A Devotion for The Cursed Mai...

By Grayfiaaa

22.1K 1.8K 678

Ia adalah perempuan yang dikutuk oleh Dewi Athena karena dituduh melakukan perbuatan tercela dengan Dewa Pose... More

Awal Mula
Dewi Athena
Naruto vs Rias Peerage
Underworld
Curahan Hati Dewi Athena
Petualangan dimulai!
Pergerakan Bangsa Iblis
Hutan Red Wood
Dewi Artemis
Makan Bersama
Heracles
Lantas, kenapa harus aku?
Mimpi
Naruto Vs Issei
Jigokudo
Pertarungan Part 1
Pertarungan Part 2
End of Arc Medusa
Kehidupan yang Baru
Keruntuhan Olimpus?

Kebenaran

995 79 24
By Grayfiaaa

Satu hal yang Medusa sadari disini adalah, ada sebuah rasa yang tumbuh dalam hati kecilnya. Ia tahu itu adalah rasa cinta dari seorang perempuan terhadap seorang laki-laki. Akan tetapi ia tidak ingin terburu-buru dan ingin merawatnya secara perlahan karena ini adalah pertama kali baginya.

Sebuah romansa picisan? Bukan! Ini adalah cerita tentang kesetiaan cinta dari orang yang memiliki penyesalan besar pada masa lalunya kepada putri ular yang terkutuk.

.
.
.
.
.

Chapter 15

Hari Natal dan tahun baru telah berlalu dan sekarang sudah memasuki semester baru anak sekolah. Tentu saja hari ini kegiatan pembelajaran telah dimulai sehingga para murid harus hadir. Begitu juga dengan sang tokoh utama, Uzumaki Naruto yang berjalan santai sendirian menuju kelasnya.

Banyak yang terjadi. Ia sering mengunjungi Medusa sehingga sekarang hubungan mereka sangat dekat. Ia banyak membawakan perlengkapan dan persediaan makanan untuk Medusa. Tinggal di hutan selama bermilenia terkadang membuat Naruto heran sendiri. Sekuat apa hati sang gadis ular hingga mampu melewati rintangan seberat itu? Dia gadis yang kuat.

Tidak hanya Medusa, ia juga terkadang meluangkan waktunya untuk bertemu dengan Athena. Ia masih tetap merahasiakan pertemuannya dengan Medusa karena permintaan pribadi darinya. Dari yang ia lihat dari sudut pandangnya, sebenarnya Medusa sudah berdamai dengan masa lalunya namun ia masih belum mau bertemu dengan ibunya. Ia tidak menanyakan apa alasannya karena itu adalah privasinya. Entahlah dia sendiri juga tidak mengerti.

Ia juga sudah bertemu dengan Artemis. Kalian tahu apa yang terjadi pada pertemuan pertama mereka? Yappp kalau tidak ada Athena pada saat pertemuan pertama mereka, maka dapat dipastikan pertarungan antara keduanya terjadi. Hal itu berawal mula ketika Athena dan Artemis sedang bersantai dihalaman belakang kuil Athena namun dikejutkan dengan kilatan kuning yang memunculkan Naruto. Sebenarnya Athena juga baru pertama kalinya melihat teleportasi Naruto sehingga ia juga ikut terkejut melihatnya.

Artemis? Insting bertarungnya jauh lebih tajam dikarenakan ia sering berburu di hutan. Melihat adanya orang yang tidak dikenalnya tiba-tiba muncul diantara mereka berdua maka dapat dipastikan kalau orang itu bukanlah orang biasa. Artemis langsung memunculkan busur panahnya beserta anak panah yang langsung ia tarik dengan cepat.

Naruto yang melihat ada ancaman yang mendekatinya berupa anak panah berkecepatan tinggi, langsung saja mencabut kusanagi yang masih bertengger di pinggangnya dan membelah anak panah Artemis menjadi dua. Biasanya ia tidak langsung mengenakan Kusanagi di pinggangnya, akan tetapi sebelumnya dia sedang memburu iblis sehingga ia harus memakai senjata pemberian Sasuke.

Artemis yang berniat menarik anak panah lagi harus terhentikan ketika melihat tangan Athena yang menyuruhnya untuk diam. Begitu juga dengan Naruto yang sudah mempersiapkan kunai Hiraishin harus terhenti dengan gesture dari Athena.

