(name) pov
'ugh..kenapa aku gak bisa bangunin tubuhku..'
'kau terlalu letih..karena tadi malam..makanya siapa suruh buat liat langit dulu jadinya kan ngerepotin '
'jadi gimana nih hari ini juga aku harus balik ke monstadt..'
'dah biar aku aja yang ngendaliin tubuh mu'
'hah kau AI? tidak aku tidak akan memperbolehkan nya kau lupa apa yang terjadi saat kau hilang kendali?'
'ayolah itu yang kubunuh hillichurl bukan manusia'
'tetap saja...ugh..kalau saja Xiao tidak datang..kau pasti sudah mengamuk sampai Liyue'
'ya ya jadi biarkan aku mengendalikan mu ya..ayolah..yang tahu cuma Xiao,Zhongli,Venti,sama wanita rubah itu kok'
'huft..tapi berjanjilah saat sudah sampai di Liyue kau harus berpindah kesadaran'
'ya.....semoga...'
End pov:
pagi itu (name) bangun dengan keadaan yang berbeda dan dia hanya bisa melihat tak bisa bergerak...karena AI lah yang mengendalikan nya
"ahh (name) kau sudah bangun..ayo kita makan bersama" ujar Ayaka dengan wajah yang cantik nan imut
"ya..oh ya Ayaka aku setelah ini ingin langsung ke Liyue karena ada urusan mendadak.. terimakasih atas yang kau lakukan dan-"
"ahhaha..kau tak perlu canggung gitu ayolah kita kan berteman,teman harus menolong teman nya kan heheh..oh ya untuk bajunya itu memang aku buat untuk mu jadi kau pakai itu saja ya" ucap Ayaka dengan senyumannya yang khas
"ahh begitu ya..baiklah terimakasih kembali Ayaka.."- AI
"hehe..iya tak perlu berterimakasih sudah menjadi tugasku"- Ayaka
mereka berdua pun menikmati pagi yang indah itu Ayaka sama sekali tak merasakan perubahan dari (name) tapi sepertinya ia sedang beruntung
selesai dengan makanannya AI pun berpamitan dengan Ayaka dan Thoma yang ada diluar rumah dan tak lupa AI menitip salam dengan Ayato
di perjalanan (name) sesekali mengajak AI untuk mengobrol soal perjalanan selanjutnya dan mungkin lelaki idaman mereka:3
(name) eh bukan AI menaiki kapal dan segera pergi menuju Liyue dengan kecepatan sedang
'oh ya AI apakah kau senang bisa merasakan tubuhmu lagi?'
'yah lumayan..tapi aku tak terlalu terbiasa dengan tubuh manusia ini'
'hahah.. itu karena kau telah lama dikurungan iblis kecil'
'berhenti memanggilku iblis dasar rubah'
'heheh iya iya'
'oh ya (name)..'
'kenapa?'
'apa kau ingin tahu nasib scaramouche itu bagaimana?'
'..yahh jujur saja aku cukup kasihan dengan nya karena tak ada mainannya lagi'
'benarkah setelah apa yang dia perbuat dengan mu?'
'yaa kau tahu aku masih punya hati loh'
'huft..iyain deh...'
setelah lama berbincang AI dan (name) pun sanpai di Liyue..sebuah kesenangan karena mereka sampai dengan selamat AI disambut hangat oleh Ningguang
'hahh..lihatlah manusia manusia ini berkumpul di satu tempat enak rasanya kalau-'
'hey kau bilang tak melakukan macam macam AI'
'ya ya terserah'
"sebuah kehormatan bagi kami bertemu kembali dengan mu (name)"- Ningguang
"hmm ya aku juga"- AI
"sepertinya kau ingin langsung pergi lagi ya"- Ningguang
"y-ya begitulah "- AI
"hmm begitu baiklah aku tak memaksa semoga perjalananmu selamat sampai tujuan ya (name)"- Ningguang
berpamitan dengan Ningguang AI dan (name) pun melanjutkan perjalanannya ke sumeru
'hei AI kenapa kita ke Sumeru?'
