13 Februari 1947
Suatu Hutan di Sulawesi Selatan
02.13am
Ditengah hutan lebat yang diselimuti oleh hawa dingin angin malam, terlihat seseorang pria yang berpakaian militer berlari dengan sangat putus asa. Ia telah berlari sejak pukul 19.40pm hingga saat ini tanpa sekalipun berhenti karena nyawanya selalu terancam saat ia mencoba untuk beristirahat. Ia telah berkali-kali mencoba untuk bersembunyi dan beristirahat di suatu goa dengan harapan kalau predator yang mengejarnya akan melewati tempatnya tanpa menyadari keberadaannya.
"Hah...hah.....sial. Sial sial sial sial, kapan mereka akan berhenti mengejar?" Ujarnya yang mengeluarkan hembusan nafas besar pada setiap kata yang diucapkannya.
Pria tersebut seketika merasakan rasa sakit luar biasa dari kakinya yang tidak berhenti berlari. Dan rasa sakit tersebut terjadi dikarenakan keram yang muncul secara tiba-tiba tanpa lihat kondisi.
"Aaaaakh-mmmmm!" Pria tersebut mengerang kesakitan dan ia hampir lupa kalau ia sedang dalam pengejaran predator yang ia kira adalah kelompok gerilyawan. Ia membungkam mulutnya sendiri dengan cara menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit.
Tepat saat pria militer tersebut tersungkur di tanah tanpa bisa melanjutkan pelariannya, beberapa siluet muncul dengan membawa sebuah benda seperti tongkat yang terdapat bilah di ujung tongkat tersebut.
*Srak
Suara semak-semak yang terdengar membentuk ritme orang yang berjalan menginjak semak-semak tersebut tanpa ragu ketahuan. Suara tersebut membuat detak jantung pria tersebut semakin kencang dan ia merasakan darahnya mendingin seiring mengerasnya suara langkah kaki tersebut.
"Sehen Sie, er läuft wie ein gejagtes Tier, nachdem er in vielen Dörfern auf Menschen geschossen hat. (Lihat, dia berlari seperti binatang buruan setelah menembak orang di banyak desa)." Suara bahasa Jerman muncul dari balik kegelapan yang menampakkan seorang pria yang berseragam Waffen SS dengan membawa senapan Gewehr 43.
Beberapa orang lain yang mengenakan seragam prajurit Jerman muncul dimana seluruh seragam orang-orang tersebut masih dilengkapi dengan ban lengan Swastika supaya tidak mati akibat friendly fire.
"Dia sudah kita dapatkan, kita hanya perlu mengurusi beberapa hal dengannya. Sebelum itu, kita harus menghentikan perlawanannya dengan cara melumpuhkan pergerakannya." Indra
2 orang klon Indra mengarahkan senapan Kar98k mereka kearah tangan dan kaki Westerling yang masih menggenggam kakinya yang mengalami keram.
Dor cklak dor cklak dor cklak
"Aaaaaakh!"
Westerling berteriak sekuat tenaganya untuk mengabaikan rasa sakit yang ia alami dari luka tembakan yang menembus tangan dan kakinya. Indra mendekati Westerling yang merangkak secara perlahan dengan menahan rasa sakit. Indra yang masih mengingat jelas pelajaran sejarah yang dulunya pernah ia pelajari bersama sahabatnya menendang perut Westerling dengan sangat keras menggunakan ujung sepatunya yang terbuat dari bahan yang keras.
Bugh
"Kau seharusnya sudah sadar dengan kondisimu saat ini. Kau tidak akan bisa kabur dari diriku karena kita saat ini berada sejauh 29 km didalam hutan lebat yang menyebabkan para prajuritmu yang mencarimu mengalami halusinasi akibat bentuk pohon yang mirip.
Sekarang kau akan bermain dengan kami terlebih dahulu untuk memberikanmu sedikit pencerahan terhadap kelakuanmu kepada para warga Indonesia. Ayo tuan kentang, nikmati waktumu saat ini karena kau akan kehilangan kesadaran akan waktu setelah permainan dimulai." Indra menyeret Westerling menuju ke portal yang membawa Westerling menuju ke sebuah ruangan yang terdapat pesawat Bf 109G-6 dibelakangnya.
Tempat tersebut adalah hangar tersembunyi yang ada di dekat kepulauan Flores. Indra memilih tempat tersebut karena jarang ada makhluk hidup yang akan lewat kesana selain para kera yang sedang mencari makanan. Indra dan beberapa klonnya mengikat Westerling disebuah kursi yang terdapat sebuah jarum kecil mengarah ke jantungnya.
"Jadi tuan Raymond Westerling, apakah kau melihat pesawat dibelakang kami ini? Aku akan memberi tahu sedikit tentang pesawat ini, pesawat ini digunakan oleh seorang pilot Luftwaffe yang bertugas untuk melakukan operasi penyerangan darat di kawasan Belanda pada akhir perang dunia kedua.
Pesawat ini juga adalah pesawat yang merusak rumahmu di Belanda. Jadi, kau akan mengingat kembali seluruh perlakuanmu sembari mengingat kembali teror yang kau rasakan saat melihat pesawat ini terbang di atas rumahmu." Ujar salah seorang klon Indra yang bernama Donig.