Akhirnya Athena menjelaskan pada mereka berdua bahwa yang terjadi diantara mereka hanyalah kesalahpahaman. Artemis meminta maaf karena telah menyerangnya akibat insting bertarungnya dan Naruto juga meminta maaf karena mengagetkan mereka berdua.

Apa kalian tahu apa yang membuat Athena tercengang? Mereka berdua tertawa akrab satu jam kemudian seolah teman yang sudah lama tidak bertemu! Artemis pada dasarnya memiliki sifat periang dan mudah bergaul sama halnya dengan Naruto. Itu membuat mereka berdua cepat akrab seakan-akan melupakan pertarungan yang hampir terjadi jika saja tidak ada Athena.

'Terlalu banyak sejarah yang diubah' Kurama berpendapat akan peristiwa yang dialami Naruto akhir-akhir ini. Setidaknya rubah itu bersyukur karena Naruto perlahan kembali menjadi dirinya yang dulu.

'Kau benar. Ternyata Artemis tidak membenci pria sesuai yang digambarkan sejarah. Ia hanya membenci laki-laki mesum dan aku rasa itu wajar pada perempuan umumnya'

Bruk!

Karena terlalu sibuk berbicara dengan Kurama membuat Naruto lupa memperhatikan keadaan di sekitarnya hingga akhirnya dia bertabrakan dengan seseorang. Orang yang ia tabrak adalah seorang pemuda dengan perawakan sedang dengan rambut coklat. Tidak salah lagi, itu adalah....

"Maaf telah menabrakmu Issei" Ini adalah kedua kalinya mereka bertabrakan dan selalu akibat kesalahannya. Yahhhh ia terlalu sibuk berbicara dengan Kurama. Issei hanya melihat sekilas Naruto dan pergi meninggalkanya tanpa mengucapkan sepatah katapun.

'Anak itu masih belum bisa bersikap baik' Kurama menggeram melihat pengabaian yang dilakukan Issei.

'Ambil saja positifnya. Setidaknya ia tidak bersikap kasar seperti waktu itu'

"Yahhhh karena kalau tidak...." Ia tersenyum dingin dan matanya perlahan berubah menjadi merah berputar pelan membentuk Sharingan 3 tomoe.

"Aku akan benar-benar mengambil naga itu darinya"

.
.
.
.
.

Putri ular yang terkutuk kembali menatap dirinya didepan cermin. Entah kenapa akhir-akhir ini ia sering melihat dirinya sendiri di depan cermin. Yahh bisa dikatakan cermin ini adalah teman yang satu-satunya ia miliki selama bermilenia. Atau lebih tepatnya berteman dengan dirinya sendiri.

Tapi ada yang berbeda dengan dirinya saat ini. Ia nampak tersenyum bahagia sembari mematut dirinya di depan cermin. Bahkan sesekali ia memutar badannya yang telah mengenakan gaun indah berwarna putih kebiruan yang memiliki pola salju.

Darimana Medusa mendapatkan gaun jika ia hanya tinggal dalam hutan belantara di Underworld? Tentu saja Naruto.

.
.
.

"Apa aku boleh membuka hadiahnya?" Naruto dapat merasakan dengan jelas pandangan berbinar dari Medusa saat ini.

"Hmmm... Apa kau tidak ingin membukanya saat aku sudah pulang?" Medusa menggelengkan kepalanya dengan cepat. Sepertinya ia sudah sangat tidak sabar membuka kotak hadiahnya.

"Aku buka ya?" Naruto menganggukkan kepalanya merespon permintaan Medusa. Perlahan tangannya membuka tali pita berwarna hijau yang sudah disimpulkan dengan sederhan sehingga lebih memudahkannya. Tangannya perlahan mengangkat tutup kotak merah yang berhiaskan manik-manik.

Didalam kotak tersebut terdapat sebuah gaun berwarna putih kebiruan yang terlipat rapi. Perlahan tangan Medusa meraih gaun tersebut dan membentangkannya. Terlihat gaun itu memiliki hiasan berupa manik-manik serta memiliki corak diamond dan salju yang berselang-seling.

"Kau menyukainya?"

