LOVE HIM!

By rahasiawoman

1.4K 173 159

Terlibat kisah cinta rumit yang menyakiti banyak orang. CERITA INI BUKAN GENRE BENCI JADI CINTA. KONFLIK NYA... More

01. Fathur & Rina (cuplikan)
02. perjodohan
03. pernikahan dini
04. pengantin baru
05. menginginkan kebebasan
06. terpaksa pindah sekolah
07. hari ke-lima pernikahan
08. masih mencintainya
09. Cinta segi banyak
10. rencana yang tertunda
11. mencari perhatian
12. Aku tak tau kita memang tak mungkin
13. terpaksa tidak mandi
14. perlombaan di sekolah
15. Cinta tak kunjung tumbuh
16. semakin menjauh
18. kau sangat indah
19. Ganti judul
20. kembali kepada orang tua
21. Bersama atau berpisah
22. I love you Zaki!
23. Zaki dimana?
24. awan putih
25. sebuah kebersamaan
26. ku harap kau selamat

17. tak bisa berhenti mencintai

39 6 3
By rahasiawoman

Jam istirahat di sekolah.

Rina bersama Luna duduk bersama di depan kelas, mereka berbincang singkat sebelum perbincangan berakhir karena kedatangan Martin, Marvel, dan Zaki. Mereka bertiga ikut duduk, Marvel di sebelah Luna, Zaki di sebelah Rina dan Martin di sebelah Zaki.

"Kalian kenapa ngejauh dari kita sih?" kesal Martin kepada Rina dan Luna.

"Apaan sih Tin, siapa coba yang ngejauh? Perasaan lo aja." Rina menjawab.

"Bukti nya dari kemaren lo gak gabung bareng kita, malah pergi sendiri."

"Iya maap."

"Rin, kalo ada apa-apa itu cerita ke kita, lo gak percaya sama kita? Barang kali kita bisa bantu." Marvel menimpali.

"Iya Rin, kalo punya beban jangan di tanggung sendiri. Tuh makin kurus." Martin menunjuk tulang di tangan Rina.

"Gue gak ada masalah apa pun."

"Yang bener?"

"Ah massa."

Rina mengangguk-angguk lalu melirik Zaki yang duduk di sebelah nya. Zaki tidak membocorkan rahasia pernikahan nya kan? Rina rasa selain diri nya dan keluarga, seperti nya sahabat-sahabat nya juga berhak tau mengenai pernikahan nya. Tapi sepertinya juga tidak karena dia akan bercerai dari Fatur setelah Fatur mendapatkan warisan. (Rina tidak gila harta, dia hanya membantu Fatur)

"Zaki kayak nya udah move on dari lo Rin. Dari kemaren dia gak ngejar-ngejar lo lagi." Martin menyikut Zaki yang dari tadi hanya diam.

Rina tersenyum singkat, "bagus deh kalo udah move on. Biar Zaki dapet yang lebih baik dari gue."

"Tapi pasti ada alasan di balik lo gak nerima Zaki kan? Spil dong."

"Karena.." Rina menimang-nimang kata yang selanjutnya akan dia ucapkan. "Karena.."

"Is, karena.. karena.. mulu!" ketus Martin. Sementara Marvel, Luna, dan Zaki fokus mendengarkan.

"Karena gue udah nikah."

"UHUKK.." Martin tersedak air ludah nya sendiri.

Marvel dan Luna melongo kaget, mereka tidak percaya pada perkataan Rina. "Alah, becanda kan lo?"

Rina memutar bola matanya malas lalu menunjukkan cincin pernikahan yang selalu dia pakai. "Kalian aja bloon, gak sadar kalo gue pake cincin pernikahan."

"Ya, ini zaman modern Rin. Banyak kok gadis-gadis yang belom nikah pake cincin ginian." Martin menunjuk cincin di jari manis Rina. "Suami lo om-om pedopil ya? Atau sugar daddy Rin makanya lo mau di kawinin?"

"Suami gue Fatur."

"UHUK.." kini gantian Marvel yang tersedak. Mereka tidak sadar kalau obrolan mereka di dengarkan oleh Bella dan geng nya.

Martin tercengang, ekspresi nya terlihat cengo. Zaki sendiri sudah tidak kaget, karena dia yang lebih dulu tau dari pada teman-teman nya.

Luna juga melongo tak percaya, bagaimana bisa? Selama ini Fatur mengaku bersahabat dengan Rina. Ternyata mereka lebih dari seorang sahabat.

"Wah, idup banyak plot twist nya." Martin mengelap keringat yang mengalir di kening nya.

"Kan Fatur lagi sakit nih, jadi lo yang ngurusin?"

"Ya iyalah orang gue istri nya. Kita tinggal serumah cuman berdua, siapa lagi yang ngurus dia kalo bukan gue?"

