Gadis itu menoleh kesamping. Menatap seorang pria berjas mahal yang tengah duduk disebelahnya. Dan tentu saja dengan tangan pria itu yang melingkar erat dipinggangnya

"Tapi kau menepatinya"

"Aku tau. Dan aku sekarang tengah berusaha sangat keras untuk merelakan mu pergi dari sisiku"

Alisha terkekeh ringan. Memang sejak tadi pagi. Dareen selalu bersikap seperti ini. Pria itu selalu memasang wajah tak rela ketika ia tengah bersiap-siap untuk pulang ke Indonesia

Yah walaupun ia hanya membawa sebuah ransel yang berisi seragam sekolahnya saja. Karena memang pria itu menculiknya ketika ia masih menggunakan seragam sekolah. Tapi tetap saja ia harus bersiap-siap

"Aku hanya pergi sebentar"

"I know" Jawab Dareen sambil menelusupkan wajahnya ke leher matenya. Mencoba bersikap manja tanpa peduli dengan Richard yang tengah menyetir di depan

Alisha tersenyum di dalam pelukan Dareen. Walaupun pria itu super sibuk. Tapi Dareen tetap memutuskan untuk mengantarnya untuk pulang ke Indonesia. Bahkan Dareen berkata jika pria itu akan berada di Indoensia untuk beberapa hari guna memantapkan hati jika harus berpisah dengan matenya.

Pria itu terus saja memeluk tubuh matenya dengan erat sampai tak sadar jika mobil yang ditumpanginya telah berhenti di parkiran bandara

Dareen, Alisha dan Richard kemudian berjalan memasuki bandara. Para petugas dengan sigap mengecek semua surat-surat yang telah Dareen siapkan tadi malam. Dan setelah selesai, mereka kemudian langsung memasuki pesawat pribadi milik Dareen yang telah siap untuk berangkat beberapa menit lagi

"Kemarilah Honey. Duduklah didekatku" Pinta Dareen ketika Alisha sudah berencana untuk mencari tempat duduk yang menarik perhatiannya

Dengan sangat patuh. Alisha menuruti perintah Dareen untuk duduk disamping pria itu, mata itu lalu menatap keluar jendela pesawat untuk sekedar menikmati suasana

Pandangan Alisha kemudian teralihkan kedepan ketika sang pilot membuat pengumunan tentang keberangkatan mereka. Dan tak lama kemudian, Pesawat itu sudah terbang tinggi meninggalkan Alaska menuju ke Indonesia

Aku pulang, batin Alisha

•••

Sebuah senyuman tipis tak luntur dari wajah cantik gadis itu ketika baru saja menginjakan kaki di bandara. Namun, ekspresi terbalik malah ditampilkan oleh pria yang sedari tadi mengengam erat tangan gadis itu. Sebuah ekspresi tertekuk seperti orang yang tengah merajuk

Alisha berjalan sambil menoleh berbagai arah. Suasana sore hari di kota kelahirannya benar-benar sangat nyaman.

Langkah mereka kemudian terhenti tepat di samping mobil hitam. Seseorang pria asing keluar dari mobil tersebut lalu memberikan kunci mobil kepada Richard

Sebenarnya Alisha sedikit kepo dengan pria asing. Tapi karena ia tengah mengalami kelelahan karena berjam-jam berada di dalam pesawat. Jadi, ia memilih untuk bungkam

"Kau ingin langsung pulang? Atau ada tempat yang ingin kau kunjungi terlebih dahulu?" Tanya Dareen ketika mereka baru saja memasuki mobil

"Aku ingin pulang saja. Besok hari senin. Aku harus mempersiapkan banyak hal untuk kembali kesekolah"

Dareen mengangguk paham, mata itu kemudian mengarah kedepan "Richard, jalankan mobilnya"

"Siap King"

Butuh waktu sekitar 20 menit lebih untuk mobil itu sampai didepan rumah yang didominasi cat berwarna putih itu. Alisha kemudian tersenyum ketika melihat mobil kakaknya yang terparkir indah di depan garasi

Alisha kemudian keluar dari dalam mobil setelah Dareen dengan gentleman-nya membukakan pintu mobil untuknya

"Thank you" ujar Alisha setelah keluar dari dalam mobil

Dareen kemudian menarik tangan Alisha untuk berjalan disampingnya. Meninggalkan Richard sendirian di kursi kemudi

Ketika berjalan menuju pintu rumahnya. Alisha sedikit merasa aneh, karena entah kenapa, Dareen berjalan sangat amat lambat. Bahkan dia sebagai seorang perempuan tak berjalan lambat seperti ini.

