BLIND OBSESSION

By dandelion035

28K 1.5K 31

WARNING 21+(area dewasa) Seprai itu sudah tak karuan. Bantal, guling berjatuhan. Mereka bagai hewan buas, lia... More

1. Prolog & Cast
2. Hujan
3. Pertemuan
4. Mansion'21+
5. Alfian Shawn
6. Pertunangan'21+
7. Tinggal Di Mansion'21+
8. Pesta Lajang
9. Pernikahan Sempurna
10. Malam Pengantin
11. Lamborghini Countach
12. Hukuman
13. '21+
14. '21+
15. The Femme Fatale'
16. Escargot
17. BRUSSEL
18. Newlyweds
19. Obat Perangsang'21+
20. Wafel
21. Khawatir
22. Obat Tidur
23. Hilang Akal
24. Christian
25. Depresi
26. Kabur
27. Mabuk Berat
28. Kehilangan
29. Pencarian
30. Mata Kucing
31. Pesta Perjamuan
32. Kesalahan
33. Festival Keukenhof
34. Akhirnya menemukanmu
35. Kembali Rujuk??
36. Kematian
37. Pembulian
38. Kematian Mommy
39. Penyelamatku
40. Perpisahan
41. PENJARA
42. Markas
44. Bercerai
45. Beautiful Lady
46. Penawaran
47. Toxic
48. Penggeledahan'21+
49. Mina
50. Memainkan Peran
51. KAPAL PESIAR
52. Tersesat
53. Dia Masih Hidup
54. Terjun
55. Penyekapan
56. Persidangan
57. Pelacakan
58. Perang

43. Mati Suri

132 27 0
By dandelion035

Tiga Minggu Kemudian ...

Tak terasa hampir dua bulan Revela terbaring antara hidup dan mati. Henry begitu terpukul saat ditemukan zat adiktif pada tubuh putrinya. Itu yang menyebabkan kesadarannya semakin hari semakin menurun. Kondisi Revela tengah kritis. Detak jantung yang semula normal kini melemah begitu pula napasnya. Revela sudah memakai alat bantu pernapasan ventilator mekanis. Jasadnya bagai pion yang seolah dapat bernapas.

'Beautiful, bangunlah! Ini sudah waktunya.'

Roh wanita itu keluar dari jasadnya. Ia meminta ijin berpamitan kepada keluarga dan juga orang-orang yang dikenalnya.

Revela melihat ayahnya, Grace juga Victor saling memeluk dalam isak tangis. Revela yang berwujud roh ikut memeluk mereka untuk terakhir kalinya. Kemudian melihat Alfian yang terduduk dilantai. Ia pun memeluknya.

Oppa ... maafkan aku! Suatu hari ... kau akan mendapatkan wanita yang sangat menyayangimu!

'Beautiful.'

Makhluk tak jelas itu memanggilnya kembali. Revela mencari sosok pria yang begitu ingin dijumpainya. Sayangnya pria itu tak nampak. Bahkan orang kepercayaannya tak nampak. Hanya beberapa manusia berjas hitam berkacamata hitam saja yang berdiri disana. Ia memperhatikan wajah orang-orang disekitarnya. Revela melihat Justin terduduk lemas di sofa. Revela mencoba menyentuhnya.

Justin. Maafkan aku ...! Kau pria baik. Aku yakin kau akan menemukan wanita yang lebih baik dariku. Terimakasih atas semua kebahagiaan yang kau bagi padaku! Aku pamit!

Revela tahu Justin tak kan mendengar perkataannya. Namun ia sudah merasa begitu senang dapat berpamitan kepada semua orang meski ada seseorang yang belum ditemuinya.

'Beautiful, sudah saatnya kita pergi!'

Tapi ... aku belum berpamitan pada suamiku! Kemana dia?? Mengapa aku tak melihatnya?!!

Roh wanita itu panik. Kebingungan kemana lagi harus mencari suaminya.

