Lisa Transmigrasi (Diberhenti...

By Almond_Milk05

780K 107K 9.7K

"Emang ya, cowo kalo gak brengsek ya Homo!" _______________ πŸ„΅πŸ„ΎπŸ„»πŸ„»πŸ„ΎπŸ…† πŸ…‚πŸ„΄πŸ„±πŸ„΄πŸ„»πŸ…„πŸ„Ό πŸ„ΌπŸ„΄πŸ„ΌπŸ„±πŸ„°πŸ„²πŸ„° Sinops... More

Lanjutan Deskripsi
TL 1 : Awal
TL 2 : Transmigrasi
TL 3 : Awal Cerita.
TL 4 : Rumah Bahagia
TL 5 : Bertemu Antagonis
TL 6 : Tinggal Bersama Antagonis
TL 7 : Ego seorang Albiru
TL 8 : Kalung cahaya
TL 9 : Sikap mereka aneh.
TL 10 : Nasib Sialan.
TL 12 : Panas! ♨ ⚠
TL 13 : Pesta
TL 14 : Insiden
TL 15 : Insiden 2 (Albiru)
TL 16 : Obsesi Albiru.
TL 17 : Keluarga Alfa dan Nolan
TL 18 : Harem dibuka
TL 19 : Lima sekaligus.
TL 20 : Hotel
TL 21 : Persaingan.
TL 22 : Hewan Mitologi dan Kalung.
TL 23 : Mahluk jadi-jadian itu suamiku
TL 24 : Penyidangan.
TL 25 : Pertemuan Kembali.
TL 26 : Albiru Kampret.
TL 27 : Gelang
TL 28 : Masih tentang Albiru.
TL 29 : Ulang tahun Dion
TL 30 : Pesonanya.
Kang Plagiat Sialan!
TL 31 : Ulang tahun Dion 2
TL 32 : Terbongkar
TL 33 : Lamaran Albiru
TL 34 : Antagonis sebenarnya

TL 11 : Bersama Klavior.

24.9K 3.6K 290
By Almond_Milk05


(Gasempet baca jadi tandai aja typo nya.)

_Tekan dulu bintangnya_

𝐇 𝐚 𝐩 𝐩 𝐲 𝐑 𝐞 𝐚 𝐝 𝐢 𝐧 𝐠


Albiru fokus untuk menerangkan beberapa hal selama rapat kali ini tetang proses pembangunan pabrik yang akan mereka dirikan nanti didepan para karyawannya.

"Jadi, ada yang bisa menjelaskan lebih lanjut tentang rencana ini?" tanya Albiru saat sampai pada sesi tanya jawab.

Salah satu perempuan mengangkat tangannya.

"Ya, Berikan tanggapan mu Cika," Albiru mempersilahkan.

"Bagaimana-"

Ucapannya terpotong kala ponsel Albiru berdering nyaring didalam saku celananya, pria itu mengambil ponselnya dan melihat siapa si penelpon.

"Maaf," ucapnya mulai mengangkat video Call yang ternyata dari Dion.

"Daddy... hik... M-mommy gaada dirumah..." terlihat wajah Dion yang tampak berderai air mata ditambah hidung dan pipi memerah hebat.

"Dion, ga Nakalin Mommy... Tapi... Mommy nya gaada... Ngilang... D-daddy bawa... Cantiknya Dion pulang..." ucapnya dari sebrang sana dengan tersengal-sengal.

Netra Albiru membulat, ia tak perlu susah untuk bertanya kembali apa yang sebenarnya terjadi pada Dion. Pria itu mematikan ponselnya tanpa berkata apa-apa, melihat wajah penuh keresahan Atasannya membuat mereka yang berada disana melemparkan pandangan bertanya-tanya.

"Rapat cukup sampai disini," Albiru mulai beranjak pergi dengan langkah lebarnya.

Jantung pria itu berdegup kencang dipenuhi rasa khawatir, namun bukan pada Dion tetapi pada gadis itu, ia tak pernah merasakan perasaan gelisah juga takut seperti ini.

Dan semua ini kembali dirasakannya, hati yang keras itu mulai meretakan penghalangnya, hanya satu yang dipahami Albiru saat ini, semuanya tak akan terjadi jika bukan karena satu nama.

"Lisa."

_______________...

Lisa melotot kan matanya mendegar teriakan Sistemnya, ia ancang-ancang ingin berlari tapi lengannya ditarik seseorang hingga menubruk dada bidang pria jangkung di depannya.

"A-aduh hidung gue," aduhnya mengusap hidungnya yang kini memerah lucu.

