Mampus!!!!!!

By NaradaKarias

1.4K 127 51

Menjadi Hokage bukanlah perkara mudah, ini yang Naruto simpulkan saat tahu rintangan apa saja yang harus ia l... More

Awal
Terlempar
Duo Gajel
Masa Depan
Kur

Resah

91 14 5
By NaradaKarias

Holaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa~

Dah lama banget Author nggak mampir kesini

Author membawakan chapter baru

Monggo dibaca

Naruto milik Masashi Kishimoto

"Heh situ lagi ngeliat apa?": Berbicara

'Makan atau minum... yang mana bikin kenyang?': Berfikir/membatin

"Beban hidup dah banyak": Bijuu/hewan kuchiyose berbicara

Enjoy~

#

'Hm.... wajah... boleh lah masih gantengan aku. Postur tubuh sip, tampang... lumayan sebelas duabelas sama kayak siapa ya??? Kelihatannya bisa memikat warga terutama kaum hawa hm....' Hashirama menilai sambil membawa kertas dan mengoretnya dengan tinta lalu berpose bak sedang berpikir keras untuk kemajuan desa.

Naruto dia mah dah diem kayak patung. Keringat dingin meluncur bebas dari keningnya. Dia nggak paham dengan jalan pikiran si Shodaime yang beda dari pada yang lain.

'Entah kenapa aku mulai resah dengan Shodaime'

"Nggak kaget aku jika kau mulai resah. Aku yang pernah tinggal seatap dengannya sudah menganggap itu bagian dari kenormalan" Kurama menjawab dengan sangat tidak antusias.

'Apakah Kakek Rikudou Sannin nggak salah milih reinkarnasi Ashura ke Shodaime?'

"Maksud?"

'Katanya kan sebelas duabelas tingkah lakunya Ashura... lah ini tidak nyampai ke otak saya... atau mungkin seperti inilah sesungguhnya ninja yang digadang - gadang dewanya shinobi ini?'

"Kau tanya langsung saja ke kakek tua itu kalau kau sudah is death" Kurama dah siap mau bobok lagi

'Cuy, ayolah temani temanmu ini yang sedang dilanda simalakama'

"Lah yang lagi gua ajak obrol sering bikin orang nggak paham juga" Naruto memandang jengkel ke arah Kurama.

'Kenapa kayaknya anda punya dendam ama saya? Kan seharusnya saya yang punya dendam dengan situ'

"Lu nggak bolehin gua ngebijuudama tuh siluman!" Suara Kurama menggetarkan mindscape Naruto membuat si pemilik sedikit pusing.

'HEH! Kau sendiri tahu kan efeknya gimana! Nanti Konoha hanya tinggal tanah!' Naruto balik berteriak melihat Hashirama masih sibuk dengan kertasnya dan wajahnya.

"Mengigitpun nggak kau perbolehkan!"

'Woey! Kita lagi nyamar woy!'

Naruto melihat rubah besar berwajah menyeramkan itu cemberut karena tidak bisa melakukan apa yang ia ingin lakukan semenjak 20 tahunan lebih.

'Haishhhh iya iya nanti deh nanti ku cari cara biar situ bisa gigit tuh makhluk'

Naruto mengacang Kurama yang tengah senang. Dia malah fokus pada kesembilan ekor Kurama yang berkibas layaknya kipas.

'... nih makhluk kan bukan doggy?'

"Ehem," kesadaran Naruto kembali pada realita yang pahit.

"Kalau dari segi penampilan.. kau bisa menjadi seorang Hokage dengan hanya bermodal tampang gagah dan meyakinkan saja. Jadi nilai plus untukmu atas wajahmu yang cakep" Hashirama memberikan jempol.

Coba saja esmosi Naruto tidak bisa dipendam mungkin dia sudah menyemprotkan kata - kata mutiara yang tengah bersenandung di dalam pikirannya.

