Love Toxic [Tersedia Juga di...

By high__17hy

56.9K 1.5K 3

Warning : Mature Content 18+ Berawal dari ketidaksengajaan mengakui kakak iparnya sebagai kekasihnya menjadik... More

Bab 1 - Initial
Bab 2 - Two-month
Bab 3 - Juan
Bab 4 - Rival
Bab 5 - Lunch
Bab 6 - Rejecting
Bab 7 - Slap
Bab 8 - Vila's
Bab 9 - Concern
Bab 10 - Humble
Bab 11 - Charges
Bab 12 - New Friend
Bab 13 - Your Bitch
Bab 14 - Apollogy
Bab 15 - Guard
Bab 16 - Trend
Bab 17 - First Kiss
Bab 18 - Repeat
Bab 19 - Dream
Bab 20 - Finally
Bab 21 - Make Love
Bab 22 - Groin
Bab 23 - Tame
Bab 24 - Trap
Bab 25 - See
Bab 26 - Hootie Lunch
Bab 27 - Suspect
Bab 28 - Intimacy
Bab 30 - Sweet Lips
Bab 31 - Sweet Car
Bab 32 - Freedom
Bab 33 - Reason
Bab 34 - Drama
Bab 35 - Shrimp Capcay
Bab 36 - Guest
Bab 37 - Something
Bab 38 - Employ
Bab 39 - Upset
Bab 40 - Secret
Bab 41 - Denim
Bab 42 - Select
Bab 43 - Luv
Bab 44 - Your & I
Bab 45 - Plan Married
Bab 46 - Work
Bab 47 - Hear
Bab 48 - Beyond
Bab 49 - Misguided Happiness
Bab 50 - Stand
Bab 51 - Problem Dad
Bab 52 - Without
Bab 53 - Dear
Bab 54 - Way Love
Bab 55 - Pregnant
Bab 56 - Sensitif
Bab 57 - Fall
Bab 58 - Break
Bab 59 - Miss
Bab 60 - Avoid
Bab 61 - Right
Bab 62 - Feel
Bab 63 - High
Bab 64 - Crazy
Bab 65 - Find
Bab 66 - Planning
Bab 67 - Marriage
Bab 68 - Scorn
Bab 69 - Suit
Bab 70 - New Day
Bab 71 - Denim
Bab 72 - Why I
Bab 73 - I'm Go
Bab 74 - Shit
Bab 75 - See
Bab 76 - Say
Bab 77 - Enemy
Bab 78 - Hi
Bab 79 - New Home
Bab 80 - Jeuoles
Bab 81 - Changes
Bab 82 - Avowal
Bab 83 - She
Bab 84 - Macy's
Bab 85 - Fine
Bab 86 - Peace
Bab 87 - Paparazi
Bab 88 - Damn
Bab 89 - Out
Bab 90 - Enlarged Problem
Bab 91 - Intial
Bab 92 - Force
Bab 93 - Fired
Bab 94 - Out's
Bab 95 - New Secretary
Bab 96 - Trust Me
Bab 97 - Go Back
Bab 98 - Shock
Bab 99 - Love You
Bab 100 - End Part

Bab 29 - He

545 18 0
By high__17hy

"Say.. Rania kamu," Rania tersenyum saat melihat kedatangan Dirga yang sedang kebingungan.

"Hay kamu pasti terkejutkan aku kesini, tadi siang aku ke kantor kamu tapi kata mba resepsionis di depan kamu lagi enggak bisa di ganggu."

"Sorry kedatangan aku ganggu kamu ya,"

"Enggak kok," matanya melihat ke sembarang arah seakan ia sedang mencari sesuatu. Ya, ia mencari keberadaan wanitanya.

Apakah Sena belum bertemu dengan Rania atau jangan-jangan mereka sudah bertemu dan terjadi sesuatu seperti keributan. Dirga mencoba membuang pikiran buruknya.

Dirga ikut duduk di samping Rania di sofa tempat dimana ia dan Sena bercinta tadi siang. Mengingatnya berhasil membuat Dirga merasa gila akan pesona wanitanya.

"Oh iya ga tadi pas aku kesini ada cewek pakai seragam SMA dia bilang kalau dia adik ipar kamu,"

"Oh benarkah terus orangnya kemana?"

"Dia pulang katanya dia udah terlalu lama menunggu kamu, dia kesini katanya mau nyampein sesuatu sama kamu di suruh istri kamu katanya,"

Ya, katanya dan katanya dan sekarang Dirga tersenyum kecil ternyata wanitanya sangat pandai dalam berbohong.

"Kamu kok tiba senyum-senyum gitu, inget istri kamu ya?" Dirga mengangguk dan anggukan itu berhasil melukai perasaan Rania. Bagaimana tidak melukai sudah jelas pria itu tahu, jika Rania masih mempunyai rasa lebih padanya.

