TOXIC

By winekiesses

84.1K 11.7K 1.6K

"What if I become your enemy, Jung Jaehyun?" start : 08-10-22 end : - ; fanfiction story by ©winekiesses, 2022 More

PROLOG
01. Perfume
02. His Place
03. Liar
04. Welcome, boss!
05. New Contract
06. Enchanted
07. Genius
08. Dignity
09. Another Love
10. Help
11. Pity Party
12. Checkmate
13. Throne
14. First Step
15. Love and War
16. Bloodline
17. Sinner and Saint
18. Proof
19. The Jitters
20. Numb to the Feeling
21. Love or Obsession
22. Backstabber
QnA!!
23. Let's Go Home
24. Too Late
25. Weak Butterfly
27. Breathless
28. The Beginning
29. Darkest Hours
30. The Greatest of Love [END]
THE ENDING

26. Court of Law

1.7K 343 31
By winekiesses

guys, ini aku ketik hampir sampai 3000 words jadi tolong apresiasi nya :(

vote and commentt!!

play multimedia sounds biar berasa lagi nonton drakor wkekek

ignore typo!

+++

26. Court of Law

[15.00 PM]

Sore itu pengadilan dipenuhi media dan orang yang berdatangan. Pihak dari Jeon Jungkook dan Jung Jaehyun duduk di bangku masing-masing untuk menyaksikan sidang putusan. Jaehyun dan Johnny duduk di sisi kanan menghadap hakim, sedangkan Jungkook dan Jennie duduk di sisi kiri menghadap hakim.

Rose, Bambam, Yugyeom, Hoseok dan Hyeri yang hadir duduk di bangku menyaksikan hasil akhir. Rose datang sebagai saksi utama dari pihak Jungkook.

Semua orang berdiri saat Choi Minho memasuki ruangan. Memberikan tanda hormat untuk sang hakim. Kecuali Jungkook, pria itu malah duduk santai menyilangkan kakinya.

"Silahkan duduk," ucap Minho.

Semua orang duduk kembali. Persidangan segera dimulai. Minho menyimpan dokumennya di meja itu, semua orang bersiap menyaksikan persidangan terakhir.

"Persidangan Nomor 2021-542189 atas tuntutan dari Jeon Jungkook sebagai pemilik Seagull Corp kepada Jung Jaehyun sebagai pemilik Jeff Group dengan tuntutan penggelapan dana investasi sebesar dua puluh juta dollar, pemalsuan hak milik Jeff Group, pencucian uang hasil dari investasi proyek Future Tech sebesar delapan belas koma tujuh juta dollar, dan tindakan kriminal Jung Jaehyun terhadap Siwon Choi, Roseanne Park dan Na Jaemin," ucap Minho membacakan tuntutan dari Jungkook yang begitu banyak.

Sebenarnya hanya satu pada awalnya, tetapi publik mengeluarkan bukti-bukti lain yang menyeret Jaehyun telah banyak bertindak kriminal. Jaehyun bisa dihakimi dengan pasal yang berlapis sesuai ketentuan hukum.

"Persidangan dimulai," ucap Minho. "Kepada Tim Penuntut silahkan," sambung Minho.

"Kepada Roseanne Park selaku saksi utama dalam persidangan ini, silahkan maju ke depan," ucap Jennie melalui mikrophone di mejanya.

Rose berjalan menoleh pada Jaehyun dan Johnny, ia menatap tajam pada mantan suaminya itu. Rose lantas duduk di meja saksi.

"Saya Roseanne Park bersumpah mengatakan yang sebenarnya tanpa adanya penambahan atau pengurangan kata," ucap Rose mengacungkan tangan kanannya bersumpah berkata yang sejujur-jujurnya.

"Roseanne Park, apa yang telah Jaehyun lakukan selama ini? Apakah Saudara tau pencucian uang dan penggelapan dana investasi yang sudah mantan suami anda lakukan?" tanya Minho.

"Baik, Yang Mulia. Sedikitpun, saya tidak pernah mengetahui apa yang Jaehyun lakukan, termasuk pengelolaan dana miliknya sendiri," ucap Rose.

"Apakah anda ikut terlibat dalam hal ini sehingga anda menutupinya?" tanya Minho.