Mister! Anda tidak apa-ap-

Hidung gue sakit Tio! Yakali gue bilang gapapa! Ngotak kek lu!

"Sakit?" Lisa sontak mendonggakan kepalanya dan saat berbarengan juga jari besar pria itu mengelus hidungnya lembut.

Netranya yang cerah kini membulat dengan getaran kecil dikedua bola mata emasnya, sebenarnya tidak apa-apa jika ini orang lain, tapi masalahnya pria itu adalah Alfa! Alfa woy!

"Eh?! Lepasin gue sialan! Gue mau kabur ini!" rontanya mengibaskan lengan Alfa yang begitu lengket menggenggamnya.

"Lisa! Kita ketemu lagi!" belum selesai yang satu, kini ditambah pelukan Nolan yang langsung menubruk tubuhnya erat. "Ayo pulang sama Nolan! Lisa tinggal sama Nolan ya..."

"Heh! Enggak! Ngadi-ngadi lo! Lepasin gue!" bentak Lisa seakan angin lalu bagi keduanya. "Eit! Ngapain lo pegang-pegang rambut gue! Lepasin!"

Lisa menatap tajam Alfa yang menyentuh rambutnya kemudian mencium wanginya rakus.

"AAAAA!!! ITU KAN CEWE YANG VIRAL ITU!!!"

"Cantik banget!"

Netranya seketika membulat melihat kerumunan pria yang memenuhi tempat dibelakangnya saat ini.

Tiooo!!! Bantu gue!

Mister, tidak ada cara lain selain kabur!

Lisa menggigit lengan Alfa lalu melepas paksa lengan Nolan dari tubuhnya, beruntung mereka berdua tengah menoleh kebelakang kerumunan pria itu.

Gadis itu segera berlari menjauhi supermarket tersebut.

"Eh! Bidadari nya kabur!"

"Kejar!"

"Yaaakkk!!! Jangan kejer gue!"

Demi apapun Lisa seperti tengah dikejar-kejar masa akibat nyolong Ayam orang lain saat ini.

Nolan menatap kepergian Lisa dengan manik cerahnya, ia berbalik menatap Alfa yang masih terdiam sembari mengelus lengannya yang dipakai untuk meraih helai panjang Lisa tadi.

"Bukankah gadisku cantik? Aku akan mendapatkannya lagi dengan cara apapun."

"Milikmu, artinya milikku juga. Kau, akan ku bebaskan jika dengan suka rela berbagi dengan ku," ucapan yang tak pernah disangka-sangka Nolan akan keluar dari bibir Alfa.

Pria imut itu memejam lantas menghembuskan nafas dari bibir pinknya, mau bagaimana lagi, pesona yang tak pernah disangka-sangka Nolan akan bertambah pada wajah gadisnya itu.

"Silahkan, tapi itu jika kau berhasil. Lilis ku tidak akan menyukai pria sepertimu Alfa," ledek Nolan membuat kerutan kesal diberikan wajah rupawan nya.

Pria itu lantas pergi dahulu keluar, ia harus mencari gadisnya dan membawanya pulang kerumah, karena wajah cantiknya bahaya untuk dipamerkan pada para manusia-manusia itu.

Sementara Alfa masih diam, ia memandang coklat bola ditangannya lalu tersenyum.
"Kamu menyukai coklat sayang?"

Berbeda dengan Lisa yang saat ini tengah kejar-kejaran, gadis itu menoleh kebelakang dan betapa terkejutnya kala kerumunan pria yang tengah mengejarnya itu kian bertambah.

"Sistem tolong gue!!!"

Tio juga dibuat bingung sekarang, apa ia rubah saja dirinya menjadi manusia? Ah, tidak-tidak! Itu akan semakin menyusahkan Lisa.

Terus saja berlari Mister, saya akan memikirkan caranya.

"Gue mau teleportasi aja!"

Tidak bisa, teleportasi hanya bisa dilakukan satu kali untuk satu hari Mister.

Mendengarnya semakin membuat Lisa kalang-kabut, tepat di sebuah persimpangan tiba-tiba mobil hitam berhenti di depannya.

"Aaaawaass!!!"

Bruk!

Mister!

"Hidup gue gini amat..."

Wajahnya menempel sempurna dengan kaca mobil tersebut, matanya tak sengaja melihat sosok pria dari dalam sana.

"Masuk!" perintah si pengendara membukakan pintu belakang, dengan segera Lisa menegakkan tubuhnya kembali lalu masuk kedalam tanpa pikir panjang. "Jalankan mobilnya secepat mungkin."

