Hai, apa kabar?? Kalau baik. Baca Chapter ini deh, nanti langsung tensi kaya nonton DEBM 😇 ga deng, candaaa wgwgwg
Happy Reading 🦋
03. Kecewa
Vania menatap sinis kearah Langit.
"Ini om om ga ada capeknya apa ya? Dari kemarin ngikutin gue terus, suka lo om sama gue?" batin Vania bergerutu
Vania berjalan sedikit lebih cepat untuk menghindari Langit.
"Vania! Berhenti!" panggil Langit
Vania terus berjalan, sengaja tidak mendengar teriakan Langit
"Ada apa dengan dia? Apa dia bosan menatap muka tampan saya? " Langit terus mengejar Vania sambil bertanya ke dirinya sendiri
Vania meneruskan jalannya hingga di suatu tempat yang ramai, Langit kehilangan jejak Vania. Langit tak tahu jika Vania berada di belakang nya, tapi tertutup seorang bapak bapak.
Sambil menghadapi Leander, Langit berucap "Dimana dia, ah sial. Saya kehilangan jejaknya" ucapnya
"Leander, bagaimana? Kau sudah menemukan data dirinya? " titah Langit
"Saya sudah menemukannya, Vania Grizell Bianchi. Anak kedua dari pasangan Viana Gracia Bianchi dan Keenan Juhana Bianchi Jung, memiliki kakak perempuan bernama Regina Jung. Memiliki adik bernama Vivian Griya Bianchi Jung, keturunan dari raja Joseon keenam. Mantan kekasih dari Revano Fennandez yang sudah meninggal sekitar satu tahun yang lalu, pernah hilang ingatan dikarenakan kecelakaan" jelas Leander
Saat Leander ingin melanjutkan ucapannya, ucapannya tertahan karena seorang wanita memanggil Langit.
"LANGIT GEVANO!" panggil Atlanna
Atlanna Alice Adelia. Janda cantik yang pernah menjadi cinta pertama seorang Langit Gevano, memiliki tiga anak perempuan dan tiga anak laki-laki.
"Atlanna... ?" Langit membeku melihat paras rupawan dari Atlanna yang sekarang berstatus janda
"WOI LANGOT, DIPANGGIL NOH SAMA EOMMA!" teriak Vania tiba-tiba datang
Langit mendiamkan Vania. Langit fokus menatap Atlanna
"Tumben ni bocah diem, biasanya " Why babe? Ada apa? Kau mencariku? " tumben amat tu orang diem. Tapi bagus lah" batin Vania
"DIAM KAMU! PERGI SANA!" bentak Langit ke Vania
Vania terkaget, tidak biasanya Langit membentak nya. Akhirnya Vania memutuskan untuk pergi dari Langit dan Atlanna.
Langit memeluk Atlanna, tanpa sadar membuat hati Vania bak tergores pisau tajam. Memang Vania tidak menyukai Langit saat diawal mereka bertemu, namun. Benihv
"Nyonya muda, mari saya jelaskan" sela Leander
"Jadi begini nyonya, perempuan yang didepan tuan langit itu Atlanna. Cinta pertama tuan Langit, tapi. Atlanna pergi meninggalkan tuan Langit, tuan Langit depresi ringan sampai tuan Alexaviero menjodohkan tuan Langit ke nyonya muda. Tuan Langit membuka hati untuk nyonya, tapi. Atlanna kembali" jelas Leander
Vania terdiam, ia masih tidak menyangka bahwa ia menjadi bahan untuk Moveon. Vania kecewa, mengapa disaat Vania membuka hati. Langit bertemu dengan Atlanna. Ya Vania mencintai Langit, hanya terhalang oleh gengsi.
"Kau, siapa namamu?" tanya Vania mengalihkan percakapan
"Saya Leander, Leander Williams nyonya muda" tutur Leander Sopan
"Leander? Nama yang indah. Leander, antar aku pulang. Aku ingin pulang-" jeda Vania
"Dan satu lagi, jangan panggil aku nyonya muda. Aku bukan istrinya" lanjut Vania
Leander masuk kedalam mobil disusul Vania, Langit yang menatap mereka berdua pun terpaku.
Langit sadar, benar-benar sadar. ia memang bertemu Atlanna, namun ia tidak tau jika Vania sebelumnya memanggilnya.
"Vania? Kamu manggil saya?" guman Langit
Hujan turun dengan lebat menghujani kota Seoul. Dibawah rintikan hujan. Vania menangis, ia menangis menyesali berapa bodohnya dia menyukai seorang Langit.
Tanpa Vania sadari, Langit berdiri pas dibawah jendela kamar Vania.
"Maafkan saya, saya tidak bermaksud Vania. Maafkan saya, Vania..." kata - kata maaf terus keluar dari mulut Langit
Vania mendengar suara pria yang memanggilnya dari bawah. Vania melihat di jendela Langit yang tengah berdiri, Vania membiarkan Langit yang kehujanan itu.
Vania mengambil laptopnya untuk menonton drama korea.
🦋🦋🦋
Langit melihat kamar Vania yang menyala. Ia yakin Vania masih terbangun, ia menunggu didepan sampai tetiba. Eomma Vania keluar dari rumah.
"Eh, Nak Langit. Masuk sini, jangan diluar. Kedinginan nanti kamu" ajak Eomma
"Apa boleh Eomma?" tanya Langit
"Nee, gwenchana."
Langit masuk kedalam rumah. ia menatap nanar pintu kamar Vania dari tangga.
Langit disuruh Eomma dan Appa untuk masuk kedalam kamar Vania.