Ekspresi Medusa perlahan meredup. Tentu, ini adalah hadiah yang sangat cantik menurutnya. Tapi apakah ia pantas? Dirinya sekarang bukanlah manusia lagi dan hanyalah putri ular terkutuk yang memiliki penampilan menyeramkan dengan rambut ular serta sisik disetiap kujur tubuhnya. Tambahkan jika ada yang melihat matanya, bukannya jatuh cinta, orang lain akan menjadi batu jika melihatnya.

"Jujur aku sangat menyukainya Naruto, tapi aku tidak bisa" Melihat wajah bingung Naruto ia langsung melanjutkan.

"Kau bisa lihat sendiri kan wujudku sekarang? Aku tidak pantas mengenakan pakaian seperti itu" Perlahan Naruto berjalan mendekatinya dan melakukan sesuatu yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

Gyuttt

"E-eeeh sakit" Naruto menarik kedua pipi Medusa hingga membuatnya kesakitan.

"Dengar ya putri ular" Naruto melepaskan tarikan tangannya. Medusa memegang kedua pipinya yang telah memerah. Ia memang memiliki sisik disetiap tubuhnya namun tetap saja tarikan Naruto membuatnya kesakitan.

"Aku tidak peduli dengan bagaimana parasmu. Yang aku tahu kau itu temanku dan butuh pertolongan" Medusa tertegun mendengar ungkapan Naruto.

