TOXIC

By winekiesses

84.2K 11.7K 1.6K

"What if I become your enemy, Jung Jaehyun?" start : 08-10-22 end : - ; fanfiction story by ©winekiesses, 2022 More

PROLOG
01. Perfume
02. His Place
03. Liar
04. Welcome, boss!
05. New Contract
06. Enchanted
07. Genius
08. Dignity
09. Another Love
10. Help
11. Pity Party
12. Checkmate
13. Throne
14. First Step
16. Bloodline
17. Sinner and Saint
18. Proof
19. The Jitters
20. Numb to the Feeling
21. Love or Obsession
22. Backstabber
QnA!!
23. Let's Go Home
24. Too Late
25. Weak Butterfly
26. Court of Law
27. Breathless
28. The Beginning
29. Darkest Hours
30. The Greatest of Love [END]
THE ENDING

15. Love and War

2.4K 390 58
By winekiesses

ignore typooo

haiii, ramein komennya dongg!!!!!

+++


15. Love and War

"I'm taking it all for us,
Doing it all for love," -Labrinth ft Zendaya, All For Us.

Universitas Seoul nampak ramai siang itu. Banyak orang tua yang menghadiri acara wisuda anaknya. Berbeda dengan Jaemin yang kini berjalan di halaman kampus sendiran, memakai toga dan membawa map yang berisi hasil pencapaiannya. Jaemin berdiri sambil menatap teman-temannya yang disambut oleh orang tua dan kakaknya.

"Jaemin, gue duluan ya. Bye bye!!" ucap Minju, temannya itu yang langsung dijemput oleh orang tua dan kakaknya.

"Hn, oh iya. Dah Minju," sahut Jaemin melambaikan tangannya.

Jaemin menunggu orang yang mengucapkan selamat padanya. Sebagai lulusan terbaik, Jaemin sangat mengharapkan ucapan itu. Walapun tak mungkin. Seandainya ayahnya itu masih ada, dia pasti orang pertama yang mengucapkan selamat pada Jaemin.

"Jaemin!" ucap seseorang dari kejauhan.

Jaemin menoleh, matanya berbinar melihat Jungkook yang datang membawa buket bunga sebagai ucapan selamat. Pemuda itu sangat bahagia, ia tersenyum lebar. Sekilas ia melihat sosok ayahnya dalam diri Jungkook. Entah perasaan apa ini, tetapi Jaemin merasakan kehangatan ayahnya lewat Jungkook.

"Congrats! Keren juga lo pakai toga kaya gini. Nih buat lo," ucap Jungkook memberikan bunganya.

Jaemin tanpa sadar meneteskan air matanya, "makasih, hyung,"

Hyung. Jungkook terdiam, ia menantikan ucapan itu dari Jaemin. Bukan panggilan 'kakak' seperti biasanya walaupun artinya sama tapi rasanya lebih hangat dipanggil 'hyung'.

"Jaemin!!"

Suara seorang wanita yang datang memecah keheningan mereka. Jungkook dan Jaemin menoleh, ada Rose yang juga membawa buket bunga untuk Jaemin. Kedua orang itu datang untuk melihat kelulusan adik kecilnya itu.

"Selamat Jaemin!" ucap Rose semangat, ia memberikan buket tersebut pada Jaemin.

Pemuda itu terharu bukan main. Kedua kakaknya datang untuk memberinya selamat, walaupun dalam hati terdalamnya ia mengharapkan Nyonya Yoona datang juga.

"Hallo, Mrs. Roseanne," sapa Jungkook.

"Hallo, Jungkook. Oh iya, jangan panggil saya mistress, kamu bukan tangan kanan Jaehyun lagi, kan? Lagian, sebentar lagi saya dan Jaehyun akan berpisah. Jadi ya panggil saya pakai nama aja," ucap Rose.

"Ahh iya juga. Okay, Rose?" ucap Jungkook.

"That's right!" jawab Rose menjentikan jarinya.