"Tidak. Pengelolaan dana milik Jaehyun dilakukan di perusahaanya sendiri, saya tidak pernah mengetahuinya," ucap Rose.

Johnny menoleh, "Yang Mulia, apakah itu logis jika seorang istri tidak mengetahui dana suaminya sendiri? Darimana Roseanne Park mendapatkan dana tambahannya? Bukankah itu dari Jaehyun juga?" tanya Johnny.

"Keberatan, Yang Mulia. Pertanyaan pengacara Johnny terdengar menyinggung Nona Roseanne," ucap Jennie.

"Keberatan diterima. Pengacara Johnny Suh, diharapkan anda tidak berasumsi dengan kata yang buruk," ucap Minho.

"Tepat sekali, Pengaca Johnny. Dana yang saya dapat dari Jaehyun tidak pernah saya pakai. Anda bisa melihat mutasi rekening saya," ucap Rose.

Rose berjalan menuju meja pengecekan bukti. Mereka mengangguk, mengatakan bahwa Rose memang tidak pernah memakai dana dari Jaehyun. Tetapi, Rose menggunakannya minggu lalu.

"Minggu lalu anda menggunakan uang ini dan tanpa menyisakan dana, apa yang anda lakukan dengan uang sebesar dua belas juta dollar, Nona Roseanne Park?" tanya Minho.

Semua orang membelalak kaget, kecuali Jungkook, Jennie, Bambam dan Yugyeom. Rose menyunggingkan senyuman licik. Rose memberikan surat sertifikasi pada hakim.

"Saya mendonasikannya pada panti asuhan dan rumah sakit anak," ucap Rose.

Jaehyun melotot sempurna dana yang ia beri pada Rose selama ini malah dibuang sia-sia, padahal dana sebanyak itu bisa menutup kerugian Jeff Group.

"Yang Mulia, bukankah itu sama saja Nona Rose berinvestasi pada panti asuhan dan rumah sakit yang ia beri dana?" ucap Johnny.

"Memberi berbeda dengan berinvestasi, Tuan Johnny Suh," ucap Rose.

"Nona Rose, silahkan duduk kembali. Bukti telah diterima secara sah. Dengan ini, Roseanne Park terbukti tidak terlibat dalam kasus penggelapan dana yang dilakukan oleh Jung Jaehyun," ucap Minho lantas mengetuk palu.

Persidangan semakin memanas. Kini Tim Jaehyun yang memberi argumen.

"Nona Roseanne, kekerasan apa saja yang sudah anda alami?" tanya Minho.

"Jung Jaehyun dia berlaku kasar, apa saya perlu mengucapkan rinciannya?" tanya Rose menatap Jaehyun.

Jaehyun diam, ia menatap Rose dengan tatapan tajam. Jaehyun mengambil microphone nya.

"Yang Mulia. Sebelum kami menikah, kami melakukan perjanjian. Apabila diantara kami melakukan kekerasan atau penghianatan, maka orang tersebut harus memberi setengah hartanya. Dengan kata lain, mungkin saja saat ini Nona Roseanne Park sedang mengada-ngada cerita untuk mendapatkan setengah harta milik saya," ucap Jaehyun.

"Keberatan, Yang Mulia. Lagi-lagi pihak terdakwa menyinggung dengan argumen kasar," ucap Jennie.

"Tidak ada kata kasar, Jennie Kim. Ini hanya hipotesis kami," ucap Johnny.

"Hipotesis yang konyol," cibir Jennie dengan nada kecil.

"Pendapat terdakwa Jung Jaehyun, diterima," ucap Minho.

Jungkook terkekeh, pria itu beranjak dari duduknya. Jennie sontak menoleh ketika bossnya tiba-tiba saja berjalan menuju kursi saksi. Jungkook mengambil alih keadaan. Jungkook berdiri disamping Rose.

Pria itu meraih tangan Rose, Jungkook lantas berjalan menuju pertengahan ruangan menghadap hakim Minho.

Jungkook mengacungkan genggaman tangannya dan tangan Rose, "Yang Mulia. Anda sependapat dengan Jung Jaehyun jika Roseanne Park mengada-ngada. Lalu, bekas cengkraman siapa yang ada ditangannya ini?" tanya Jungkook.