"Allahuakbar." Martin sengaja menjatuhkan tubuhnya ke lantai. "Rin, lo udah gak perawan ya?"

"Mulut lo!" Rina menabok mulut Martin.  "Gue masi perawan njir, kita gak pernah ngapa-ngapain."

"Yang bener tinggal seatap tapi gak ngapa-ngapain?"

"Ya emang, selama 8 bulan kita nikah, kita gak pernah ngelakuin itu." Rina tidak nyaman membicarakan hal yang dia anggap sensitif.

" 8 bulan lo bilang Rin? Anjir, udah lama cok. Berarti pas lomba fashion show kelas 11 kemaren, lo udah jadi bini nya si Fatur?"

"Emang iya, makanya gue bilang mau jenguk Zaki bareng Fatur yang berujung gak jadi karena Fatur sibuk akhirnya gue pergi jengukin bareng kalian."

Martin menepuk bahu Zaki. "Gue tau lo lagi patah hati kan? Kasian banget, perjuangan lo selama ini deketin Rina ternyata sia-sia."

"Wah anjir." Bella berbisik ke teman-teman nya, "ini beneran Rina sama Fatur udah nikah?" Bella juga seperti nya sulit mempercayai.

"Ya mungkin emang bener, soal nya Rina sendiri yang bilang." jawab Cilla salah satu anggota geng Bella.

"Gilaa, gak nyangka gue. Fatur si cogan itu udah nikah sama Rina. Eh tunggu, bukan nya Fatur jadian ya sama si Margin? Itu termasuk perselingkuhan gak sih?"

Bella tersenyum licik mendengar penuturan Jihan teman nya. Dia kemudian mengajak teman-teman nya pergi dari sana.

---

Rina tidak bisa fokus belajar, dia terus kepikiran soal Fatur. Sebab Rina pergi saat Fatur masih tidur, tapi Rina sudah menyiapkan bubur hangat di meja belajar nya sebelum dia berangkat ke sekolah. Rina juga sudah menyimpan obat-obatan di sebelah bubur nya. Rina yakin Fatur pasti akan melihat nya.

"Rina!" tegur Bu Kiranti selaku guru sejarah Indonesia membuyarkan lamunan Rina.

"I-iya Bu.."

"Coba jelaskan kembali apa yang barusan ibu jelaskan."

Deg! Rina membeo, dari tadi dia tidak bisa fokus sehingga tidak memahami penjelasan Bu Kiranti.

Zaki yang duduk di sebelah Rina, membantu dengan membisikkan penjelasan Bu Kiranti tadi. Rina yang cepat paham langsung mengucapkan kembali apa yang di bisikkan oleh Zaki.

•••

Martin jalan berdua dengan Rina keluar dari dalam kelas. Tak ada yang mereka obrolkan, mereka hanya mendengar grusak-grusuk teman-teman dan para adik kelas berhamburan keluar kelas menuju gerbang sekolah.

"Rin, lo beneran gak ada rasa sama Fatur?" tanya Martin di tengah-tengah keheningan.

"Kenapa lo nanya begitu?"

"Ya setau gue Fatur bucin banget sama Margin. Nah lo ngaku nya udah nikah sama Fatur."

Deg! Perkataan Martin melukai hari Rina. "Engga lah, kita tuh gak saling cinta. Gue juga gak masalah dia mau pacaran sama siapa aja. Fatur juga ngizinin gue punya pacar."

"Yang bener Rin?" Zaki berlari menyusul Rina dan Martin.

Rina menggigit bibir bawahnya. "Mampus gue."

"Kalo gitu lo jadi pacar gue aja."

Rina dan Martin mendelik kaget. Martin mencubit pinggang Zaki membuat sang empu meringis kesakitan. "Yang bener aja lo mau pacaran sama bini orang."

"Suami nya aja bisa pacaran sama yang lain, masa bini nya gak bisa?" Zaki acuh dia mengangkat kedua bahunya.

"Eum boleh juga tuh ide lo Ki." kini Rina yang bicara. "Eum, gue mau pacaran sama lo kalo lo bisa bikin Marvel jatuh cinta sama Luna. Eh, btw lo bilang kemarin udah punya pacar?"

Zaki nyengir kemudian menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Eum, itu sebenernya gue boong sih. Gue bilang gitu biar ga malu aja hehehe. Se-susah susah nya dapetin hati lo, lebih susah lagi ngerelain lo sama cowok lain."

Martin cekikikan mendengar penuturan Zaki. "Cerita lo udah kayak drama Indosiar aja." ucap Martin di akhir tawa nya.

Zaki menarik tas Martin hingga terangkat ke atas, "lo harus bantu gue buat Marvel jatuh cinta sama Luna!"

"Gampang, yang penting Luna bisa ubah penampilan. Gue jamin Marvel bakal kelepek-kelepek. Eh emang nya Luna suka sama Marvel?"