Sepertinya pria itu benar-benar tak ingin berjauhan dengan matenya

Dan baru saja Dareen ingin menekan bell rumah, tangannya langsung saja terhenti di udara karena Alisha yang tiba-tiba saja melepas gengaman tangannya dan membuka pintu kayu tersebut dengan keras menggunakan kedua tangan mungil nya itu

Alisha kemudian masuk ke rumah tanpa aba-aba.

Mata coklat gadis itu langsung menangkap seseorang diruang tamu yang tengah menampilkan ekspresi kaget sambil memegang dadanya guna menetralkan detak jantung yang memburu, dikarenakan ulah seseorang yang membuka pintu rumah tanpa perasaan sama sekali

"KAK DAVID!!!"

Alisha dengan cepat menghampiri kakaknya. Lalu memeluk tubuh David dengan sangat erat "Alisha kangen tau" ujar gadis itu sambil menengelamkan wajahnya pada dada bidang milik kakak satu-satunya itu

Sedangkan di pintu masuk. Dareen masih terdiam mematung dengan tangan yang mengepal erat. Tolong ingatkan dia jika pria yang di peluk erat oleh Alisha adalah kakak kandung dari matenya. Pria itu sangat beruntung. Karena jika tidak. Sudah Dareen pastikan jika kepala seseorang yang bernama David itu akan mengelinding ke lantai detik ini juga

Pandangan kedua pria itu akhirnya bertemu. Sedikit rasa canggung entah kenapa mengampiri kedua pria itu

David berdehem sebentar dengan satu tangan yang masih memeluk adik satu-satunya ini "Terima kasih telah menempati janjimu untuk membawa adikku pulang"

"Itu sudah menjadi tugasku" mata Dareen kemudian menatap punggung matenya "Aku pergi dulu. Nikmati waktu kalian berdua"

"Terima kasih"

Dareen menganggukan kepalanya. Lalu sedetik kemudian pria itu pergi meninggalkan rumah itu.

Suara mobil mulai terdengar jauh meninggalkan rumah Alisha. Dan setelah merasa Dareen sudah pergi. Alisha langsung mendongak menatap kakaknya dengan tajam

"Kok Kak David kenal sama Dareen?" Ujar Alisha penuh nada intimidasi

"Sebelum acara investigasi adik kesayangan kakak ini di mulai. Lebih baik lu bersih-bersih dulu sana. Nanti kakak ceritain"

"Beneran?"

"Iya"

"Kagak boong, kan?"

"Iya adik ku sayang"

Mata Alisha kemudian melirik ke arah sekitar "Ngomong-ngomong, Ayah mana?"

"Ayah ada tugas ke Sulawesi. Mungkin minggu depan balik"

Alisha menangguk-anggukan kepalanya mengerti. Setelah itu, ia langsung melepas tangannya dari tubuh sang kakak lalu berjalan pelan menuju kamarnya di lantai dua.

Ketika gadis itu memasuki kamarnya. Sebuah senyuman langsung terbit di wajah cantik Alisha. Ia kemudian berjalan pelan menuju meja belajar. Melempar asal-asalan sebuah ransel yang sedari tadi berada di punggungnya.

Setelah sampai di meja belajar. Alisha langsung mengambil ponsel miliknya. Sebuah benda pipih yang tak pernah ia sentuh selama dua bulan ini. Tapi sedetik kemudian Alisha mengumpat pelan ketika ponsel itu tak menyala. Tangan itu kemudian mencoba menghidupakan laptopnya yang juga berada di atas meja. Tapi sialnya laptop tersebut juga tak menyala

Sepertinya daya ponsel dan laptopnya telah habis. Yah ia bisa memakluminya. Lagipula ini sudah 2 bulan berlalu.

Alisha kemudian menghela nafas berat sebelum melangkahkan kakinya menuju kearah kamar mandi guna membersihkan diri dan sedikit mendinginkan kepalanya karena sedikit pusing. Sepertinya ia akan mengalami jet lag.

•••

Beberapa hal dapat Alisha simpulkan setelah mengintrograsi kakaknya beberapa jam yang lalu. Guna menanyakan semua pertanyaan yang ia simpan di otaknya selama ini

Yang pertama. Kakaknya sudah mengenal Dareen tiga minggu sebelum acara 'penculikan' itu

Pertemuan mereka berawal dari kampus kakaknya yang tiba-tiba saja mengundang pembisnis tersohor itu untuk menjadi narasumber salah satu acara kampus.

