Love Shoot! | Sungsun โœ”

By piscesabluee_

133K 13.1K 1.5K

[COMPLETED] "Fuck a princess, I'm a King." Kenneth Raymond, adalah seorang cucu laki-laki dari pemilik perusa... More

-PROLOG
-Meet The Characters
One
Two
Three
Four
Five
Six
Seven
Eight
Nine
Ten
Eleven
Twelve
Thirteen
Fourteen
Fiveteen
Sixteen
Seventeen
Eighteen
Nineteen
Twenty
Twenty One
Twenty Two
Twenty Three
Twenty Four
Twenty Five
Twenty Six
Twenty Seven
Twenty Eight
Thirty
INFORMATION

Twenty Nine

2.7K 325 24
By piscesabluee_

Vote & comment yaaa follow jugaaa 😗

『••✎••』

Ray mulai limbung dan hampir terjatuh jika tidak di topang oleh pria di depannya ini.

"Tuan... anda tidak apa-apa?"

Si pria yang tidak Ray ketahui namanya itu menuntun Ray menuju tempat duduk terdekat. Tapi Ray menolak duduk.

"Kenapa semua orang berlari kesana?" tanya Ray, wajahnya pucat dan suaranya bergetar.

Sekuat tenaga ia menahan diri agar tidak menangis histeris. la yakin Steve masih hidup.

"Beberapa orang sedang menuju lokasi pesawat tuan Steve yang jatuh, kami semua ingin melihatnya. Karena ini pertama kalinya ada pesawat yang meledak."

"Antar aku kesana."

"Tapi anda..."

"Antar aku kesana. Kalau tidak aku bisa pergi sendiri."

Ray tidak bisa pergi sendiri, karena satu langkah maju tubuhnya langsung jatuh, dan Red tiba tepat waktu untuk menangkap tubuh rapuh tersebut

"Apa yang kau lakukan disini Ray?" tanya Red.

"Steve..."

Dan Ray melihatnya, laki-laki yang baru saja dikabarkan mengalami kecelakaan pesawat tempur, berdiri di belakang Red dengan keadaan berantakan. Pipi tergores hingga berdarah, wajah yang penuh debu, baju yang kotor dan sobek di beberapa tempat. Tapi pria itu masih hidup, dan berjalan mendekatinya.

"Kau menangis?" seru Steve saat melepas Ray dari dekapan Red.

Ray menangis sesenggukan di dada pria itu. Ini pertama kalinya ia menangis histeris setelah bertahun-tahun. Bahkan saat kedua orang tuanya meninggal Ray tidak menangis seperti ini.

Mereka sempat menjadi bahan tontonan sebelum Red menyuruh mereka untuk bubar.

Steve akhirnya menggendong Ray dan membawanya masuk ke dalam mobil. Rencana awalnya memang ingin langsung pulang tadi, tapi melihat Ray ada disini niat tersebut menjadi tertunda.

"Sudahlah.... Aku baik-baik saja."

Steve menempatkan Ray ke atas pangkuannya dan mengusap air mata submisif itu. Red mengemudikan mobil mereka dalam diam.

"Maaf kan aku..." isak Ray.

"Aku janji setelah ini aku akan menuruti semua perkataanmu."

Dante mencium pelipis Ray dan mengucapkan kata cinta.

"Aku baik-baik saja Ray. Kau lupa ya kalau di pesawat tempur ada yang namanya kursi lontar? Aku selamat berkat itu dan langsung terjun payung. Aku tidak apa-apa oke."

Ray mengusap hidungnya pada dada Steve yang masih tertutup baju. Ia bisa merasakan detak jantung pria itu dan bersyukur karena Steve masih hidup.

"Kenapa mereka berlari keluar tadi?"

"Mereka ingin melihat bangkai pesawat dan mencari tahu penyebab pesawat tersebut bisa terbakar. Karena ini pertama kalinya setelah sekian lama."

"Tolong jangan menakutiku seperti tadi Steve."

"Tidak sayang, tidak."

Ray memeluk Steve sangat erat dan dibalas oleh laki-laki itu.

"Tolong jangan pernah mengatakan bahwa kau tidak mau menikah denganku lagi. Rasanya sakit setiap kali aku mendengar hal itu."

"Maaf kan aku. Aku janji tidak akan mengulanginya lagi." kata Ray.

Mereka kembali berpelukkan dalam diam bahkan sampai mobil yang mereka tumpangi telah tiba di Smond.

