Transmigrate In The Future?

由 tiararawr

283 80 34

[ON GOING] Tiba-tiba saja hidup kembali di masa depan?! Namanya Jane Elisha Briptya yang tengah berjuang untu... 更多

CHAPTER : 01
CHAPTER : 02
CHAPTER : 03
CHAPTER : 04

PROLOG

78 21 16
由 tiararawr

"Ice moccacino satu"

"Siap! Tunggu sebentar ya, tuan"

Pelanggan itu pun duduk sembari menunggu pesanannya.

Perempuan yang berada di kasir itu pun menghirup nafas panjang lalu....

"Woii Elisha!!"

Merasa nama gue di panggil, gue menyembulkan kepala dari ruangan belakang.

"Apaan?"

"Heh! Tatto lo keliatan tuh! Tutupin!!"

"Eh? Hehehe maaf-maaf" ~Ucap gue, sambil menutup tatto di bagian lengan.

"Pelanggan pesen ice moccacino nya satu" ~Ucap perempuan itu.

"Ok"

Gue pun membuat minuman yang di pesen pelanggan tadi.

Kenalin nama gue Jane Elisha Briptya, orang-orang manggil gue Elisha atau ga Jane dan umur gue 24 tahun. Seperti yang kalian baca tadi, gue seorang barista di No Doze Café. Dan yang manggil gue tadi itu teman kerja gue namanya Olivia.

"Pesanan ice moccacino siap!!"

Kring
Lonceng di atas pintu cafe berbunyi.

"Selamat siang, mau pesan apa?" ~Ucap Olivia yang baru keluar dari arah belakang.

Olivia terkaget melihat orang di depannya.

"Ohh, lo...."

Brakk!
Olivia membuka pintu dengan cukup keras.

"Astaugfirullah!" ~Kaget gue

"Lo Kristen gobl*k!!"

"Eh iya"

"Kebiasaan lo"

"Lo manggil gue kenapa?"

"Itu tu, pacar lo bukan sih?" ~Ucap Olivia sembari menggerakkan kepalanya ke arah kasir.

Gue pun menoleh.

"Iya bener--eh, ngapain dia kesini?"

"Dia cariin lo tuh"

⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯

"Oh, Lucas...."

Gue duduk di kursi depannya.

"Jane, aku mau ngomong sama kamu"

Gue menyerngitkan dahi.

"Apa?"

"Lo ikut balapan ya tadi malam?"

Degg!

"Gapapa jujur aja, aku ga marah kok"

Gue menunduk.

"Maaf...."

"Gapapa, aku hanya butuh kejujuran kamu aja"

"Maaf, padahal kamu udah larang aku kemarin buat gak balapan lagi. Mau bagaimana lagi, aku butuh uang buat kehidupan aku sama Evelyn"

"Aku maafin kok, aku tau kamu butuh banget. Tapi, aku takut kamu kenapa-napa kayak kejadian dulu dimana kamu kecelakaan pas balapan terus langsung bawa ke rumah sakit sampe berhari-hari"

Gue menghela nafas.

"Elisha!! Ada pesanan!!"

Gue menoleh.

"Iya bentar!!"

"Aku, aku tinggalin dulu ya buat minuman pelanggan"

"Oh iyaa, aku juga mau pergi" ~Lucas, sembari melihat jam tangannya.

"Aku pamit dulu ya, Jane" ~Ucap Lucas lalu mengecup dahi gue.

"Iya"

⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯

Malam*

Tok
Tok
Tok

Ceklek

"Eh kakak"

"Gue pulangg"

"Cape banget ya?"

Gue yang sudah tiduran di sofa pun mengangguk-angguk.

"Kak" ~Ucap Evelyn selaku adek gue.

"Ya?" ~Ucap gue memejamkan mata.

"Tadi gue daftarin nama di event balap motor"

Gue yang mendengar itu pun langsung membuka mata dan duduk.

"DEK! NGAPAIN LO IKUT BALAPAN?! BAHAYA! ITU BALAPAN LIAR LHO!"

"TERUS APA BEDANYA SAMA KAKAK?!"

"TAPI LO MASIH UMUR 17 TAHUN DEK!!"