"Nah sekarang aku akan pergi keluar untuk memberimu ruang mengganti baju"

~~~

"Masuklah Naruto" Ia pun langsung masuk setelah mendengar suara Medusa. Naruto dapat melihat saat ini Medusa telah mengenakan gaun yang ia berikan. Sebenarnya gaun itu ia minta dibuatkan dengan desain khusus setelah memperhatikan Medusa yang tidak memiliki kaki melainkan ekor. Sekarang terlihat Medusa sudah mengenakan gaun pemberian Naruto. Ia terlihat sangat manis mengenakan gaun bertemakan salju itu.

"B-bagaimana menurutmu?" Medusa bertanya dengan malu dan menundukkan kepalanya. Ia tak sanggup untuk melihat Naruto langsung dengan penampilannya saat ini.

"Hmmmmm" Mendengar gumaman Naruto membuatnya semakin ingin segera pergi dari sana. Demi ibunya, ia sangat malu saat ini. Dia memang setengah siluman namun tetap saja ia adalah perempuan. Apalagi di depan orang yang sudah mencuri hatinya.

"Tegakkan kepalamu dan tutup matamu supaya aku tidak menjadi batu. Aku tidak bisa melihatnya secara jelas jika kau menundukkan kepala seperti itu" Medusa mengikuti permintaan Naruto dan menutup matanya. Setidaknya dengan menutup mata maka ia bisa menahan malu saat ini.

Deg!

Naruto melebarkan matanya saat melihat sosok sekilas dari Medusa. Tidak, ia sangat yakin ia tidak salah lihat tadi! Ia berani bertaruh kalau tadi melihat sekilas perempuan berambut pirang keputihan berwajah sangat cantik dengan mata biru cerah menatapnya dengan senyum hangat. Wajahnya khas bangsawan Eropa dan terlihat memiliki kharisma yang kuat. Bahkan ia yakin, Athena kalah dengan kecantikan yang ia lihat sekilas tadi.

Dan itu membuatnya secara tidak sengaja bergumam...

"Cantik sekali"

Medusa memerah mendengar ungkapan tidak sengaja Naruto. Tentu saja mendengar pujian dari orang yang ia sukai membuatnya senang. Itu terasa seperti ada jutaan kupu-kupu yang terbang di dadanya.

Sadar akan perkataannya sendiri, membuat Naruto memerah. Sial! Kenapa ia menjadi asal berbicara seperti tadi? Tapi ia memang tidak bisa menahan mulutnya untuk berbicara seperti itu saat melihat sekilas sosok perempuan tadi.

"A-aah kau terlihat cocok memakainya Medusa. Aku harap kau menyimpan hadiah yang kuberikan" Medusa mengangukkan kepalanya malu-malu. Ia masih salah tingkah dengan ucapan spontan Naruto.

"S-sebaiknya kita menghias rumahmu dulu. Aku membawa banyak pernak-pernik khas Natal" Naruto mengalihkan pembicaraan agar kecanggungan antara mereka dan sepertinya itu berhasil saat Medusa mengangukkan kepalanya dan mulai menghias rumah yang ia tempati.

Apa yang dilihat Naruto saat itu tidak ia tanyakan pada Medusa. Bahkan, Kurama juga tidak mengetahui akan hal tersebut karena pada saat itu sedang tertidur. Entahlah, ia merasa hal itu sepertinya akan terkuak sendirinya nanti.

.
.
.

Mengingat pujian Naruto saat itu membuatnya memerah kembali. Ini pertama kalinya ia mendapat pujian seperti itu setelah bermilenia lamanya. Ia juga yakin kalau Naruto saat itu tidak berbohong hanya untuk menyenangkan dirinya. Itu adalah ungkapan yang jujur.

Ahhh ia ingat. Terakhir kali ia mendapat pujian itu adalah dari.....

"Ibu" Medusa menggumam pelan. Jujur, setelah mendengar penjelasan Naruto membuat rasa bencinya terhadap sang ibu memudar. Ia memang tidak menyukai caranya yang tidak meminta persetujuannya, tapi lebih dari itu dirinya tahu kalau ibunya bertujuan baik. Lagipula ia mengambil keputusan seperti itu karena kalut akan kedatangan dua orang dewa sekaligus yang berniat buruk padanya.

"Mungkin aku harus memikirkan untuk bertemu dengan ibu nantinya" Ia tersenyum. Naruto memberi dampak yang sangat baik padanya. Padahal sewaktu pertemuan pertama mereka, ia berniat buruk pada Naruto dengan menyerangnya tiba-tiba. Bukannya membalas tindakannya, ia malah mengajaknya bertemu lagi untuk makan bersama.

Satu hal yang pasti. Pertemuannya dengan Naruto mendatangkan kebahagiaan untuknya.

.
.
.
.
.

Vali mengerang kesal melihat kerja kerasnya akhir-akhir ini tidak membuahkan hasil sama sekali. Bagaimana tidak, hampir setiap malamnya ia habiskan untuk mengelilingi kota Kuoh untuk mencari sosok yang telah mengalahkannya saat di Romania akan tetapi nihil.