'Waktumu sudah habis!'

Tapi ....

'Ayolah!'

Bahasa Indonesia= Bahasa Inggris

"Kondisi pasien sangat kritis!"

"Dok, detak jantung pasien semakin melemah!" ucap sang perawat yang memantau EKG.

"Respon pembukaan mata 0. Respon gerakan dan suara 0, pasien tidak merespon."

Dokter mencoba memakai alat pacu jantung atau defibrilator untuk memberikan kejutan listrik pada jantung pasien. Monitor pada alat detak jantung itu akhirnya menunjukkan garis horizontal. Mereka mencabut alat bantu saluran pernapasan pada pasien. Sang dokter keluar menemui keluarga pasien.

*

Kreettt
(suara derekan pintu terbuka)

Netra semua orang menatap lelaki berbalut jas putih dengan raut sedih dan wajah yang sudah lelah karena memperjuangkan hidup seseorang.

"Maaf, putri anda telah meninggal."

"ITU TIDAK MUNGKIIIIN!! TIDAAAAAAAAAAAAAKKKK!!!!" Henry histeris hingga jatuh pingsan. Victor dan Grace membawanya ke ruang UGD.

Alfian tak percaya dengan berita yang dibawa sang dokter. "Tolong ... lakukan sesuatu padanya lagi ...!!" Alfian memohon sambil terisak.

Dokter itu menggelengkan kepala sedikit menundukkan wajah dalam artian meminta maaf.

Justin memeluk Bryan yang baru saja tiba. "Kak, dia sudah meninggal!!" Tangis pilu pecah mengisi ruangan.

*

Penjara

Pierre terisak memeluk kedua lutut menyandarkan tubuhnya dengan posisi miring diatas tempat tidur keras yang hanya beralaskan tikar. Pikirannya begitu kalut dilanda kesedihan.

'Kak. Kakak ipar ... baru saja meninggal!'

'Terjadi kebakaran di markas!'

'Saksi kabur!'

'Markus mengalami luka bakar!'

'Aku dan Vlad terluka parah!'

Perkataan Jordi via telepon, tak bisa disingkirkan dari benaknya. Dalam satu bulan ini, berbagai peristiwa buruk bertubi melanda. Lelaki malang itu begitu frustasi tak bisa menemani wanita yang sangat dicintainya disaat ajal menjemput. Kepiluan menyelimuti.

"TUHAAAAN ... MENGAPA KAU AMBIL DIAAA??!!"

"AMBIL SAJA DIRIKU YANG SUDAH HANCUR INI!!"

Pierre terus meracau berteriak dan terisak. Sesekali terdengar teriakan dari para napi yang tengah disiksa membuatnya semakin depresi. Hawa dingin penjara begitu menusuk. Bahkan bunuh diri terlintas dibenaknya. Lelaki bermata safir itu begitu terpukul. Dirinya tak dapat lagi membendung kesedihan dan kepiluan. Hatinya teramat pedih menerima kenyataan pahit ditinggal selamanya oleh wanita yang sangat ia cintai.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!" Teriakan keras mengisi ruang bawah tanah yang tampak sunyi dan mencekam. Tangisnya pecah. Hidupnya kini hancur, sehancur-hancurnya.

*

Gelap.

Sangat Gelap!

Apakah aku sudah meninggal??

Wanita bergaun putih itu menangis walau tak satupun bulir air mata terjatuh.

'Honey ....'

Sayup-sayup terdengar suara lembut seorang wanita. Tiba-tiba sebuah sinar menghampiri. Menampakan sosok wanita cantik.

Mommy!!

Akhirnya aku bertemu denganmu!

Bawa aku bersamamu!!! Aku takut!

'Kau belum saatnya! Kau dikelilingi orang-orang yang begitu mencintaimu! Hiduplah dengan bahagia!'