Gue menghela nafas gusar.

"Gue beda....gue ikutan balapan tuh selain hobi gue, tapi inti tujuan gue itu buat mencukupi kebutuhan kita dekk"

"Gue juga gitu kak, gue gak mau hidup kek gini terus. Gue juga mau ikut bantu kakak"

Gue terdiam sesaat, lalu mengeluarkan suara lagi.

"Batalin nama lo di sana"

"Ha?"

"Hapus nama lo di daftar itu besok!!"

"Nggak!! Nggak akan!!" ~Ucap Evelyn lalu masuk ke kamarnya.

Brak!

Gue mengacak-acak rambut gusar.

"Si*l....kayaknya gue gagal jadi seorang kakak...."

⎯⎯ ୨ ୧ ⎯⎯

Kamar*

"Hahh....hidup aku sama Evelyn udah ga bener, Ya Tuhan...."

"Yaa....semenjak ibu sama ayah udah gak ada...."

Gue merebahkan badan di ranjang lalu menscroll roomchat.

Drrttt drtttt....

"Loh? Temannya Lucas?" ~Ucap gue ketika melihat nama panggilan yang tertera.

Gue pun mengangkatnya.

Dalam telepon*

"Halo?"

"Halo?!"

"Iya ada apa Jack?"

"Jane!! Pacar lo mabuk di bar!!"

Gue terkejut.

"Oke-oke!! Posisi kalian di bar mana?!"

"Entar gue sharelock tempatnya!"

"Ok"

Tut-

Panggilan pun terputus.

Tring

Gue cepat-cepat buka chat dari Jack dan melihat map lokasi yang di kirim Jack tadi.

Gue pun dengan cepat mengambil jaket di gantungan dan bergegas.

"Loh? Mau kemana kak?" ~Ucap Evelyn yang baru saja dari dapur mengambil air minum.

"Keluar bentar" ~Ucap gue sembari mengambil kunci motor.

Tiba di luar rumah, gue langsung naik ke motor sambil memasang helm lalu menghidupkan mesinnya.

Brrrmmmm

Gue pun meninggalkan pekarangan di sana.

Cukup sejam lebih gue berkendara, akhirnya sampai ke tempat bar tersebut.

Gue memarkirkan motor gue lalu masuk ke dalam bangunan itu.

Saat tiba di dalam, langsung saja gue di sambut dengan bau minuman alkohol di mana-mana tapi gue gak memperdulikan itu. Gue mencari-cari letak keberadaan Lucas dan temennya.

Namun nihil mereka susah di cari karena ada banyak orang di sini. Gue gak nyerah gitu aja dan terus mencati mereka sampe dapat. Dan usaha gue gak mengkhianati hasil, gue berhasil mendapati cowok gue sendirian di pojok sana.

Gue melangkahkan kaki ke arah sana tetapi terhenti kala ada orang yang memegang pergelangan gue.

"Hai, cantik"

Gue berusaha melepaskan genggamannya.

"Ikut main sama gue mau?"

Gue jijik mendengar suara pria ini dan tetap berusaha lepas dari genggamannya tetapi gak bisa karena tenaga orang ini kuat.

"Jangan gitu dong, masa nolak sih. Percuma dong cantik tapi gak pernah di ajak--"

Bug!

"Anj*ng lo bab*!! Jijik tau gak!" ~Ucap gue seraya mendaratkan bogeman mentah ke wajah pria mesum itu.

Pria itu tersungkur pingsan di bawah dan kejadian itu pun menjadi sorotan semua orang lalu mengerumuni tempat itu.

"Cepat! Cepat! Bawa dia kerumah sakit!!"

Gue gak peduli orang itu sudah berdarah di sana dan gue berusaha keluar dari kerumunan orang-orang dan berhasil!

"Hosh...hosh...hosh..."

"Pengap banget!"

Gue celingak-celinguk melihat sekitaran dan mata gue tertuju pada meja pojok yang di tempati Lucas dan-- siapa wanita yang berada di dekat Lucas di sana?

Gue membulatkan mata lebar saat Lucas dan wanita itu bercumbu di depan gue.