Akhirnya ia bisa menarik nafas lega, matanya melirik keluar jendela yang ternyata masih dikejar-kejar para pria itu, ya walaupun mereka tampan tapi tetap saja mengerikan jika harus dalam jumlah sebanyak itu.

"Anjir, ngeri banget Hih," tubuhnya merinding seketika.

"Ekhm," deheman dari sampingnya membuat Lisa menoleh dan mendapati wajah tampan, tegas, serta berwibawa seseorang. "Siapa namamu?"

Lisa mengerjap, suaranya benar-benar memabukan.
"Eh, nama ku Lisa Gebyana Om. Makasih banget udah mau tolongin Lisa."

Pria itu menatapnya lalu tersenyum kecil, bahkan namanya dipanggil Om oleh Lisa ia seakan rela, Asisten di depannya terus melirik Lisa dari kaca spion yang tergantung.

Kenapa... Wajahnya bisa secantik dan semenawan itu, batinnya dengan pipi memerah hebat, darahnya seakan berdesir keatas hingga setetes darah itu keluar dari dalam lubang hidungnya.

"Namamu cantik, kenalkan. Aku Klavior Lusther Dementher Pria mu," lanjutnya mengulurkan tangan dengan batinan di akhir.

Baru hendak menerima jabatan itu suara sistem terdengar.

Mister, Klavior adalah Figuran didalam komik ini. Jangan tertipu dengan wajah rupawannya, dia mengerikan!

Mendengar itu sontak Lisa membelokan langannya berpura-pura menggaruk belakang leher.

"Bisa aja Om ini," alihnya mulai membuka ponsel tak mau menatap wajah Klavior yang kini tersenyum miring.

"Akhirnya gue bisa nonton drakor sambil ngupil sekarang! Wuhuu! Ponsel baru!" serunya memamerkan pada Klavior, bahkan asisten didepannya tersenyum kecil melihat itu. "Lihat bagus kan om? Om pasti gapunya. Iyalah orang ini belinya mahal banget."

Klavior menaikan alisnya lalu sedikit demi sedikit merepetkan posisi duduknya hingga menyentuh bahu Lisa.
"Oh, ya? Aku tidak memilikinya. Kau hebat karena bisa membeli ponsel itu Nona."

Senyuman angkuh diberikan Lisa, tak tau saja Sistem menggeleng dibalik layar.

Bahkan Klavior bisa membeli satu lusin ponsel tersebut Mister, anda benar-benar tidak bisa membedakan pria kaya dan pria miskin ya.

"Apa itu ngupil?" tanya si Asisten mendapatkan tatapan tajam dari Klavior.

"What?! Anda tidak tau apa itu ngupil?! Ngupil itu mengeluarkan emas dari hidung kita kaya gini nih," Lisa memperagakan jarinya yang mengorek hidungnya lalu menjentikan kotoran dari lengannya ke sembarang arah. "Paham kan sekarang?"

Asistennya menahan tawa dan hanya mengangguk saja, padahal ia tau apa itu ngupil.

Mister anda membuat Saya malu.

Eh? Malu kenapa emang? Gue bikin malu lo?

Tidak Mister cantik, lanjutkan saja sesuka hati Mister.

Lisa mengedikan bahunya acuh, ia mulai men skrol media berita, detik itu juga matanya melotot horor pada layar tersebut.

"Asu! Kenapa beritanya penuh sama poto juga Video gue!"

Viral, wajah sempurna dibalik kain hitam itu.

Seorang gadis menjadi kejaran para pria hingga membuat jalanan macet.

Tuan FXxx mengadakan sayembara bagi siapa saja yang bisa membawakan gadis cantik ini, berikut Poto-potonya.

Lisa lemas, lengannya jatuh kebawah dengan tubuh bersandari dipunggung kursi, Klavior terus menatap intens setiap inci dari wajah Lisa.

Mata bulat dengan manik langkanya, hidung yang tampak mancung dengan pas, kulit putih dengan beberapa warna pink dibeberapa tempat tertentu, dan terakhir bibir.

Klavior meneguk ludahnya kasar, ia ingin melumat bibir menggoda itu tanpa ampun, tapi tahan, dirinya harus menahan demi awal pertemuan yang berkesan baik ini.

"Beritanya gila semua! Dikira gue ayam hilang sampe dijadiin sayembara hah? Gila banget anjir!" Sekarang lihatlah, bibir itu bergerak-gerak menampilkan gigi putih dan lidah merah menggodanya.

Sial! Tahan Klavior!

Mister ada misi kampret sekarang.

Apa?

Misi : Makan bersama Figuran penting.

Hadiah : Pewangi tubuh Lavender.

Udah? Cuman itu aja hadiahnya? Ah gaasik!