'Mulai sekarang kau akan mengingat kembali semua masa lalumu.'

*

POV Revela

Bip. Bip. Bip
(Suara elektrokardiogram terus berirama)

Cahaya yang selalu menuntunku itu begitu menyilaukan. Membuatku terbangun dari mimpi panjangku. Aku tercenung menatap langit-langit ruangan dengan mata sayuku.

Rumah sakit ...? Apa itu mimpi?? Semua terasa begitu nyata! Tidak! Aku memang sudah meninggal!

Aku mengingat semua peristiwa yang benar-benar diluar nalar. Aku memang terbaring di rumah sakit ini dan hampir 2 bulan lamanya. Lebih tepatnya 49 hari ... seperti yang dikatakan makhluk mengerikan yang berjalan melayang itu. Terimakasih Tuhan ... Engkau telah memberikanku napas ke dua!

Aku mencoba tersenyum namun rasa sakit dan ngilu di seluruh tubuh menarik perhatianku. Tubuhku begitu lemas dan sulit digerakkan juga mataku begitu berat.

Sesosok pria tampan duduk di sampingku dan tersenyum menatapku. Aku melihat sesuatu ... yang benar-benar mustahil! Ternyata aku masih bermimpi! Aku merapatkan kembali kedua mataku yang terasa sangat lelah. Tiba-tiba ... seseorang meneriaki.

"Hei! Kau tak boleh tidur terus! BANGUNLAH!"

Apa itu suamiku?? Ku coba membuka kembali kedua mata sayuku yang hampir terpejam meski hanya mampu membuka setengahnya saja.

"Maas ...." Aku mencoba memanggil suamiku dengan suara parau karena tenggorokanku begitu kering. Aku sangat merindukan sepasang mata blue safir miliknya yang sebenarnya begitu indah untuk ditatap.

"Baby, kau panggil aku ... 'Mas' ??"

Deg

Jantungku terasa berhenti. Aku tercenung kembali. Aku tak sedang bermimpi kah?? Lalu dimana suamiku? Aku sangat merindukannya!! Semenjak terbaring di rumah sakit, aku tak pernah melihatnya. Aku hanya mendengar suaranya saja ketika dia berpamitan, entah untuk ... aahh entahlah aku tak ingat! Kepalaku sakit sekali!!

POV Revela End.

*

Sepasang manik cokelat dengan bulu mata lentik itu berpendar ke segala arah mencari seseorang yang sangat ingin dijumpai. Tapi tak seorang pun disana selain pria didepannya. Wanita yang sudah tak memakai alat bantu pernapasan itu kebingungan. "Dimana suamiku ...?" ucapnya lemah hampir tak terdengar.

Namun tidak untuk sosok lelaki yang kini menyorot tajam. Suara rendahnya begitu jelas berbisik membuat hatinya begitu terluka. Sungguh diluar dugaan hal pertama yang ia tanyakan adalah suaminya. Sang dokter mulai masuk dan memeriksa keadaannya.

"Tetap lah menjaga kesadaran pasien. Jangan biarkan dia tertidur!" Petugas kesehatan itu kembali keluar.

Keheningan kembali tercipta. Lelaki yang tengah duduk disampingnya itu tak berhenti menatapnya dingin. "Apa kau tak senang melihatku, Baby??"

Revela mematung. Wanita yang baru sadar dari komanya itu berusaha bicara kembali. "Ten ... tentu saja aku senang. Aku hanya tak percaya ... akhirnya kau bisa menatapku ... Chris ... tian."

Laki-laki itu tersenyum lembut mengelus rambut panjang hitam legam milik wanita yang kini tengah menatapnya bingung. "Mulai sekarang ... kau akan tinggal bersamaku! Selamanya!"

***

BERSAMBUNG 💖

Published Jan 25, 2023 1:38 PM

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 133K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
16.9M 751K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
3.4M 26.4K 47
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
982K 146K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...