Gue mengepalkan tangan di bawah. Satu kata yang keluar dari mulut gue....

"Brengs*k!!"

Gue mendekatkan diri pada dua orang itu yang berciuman panas.

Brak!

Gue mendobrak meja di dekat mereka. Dan ciuman mereka pun terhenti.

"Lucas....ternyata lo gini sama gue?!"

Lucasmelirik gue dengan muka memerah mabuknya.

"Lo siapa?"

Mendengar itu pun gue jadi marah dan menggertakkan gigi.

"Gue pacar lo si*lan!!"

"Ha?"

"Bukannya dia ini pacar gue?" ~Ucapnya menatap wanita yang tadi berciuman padanya.

"Iya, aku ini pacar kamu yang...."

"Wanita ini ngaku-ngaku pacaran sama kamu. Padahal kita udah menjalin hubungan 5 bulan lalu"

What the f--

"Apa lima bulan?" Batin gue.

"Jadi selama ini lo selingkuh di belakang gue?!"

"Lucas...." ~Ucapan gue terdengar dingin dan berat.

"Gue gak peduli lo sekarang mabuk apa bukan tapi yang pasti gue mau bilang....gue mau akhiri hubungan ini sekarang juga"

"Dan jangan harap bisa bertemu gue lagi besoknya!"


BRUMMMMMMM

Setelah mengatakan itu, gue pun beranjak dari bar itu.

Di perpanjang jalanan, tak henti-hentinya dada gue sesek membayangkan kejadian tadi.

BRUMMMMMM

Gue menambah kecepatan motor gue di atas rata-rata.

Mulut gue tak henti-hentinya mengeluarkan kata-kata pedas pada Lucas. Sampai tak menyadari, di pembelokan jalan....

Gue gak fokus berkendara ternyata di depan sana terdapat pembatas jalanan yang di belakangnya lautan lepas.

Gue sudah mengerem motor gue tetapi gak bisa karena kecepatan yang tidak putus-putusnya.

Yahh....gue nyerah, gue nyerah dengan kehidupan ini.

Pikiran gue sekarang di penuhi dengan kata "Jangan lompat-jangan lompat.....biarkan....biarkan diri lo tenggelam. Lebih baik mati tenggelam tak merasakan apa-apa dari pada lompat trus mati dengan merasakan sekujur tubuh yang sakitnya luar biasa"

Ya, itu pilihan gue, mati dengan tenggelam.

BRAKKKKK

CBURRRRRR

Gue jadi kesal karena saat jatuh di laut, kepala gue terasa di hantam oleh batu karang. Gue merasa darah mengalir banyak di kepala gue dan bertebaran meluas di dalam air. Gue memejamkan mata dan mengeluarkan air mata yang cukup deras (tapi percuma keluarin air mata sih, kan di laut wkkwk). Gue berharap Tuhan bisa memberi kesempatan 1 kali lagi untuk gue hidup, dan....gue berharap di kehidupan selanjutnya, gue bisa merasakan hidup dengan bebas dan bahagia. Jadiii....selamat tinggal dunia dan Evelyn kecilku, maaf aku belum bisa bahagiain kamu selama ini. Maaf....untuk semuanya.....

Yeayyy, saya balik lagi dengan cerita baru dan ini karya saya yang ketiga!! Hehehe:3 Semoga suka yaaaa. Gimana? lanjut?? Jangan lupa votmennya dadahhh.

Elisha




Evelyn

繼續閱讀

You'll Also Like

47K 8.5K 34
Edisi BeckFreen...
STRANGER 由 yanjah

一般小說

242K 27.6K 34
Terendra tak pernah mengira jika diumurnya yang sudah menginjak kepala empat tiba-tiba saja memiliki seorang putra yang datang dari tempat yang tak t...
409K 35.9K 56
jatuh cinta dengan single mother? tentu itu adalah sesuatu hal yang biasa saja, tak ada yang salah dari mencintai single mother. namun, bagaimana jad...
723K 19K 58
Altan Ferhan, direktur perusahaan ritel yang dipaksa berjodoh dengan gadis pelayan cafe karena penjanjian orang tuanya di masa lalu. Penyakit sang Pa...