Pada perang Uhud, Rasulullah menghunuskan pedangnya lalu berkata, " siapa yang ingin memberikan hak Allah dan rasulnya di pedang ini ?"
Hamzah r.a, Ali bin Abi Thalib dan Mighdad berdiri seraya berkata, " saya ya Rasulullah."
Namun Rasulullah tidak memberi pedang itu sampai akhirnya Abu Dujanah berdiri dan bertanya, " apa haknya Allah dan rasulnya di pedang ini ?"
Rasulullah menjawab, " engkau ambil pedang ini, lalu engkau gunakan untuk menghantam musuh, hingga pedang ini bengkok."
Abu Dujanah pun mengambil pedang itu dan menggantikan imamahnya yang berwarna hitam menjadi warna merah yang artinya beliau bersiap untuk mati.
Disaat peperangan, terlihat dari pasukan musuh ada satu orang yang berbadan sangat kekar menghantam dan menebas pasukan muslim.
Ka'ab yang melihat hal itu berdoa agar Allah mempertemukan Abu Dujanah dengan orang kafir itu. Dengan izin Allah, Abu Dujanah pun berhadapan dengan orang kafir itu dan mereka berduel sangat luar biasa. Saking sengitnya duel itu, orang-orang di kancah peperangan berhenti kerana menyaksikan mereka berduel.
Hingga orang kafir itu menghantamkan pedangnya ke arah Abu Dujanah dengan keras, ditangkis hingga perisainya terbelah dua dan pedang orang kafir itu m melengket.
Maka saat itulah Abu Dujanah menebaskan pedangnya ke arah orang kafir itu hingga terbelah setengah badan orang kafir tersebut.