Steve membiarkan Ray berjalan sendiri kali ini, namun mereka tetap berangkulan menuju kamar.

"Apa ada yang terluka? Sakit?" tanya Ray yang membantu Steve melepas pakaiannya.

"Aku menabrak beberapa ranting saat terjun payung tadi."

Tubuh Steve sama bagusnya saat terakhir kali Ray melihatnya empat hari yang lalu.

"Kau mau membantuku mandi?" Ray tahu bahwa Steve tengah berbohong, namun ia tetap mengangguk dan mengikuti langkah Steve masuk ke dalam kamar mandi.

Pria itu menyalakan shower dan mulai mencium bibir Ray. Dalam sekejap pakaian Ray basah dan melekat erat di tubuhnya. Begitu juga dengan Steve yang masih memakai celana kerjanya.

Bukan Steve namanya jika tidak bisa melepas baju Ray dalam hitungan detik. Mereka bercinta sambil berdiri, dengan suara shower yang meredam desahan mereka.

"Maksudmu ada yang sengaja merusak pesawat mu sebelum terbang tadi?"

Ray langsung menghentikan langkahnya saat mendengar suara Van, Steve memang sedang mendapat kunjungan dari Van dan Red sore itu. Mungkin seandainya Van dan Red tidak datang. Steve akan mengurungnya sampai besok pagi di dalam kamar.

Dan mungkin sekarang Steve pikir Ray sedang tidak bisa bangun akibat percintaan marathon mereka tadi, sehingga Van, Red, dan Steve bisa bicara sebebas itu di dalam ruang kerja Steve yang pintunya tidak tertutup rapat.

"Aku sudah mendapat namanya." kata Red.

"Aku harap bukan anggota Red Blood." sahut Van.

"Bukan. Dia dulu pernah bergabung bersama Lionis. Salvador Luis, mekanik pesawat yang baru bekerja enam bulan di Evesky"

Steve belum berbicara, tapi Ray yakin pria itu masih mendengarkan dengan penuh minat.

"Kenapa dia bisa lolos masuk me Evesky?" tanya Van.

"Karena dia pandai menyembunyikan identitas. Sampai sekarang pun kita belum punya bukti kuat untuk menangkapnya. Tapi beberapa anggota Red Blood sudah ku perintahkan untuk mengawasinya."

"Lionis di daerah kekuasaan Red Blood? Berani sekali dia," ujar Van.

Ray berjalan mundur, ia harus segera pergi sebelum mereka memergokinya mencuri dengar. Setidaknya dia punya satu nama yang harus ia singkirkan. Salvador Luis. Berani sekali pria itu menyentuh milik Kenneth Raymond. Sepertinya Ray harus berkenalan sendiri dengan pria itu.

Ray kembali ke dalam kamar dan mulai meretas data perusahaan Evesky untuk mencari tahu pria yang bernama Salvador tadi. Dalam hitungan menit, Ray juga sudah mendapat foto sang pria berdarah meksiko. Ray menatap foto itu dalam-dalam agar melekat dalam ingatannya, sehingga saat bertemu nanti Ray tinggal mengeksekusinya.

"Kau tidak tidur?"

Ray mendongak dan melihat Steve memasuki kamar. Dengan tenang ia menghapus semua riwayat aktivitasnya di dunia digital, dan menyambut ciuman Steve.

"Apa Van dan Red sudah pulang?" desah Ray karena Steve sudah turun menciumi lehernya.

"Hmmm karena kegiatan kita belum selesai. Aku terpaksa mengusir mereka."

Steve membuka baju Ray dan mengerang karena Steve mulai meremas dadanya.

Lanjutannya itu NC tp konten berbayar, klo tetep mau baca boleh tap link ini yaa↓
https://trakteer.id/jeon-marcella-hom4y/post/part-29-nc-loveshoot-18-XsRj7

Klo gabisa link in bio!! thanks! And happy reading!!

Axell menyaksikan gladi bersih upacara pernikahan Ray dan Steve satu hari sebelum hari-h. Lelaki cantik itu tersenyum bahagia saat Ray membisikkan sesuatu, tapi Axell heran kenapa Ray masih memerlukan barrett-nya?

"Kau bawa pesananku?" tanya Ray mendekati Axell.

Perannya sebagai pengantin-pengantinan untuk hari ini sudah selesai, saatnya ia kembali menjadi Kenneth Raymond.

"Sebenarnya apa yang kau rencanakan Ray? Besok upacara pernikahanmu."