Langit masuk. Vania terdiam sebentar, mereka bertatapan Vania menatap sinis Langit.
"Ngapain anda disini tuan? Siapa yang menyuruh anda masuk ke kamar Saya?! " Vania mendatangi Langit
"Vania, maafkan saya. Maafkan saya" tutur lirih Langit
"Maaf? WOW, SEORANG TUAN LAMGIT GEVANO ALEXAVIERO MEMINTA MAAF?" ucap Vania sedikit tidak suka
"Maaf Vania, maaf. Say-" jeda Langit
"STOP, JANGAN BERBICARA LAGI. SEKARANG ANDA KELUAR DARI KAMAR SAYA!" putus Vania
"Maafkan saya Vania" lirih Langit yang masih diam ditempat
"MAU NGAPAIN DISITU? SANA KELUAR! KELUAR ATAU SAYA YANG KELUAR SIALAN!" maki Vania
Langit masih tak ingin keluar, ia masih stay. Menunggu Vania memaafkannya..
"OKE, ANDA TIDAK MAU KELUAR? BIAR SAYA YANG KELUAR! " ucap Vania berjalan kearah pintu kamar
Vania melewati Langit yang menutupi pintu. Vania mendorong kasar Langit, Vania muak dengan sikap Langit.
Langit menatap Vania yang keluar dari kamar lalu berucap "maafkan saya, Vania" ucapnya
Vania berjalan kearah kamar sangat kakak Regina Jung Bianchi yang sekarang melanjutkan pendidikan di Amerika. Sang adik tertidur dikamar itu, Vania berbaring sebelah adiknya.
Langit keluar dari kamar Vania dengan lesu. ia tidak menyangka bahwa Vania segalak itu,
🦋🦋🦋
Keesokan harinya, Vania pergi dari rumah untuk datang kerumah Atlanna. Untung saja, Leander memberikan alamat rumah Atlanna.
"Jalan. Yang baca Jomblo, gang. Yah prenjon, nomor 55" Vania membaca alamat tersebut
Vania sampai dirumah Atlanna.
"WOI JANDA GOSONG, KELUAR GA LO. KALAU GA KELUAR GUE BAKAR YA RUMAH LO! CEPAT ANJING, GUE HITUNG YA" teriak Vania menggedor pintu rumah Atlanna
Atlanna membuka pintu
Plak....
Vania menampar pipi Atlanna dengan sangat keras.
"HEH LO JANDA GOSONG, NGAPAIN LO GODAIN LANGIT? SUAMI LO GA CUKUP? SASIMO BANGET ANJING. BAHKAN SATU COWOK GA CUKUP? DIMANA OTAK LO? APA SELAMA INI LO GA PUNYA OTAK JANDA GOSONG? SOK BENER JADI ORANG!" marah Vania diujung tanduk
Atlanna tersenyum sinis. Lalu berucap
"Iya saya tidak cukup satu lelaki, karena suami saya sudah menceraikan saya. Dan saya mengincar Langit sebagai ayah sambung untuk keenam anak saya!" ucapnya
Vania masih tidak menyangka "LANGIT CALON SUAMI SAYA ANJING! ANDA DENGAN SEENAK JIDATNYA INGIN MENGAMBIL LANGIT? PUNYA OTAK GA SIH?" maki Vania
"Saya tidak perduli, mau dia calon ataupun suami anda. Saya akan tetap mengambil nya!" Atlanna masuk kembali kedalam rumah
"WOI KELUAR ANDA ANJING, AWAS SAJA ANDA. SAYA BERSUMPAH, SAAT SALAH SATU ANAK ANDA YANG AKAN MENIKAH AKAN KEGUGURAN SAAT HAMIL ANAK PERTAMA! AWAS SAJA ANDA. UCAPAN SAYA TIDAK BERCANDA!" Sumpah Vania
"Nyenyenye" ejek Atlanna dari dalam
🦋🦋🦋
Vania pulang dengan emosi yang meluap. Vania masuk ke kamar, ternyata didalam Langit tengah terduduk di kasur miliknya.
"Lah babi, ngapain dia disini? Tau ah kesel" batin Vania mengerutu
Langit berjalan kearah Vania dengan emosi yang tidak bisa ditahan.
"VANIA? NGAPAIN KAMU DATANG KERUMAH ATLANNA LALU MARAH-MARAH TIDAK JELAS? KAMU TIDAK TERIMA?!" Langit memarahi Vania
Vania tak menyangka Langit akan semarah ini.
"Iya! . Saya tidak terima, karena saya mencintai kamu Langit. Saya suka kamu, saya tidak terima, saya cemburu, saya tidak terima!" jujur Vania
Awalnya Vania tidak ingin mengungkap nya. Tapi Vania capek, benar-benar capek. Vania lelah, akhirnya.
Langit terdiam. Vania berjalan kearah lemari, mengambil koper nya yang masih berisi pakaiannya. Vania tidak sempat membereskan koper nya, jadi Vania menaruh pakaiannya di koper.
Langit masih membeku, Vania menarik koper nya keluar kamar.
"Vania, maafkan saya Van" cegah Langit
"MAU APA LAGI? BUKANNYA ANDA MENCINTAI ATLANNA? IYA KAN? TAPI KENAPA ANDA BERAT? BALIK SANA SAMA ATLANNA, DIAKAN CINTA PERTAMA ANDA. SANA!" Vania melepas genggaman Langit dengan kasar
🦋tbc🦋
Sorry lama ga update ges. Aku mikir dulu sebelum bikin chapter ini moga suka ❤
— Bubu