Tak ada kecanggungan dari diri Rose. Sepertinya wanita itu sudah melupakan apa yang terjadi di masa lalu. Jungkook tersenyum kikuk, rasanya sangat aneh berbeda seperti biasanya.

"Kak, ayo foto barengan!" ajak Jaemin.

"Ayo ayo!!" jawab Rose.

Jungkook menatap Jaemin penuh rasa bangga. Pria itu lantas tersenyum tulus. Adiknya itu sudah besar dan tumbuh menjadi pria yang cerdas.

Jaemin memberikan ponsel miliknya pada temannya. Meminta temannya itu memotret dirinya bersama Rose dan Jungkook. Mereka memposisikan diri masing-masing, Rose di samping kanan dan Jungkook di samping kiri. Mereka tersenyum melihat pada kamera.

Ckrek!

Jungkook merangkul Jaemin, sedangkan Rose menggandeng Jaemin. Ketiganya terlihat seperti keluarga yang sempurna. Jungkook dan Rose melengkapi figur kakak yang hilang dari Jaemin.

"Mereka berdua lebih dari cukup. Tuhan, terima kasih," batin Jaemin.

Jungkook melepas rangkulannya, "gimana kalau kita makan-makan? Gue yang traktir," ucap Jungkook.

"Serius kak?! Kak Rose juga ikut ya? Ayo, ikut ya kak??" pinta Jaemin pada Rose.

Rose mengangguk tak bisa menolak permintaan adik iparnya itu, "kalau Jungkook gak keberatan sih,"

"Gue keberatan? Ya enggak lah! Ayo ayo!!" ajak Jungkook.

Mereka bertiga langsung memasuki mobil Jungkook menuju restaurant mewah yang sudah Jungkook sewa untuk merayakan kelulusan Jaemin. Jungkook hanya ingin melakukan tugasnya sebagai kakak, membuat adiknya bahagia di hari pentingnya.

•••

Esoknya, Jaemin harus ke kampus ada perayaan kelulusan. Perayaan itu memang selalu dilakukan setiap ada wisudawan di fakultasnya. Waktu berjalan cepat hingga acara selesai, Jaemin berniat membawa teman-temannya untuk makan bersama.

"Ini kartu buat lo pakai besok. Besok lo ada acara kampus kan? Bawa aja temen-temen lo buat makan bareng, bayar pakai ini"

Jaemin harus berterima kasih pada Jungkook setelah ini. Jungkook memberinya kartu unlimited miliknya. Pria itu memberikannya untuk membuat Jaemin bahagia.

"Jaem, thanks ya traktirannya!" ucap Felix salah satu teman sekelasnya.

"By the way, habis ini lo lanjut kerja di Jeff Group?" tanya Haechan.

"Hm? Oh enggak, gue mau misah dari kakak gue," jawab Jaemin.

Mereka hanya menganggukan kepala merasa jika topik yang dibahas sedikit tak mengenakkan bagi Jaemin.

"Diem-diem bae, makan nyoh makan!" titah Sunwoo sembari mengunyah ayam goreng di mulutnya.

Haechan dan Felix tertawa puas melihat wajah Sunwoo. Sementara Jaemin ikut tertawa sembari memakan ayam gorengnya itu.

Beberapa saat kemudian, mereka selesai berpesta. Haechan dan Sunwoo pulang duluan, disusul Felix yang juga pulang menggunakan taksi karena mabuk berat. Tersisa Jaemin yang kini berdiri di depan kedai restoran itu.

jungkook is calling you..

"Hallo, kak. Ada apa?" tanya Jaemin mengangkat telfonnya.

"Dengerin gue, pergi dari tempat itu sekarang!!"

"Kak-"

BRAK!!!

Kejadian itu sangat cepat. Badan Jaemin terpental jauh dari lokasi, ponsel yang ia pegang pun jatuh tak tau arahnya. Jaemin tergeletak di jalanan bersimbah darah yang keluar dari kepalanya. Kesadarannya sedikit demi sedikit mulai menghilang. Pandangannya kabur, hampir tak terlihat apapun dan perlahan pandangannya itu mulai gelap.

