Takdir Cinta (TAMAT)

By Qori48

1.4K 71 9

Dua insan yang saling jatuh cinta. Namun cinta mereka terhalang perbedaan. Akankah Jung Yoon dan Anaya bisa b... More

Takdir Cinta
Sebuah Perpisahan
Berusaha Untuk Tegar
Merantau Ke Jakarta
Masa Lalu Yang Menyakitkan
Bayang-bayang Rindu
Bayang-bayang Masa Lalu
Sebuah Perjodohan
Cinta Terhalang Perbedaan
Pertemuan Jung Yoon Dan Hyun
Hyun Kembali Ke Jakarta
Tak Ingin Kehilangan
Pertemuan Ibu Dan Anak
Rencana Pendekatan
Pindah Ke Jakarta
Murid Baru
Terbongkarnya Rahasia
Memberi Hadiah
Kekecewaan Yang Mendalam
Memperjuangkan Cinta
Memegang Teguh Sebuah Janji
Pertunangan Araa Dan Hyun
Pertemuan Jung Yoon dan Anaya
Salah Paham
Pernikahan Jung Yoon Dan Anaya
Malam Pertama
Rumah Baru
Honeymoon Ke Paris
Drama Hyun Dan Araa
Sarapan Pagi
Cupcake
Lunch In Paris
Mendambakan Kehadiran Buah Hati
Kabar Baik Dan Kabar Buruk
Melahirkan
Kenyataan Yang Pahit
Surat Dari Anaya

Perdebatan Antar Sahabat

24 1 0
By Qori48

Terlihat di meja makan, Nyonya Min tengah menunggu anggota keluarga lain sebelum memulai sarapan. Sibuk dengan artikel sport pada koran pagi, sudah rapi dengan pakaian mahalnya dari salah satu brand ternama.

Peserta kedua yang datang adalah si anak sulung. Si tampan yang pagi ini memulai harinya dengan wajah yang cerah.
Entah mengapa setelah mendapat hadiah dari wanita misterius tadi pagi, membuat hatinya merasakan sesuatu yang aneh. Entah itu apa, namun mampu membuat ranum tebalnya menyunggingkan sedikit senyuman.

"Pagi, Ma?" sapanya seraya menarik kursi di sebelah kanan kursi utama.

"Pagi, sayang," balas Nyonya Min, lalu melipat korannya kemudian menaruhnya di atas meja makan.

Namun pandangannya tak luput dari wajah Hyun yang tampak begitu cerah pagi hari ini, membuatnya sedikit penasaran.

"Eum sepertinya wajah anak Mama begitu cerah pagi hari ini," goda Nyonya Min.

Pria itu tersentak seraya membulatkan matanya.
"Ugh m-masa sih? Mama bisa aja," ucap Hyun malu-malu.

"Aissh kenapa kau tidak bisa mengendalikan ekspresimu, bodoh!" batinnya yang merutuki diri sendiri.

Tak berselang lama anggota keluarga terakhir menyusul datang. Menarik kursi di sebelah kiri kursi utama.
Matanya bergantian menelisik ekspresi Ibu dan Kakaknya.

"Kalian kenapa? kaku banget kayak kanebo kering," ledek Jung Yoon, otomatis menambah kesan canggung bagi keduanya.

"Apaan sih Yoon!! Kalau bicara itu suka ngawur! Masa kita disamain sama kanebo," protes Hyun seraya mengoleskan selai pada rotinya, berusaha terlihat biasa-biasa saja.

"Ya sorry," Jung Yoon mengangkat kedua bahunya, tak begitu mengindahkan cercaan dari Kakaknya.

Nyonya Min hanya terkekeh melihat tingkah kedua putranya.

***

"Sorry ya lama!? Tadi gue ngambil buku dulu di perpus,"
ucap David yang baru saja tiba di kantin, lalu ikut duduk di kursi yang berhadapan dengan Jung Yoon.

"Ck, kebiasaan banget deh ngaret!" omel Jung Yoon seraya menaruh ponselnya di atas meja.

"Ya sorry!!?? Eh, ngomong-ngomong lo mau minta tolong soal apa? Kebiasaan banget bikin gue penasaran!!" tanya David seraya menatap serius wajah sahabatnya.

"Santai-santai! Minum dulu kek!" suruh Jung Yoon.

David mencebik namun tangannya mengambil minuman yang sudah tersedia di atas meja, lalu menyedot air dingin berwarna oranye itu.

"Bantu gue cari kerudung ya!?" ucap Jung Yoon tiba-tiba.

Otomatis David yang tengah meminum jus tersedak dibuatnya.

"Uhuk uhuk, apa? Uhuk cari kerudung??" tanya David dengan mata yang memerah karena sakit di tenggorokannya.

Jung Yoon yang melihat itu pun sontak memberikan tisu pada David yang kebetulan selalu tersedia di atas meja kantin.

"Makanya kalau minum itu pelan-pelan!" nasihat Jung Yoon tanpa merasa bersalah.

"Heh, gue keselek gara-gara lo, ya!!" kesal David.

"Hehe sorry," sontak pria itu pun langsung dihadiahi delikan dari sahabatnya.

"Lagian lo ngapain ngajak gue nyari kerudung??" heran David sarkas mengejek.

"Banyak nanya, lo!!" sewot Jung Yoon.

"Dih, ini anak. Maksud gue buat apa lo beli kerudung?? Buat lo pake, hah?" geram David sarkas mengejek.

"Ck, apaan sih lo. Ya kali buat gue, gue mau kasih ke Anaya. Puas lo!!??" gerutu Jung Yoon tak terima dengan perkataan David.