Ray berdecak dan mencari sosok calon suaminya, setelah menemukan Steve dalam keadaan sehat sedang berbicara dengan Winter dan Bella, Ray kembali menghadap Axell.

"Kau bawa pesananku kan?" tanya Ray lagi.

"Sesuai perintahmu, sudah ku letakkan di dalam kamar tamu. Di tempat yang sudah kau tentukan."

"Terima kasih." Ray tersenyum manis pada Axell.

"Jangan berulah Ray."

Ray tidak menjawab dan malah mengatakan hal lain, "Ada seekor kucing tidak tahu diri yang masuk ke dalam rumahku Axell, dan dia hendak mengambil ikan ku. Kau tahu sendiri aku paling tidak suka jika ada yang menyentuh milikku tanpa ijin. Jadi aku harus memberi pelajaran pada kucing tersebut."

Axell menghela nafas pasrah.

"BK 639 NO."

"Apa?" tanya Axell tidak mengerti.

"Beritahu aku jika mobil dengan plat nomor itu memasuki rumah Steve besok."

"Shit. Kau benar-benar akan melaksanakan aksimu."

Ray hanya mengangkat bahu.

Upacara dan pesta pernikahan Ray memang akan dilaksanakan di kediaman rumah Steve di mansion Smith, tentu saja atas ide Rain dan Ray sama sekali tidak keberatan. Ray hanya ingin semua cepat selesai.

la sudah mengantongi semua informasi tentang Salvador Luis, dan sepertinya rencananya yang ingin menghabisi pria tersebut sangatlah tepat. Karena dari apa yang Ray dengar hampir separuh anggoa Red Blood di sebar untuk menjaga kelangsungan pesta pernikahan. Ray hanya ingin meringankan pekerjaan anggota Red Blood.

Harry menatap pantulan wajahnya di cermin saat seorang maid telah selesai memakaikan dasinya. la bisa melihat uncle George memasuki kamarnya, dan Harry menyuruh maid tersebut untuk keluar.

"Saya sudah menyiapkan semua yang tuan perintahkan."

"Terima kasih paman. Besok jangan sampai terlambat. Dan kirim hadiahnya atas nama Kenneth."

"Baik tuan."

Harry beranjak mengambil jas yang serasi dengan celana panjang yang ia kenakan.

"Apakah tidak apa-apa?"

"Maksud paman?"

"Makan malam ini Harry." jawab uncle George, ia akan memanggil nama itu saat sedang ingin bicara serius dengan putra majikannya.

"Tidak ada yang bisa kulakukan lagi paman. Ray dan Steve akan menikah besok, aku tidak mungkin menunggu Ray lagi. Ini adalah jalan satu-satunya."

"Paman harap submisifmu kelak tidak bernasib sama seperti ibumu."

"Paman tenang saja. Aku tidak akan mengurung pasangan ku suatu saat nanti, aku akan membiarkannya bebas."

"Tapi kau tidak mencintainya."

Harry tersenyum miris, "Rasa cintaku sudah tak bersisa paman. Sudah diambil semua oleh Kenneth."

Uncle George mendekati Harry dan menepuk puncak kepalanya, meski uncle George sedikit mengangkat kakinya karena tinggi Harry yang tak terkira.

"Paman selalu mendoakan kebahagiaanmu."

"Terima kasih paman."

"Pergilah."

Harry beranjak pergi untuk makan malam bersama calon submisif yang sudah ayahnya persiapkan untuknya.

Selamat tinggal Kenneth.

Don't forget to vomment, sorry for the any typos and thank you for the reading ❤

Continue Reading

You'll Also Like

1M 86.6K 30
Mark dan Jeno kakak beradik yang baru saja berusia 8 dan 7 tahun yang hidup di panti asuhan sejak kecil. Di usia yang masih kecil itu mereka berdua m...
22.2K 3.4K 29
"Mau gimana pun aku sama kamu harus jadi kita" Berjuang dibawah kekangan janji yang terucap bukanlah perkara mudah. Pasalnya Sungsun harus menghadapi...
16.5K 2.2K 13
[END] - Story remake of "Love for You || KM" From @kmjiee -SunSun BxB Dear you... I want to give you more and more love please stay with me...
32.5K 4.3K 21
[COMPLETED] "Dan mereka pun hidup bahagia selamanya." โ€ขbxb (salpak ku slebew kau!) โ€ขSungsun area! (Sunghoon Sunoo) โ€ขPlagiarisme dilarang keras! โ€ขK...