Sebenarnya beberapa hari yang lalu ia berhasil bertemu dengannya secara tidak sengaja di salah satu taman Kota Kuoh saat ia ingin pergi ke tempat Azazel. Kitsune saat itu terlihat telah membunuh iblis liar yang terlihat dari pedangnga yang berlumuran darah serta mayat iblis liar yang perlahan berubah menjadi debu. Tentu saja saat melihat sosok yang ia cari selama ini ia berniat untuk mencegatnya. Akan tetapi saat ia menghampirinya, Kitsune telah menghilang yang diikuti dengan kilatan kuning.

Namun bukan berarti ia menyerah. Ia sudah membunuh beberapa tempat yang memiliki iblis liar dan menyisakan satu satunya tempat yaitu jalanan sepi suatu gang kecil. Kitsune memiliki tujuan untuk membunuh iblis liar yang berniat memakan manusia, maka pasti kemungkinan ia muncul di gang sepi itu sangat tinggi. Dirinya berpuas akan siasat yang telah ia buat.

Ia saat ini sedang menunggu disalah satu gedung yang tidak jauh dari gang yang menjadi tempat targetnya. Menunggu, itu adalah kegiatan yang ia lakukan saat ini. Yang ia perlukan saat ini adalah kesabaran.

Terlihat seorang perempuan muda berpenampilan pegawai kantor yang nampak berjalan memasuki gang itu. Ia mendapatkan lembur sehingga harus pulang larut.

Perlahan dari ujung gang yang ia jalani muncul iblis liar yang memiliki rupa kepala buaya namun dengan tubuh beruang. Ia menjilat bibirnya saat melihat adanya mangsa yang akan mengisi perutnya sejak beberapa hari tidak makan. Perempuan itu hanya bisa jatuh terduduk dan menatap takut sosok mengerikan yang ada didepannya. Ia tidak bisa menggerakan badannya hanya untuk lari karena ketakutan akan kematian yang ia alami.

Vali sudah menyiapkan lingkaran sihir yang akan mengeluarkan laser untuk membunuh iblis liar yang berniat memakan perempuan tersebut. Ia memang memakainya sebagai umpan, namun bukan berarti ia akan membiarkan perempuan itu dimakan iblis liar. Dirinya masihlah memiliki sisi manusia dari ibunya dan tentu saja ada rasa untuk melindungi rasnya. Ini untuk antisipasi jika Kitsune tidak datang.

"Memang tidak benar menggunakannya sebagai umpan, tapi aku cukup tersanjung dengan perbuatanmu Lucifer" Vali membalikkan badannya mendengar suara dari belakangnya. Ia tidak bisa untuk tidak melebarkan matanya saat ia melihat sosok yang ia cari selama ini sedang berada dibelakangnya dengan melipat tangannya dan bersender di dekat salah satu tiang.

Ia tertegun sesaat namun sepertinya melupakan sesuatu. Astaga gadis manusia itu! Ia akan melakukan tembakan dari sihir yang telah ia siapkan namun terhenti saat melihat iblis liar itu telah terbelah menjadi dua. Selain itu dimana gadis tadi?

Tap!

Ia menoleh melihat arah Suara dan disana terdapat satu orang lagi bertopeng kitsune yang sedang menggendong gadis tadi. Tunggu dulu! Dia bisa menggandakan diri?

"Ini bos" Bhunsin Naruto memberikan gadis yang telah pingsan akibat dari rasa terkejutnya menemui sosok yang ia tidak pernah disangka sebelumnya.

"K-kau bisa menggandakan diri?" Vali berkata seperti itu bukan tanpa dasar. Dilihat dari mana pun ciri mereka sangat sama. Kecil kemungkinan kalau mereka adalah kembar maka kemungkinan terbesar adalah kemampuan menggandakan diri.

"Begitulah" Kitsune menjawab singkat. Perlahan ia meletakkan sang gadis di bawah. Tangannya kemudian membentuk beberapa handseal yang tidak dimengerti oleh Vali. Hal itu wajar karena didunia baru yang dikunjungi Naruto, tidak ada yang menggunakan teknik ninja seperti dirinya. Perlahan kedua jari Naruto memunculkan cahaya hijau.

"Apa yang ingin kau lakukan padanya?" Naruto meletakkan kedua jarinya diatas kening sang gadis. Perlahan cahaya itu merambat menuju kepala dan menyebar ke seluruh tubuhnya. Cahaya itu kemudian perlahan menghilang setelah bersinar 10 detik.

"Aku menghilangkan ingatannya akan kejadian malam ini. Itu bisa mengguncang psikologisnya jika masih mengingat peristiwa malam ini" Vali menganguk paham. Satu hal baru yang ia ketahui, manusia bertopeng rubah dihadapannya memiliki kemampuan untuk menghilangkan ingatan seseorang. Itu kemampuan yang sangat mengerikan.

"Kembalikan gadis ini sesuai dengan alamat yang ada di kartu pengenalnya" Bunshin Naruto menganguk dan membawa gadis itu pergi dalam pangkuannya. Kini hanya tersisa mereka berdua disana.

"Jadi, ada apa kau mencariku Lucifer?" Vali menatap Naruto dengan pandangan serius.

"Bagaimana kau bisa mengetahui kalau aku berdarah Lucifer? Bahkan aku tidak pernah memberitahukan itu pada siapapun!" Ia menuntut penjelasan. Tidak pernah ada yang mengetahuinya bahkan itu Azazel maupun kelompoknya yang ada di Chaos Brigade. Sebenarnya ada satu orang yang mengetahuinya, dan itu adalah.....