'PAK!!!!!!!!!!!! SAYA KESINI BUKAN MAU IKUT AJANG KONTES KECAKEPAN TAPI MAU JADI HOKAGEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE' beginilah teriakan frustasi Naruto yang hanya dapat didengar oleh Kurama

"Kek Hashirama.... Saya Naruto Uzumaki datang kesini bukan untuk main tebak - tebakan sama sampean! Ayolah Kek jan main - main 😭 tak kasihan kah kau pada cucu pertamamu ini??"

Sudah putus tali kesabaran Naruto melihat Shodaime yang tidak genap pemikirannya, berakhir dengan dirinya ingin menangis sajalah terus balik kedunianya.

Hashirama agaknya menahan tawa. Dia hanya ingin membalaskan temannya yang seenaknya diusir dari sini tadi.

'Heh, rasakan. Sepertinya si bocah dah capek diajak guyon' Hashirama menampakkan wajah datarnya begitu pula Naruto memasang wajah seriusnya. Dia ingin bertekuk lutut berterimakasih pada siapapun diatas sana yang merasa kasihan padanya.

Naruto sebenarnya tidak masalah jika diajak bersenda gurau dengan Hashirama menurutnya itu akan menjadi pengalaman sekali seumur hidup, tapi masih ada hal penting yang harus diklasifikasikan terlebih dahulu sebelum dia memporak - porandakan dunia ini.

"Aku tidak paham apa maksudmu tapi aku mengerti apa yang ingin kau sampaikan.." Hashirama meraba tengkuknya.

'Paham ama mengerti apa bedanya Bambang?! 💢💢' esmosi lagi kan dirinya sampai Kurama bosan melihat aura negatif menguar dimindscape Naruto. Si bijuu lagi nggak butuh nih snack tambahan, takut keselek kalau ada yang lebih kocak dari ini.

"Kek...kau percaya atau tidak sih?"

"Antara iya dan tidak... kau punya bukti?" benak Hashirama seketika percaya saat pertama kali bertemu dengan Naruto, seperti ada koneksi yang tak dapat diartikan. Namun, hanya saja sebagai pemimpin desa tanggung jawabnya atas keselamatan desa harus dinomor satukan.

Desanya ini dibangun dari dua klan yang sering berperang. Dia tidak ingin jerih payah kedua belah pihak lakukan berakhir hanya karena ada ninja asing membawa kabar tak mengenakkan.

Hashirama juga sempat berpikiran kalau Naruto ini ninja lain yang menyamar menjadi ninja dari desanya.

'Tapi dilihat dari bahasa tubuh... orang ini tidak mau mengotori tangannya kecuali sangat terdesak'

Dia tak ingin berperang dengan desa lain saat desanya baru beberapa tahun berdiri. Tapi ada kalanya mata - mata setiap kali menerobos masuk.

'Aku lupa untuk membangun pagar desa..argghhh kalau dipikir pikir banyak sekali kerjaanku! Kenapa Madara tak mau bantu sih?! Kursi Hokage kan juga miliknya?!.'

Diamnya Hashirama membuat Naruto harus memutar otak lagi.

'Apa yang bisa membuatnya percaya? Apa yang harus kubuktikan kepadanya?'

Mata Naruto berkilat senang saat mengingat sesuatu. 'produk instan ramen terbaru mungkin bisa jadi bukti kalau aku dari masa depan?' Kurama dengan keras menampol kepalanya di mindscape mereka.

"Bisa nggak sih?! Satu hari aja nggak mikirin tuh ramen! Heran gua kek lu nggak punya tujuan hidup selain makan ramen!"

'Apaan sih??! Emang nggak boleh?! Masalah---.....' Naruto jadi dapat pencerahan setelah dibogem oleh Kurama. Si bijuu sendiri merasa akan bernasib sial setelah melihat senyuman jinchurikinya.

"Kau kesambet apa?"

'Ah aku punya ide untuk memberikan bukti ke Shodaime!'