Dan Alisha yakin 100 persen jika itu memang sudah di rencanakan oleh Dareen, sehingga tadi Alisha dapat mengerti kenapa kakaknya terlihat sudah mengenal Dareen

Kakaknya juga berkata jika Dareen telah bertemu dengan Ayahnya sekitar 2 minggu sebelumnya. Jadi instilahnya. Dareen mendekati Ayahnya terlebih dahulu sebelum mendekati Kakaknya

Kedua. Dareen benar-benar menyihir keluarganya agar dirinya dapat berpergian dari rumah selama 2 bulan tanpa dicurigai. Dareen hanya menyihir sampai di disitu. Tak lebih. Semua pendekatan dengan keluarganya murni hasil usaha pria itu sendiri.

Bahkan ketika Dareen kerumahnya waktu itu. Kakaknya mengangap jika Dareen ingin membicarakan sebuah bisnis yang berhubungan dengan teknologi bersama Ayahnya

Padahal awalnya Alisha kira jika kedekatan mereka hanya hasil dari sihir saja. Tapi ternyata ia salah

Ketiga. Sepertinya, dari jawaban yang di berikan oleh Kakaknya. Dapat Alisha tangkap jika wali kelasnya memang sudah tau bahwa ia tidak akan masuk selama 2 bulan. Lagi dan lagi. Alisha bisa tebak jika itu adalah ulah Dareen

Sepertinya Dareen telah mempersiapkan semuanya dengan sangat matang

Dan yang ke keempat. Para sahabatnya  setiap hari datang kerumah untuk mencari kabar darinya. Terutama Rion. Dan tentu saja akan di jawab oleh Kakaknya jika ia tengah liburan ke luar negri. Hanya itu. Alisha yakin jika sahabatnya sangat amat tak puas dengan jawaban yang di berikan Kakaknya

Sebenarnya masih banyak kesimpulan yang dapat Alisha tangkap dari hasil intrograsinya. Tapi ke-empat point di atas adalah hal yang paling ia pahami dengan mudah daripada yang lain

Alisha kemudian memandangi jam yang berada di layar laptopnya. Sudah hampir mendekati jam 2 malam. Tapi gadis itu belum punya rencana untuk tidur

Gadis itu masih senantiasa terduduk di meja belajar karena baru saja selesai menghack semua materi dari jurusannya selama ia pergi. Ia tertinggal sangat banyak. Jadi ia harus cepat menyelesaikan rangkuman program yang baru saja ia hack beberapa saat yang lalu.

Dan untuk materi pelajaran umum lainnya, seperti bahasa inggris, matematika atau apapun itu. Alisha tak peduli, itu adalah materi umum. Ia bisa belajar lewat internet. Tapi jika itu mengenai jurusannya. Ia pasti tak akan melewatkan satu materi sekalipun

Alisha juga sudah membuka grup kelas yang ternyata berisi ribuan pesan. Ia sekali lagi tak peduli dengan deretan bubble chat itu. Yang ia cari hanya jadwal kelas serta ruangan yang akan ia tempati untuk hari pertamanya sekolah dikelas 12 besok

Ia juga tak berani membaca ribuan pesan dari keempat sahabatnya ini. Biarlah ia memberikan penjelasan nanti pagi. Jadi, sekarang Alisha memutuskan untuk mencari alasan yang masuk akal agar dapat diterima oleh sahabatnya besok

Alisha menghembuskan nafas lelah sambil mencoba untuk mengambil segelas green tea yang sudah ia siapkan di pojok meja belajanya

Tapi baru satu tegukan. Alisha langsung terkaget karena sebuah suara yang seakan membentaknya

"ALISHA ABRAHAM!!!"

Gadis yang di panggil Alisha itu segera terbatuk-batuk karena sebuah suara mengagetkan dirinya ketika ia tengah meminum green tea

Alisha mengabaikan orang yang memanggilnya itu. Ia justru tengah berusaha untuk menguraikan rasa sakit di tenggorokannya karena tersedak green tea tadi. Alisha memukul-mukul dadanya dan terbantuk-batuk ketika merasakan beberapa tetes air masuk ke paru-parunya.

Kini, Alisha merasakan sebuah tepukan pelan di punggungnya. Berusaha membantu dirinya agar batuknya menghilang

"Dareen kau sialan. Kenapa kau datang mengagetkan ku? Bagaimana kalau aku mati karena tersedak tadi?" Ujar Alisha sambil memutar tubuhnya lalu mendongak untuk menatap seseorang yang dengan sangat tega mengagetkannya begitu saja

"Honey, aku minta maaf. Aku hanya kesal karena melihatmu masih terjaga di jam segini" Kata Dareen wajah penuh penyesalan. Tapi sedetik kemudian raut wajah itu berubah menajam ketika melihat baju tidur yang di pakai matenya "Apa-apan dengan bajumu itu? Ganti!"