"Ya engga juga sih." Jawab Rina.

"Terus, kenapa lo mau Marvel jadian sama Luna?"

"Biar Luna ada yang jagain. Gue gak mau dia di ganggu sama Bella. Kalo Luna jadian sama Marvel kan, Marvel bisa jagain Luna."

"Oalah."

"Iya. Udah ayo pulang." Rina menarik tas Martin, membuat cowok itu terseret dan terpaksa mengikuti nya. Zaki juga menyusul di belakang mereka.

•••

"GUE PULANGGG!!" Pekik Rina saat sampai di rumah.

Sebelum masuk, Rina menyempatkan melihat motor kesayangan Fatur. Kap bagian depan remuk, motor Fatur rusak parah spion nya pun hilang. Beruntung Fatur bisa selamat dari kecelakaan yang seperti nya parah itu.

Rina masuk ke dalam, dia langsung menuju ke kamar nya. Ternyata Fatur masih tidur, bubur nya pun utuh tak tersentuh. Rina menyimpan tas sekolah nya lalu duduk di tepi ranjang.

"Tur, lo gak makan? Lo udah ngabarin ke Margin? Dia keliatan nya khawatir tuh." Rina menyentuh kening Fatur, demam nya masih tinggi. "Gue angetin bubur nya, abis itu lo makan gue suap!" Rina mengambil mangkuk bubur, dia keluar kamar dan berjalan ke bawah menuju dapur.

Rina hendak menyalakan kompor, tapi dia berfikir lagi akan lebih baik membuatkan Fatur bubur yang baru. Dia pun kemudian membuang bubur yang tadi pagi dan memasak bubur yang baru.

Setelah selesai memasak bubur, dan memastikan bubur nya sudah hangat, Rina kembali ke kamar. Dia meletakkan bubur nya di atas meja lalu pelan-pelan membangunkan Fatur. "Tur, bangun.. makan dulu. Seharian lo belum makan."

Perlahan mata Fatur terbuka. "Oh, udah pulang Rin."

"Iya, makan dulu." Rina membantu Fatur duduk. Setelah itu dia mulai menyuapkan bubur hangat ke mulut Fatur. "Dasar bayi."

"Bayi?"

"Bayi kan gak makan kalo gak di suap."

"Gue gak nafsu Rin."

"Iya-iya."

Setelah menyuapkan bubur sampai habis, sekarang Rina membukakan bungkus obat lalu membantu Fatur minum obat.

"Mau gue kompres lagi?"

Fatur menggeleng. "gak usah Rin."

"Lo belum ngasih kabar ke Margin? Kasian tau dia tadi nungguin lo. Mana pas tau lo sakit, dia kayaknya khawatir tuh."

"Astagfirullah gue lupa." Fatur mukul kening nya. "Hp gue rusak Rin, pecah kelindes ban mobil." Kejadian semalam terputar lagi di ingatan Fatur.

Rina mengambil hp nya. "Nih, ngabarin nya pake hp gue aja." ucap nya seraya menyerahkan ponselnya.

"Lo punya kontak nya Margin?"

"Cari aja di grup kelas." Rina meneguk air sisanya Fatur.

Fatur sibuk mencari kontak nya Margin. Setelah menemukan nya, dia langsung mengabari pacarnya dan meminta maaf. Fatur mengirim banyak pesan kepada Margin, pesan berisi penjelasan.

Jujur saja Rina merasa cemburu, hati nya sakit. Tapi dia tidak boleh egois, dia tidak boleh memikirkan perasaan nya sendiri.

"Tur, kalo Margin nanya kenapa lo bisa pake hp gue gimana?" Rina terlihat cengo.

"Tenang aja, dia udah tau pernikahan kita. Dan dia tetep mau Nerima gue."

"Owh gitu."

Fatur menghentikan aktivitas mengetik nya. Dia menatap Rina lama. "Lo gak masalah kan gue pacaran sama Margin?"

"Hah? Gue? Ya gapapa lah," Rina mengelap keringat di dahi nya.

"Makasih, gue beruntung nikah sama lo. Jadi gue bisa merjuangin cinta yang gue mau."

"Haha iya."

Continue Reading

You'll Also Like

40K 2.4K 17
Akankah lian kembali membuka hati untuk salma? ikuti cerita aku terus yaa
95.3K 483 12
Yang orang tau Kiara Falisha adalah gadis lugu, imut, lucu, menggemaskan juga lemot. Tapi di depan seorang Faidhan Doni Advik tidak seperti itu. Pun...
440K 37.7K 57
jatuh cinta dengan single mother? tentu itu adalah sesuatu hal yang biasa saja, tak ada yang salah dari mencintai single mother. namun, bagaimana jad...
My sekretaris (21+) By L

General Fiction

82.4K 772 11
Penghibur untuk boss sendiri! _ Sheerin Gabriella Gavin Mahendra