Jungkook menurunkan acungan tangannya dan Rose. Ia melepas genggaman tangannya. Lantas mengcoba menggengam bekas cengkraman di lengan Rose.

"Lihat? Bahkan tangan saya tidak sesuai dengan ukuran cengkraman ini," ucap Jungkook. "Rose, silahkan kamu coba cengkram bekas luka ini," sambung Jungkook.

"Berbeda. Lebih kecil," ucap Rose.

"Tuan Jaehyun, apa anda mau menyesuaikan bekas luka yang disebabkan oleh anda ini?" tanya Jungkook.

"Bekas cengkraman bisa saja menyusut sesuai dengan ukuran waktu, Jeon Jungkook. Kenapa kau bertingkah konyol?" tanya Jaehyun.

"Ah, bagaimana dengan bekas pukulan ini?" tanya Jungkook tiba-tiba membuka crewneck Rose, membuat Rose terkejut. Bahu Rose dipenuhi luka lebam bekas Jaehyun serta beberapa luka cakaran.

"Mwo?!??"

"Ini gila! Luka itu seperti luka lama!"

"Lebam yang berwarna hijau keuguan itu, itu luka lama bukan? Ketika Rose menghadiri acara pun, lukanya masih sama!"

Wartawan mulai berbincang mengenai fakta yag ada. Jungkook kembali menutup bahu Rose, sebenarnya Jungkook tak mau membuka bahu Rose tetapi ia tak ada pilihan lain. Jungkook yakin setelah persidangan, Rose akan memukul dan memakinya terus menerus.

"Sekian yang bisa saya buktikan mengenai kekerasan Jung Jaehyun terhadap Roseanne Park," ucap Jungkook kembali berjalan ke tempat duduknya begitu pula Rose yang kembali duduk bersama Yugyeom dan Bambam.

"Luka lebam yang dialami Nona Roseanne tak membuktikan bahwa itu kekerasan yang dilakukan oleh Jaehyun, Yang Mulia. Ada beberapa hal lain yang menyebabkan luka lebam itu. Kami menolak pembuktian dari pihak penuntut," ucap Johnny Suh.

"Diterima. Kekerasan yang dialami Nona Roseanne tidak dapat dibuktikan karena tidak adanya bukti visual berupa video ataupun saksi kejadian," ucap Minho.

Hadirin yang hadir langsung menyuarakan kekecewaanya. Mereka bersorak karena hakim tidak menerima pembuktian Jungkook dan Rose. Suasana sidang menjadi kacau dan berisik bersamaan dengan putusan yang Minho buat.

Johnny tersenyum puas, tuntutan berkurang satu. Tetapi mereka lupa jika ada tuntutan lain yang menunggu keduanya.

Brak!

Pintu persidangan terbuka. Seluruh mata tertuju pada pemuda yang datang sendirian. Pandangannya lurus pada hakim. Berjalan dengan dagu yang ditanggahkan, tanpa rasa takut ataupun ragu. Semua orang langsung meliputnya, mengambil jepretan foto terbaik orang itu.

Pemuda itu mengacungkan tangannya.

"Yang Mulia, jika kesaksian Kak Rose tidak diterima. Apakah saya sebagai orang yang hampir mati di tangan Jung Jaehyun boleh ikut bersaksi?" tanyanya dengan nada tegas.

"Na Jaemin? Dia masih hidup!?"

"Woah! Ini berita terhebat tahun ini!"

Jungkook tersenyum bahagia. Adiknya itu datang tanpa sepengetahuannya dengan percaya diri dan yang terpenting, kondisinya sudah pulih total. Yugyeom dan Bambam menoleh pada Jaemin. Tak salah, darah adik-kakak itu sangat kental sehingga wajah keduanya saja mirip.

Jennie menoleh pada Jaemin, "Na Jaemin-ssi?" gumamnya.

"Silahkan, Saudara Jaemin," ucap Minho.

Jaemin mengangguk berdiri di samping kursi saksi. Jaemin mengacungkan tangannya untuk bersumpah.

"Saya bersumpah bersaksi sesuai apa yang terjadi, tanpa penambahan kata ataupun pengurangan," ucap Jaemin.

Jaemin lantas duduk di kursi itu, menempatkan tangannya di meja dan mulutnya di microphone. Jaemin menatap Jaehyun yang nampak terkejut sekaligus ketakutan.