Alisha mengerjapkan matanya pelan. Kemudian menunduk untuk melihat penampilannya. Seketika Alisha mengerutkan dahinya heran karena tidak merasa ada yang aneh dengan baju yang ia gunakan

Ia hanya menggunakan piyama berwarna hitam dengan potongan lengan 5 centi di atas siku serta bagian celana yang memiliki potongan yang pendek sehingga menampilkan paha mulusnya

Tapi Alisha tak merasa aneh. Ia memakai piyama ini karena dirinya tadi merasakan hawa panas walaupun tengah berada di ruangan ber-AC. Lagipula ia tinggal di Semarang. Salah satu kota terpanas di Indonesia

"Memangnya ada apa dengan pakaianku?

"Pakaian itu terlalu seksi untukmu"

"Hah?" Alisha terbengong di tempat "Ini kan kamar ku, terserah aku mau pakai baju apa" Jawab Alisha tak mau kalah

"Bagaimana jika orang lain melihat kaki mulusmu itu?"

"Memangnya siapa yang akan melihat? Dirumah ini hanya ada kakak ku"

"Itu masalahnya, Honey. Aku tak suka melihat pria lain melihat apa yang sudah menjadi milikku" Tekan Dareen "Kau hanya boleh memakai pakaian seperti itu ketika berada di kamarku. Mengerti?"

Alisha menghembuskan nafas berat. Sial, Dareen benar-benar sangat possessive "Tapi aku malas ganti. Biarkan aku pakai baju tidur ini, lagipula sebentar lagi sudah mau pagi"

"Hanya untuk kali ini" Ujar Dareen pada akhirnya "Dan sekarang matikan laptopmu. Kau harus tidur walaupun sebentar"

Dengan pasrah, Alisha mulai mematikan laptopnya. Lalu membereskan buku-buku yang berserakan di atas meja dengan rapi

"Ngomong-ngomong kau sepertinya sudah sering masuk ke dalam kamarku" Seru Alisha ketika sudah selesai membereskan semua kekacauan yang berada di atas meja belajarnya itu

"Memang"

Dareen memudian mengendong tubuh matenya. Membawa tubuh ramping itu untuk tertidur di atas kasur Queen size berwarna abu-abu itu.

Pria itu kemudian melepaskan kemeja putih yang sedari tadi menempel di rubuh berototnya. Lalu mulai menjatuhkan diri disamping tubuh matenya. Memeluk tubuh Alisha dengan sangat erat

"Tidurlah. Aku akan mengantarmu kesekolah nanti"

Alisha mengangguk pelan sebagai jawaban. Tangan itu kemudian membalas pelukan Dareen. Menyembunyikan wajah cantiknya di dalam pelukan yang nyaman itu

"Selamat tidur Dareen"

Dareen mengecup dahi Alisha dengan pelan "Selamat tidur, Honey" balas Dareen sebelum pria itu menyusul Alisha untuk memasuki dunia mimpi yang sangat indah

🐋🐋🐋

Hai 👋

Aku kembaliii.

Libur musim dingin ku udah selesai. Jadi mungkin aku gak bakalan bisa update lebih sering kayak biasanya... tapi akan ku coba sesering mungkin😁😁😁

daaaan aku kayaknya bakalan publish cerita baru dalam waktu dekat hehe 

how was your day kawan-kawan?  ୧⍤⃝🌹

Jika ada typo dan kesalahan lainnya tolong bilang-bilang ya, nanti aku perbaiki saat aku revisi besar-besaran

Jangan lupa untuk Follow, Vote dan Commentnya 💋💋💋

See you in the next chapter 👋👋👋

- Love, Ryn

Continue Reading

You'll Also Like

948 200 7
Roar, si bintang basket kampus, terperangkap dalam konflik dengan penggemar setianya, Lova. Pertemuan-pertemuan mereka membawa keduanya pada hal tak...
809K 82.7K 48
PINDAH KE APK KUBACA Aku hanya berlari dan berlari terus hingga aku memasuki hutan. Dan sampai aku melihat semua makhluk yang dipercayai oleh manusia...
756K 57K 90
Update setiap hari - RANDOM- ON REVISI! Alex adalah seorang werewolf, dan Alpha adalah nama panggilan dari gelarnya. Memiliki kehidupan yang dipenuhi...
316K 48.9K 44
Saka memperhatikan adiknya, Bell, keluar dari mobilnya, setelah memberikan kecupan manis di pipinya. Ia memperhatikan dengan posesif saat adiknya mem...