Jaemin memejamkan matanya. Badannya tak berdaya untuk bergerak, telinganya terus mendengar orang-orang yang mengerumuninya. Sesaat, pemuda itu berpikir kejadian ini sebagai akhir hidupnya. Ia tak berdaya, darahpun sudah keluar sangat banyak. Rasa sakit di area kepala yang begitu luar biasa ia rasakan.

"Jangan, jangan mati sebelum lihat kehancuran Jaehyun. Jiwa saya menolak untuk mati," batinnya bersuara. Meronta-ronta menolak kematiannya.

Jaemin menolak kematian yang seperti ini. Pemuda itu memiliki ambisi, ia tak mau mati sebelum melihat impiannya terwujud.

"JAEMIN! HALLO!!? JAEMIN!"

Suara Jungkook yang khawatir itu masih terus terdengar dari ponsel Jaemin. Jungkook terlambat, adiknya itu sudah menjadi korban Jaehyun.

•••

Tepat pada malam itu, Rose sedang dinner bersama Eunwoo, Hyeri serta Hoseok. Mereka hanya berkumpul biasa sambil bercerita. Di tengah obrolan itu, ponsel Rose berdering.

jungkook is calling you...

"Ya, Jungkook?" ucap Rose.

"Jaemin kecelakaan. Dalang dibalik ini semua Jaehyun!"

"Mwo?! Tunggu saya kesitu," ucap Rose.

Rose segera memakai mantel dan maskernya. Ia terburu-buru, Hoseok dan Hyeri bahkan kebingungan.

"Mau kemana Rosie??" tanya Hoseok.

"Jaemin. Jaehyun berencana ngebunuh Jaemin, adiknya sendiri. Aku gak bisa biarin ini terus berlanjut kak," ucap Rose.

"Tapi Rose-" ucapan Eunwoo terpotong.

"Aku permisi," ucap Rose lantas berjalan pergi meninggalkan teman-temannya itu.

Eunwoo menggelengkan kepala, ia membawa tas Rose yang tertinggal. Pria itu menyusul langkah Rose. Eunwoo meraih lengan Rose yang berjalan terburu-buru.

"Tas kamu," ucap Eunwoo.

"Makasih, Eunwoo. Aku pergi-"

"Roseanne Park, kamu mau lawan Jaehyun?" tanya Eunwoo.

Rose memutar bola matanya, "Aku harus gabung sama Jungkook buat lawan Jaehyun,"

"Rosie, tapi itu bahaya. Aku takut kamu kenapa-napa," ucap Eunwoo.

"Eunwoo-ya, aku bakal baik-baik aja. Kamu kenal aku, kan?" ucap Rose.

Eunwoo menghela nafasnya, "Hm, aku percaya. Biar aku yang antar kamu sekarang," ucap Eunwoo.

Rose tersenyum seraya mengangguk. Ia berjalan bersampingan dengan Eunwoo. Keduanya berangkat menuju tempat Jungkook berada.

•••

Pria itu menunggu di depan pintu ruangan operasi. Jungkook menundukkan kepalanya memohon agar adiknya selamat. Tak ada yang bisa ia lakukan saat ini kecuali memohon datangnya keajaiban Tuhan. Lalisa yang mengenal Jungkook cukup lama sekarang tengah terheran, baru kali ini ia melihat bossnya itu tak berdaya.

"Jungkook, Jaemin dimana?" tanya Rose yang datang.

Jungkook tak menjawab, ia menoleh pada Rose yang datang sendirian. Raut wajah Rose sangat cemas bukan main.

"Tuan Jeon Jungkook?" ucap Dokter keluar dari ruangan.

"Ya? Gimana keadaan Jaemin?" tanya Jungkook.