"Hallo, Tuan Jaehyun? Apa anda terkejut saya masih hidup setelah mengetahui berbagai rahasia anda?" tanya Jaemin.

"Saudara saksi, silahkan memberi kesaksian tanpa mengurangi waktu," ucap Minho.

"Baik Yang Mulia. Mohon maaf atas basa-basinya. Saya Na Jaemin, memberikan bukti berupa rekaman video ketika ayah saya meninggal, duplikat rekaman CCTV rumah ketika malam dimana ayah saya tewas, serta rekaman video tindak kekerasan Jaehyun pada Roseanne Park yang saya rekam diam-diam melalui ponsel pribadi saya," ucap Jaemin.

Jaemin beralan menuju meja hakim. Menyerahkan bukti berupa flashdisk yang berisi video tersebut.

"Keberatan, Yang Mulia. Bukti bisa saja dimanipulasi oleh saudara saksi, mengingat saudara saksi memiliki hubungan yang buruk dengan klien saya," ucap Johnny Suh.

Jungkook mengambil alih microphone-nya, "hubungan yang buruk? Bahkan klien mu itu sampai hampir membunuh Jaemin,"

"Saudara penuntut, mohon tenang," ucap Minho. "Bukti diterima, silahkan diputar," ucapnya.

Rekaman detik-detik kematian Choi Siwon diputar. Kamera itu disimpan di belakang cermin mobil. Sementara Jaehyun tidak tau jika kamera itu memang ada di dalam mobil pribadi ayahnya. Suara ledakan terdengar kencang, tetapi beruntungnya kamera itu terlempar ke arah bebatuan dan tanah sedangkan mobil yang ditumpangi Choi Siwon meledak dan terjun dari atas ke laut di bawahnya.

"Siapa yang menemukan kamera itu?" tanya Minho.

"Saya," ucap Jungkook.

Jaemin menoleh ia mengetahuinya, "Jeon Jungkook. Kakak kandung saya," ucap Jaemin.

Publik sontak terkejut. Omong kosong apa ini? Semua orangpun tau jika Jaehyun memiliki adik yang tak lain adalah Jaemin, tetapi Jaemin menyebut Jungkook adalah kakak kandungnya.

"Kau sudah mengetahuinya, Jaemin?" tanya Jungkook.

"Paman Donghae yang menceritakannya," ucap Jaemin.

Jungkook tersenyum, ia mulai menjelaskan semuanya pada media dan hakim. Agar semua orang mengetahui pemilik asli Jeff Group yang sebenarnya. Dan siapa Jaehyun yang sebenarnya.

"Keberatan, Yang Mulia. Bahasan topik sudah melewati batas, tidak bisa kami terima begitu saja," ucap Johnny.

"Saya tidak bebicara topik yang melewati batas, pengacara Johnny. Saya sedang mengungkap dan bersaksi siapa klien mu sebenarnya itu. Apa kau sebegitu takutnya disingkirkan Jaehyun, apabila dipersidangan ini kau kalah?" tanya Jungkook.

"Jeon Jungkook!" teriak Jaehyun.

"Woah, Jaemin MVP!" ucap Bambam bertepuk tangan.

"Lo kira games apa, Bam?" cibir Yugyeom.

"Hahaha!" tawa Bambam.

"Bagaimana, Yang Mulia. Apakah bukti ini cukup untuk menghukum Jung Jaehyun?" tanya Jaemin.

Minho berdeham, ia menautkan jemarinya. Menatap lurus untuk menjatuhi hukuman pada Jaehyun. Jaehyun sudah menduga jika Minho tidak akan memihak dirinya karena Jungkook bisa saja memutar balikkan keadaan. Tetapi Jaehyun tidak setakut itu untuk menghadapi hukumannya. Jaehyun memiliki banyak orang dibelakangnya, Lee Taeyong, Johnny Suh, bahkan bisa saja orang tak terduga memihak dirinya.

"Baik, berdasarkan tuntutan dari Saudara Jeon Jungkook. Dengan ini, Jung Jaehyun dijatuhi hukuman seumur hidup," ucap Minho sembari mengetuk palunya. Menandakan akhir dari persidangan.