"Apapun itu aku tidak setuju jika berkaitan denganku!" amukan Kurama tidak dihiraukan oleh Naruto

"Baiklah Sodaime-sama jangan kaget dengan apa yang akan saya lakukan oke?"

"Ohhhh~ Apa itu? Aku tidak mudah untuk dibuat terkejut" seringaian jahil muncul diwajah si pirang.

'Oh kau akan spot jantung pak tua'

"Kage Bunshin no jutsu!" duplicatenya terduduk dengan seyum yang sama menempel. Hashirama menginspeksi bunshin milik Naruto. Cukup menarik karena beda dari biasanya tapi tidak memberikan impresi wah padanya.

"Ha? Apa istimewanya dengan bunshin ini? Aku tebak karena lebih stabil? Aku tidak terkejut sama sekali"

"Ehem itu salah satunya sih... tapi bukan itu yang ingin kutunjukkan tapi ini..." Naruto menyalurkan chakra serta kesadaran Kurama ke duplicate bayangannya dengan tak menghiraukan protes si bijuu.

Raut wajah duplicate Naruto berubah menjadi garang dengan kumis pipi yang lebih tebal dari yang normal dan pupil mata terbelah tengah seperti setan, membuat siapa saja yang melihatnya tahu kalau dia bukanlah manusia.

Keberadaaan Kurama diluar Naruto membuat suasana satu desa berubah drastis. Aura negatif yang menyebar keseluruh desa jelas membuat semua penduduk siap siaga. Mereka semua yang ada disitu dapat merasakan ancaman yang luar biasa. Padahal cuman ditranfer ke sebuah bunshin loh makhluknya, belom tubuh sebenarnya yang keluar.

Sensasi itu tak luput dari pria berambut hitam yang katanya sahabatnya si Senju "Ini kan!?" ucap si emo yang berada di luar rumah. Dia bergegas menuju rumah pohon itu lagi. Masih menganggap si hitam lurus kawannya.

"Bagaimana bisa?!" ucap perempuan yang sedang menuju suaminya berada. Dia tak akan lupa aura itu. Aura yang sama yang tengah dia kurung di dalam tubuhnya.

Hashirama terkejut, sempat merapal Fuinjutsu tapi terhentikan oleh tangan Naruto yang menggenggamnya.

"Ap—"

"Mari ku perkenalkan kau dengan orang disampingku..." orang yang ditunjuk Naruto itu melotot geram dan Hashirama melanjutkan lagi rapalan handsealnya.

"Eh tunggu Shodaime!"

"Fuin---!"

Kurama menjitak keduanya dengan keras.

"AWWWW!"

"Sudah kubilang! Jangan sembrono! Dan kau jangan main nyegel!"

Tebakan Hashirama benar. Mata merah dengan iris menyerupai kucing itu adalah monster yang sama bersemayam di dalam istrinya.

"Sebentar... seharusnya kau kan ada di istriku?! Bagaimana bisa kau berada disini?! Bagaimana dengan Mito?!"

"Pastinya dia akan kemari beberapa menit lagi dan jika kau minta penjelasan bukan ke aku, tapi ke si bodoh ini"

"Hey, bukannya kau akan membantuku menjelaskan ini?!"

"Sejak kapan aku setuju dengan ini, lebih baik kau gunakan otak bodohmu itu!"

"Aku tidak bodoh aku hanya ingin memperkerucut masalah biar jelas!"

"Yang ada kau malah memperbesar masalah, bodoh"

Sedang kedua orang berwajah sama itu berdebat, Hashirama makin dibuat bingung.

#

Bersambung

Sampai jumpa lagi~

Continue Reading

You'll Also Like

90.9K 12.8K 28
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
217K 33.1K 60
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
300K 25.2K 37
"I think ... I like you." - Kathrina. "You make me hate you the most." - Gita. Pernahkah kalian membayangkan kehidupan kalian yang mulanya sederhana...
49.1K 5.2K 18
Romance story๐Ÿค Ada moment ada cerita GxG