'kau tahu aku ingin sedikit bermeditasi dengan ilmuwan anjing itu'
'maksud mu Tighnari'
'ya maksud ku dia..dilihat lihat dia lucu juga ya kan (name)?'
'ya terserah sepertinya partner paling cocok mu adalah Scaramouche'
'kenapa?'
'karena sama sama furi'
'si anjg aku gak furi ya sori!'
'lah terus? kenapa kau bilang Tighnari lucu?'
'ishh diamlah! aku tak mau berpindah kesadaran lagi dengan mu'
'hei chill out aku hanya bercanda AI'
'nyenyenye bacot'
"akhirnya kita bertemu lagi...rubah keciku~"
ya AI dan (name) bertemu dengan scaramouche dengan tampang yang lebih mengerikan AI merasakan aura yang mencekam dari scaramouche
"apa maumu bodoh,... enyahlah dari hadapanku!"- AI
"ohh~ sudah berani membentak hah?...memang benar kata orang kau itu keras kepala ya~"- Scara
"kalau aku keras kepala memang kenapa? lebih baik kau pergi dari hadapanku sebelum kekerasan berbicara!"- AI
"ohh~ sebuah pertarungan ya baiklah aku ikut sekarang rasakanlah kekuatan dari fatui!"- Scara
sungguh pertarungan yang sengit Scaramouche pun sempat memuji (name) eh AI karena kekuatan nya yang mulai meningkat derastis
AI pun membunuh para fatui tanpa ampun hampir membuat nya kehilangan kesadaran namun di sadarkan oleh (name)
'hei AI lebih baik kau pergi dari sini sebelum kau kehilangan kesadaran mu'
'heh..kau pikir aku pengecut ya..aku tak akan kabur sebelum melukai fatui itu'
'huft..benar benar gegabah..'
"bravo bravo!..kau mengalahkan bawahanku..ternyata kekuatan mu semakin meningkat ya (name)"- Scara
"kenapa? kau iri bilang saja..babu...sungguh mau banget para makhluk ini menjadi bawahanmu"- AI
"ohh~cara bicaramu juga sudah berubah ya benar benar menarik~"- Scara
bukannya marah Scara hanya melihat mata (name) yang dikendalikan AI sembari menunjukkan wajah nya yang penuh dengan rasa dendam
'AI aku ingin kita bertukar tubuh sekarang!'
'huft..baiklah..kalau itu maumu..'
dengan menutup (name) mengganti kesadarannya dari AI saat membuka mata tanpa disangka Scara telah meng kabedon mu di pohon ter dekat
"apa yang kau lakukan tikus bau!'- (name)
"cih kau ini benar benar keras kepala"- Scara
(name) ingin memberontak tapi dia langsung dipeluk erat oleh Scara dan membisik sesuatu seakan membuat (name) merona hebat di wajahnya
"aku tak ingin kehilangan mu lagi (name)....kau tak tahu betapa khawatirnya diriku? kumohon jangan kabur lagi akan aku lakukan apapun asalkan kau mau dengan ku...you're my only love in my heart and no one can switch you with the other"- Scara
you
are
mine
forever
no one
can
have
you
ever.
tanpa (name) sadari Scaramouche telah menyuntiknya dengan obat tidur seketika itu juga membuat (name) tertidur lelap di pelukan Scaramouche
"akhirnya kau jadi milikku lagi....(name)..."- Scara
"sekarang tak ada yang bisa menjauhkan mu dari ku.."- Scara
"oh (name)ku betapa cantiknya dirimu saat kau tidur,makan,sedih,senang maupun marah"- Scara
di hari yang menjelang malam itu Scaramouche terus membisik (name) memuji (name) yang tertidur di pelukannya dan itu membuat nya tersenyum lebar dan mencium dahi (name) dengan pelan
lalu membawa pergi (name) ke tempat yang tak ada satupun ketahui
"ternyata dia jatuh ke perangkap lagi ya..."
End of chapter 7