Jaemin menoleh pada Jaehyun dengan tatapan meledek. Jaemin tersenyum menyunggingkan smirknya. Ia bersyukur karena tidak memiliki hubungan darah dengan Jaehyun. Sedangkan Jaehyun menatap Jaemin dengan tatapan yang sulit diartikan, Jaehyun baru saja mendapat hukuman seumur hidup tapi pria itu malah tersenyum licik.

Tangan Jaehyun langsung diborgol oleh pihak kepolisian. Pria itu berbincang pada Johnny. Johnny tau setelah ini Jaehyun harus dibebaskan bagaimanapun caranya, tetapi dana milik Jaehyun tidak tersisa cukup untuk menyogok media dan pengadilan serta kepolisian. Butuh dana yang lebih banyak, sedangkan tempat gambling Jaehyun saja sudah disita begitu juga dengan aset milik Jeff Group yang setelah ini akan diserahkan pada Jaemin selaku pemilik sah Jeff Group. Johnny dibuat frustasi memikirkan sumber dana yang sangat banyak itu.

"Bebasin saya sebelum malam ini, ada orang yang harus saya singkirin," bisik Jaehyun.

Johnny hanya mengangguk, "Yes, boss," ucap Johnny.

•••

[16.00 PM]

Rose memeluk Jaemin merasa tenang melihat pemuda itu ada dihadapannya dengan kondisi sehat. Jaemin membalas pelukkan Rose. Rose mengusap punggung pemuda itu. Ia menangis menatap Jaemin, terakhir kali ia melihat Jaemin dalam kondisi kritis. Hal itu membuat hati Rose sangat sakit walaupun Jaemin bukan adik kandungnya, tetapi Rose sudah menganggap Jaemin sebagai adik kandungnya sendiri.

"Boss, ini adik boss itu?" tanya Bambam.

Jungkook mengangguk, "Jaemin," ucap Jungkook lantas memeluk Jaemin. Adik yang selama ini ia rindukan.

"Kakak," gumam Jaemin membalas pelukkan Jaemin.

"Dia mirip sama boss, iya gak?" ucap Yugyeom.

"Ya iyalah, dia saudara kandungnya," ucap Jennie memukul lengan Yugyeom.

Hoseok dan Hyeri menatap Rose. Keduanya menghampiri wanita itu. Hyeri nampak lega setelah melihat Rose menjadi wanita yang berani melawan Jaehyun. Sementara Hoseok nampak bangga melihat Rose yang kini memiliki keberanian.

"Rosie, glad to see you again," ucap Hoseok memeluk Rose.

"Kak Hoseok, glad to see you too," ucap Rose membalas pelukkan Hoseok.

"Lo keren sih, Rose," ucap Hyeri.

"Rose doang yang keren? Gue engga?" tanya Jungkook iri.

"Kita kenal?" tanya Hyeri becanda menghasilkan tawa yang lainnya.

"Hahah! Jungkook, thanks ya udah jagain Rose selama gue ke Paris," ucap Hoseok menepuk pundak Jungkook, "And also, nice to meet you guys," ucap Hoseok pada Yugyeom, Jennie, dan Bambam.

"Ini Kak Hoseok, orang yang udah kaya kakak gue sendiri. Ini Hyeri, manager pribadi gue," ucap Rose mengenalkan Hyeri dan Hoseok.

"Na Jaemin, gue yakin lo jadi pemimpin yang baik," ucap Hoseok menoleh pada Jaemin.

"Makasih, Kak Hoseok," ucap Jaemin tersenyum.

"Kalau gitu kita pergi dulu," ucap Jungkook menoleh pada Jaemin.

"Mau ke mana boss?" tanya Yugyeom.

"Tempat yang harus dikunjungi, Rose juga ikut sama gue," ucap Jungkook.

"Mwo? Kemana?" tanya Rose.

"Makam ayah sama ibu," ucap Jungkook.

Hoseok dan Hyeri mengangguk memahami. Tadinya mereka mau membawa Rose untuk makan bersama setelah sekian lama tidak berjumpa, tetapi Hoseok paham jika Rose juga baru bertemu dengan Jaemin. Jadi ia membiarkan Rose bersama Jungkook dan Jaemin. Sedangkan, Jennie, Bambam dan Yugyeom berencana akan berjalan menikmati kota Seoul dan diakhiri makan malam bersama.