"Anaya? Maksud lo cewek yang lo suka itu??" tanya David seraya mengerutkan dahinya.

"Iya," balasnya singkat.

Namun mimik wajah David seketika berubah, kedua alisnya menyatu dengan bibir yang sedikit melengkung ke bawah.

"Tapi Yoon, lo sama dia kan berbeda!!" dengan halus David mencoba menasihati sahabatnya.

Jung Yoon pun memalingkan wajah ke sembarang arah, ia juga tahu. Bahkan dengan kesadaran penuh ia menyadari semua itu. Tapi, apa salah jika ia ingin memperjuangkan cintanya??.

Jung Yoon tersenyum miris lalu kembali menatap wajah David.

"Gue juga tau Vid, gue juga sadar! Tapi apa salah? kalau gue memperjuangkannya? Tuhan yang menumbuhkan cinta itu Vid, bukan gue!!" lirihnya dengan genangan air tak luput dari kedua netra.

David memejamkan mata menahan diri agar tak tersulut emosi. Ia pikir ini masalah serius, karena menyangkut masalah hati. Jadi, jika sepatah kata saja ia salah berucap, maka ia seperti membangunkan macan yang sedang tertidur.
Mungkin dalam hal lelucon ia dan Jung Yoon sudah biasa saling melempar sumpah serapah, namun ini masalah perasaan, jadi Davin harus menasihatinya dengan hati-hati.

"Maksud gue bukan gitu Yoon, gue juga ngerti banget perasaan lo. Maka dari itu gue mengingatkan sebelum lo jatuh lebih dalam lagi. Gue enggak mau nanti lo sakit hati."

David berusaha untuk menyiangi kesalahan Jung Yoon sebelum kesalahan itu semakin jauh dan tak ada celah untuk kembali.

"Lo itu sahabat gue, seharusnya lo ngedukung gue dong, Vid!! Bukannya kayak gini!! Gak asyik lo!!" kesalnya seraya memalingkan wajah, kali ini pria itu merasa kecewa pada sahabatnya. Kenapa dalam hal ini David malah tidak mendukungnya?.

"Yoon, bukannya gue gak mau ngedukung lo, tapi masalahnya ini menyangkut agama Yoon, harusnya lo paham, lo enggak bisa melawan takdir!!"

David berkali-kali mengingatkan mengenai takdir yang tak bisa dilawan oleh manusia. Karena manusia hanya makhluk lemah yang tak berdaya jika bukan Tuhan yang berkehendak. Namun untuk menasihati seorang Min Jung Yoon itu bukan hal yang mudah, karena pria itu tipikal orang yang keras kepala.

"Lo enggak ngerti, Vid!! Enggak akan ngerti!! Karena lo enggak tahu indahnya jatuh cinta!!" desis Jung Yoon dengan penuh penekanan.

Brakk

David menggebrak meja seraya beranjak dari duduknya menatap tajam pria yang ada di hadapannya.
Tangannya mengepal kuat dengan napas yang naik turun, sekuat tenaga menahan diri agar tak membuat keributan di area kampus.
sontak Jung Yoon dan mahasiswa lain pun tersentak kaget.

"Gue juga tahu gue gak pernah pacaran, tapi bukan berarti gue gak tahu masalah cinta, Yoon!! tapi seenggaknya gue enggak bodoh kayak lo, lo udah di butain sama cinta, Yoon!!!" bentak David.

runtuh sudah pertahanan David. Ia tersulut emosi karena geram mendengar ucapan Jung Yoon yang membuatnya begitu tersinggung.

Alih-alih menyadari kesalahannya, Jung Yoon malah mendengus kasar, memutar bola matanya dengan senyum sarkas mengejek.

Sedangkan David masih tak bergeming dari posisinya, masih dengan napas yang naik turun.

Saat seringai di sudut bibir tipis Jung Yoon hilang, kembali lagi mata tajam itu memandang wajah David, lalu beranjak dari duduknya namun matanya terus menatap wajah pria itu.

"Makasih buat nasihatnya!? Tapi gue gak akan berhenti sebelum gue mendapatkan cinta gue."

Jung Yoon langsung menyambar tasnya yang ada di atas meja lalu pergi tanpa menunggu balasan dari David.

"Yoon, tunggu Yoon!? Lo jangan batu dong Yoon!! Jung Yoon!! Min Jung Yoon!!" seru David berkali-kali.

Namun Jung Yoon tak mengindahkan teriakan dari David yang terus memanggil namanya.

David menghela napas kasar seraya menjatuhkan tubuhnya untuk duduk kembali.
"Ck, Yoon, Yoon..batu banget sih kalau dibilangin!"

Memang sudah menjadi sifat dasar seorang Min Jung Yoon, tak akan berhenti sebelum dirinya terbentur, meskipun tahu lantai yang diinjaknya itu penuh dengan duri.

********

Bersambung

********

Continue Reading

You'll Also Like

11.9K 631 3
percayalah pada diri sendiri, hanya kita saja yang merasakan nya ♡♡
5.5K 517 12
Jungkook mengira satu hari itu akan berjalan dengan sempurna.
189K 18.5K 22
[HIATUS] [Content warning!] Kemungkinan akan ada beberapa chapter yang membuat kalian para pembaca tidak nyaman. Jadi saya harap kalian benar-benar m...
774K 12.8K 21
Megan tidak menyadari bahwa rumah yang ia beli adalah rumah bekas pembunuhan beberapa tahun silam. Beberapa hari tinggal di rumah itu Megan tidak me...