Ada hukumannya Mister, sebenarnya saya juga tidak mau melihat mister bersama pria ini tapi saya tidak mau melihat mister mendapatkan hukumannya.

Lisa berdecak lalu menegakan kembali tubuhnya, ia menatap bingung Klavior yang kini tengah melihatnya lekat.

"Om? Om gapapa kan?" Lisa mengibaskan tangannya didepan Klavior, hal itu dicemburui oleh Sang Asisten yang langsung membunyikan klakson mobil. "Oasu!"

"Ada bebek nyebrang Nona, Maafkan saya," elaknya membuat Klavior geram.

"Lisa, bagaimana jika kita makan dulu? Aku akan mentraktir mu."

Eh? Kesempatan nih, Lisa jadi gaperlu minta-minta karena ini kan ditawari.
"Oke! Tapi uang Om gabakal abis kan? Soalnya saya makan banyak."

"Tidak akan karena baru saja aku mendapatkan gajihan," ujarnya sengaja berbohong.

"Okelah Ayo! Gas!" seru Lisa berbinar.

Klavior terkekeh, ia membuka ponselnya kemudian mengetikan sesuatu.

Kosongkan Restoran sekarang, dan jangan biarkan siapapun masuk!

Cih, Pria licik!

________________...

Sejurus kemudian keduanya sudah berdiri memesan makanan disebuah resto ternama, milik Klavior sendiri.

"Mba ada makanan apa ya?" tanya Lisa karena merasa tempat ini begitu sepi dan senyap, padahal dekorasinya sangat amat mewah.

"Loh, Tuan-" Klavior yang berdiri dibelakang Lisa menyentuh bibirnya dengan telunjuk, mengkode agar perempuan itu berpura-pura tidak mengenalinya. "Tuan dan Nona, silahkan memesan, disini ada berbagai menu masakan terbaru."

"Pilih semuanya," ucap Klavior membuat Lisa menoleh dengan mata berbinar.

"Ah, baik Tuan. Makanan akan segera dihidangkan."

"Serius? Semuanya?!" Tanya Lisa menahan letupan senang itu.

"Ofcourse," jawab Klavior menarik lengan Lisa yang begitu lembut ditangannya menuju salah satu meja khusus disana.

"Dekorasinya bagus ya Om, tapi sayang banget sepi, jangan-jangan ini restoran yang nyari tumbal? Makanya semua orang gak mau makan disini?" bisik Lisa seakan begitu akrab dengan Klavior.

Senyuman diberikan pria itu.
"Tidak, tidak ada tumbal apapun disini."

Lisa mengerjap.
"Kan siapa tau aja gitu, biasanya mewah-mewah gini itu Tuannya piara tuyul."

Klavior tertawa ringan, lengannya mengelus rambut Lisa lembut yang dibalas senyuman gadis itu kala melihat pria didepannya mengangguk saja.

"Om ternyata asik ya, bisa diajak ngobrol gini terus gak suka ngebantah atau berdebat sama cewe, pasti istri Om bahagia punya suami kaya Om."

Tatapan Klavior menenduh, senyuman miring diberikan pria itu tanpa sepengetahuan Lisa yang kini menggerilyakan matanya kesana kemari entah mencari apa.

Iya, dan perempuan itu adalah kamu sendiri Baby.

"Woah! Udah dateng hore! Waktunya makan!" bahkan saat salah satu Waiters itu belum sepenuhnya menghidangkan semua makanan, Lisa sudah menyantapnya rakus.

Klavior hanya diam memandangi puas wajah itu.








To Be Continuous.

Kita akan lihat kegilaan Albiru 😌

Jangan lupa Vote dan Follow akun Amoo💗

Continue Reading

You'll Also Like

630K 32.1K 44
Judul Sebelumnya : My Cold Husband Selena Azaerin, itulah namanya, walau dirinya bekerja sebagai agen intelijen negara, dia tak pernah kehilangan sif...
3.4M 327K 91
Bercerita tentang Labelina si bocah kematian dan keluarga barunya. ************************************************* Labelina. Atau, sebut dia Lala...
642K 67.6K 67
WARNING!! BXB AREA. MOHON MENJAUH JIKA ANDA HOMOPHOBIA! CERITA INI 100% KARANGAN SEMATA. HANYA FANTASI. TOLONG BEDAKAN MANA YANG FAKE DAN REAL. WARN...
3M 378K 64
[SILAHKAN FOLLOW SEBELUM BACA] *** Agnesia Aliandra Gadis yatim piatu yang sudah terbiasa hidup dalam kemandirian. Agnes hidup dan dibesarkan dipanti...