"Operasi berjalan lancar. Tetapi ada satu hal yang tak bisa kami lakukan, ada benturan keras yang menghantam otak bagian dalamnya. Jika kami melakukan operasi lanjutan, kami tidak yakin. Itu sangat beresiko, terlebih sumber daya dan teknologi kami tidak begitu hebat untuk melakukan operasi yang sangat beresiko ini," ucap Dokter tersebut.

"Lalisa," ucap Jungkook. "Persiapkan pesawat pribadi saya, bawa Jaemin ke Amerika sekarang juga," sambungnya.

"Apa??" ucap Lalisa terkejut.

"Perlu saya ulang dua kali?" tanya Jungkook dengan tatapan yang mengintimidasi. "Bawa Jaemin ke Amerika untuk diobati. Kamu yang bertanggung jawab atas Jaemin selama di Amerika sampai dia pulih total, lakuin semuanya yang terbaik buat Jaemin," sambung Jungkook.

"Berapapun harganya, bayar semuanya. Asalkan dia selamat," tutur Jungkook.

Lalisa menunduk, "Yes, sir. Saya akan bawa Jaemin ke Amerika sekarang," ucap Lalisa.

"Ah iya satu lagi. Suruh Bambam dan Yugyeom kemari, ada hal yang harus saya selesaiin sama mereka," ucap Jungkook.

"Noted. Boss, bukannya anda juga perlu tim legal? Miss Jennie Kim, cocok untuk pekerjaan kali ini," ucap Lalisa memberi saran.

"Panggil dia juga," ucap Jungkook.

Jungkook memanggil Bambam dan Yugyeom yang juga ajudannya di Seagull Corp. Serta Jennie Kim, seorang lawyer ternama yang bekerja bersama Jungkook di bawah nama perusahaannya.

Kesalahan terbesar Jungkook yaitu membiarkan Jaehyun bermain-main terlalu lama. Pria itu ceroboh, buktinya Jaemin celaka akibat kecerobohan Jungkook. Seharusnya dari awal dia sadar, tetapi yang terjadi sudah terjadi. Jungkook terlambat menyelamatkan adiknya.

"Roseanne Park, bagaimana denganmu?" tanya Jungkook.

"Saya dipihak kamu, Jeon Jungkook," ucap Rose.

Pertarungan yang sebenarnya baru akan dimulai sekarang.

+++

A/N:

gimana nih part ini??
a. b aja
b. degdegan
c. bawang abis
d. bikin penasaran

wow jungkook n rosie bersatu, so siap siap aja ya buat kubunya jaehyun. suruh siapa nyenggol adik kesayangan mereka berdua :D

btw, karena besok aku mulai masuk seperti biasa alias kuli offline jadi aku bakal update setiap hari minggu lagi ya guys.

aku harap kalian mengerti karena aku juga ada kesibukan in real life (ಥ‿ಥ)

jadi ya jangan bosen bosen sama cerita ini, kalau lupa baca lagi aja gpp aku juga suka lupa alur cerita sendiri hehe
(˵ ͡° ͜ʖ ͡°˵)

see u! jangan lupa voment sama shareee!!!!!!!


bonus abang adek lintas agensi 🕊🤍



NEW CASTS UNLOCKED :
jaemin's friends as cameo

KIM MINJU


LEE FELIX


LEE HAECHAN


KIM SUNWOO

Continue Reading

You'll Also Like

278K 28.2K 22
𝐑𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 ❝Malam itu, Jaehyun mengurung Rosé di dalam kukungannya sambil menatap sepasang mata polos itu kesal.❞ 𝘴𝘵𝘢𝘵𝘶𝘴 ━゙𝙘...
248K 36.9K 68
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
111K 18.2K 187
Jimin membutuhkan biaya untuk operasi transplantasi ginjal sang bunda namun dia bingung mencari uang kemana dalam waktu kurung 2 bulan. Sementara CEO...
Sex Doll By loe

Fanfiction

8.2K 609 9
Sunghoon dengan segala peruntungannya yang gila. Bisa bisanya cuma dengan modal kecantikan dan tubuh moleknya, Sunghoon berhasil gaet 3 pejabat denga...