•••

[18.30 PM]

Jungkook, Jaemin dan Rose berada di tiga makam. Makam Siwon, Yuri dan Yoona. Jaemin berdiri memberikan bunga penghormatan untuk ketiga orang itu. Jaemin tidak pernah tau seperti apa ibu kandungnya, Yuri. Tetapi pemuda itu yakin, ibu kandungnya menyayangi dirinya sebagaimana ayahnya menyayangi dirinya juga. Dan untuk Yoona, walaupun diakhir ia baru tau jika Yoona hanyalah ibu tirinya, Jaemin tetap menghargai Yoona karena sudah membesarkan dirinya.

"Meskipun dia bukan ibu kandung, tetap saja dia orang yang membesarkan ku, kan? Mama," ucap Jaemin lantas menyimpan bunga mawar putih kesukaan Yoona.

Jungkook dan Rose menatap Jaemin lirih. Pemuda itu nampak tegar, tetapi jauh di lubuk hatinya ia sangat terluka. Jaemin merasa sesak di dadanya, mengingat memori masa kecilnya bersama Yoona. Yoona mungkin bukan ibu yang baik, tetapi bagaimanapun Yoona dia selalu mencoba menjadi sosok ibu yang baik untuk Jaemin. Yoona mungkin berambisi untuk menjadikan Jaehyun pemimpin, tetap saja itu tak menutup fakta bahwa Yoona juga menyayangi Jaemin.

"Jaemin, sebelum ibu Yoona meninggal. Dia bilang, dia sayang sama anak bungsunya. Walapun kalian gak terhubung secara ikatan darah. Dia juga meminta maaf atas semua kesalahannya," ucap Jungkook.

Jaemin mengangguk merunduk. Ia menghela nafas terdengar sangat berat. Jaemin menahan tangisannya. Jungkook dan Rose tau akan hal itu, mereka berdua meninggalkan makam terlebih dahulu menyisakan waktu untuk Jaemin.

"Gue tunggu di luar gerbang," ucap Jungkook.

"Take your time," ucap Rose.

Jaemin menoleh lagi-lagi tak berbicara apapun. Pemuda itu berjongkok, menangis sendirian di makam orang tuanya. Jaemin menangis tanpa suara, meraba tanah yang dingin itu.

Beberapa waktu berlalu, hingga Jaemin kembali pada Jungkook dan Rose yang menunggunya.

"Sudah lega?" tanya Jungkook.

"Sudah," jawab Jaemin mengangguk dengan senyuman tulus penuh rasa tenang.

Ting!

"Bambam, Yugyeom sama Jennie lagi di Resto daging. Kita kesana yuk?" ucap Rose.

Jungkook menaikkan salah satu alisnya membuka layar ponselnya. Benar saja, tim nya itu sedang berkumpul di restaurant daging terkenal di Seoul untuk merayakan kemenangan atas sidang hari ini.

"Ayo," ucap Jungkook.

Perjalanan dari makam menuju kota Seoul menghabiskan waktu cukup lama karena daerah makam yang lumayan jauh dari kota Seoul. Jungkook mengemudikan mobilnya dengan Rose disampingnya dan Jaemin di kursi belakang. Jaemin tersenyum melihat kakaknya itu, Jaemin tau jika Jungkook pasti memiliki perasaan untuk Rose dapat dilihat dari bagaimana Jungkook terus menoleh ke sisi sebelahnya untuk memastikan jika Rose tertidur dengan aman. Jungkook menatap cermin tersebut, melihat jika Jaemin sedang menertawakannya.

"Kenapa?" tanya Jungkook.

"Enggak, gue kaya lagi liat lovebird laki-laki yang malu-malu," ucap Jaemin.

Jungkook berdecih, "Cih,"

[20.45 PM]

Waktu terasa sangat cepat hingga perjalanan itu berakhir. Jungkook menghentikan mobilnya, memicingkan matanya. Merasa aneh lokasi yang Jennie kirim dikerumuni banyak orang malam itu, ada pemadam kebakaran dan anggota kepolisian. Jungkook lantas membuka kunci pintu mobilnya.

"Rosie," ucap Jungkook membangunkan Rose.