"Hahahaha! Dasar kalian Nazi yang tidak tahu diri. Kalian telah kalah lebih dari satu tahun yang lalu, lalu kalian sekarang membantu para pemberontak ini untuk mencapai tujuan mereka. Kalian adalah aib, kalian adalah aib dari Nazi karena kalian telah kalah san juga kalian adalah aib bagi bangsa Eropa karena kalian membantu para kawanan budak yang derajatnya lebih rendah!"
"Dia berubah menjadi villain novel wuxia." Indra
"Aku lebih mengakui kalau ia adalah villain dari Xianxia yang mengandalkan leluhur atau jabatan orang tua mereka. Sehingga mereka menjadi sangat sombong." Balas klon lainnya.
"Diriku, apakah kita memang harus memperlakukan orang rasis ini dengan baik seperti saat ini? Lihat, ia duduk dengan nyaman di kursi sedangkan kita berdiri. Dimana harga diri kita sebagai orang yang seharusnya duduk layaknya seorang interogator yang keren."
"Seharusnya aku memang tidak melakukan hal ini. Dia telah menghabiskan 23 detik waktuku untuk hak yang sia-sia."
"Langsung saja kita lakukan prosedur kedua yaitu......hajar anjing!" Indra
""Aaaaah!""
Indra dan para klonnya langsung menghajar Westerling seakan-akan kalau Westerling adalah sebuah boneka yang menjadi samsak tinju. Indra yang membawa sepucuk pistol yang belum ia tembakkan hari itu langsung menembaki paha Westerling sampai peluru dalam magazinenya habis.
Dor dor dor dor dor dor
"Aaaaaakh!"
"Berisik ngent**!" Klon yang mengumpat tersebut mengepalkan tangannya dan memukul bagian paha Westerling yang telah ditembak oleh Indra.
Bugh
"Aaaaaakh!"
Selama berhari-hari, penyiksaan terhadap Westerling berlanjut dan saat Westerling telah mencapai fase sekarat Indra segera menggunakan sihir penyembuhan untuk menyembuhkan seluruh lukanya dan membuatnya pulih untuk dihajar kembali sampai sekarat.
14 Februari 1947
Setelah 2 hari melakukan penyiksaan kejam terhadap Westerling secara tanpa henti, terlihat wajah pembantai berdarah dingin tersebut tidak lagi bisa mengeluarkan ekspresi selain teriakan rasa sakit yang membuatnya berkali-kali memohon. Indra dan para klonnya yang masih memiliki hati nurani memutuskan untuk membuat Westerling sekarat sebanyak 700 kali disesuaikan dengan jumlah orang yang ia bantai.
Bugh
Indra memukul wajah Westerling untuk hari ke 4 yang membuatnya bosan karena ia hanya memukul dan memukul saja tanpa melakukan hak yang berbeda selain posisi pukulannya.
"Semuanya berhenti!" Indra
"Ada apa diriku asli?"
"Kalian ingat hasil penelitian unit 731 yang paling terkenal di dunia kesehatan? Tentang batas tertinggi rasa sakit yang bisa dirasakan oleh manusia sebelum mereka pingsan atau mati." Indra
"Aku ingat, kenapa?"
"Hahahaha! Aku mengerti diriku asli, kita akan melampiaskan banyak rasa kekesalan kita saat ini."
Indra mengeluarkan sebilah pisau dan juga sebotol kecil hand sanitizer yang memiliki kandungan alkohol mencapai 72%. Indra menyayat kulit dibagian dalam paha Westerling yang membuat Westerling tiba-tiba sadar dari kegilaannya.
"Aaaaaakh!"
Indra membuka sebuah luka sayatan sepanjang 12 cm dan mengucurkan hand sanitizer kepada luka tersebut yamg membawa Westerling merasakan rasa sakit yang tidak pernah ia rasakan seumur hidupnya. Dalam pikirannya, Westerling mulai merasakan rasa penyesalan mendalam karena ia telah membantai kaum miskin yang tidak bersalah hanya karena ia ingin berkontribusi dalam peperangan dengan cara membunuh banyak orang.
"Aku menyesal telah melakukan hal itu! Ampuni aku! Aku akan melakukan apapun asalkan kalian mengehentikan ini! Aku akan mengupas kentang kembali di garis belakang!" Teriak Westerling dengan sangat putus asa.
"Baiklah, kami akan menghentikan ini untuk beberapa saat dan kami juga akan memberikanmu makan untuk mengisi kembali tenagamu karena siksaanmu hanya tersisa 3 kali lagi." Indra
Indra dan para klonnya menyembuhkan sebagian luka Westerling untuk memberikannya kesempatan menelan makanannya terakhirnya. Indra menyiapkan sebuah menu yaitu kentang goreng dengan saus barbeque dan mayonaise.
Singkat cerita, Westerling memakan semua kentang tersebut dan Indra bersama para klonnya menghajarnya kembali hingga ia sepenuhnya lumpuh secara fisik dan mental akibat penyiksaan panjang selama 4 hari berturut-turut. Keesokan harinya, Westerling yang lumpuh digantung pada sebuah ranting pohon lalu Indra memberikan tulisan 'Aku telah terlalu banyak membunuh orang, ini pantas terjadi padaku.'
Setelah digantung, Westerling dibiarkan mati karena kehabisan darah melalui lunak yang telah menumpuk pada dirinya serta mati akibat stress. Tak memerlukan waktu lama menunggu Westerling mati lalu Indra dan para klonnya pergi ke pangkalan udara mereka untuk melakukan misi mereka seperti biasanya untuk menghadapi pesawat cocor merah Belanda atau pesawat P-51 Mustang.
=========================================