"Sepertinya kau sudah menyadarinya" Vali melebarkan matanya. Bagaimana bisa ia bertemu dengan orang yang paling ia benci seumur hidupnya? Orang yang mengubahnya menjadi seperti ini yang haus akan kekuatan! Orang yang sama telah menghancurkan kehidupan bahagianya dengan kedua orang tuanya.

"Aku mendapatkan...... Ahhh tidak, sepertinya kalimat itu kurang tepat" Perlahan Naruto membuka topengnya memperlihatkan sosok aslinya di hadapan Vali Lucifer. Naruto tersenyum dingin dan perlahan kedua matanya berubah menjadi merah yang diikuti dengan tiga tomoe yang berputar pelan.

"Aku mencuri ingatan Rizevim dan membunuhnya" Vali jatuh terduduk dengan mata yang bergetar. Satu hal yang tidak ia ketahui nantinya yaitu kehidupannya berubah 180 derajat setelah Pertemuannya dengan Naruto yang menunjukkan jati diri aslinya padanya. Entah apa yang ada dipikiran Naruto saat itu, akan tetapi itu akan menjadi salah satu peristiwa penting selama ia menjalani kehidupan didunia barunya.

.
.
.
.
.

"Semuanya sudah siap?" Sirzech membenarkan rambut merah panjangnya yang tersangkut di sela-sela armor yang ia kenakan.

"Apa ini tidak berlebihan Sirzech?" Serafall bertanya dengan nada keraguan. Ia tahu hal ini memang urgent, tapi apa tidak berlebihan meringkus seorang manusia dengan membawa 4 maou sekaligus?

"Tidak bisa Serafall. Seperti yang sudah diberitahukan Souji, manusia ini telah beberapa kali melakukan perjalanan antara Underworld dengan dunia manusia secara bebas"

"Yang dikatakan Sirzech itu benar Sera. Kekuatannya tidak bisa diremehkan jika bisa melakukan transportasi antar dunia tanpa mengalami kesulitan" Ajuka membenarkan pernyataan Sirzech.

"Ta-tapi.. "

"Lagipula dengan keempat Maou itu sudah lebih dari cukup. Kita tidak perlu melibatkan bawahan kita karena informasi ini sangat rawan dan bisa menyebabkan kekacauan" Serafall akhirnya menganguk menerima jawaban logis dari Ajuka. Falbium? Ia hanya diam, namun sorot matanya terlihat sangat serius. Tidak ada raut mengantuk yang biasanya terpatri di wajahnya.

"Baiklah, ayo kita menuju Hutan Red Wood" Dan dengan itu mereka menghilang dengan lingkaran sihir.

.
.
.
.
.

Hutan Red Wood. Tempat yang akan menjadi arena pertempuran dahsyat antara dua orang manusia melawan empat iblis terkuat sepanjang sejarah. Apa yang akan terjadi? Entahlah. Pertarungan itu akan menjadi awal mula dari perubahan besar-besaran pada seorang manusia yang memiliki penyesalan besar dalam hidupnya.

.
.
.
.
.

To be Continued

Hai kembali lagi dengan saya, seorang penulis biasa yang hanya ingin menyalurkan pikirannya melalui tulisan untuk meringankan beban hidup hehehehe ♪~('ε` )

Siapa wanita berambut pirang keputihan dan bermata biru yang dilihat Naruto pada sosok Medusa? Itu akan menjadi salah satu misteri cerita ini kedepannya.

Rizevim dibunuh Naruto? Aahhh saya memang tidak berniat memasukannya dalam cerita jadi saya akan membuatnya sebagai karakter yang mati di tangan Naruto. Naruto merampas ingatan Rizevim? Sepertinya ini akan menjadi salah satu misteri saat Naruto pertama tiba di dunia DxD. Apakah nanti diceritakan? Ya, tapi bukan sekarang.

Wahhh ke empat Maou sudah bergerak dan mengetahui lokasi Naruto yang sering muncul di hutan Red Wood. Apakah Medusa bisa aman dengan kedatangan dari 4 Maou langsung ke tempat tinggalnya? Dan juga sepertinya kalian menyadari kalimat akhir penutupan dari chapter ini. Siapa dua orang manusia yang akan melawan keempat Maou yang digadang-gadang sebagai iblis terkuat dalam sejarah? Silahkan perkirakan sendiri hehehhe :3

Untuk update kedepannya saya rasa akan lebih lama lagi, tapi tenang saja, saya akan tetap melanjutkannya walau harus terkena drama kehidupan dahulu hahahaha.

Apabila ada salah kata dan tulisan saya mengucapkan mohon maaf sebesar-besarnya. Peluk hangat untuk seluruh pembaca yang membaca tulisan saya yang sederhana (*'︶'*)♡Thanks!

Fin.

Continue Reading

You'll Also Like

409K 2.1K 16
Warning ⚠️ 18+ gak suka gak usah baca jangan salpak gxg! Mature! Masturbasi! Gak usah report! Awas buat basah dan ketagihan.
1.4M 68.4K 69
Follow ig author: @wp.gulajawa TikTok author :Gula Jawa . Budidayakan vote dan komen Ziva Atau Aziva Shani Zulfan adalah gadis kecil berusia 16 tah...
956K 95.4K 26
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
604K 26.2K 41
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...