"Hmm?" tanya Rose menoleh menatap Jungkook, "kenapa banyak orang?" gumam Rose.

Cklek

Jaemin langsung keluar dari mobil. Berlari kecil melihat keadaan di depannya. Pemuda itu membelalakan matanya tak percaya.

Jungkook dan Rose menyusul Jaemin yang gegabah keluar dari mobil sendirian. Jungkook berdiri di belakang Jaemin lantas menatap tempat tersebut. Mata Rose membulat sempurna, tangannya menutup mulutnya yang terbuka karena terkejut.

Tempat itu telah hancur. Bangunan restoran daging saat ini hanya menjadi bangunan dengan beberapa tembok yang masih berdiri. Keadaan sangat kacau, polisi berlarian untuk menutupi tubuh korban dari kejadian itu. Media banyak yang langsung meliput di tempat.

Kaki Jungkook melemas, Jungkook terjatuh ketika melihat bagian tubuh teman satu timnya yang langsung ditutupi oleh pihak kepolisian. Tangan Bambam yang masih memakai jam tangan baru itu tergeletak terpisah dari bagian tubuh lainnya. Serta sepatu Yugyeom yang terhempas ke jalan raya. Tas Jennie yang berada di pinggir trotoar tertutup oleh pasir akibat reruntuhan bangunan.

"Telah terjadi aksi bom bunuh diri di restoran *** yang mengakibatkan kerusakan bangunan dan korban jiwa yang diperkirakan sebanyak sebelas orang, dua orang pelayan restoran, satu orang kasir, tiga koki restoran, tiga orang pelanggan restoran, satu orang siswa sekolah yang berada di lokasi kejadian, dan satu orang pelaku bom bunuh diri. Dua puluh orang dilaporkan luka-luka,"

Drrtt! Drrt!

Unknown Number is calling you...

Ponsel Jungkook bergetar. Seseorang tak dikenal menelfon dirinya. Jungkook lantas mengangkat telfon itu.

"Surprise!!!!"

Suara itu, suara Jung Jaehyun yang meledeknya. Jungkook mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras, hatinya sangat kesakitan. Jungkook tidak menangis ataupun meneteskan air mata, ia marah pada dirinya sendiri yang tak mampu melindungi Jennie, Yugyeom dan Bambam.

Teman-temannya mati dengan kondisi tragis, bahkan tak sempat ia ucapkan kata perpisahan pada teman-temannya itu. Jennie, Bambam dan Yugyeom meninggal dengan kondisi yang brutal.

Jungkook tak bisa memaafkan dirinya atas apa yang telah dialami ketiga temannya.

+++

A/N:

War has just begun!!

Gimana nih part ini? 3000 words please guys ?!!?hahaha tadinya mau aku jadiin 2 part, cuman greget aja gitu wkwkw.

Rest in peace buat mereka dicerita ini, you guys did very well! :(

Thanks Bambam, Jennie and Yugyy!!

1. Kira-kira siapa yang udah bebasin Jaehyun dengan uang jaminan? Sedangkan, harta Jaehyun aja kurang buat nutup media, kepolisian, sama pengadilan. Siapa nih?

2. Apa yang bakal Jungkook lakuin berikutnya setelah lihat temen-temennya meninggal dengan cara yang luar biasa tragis?

3. Gimana nasib Jaehyun berikutnya setelah berani bunuh temen kerja Jungkook?

Tunggu kelanjutannya yaa! Jangan lupa vote, boom komen dan share cerita ini!!🤍

Continue Reading

You'll Also Like

420K 40.3K 51
[Trailer Tersedia | Baku] -Chanrose- Mereka terjebak dalam hubungan yang dipaksakan. Lantas, apakah mereka mampu bertahan hingga akhir? ✋⚠️ : TELAH D...
80.4K 7.8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
12K 2K 25
Tentang dua orang bucin yang berstatus SAHABAT Yang berteman sejak kecil namun hubungan mereka sering membuat orang lain bingung. "Lo berdua lebih ka...
407K 38.1K 31
Lee Taeyong tidak pernah bertemu wanita yang sangat berisik seperti Kim Jisoo. Kecelakaan kecil mempertemukan mereka. Membuat Taeyong terjerat akan a...