Dirga menatap sebuah rantang makanan yang terdapat di meja, ia mengambil dan membukanya bau masakan tercium semerbak sangat harum.

"Itu aku tadi coba masak makanan indonesia karena udah lama juga aku enggak masak makanan indonesia, kamu cobain deh,"

"Wah kebetulan banget aku lagi laper banget nih, aku cobain ya ini pasti enak," Dirga mengambil satu suap dagingnya.

Bukan Rania namanya jika tak pandai dalam bidang apapun, wanita cantik ini sejak dulu sudah terkenal akan ke pandainya dan hal itu yang membuat Dirga dulu sangat mengagumi Rania karena kepandaian yang di milikinya dan rasa keinginan tahu dari seorang Rania yang selalu berani mencoba hal apapun itu membuatnya semakin menganggumi nya.

"Kamu dari dulu enggak pernah berubah selalu hebat," Dirga memujinya seraya mengacungkan jempolnya.

***

Sarah masih menatap foto di ponselnya ia mendapat sebuah kiriman foto dari salah satu sahabatnya, foto dimana Dirga sedang makan bersama dengan seorang wanita yang tak terlihat wajahnya karena ia hanya melihat punggungnya saja.

"Siapa dia mas?" Sarah berbicara sendiri.

"Apa aku enggak semenarik itu sampai kamu mencari kesenangan di luar sana, kalau kamu mau aku bisa memberikan kesenangan untuk kamu tapi kamu enggak pernah memintanya!" ujarnya sendiri.

Sarah frustasi ia melemparkan vas bunga yang ada di kamarnya berhasil membuat vasnya hancur seketika.

"Mba Sarah kenapa?" tiba-tiba Maudy datang masuk ke kamarnya mendapati kamar Sarah yang sudah berantakan.

Maudy melihat foto itu dan sekarang kakaknya tengah tertunduk di lantai menangis terisak ia langsung memeluk Sarah, sekarang Maudy tau apa yang membuat Sarah menangis se-frustasi ini.

"Mba kita harus menyelidiki siapa cewek yang ada di foto itu." Sarah mengangguk, Maudy berjanji akan membantu kakaknya karena bagaimana pun Sarah berhak untuk bahagia bersama orang yang dicintainya.

***

Sedangkan pria yang dicintainya sedang bersama Rania di toko perhiasan.

"Menurut kamu mana yang bagus ga?" tanya Rania seraya menunjuk dia kalung liontin.

"Yang ini bagus," Dirga menunjuk kalung liontin bunga dan pilihan Dirga membuat Rania suka.

"Oke deh aku pilih ini, mba saya beli yang ini."

Saat Rania sedang mengurus transaksinya dengan kasir, Dirga sempatkan untuk melihat-lihat sejak matanya merasa suka dengan kalung liontin berkarakter angsa, unik baginya.

"Sena suka enggak ya kalau di beliin ini?" batinnya bersuara.

"Wah.. itu bagus lho ga kamu mau beli buat istri kamu?" Dirga mengangguk dan kalung liontin itu Dirga langsung membelinya, ia ingin melihat Sena memakainya.

Rania yang melihat Dirga yang bersikap seperti ini, ia semakin menyakini jika Dirga pasti sangat mencintai istrinya lalu bagaimana dengan perasaannya.

Apakah ia masih memiliki kesempatan untuk merebutnya kembali.

***

Sena tertawa mendengar cerita Nico yang sekarang tengah bercerita lewat sambungan telepon, sudah satu jam lebih mereka mengobrol dan Sena tak merasakan bosan karena Nico jauh lebih menyenangkan tidak seperti Juan yang selalu menunjukkan sikap rasa suka padanya.

"Asik banget ya ngobrolnya," Sena terkejut saat ia mendengar suara itu, ia melihat kebelakang sudah ada Dirga di kamarnya.

"Udah dulu ya Nic, bye." Sena langsung menutup teleponnya dan ia langsung berhamburan ke dalam pelukan Dirga.

"Siapa yang kamu telepon barusan?" Dirga meraih pinggangnya.
"Temen," katanya seraya bergelayut manja pada tubuh Dirga.

"Teleponan sama temen sampai jam 10 malam?" ujarnya kembali membuat Sena tak suka dengan sikap Dirga.

"Jadi males ngobrol sama mas hal sepele aja di curigai terus! Mendingan tidur," Sena kesal ia langsung memilih masuk ke dalam selimutnya.

"Emang enggak boleh kalau mas curiga?"

"Terserah! Mas aja ngundang cewek lain ke kantor, aku enggak banyak nanyakan," Dirga yang berdiri seketika ia langsung mengerutkan dahinya mendengar ucapan Sena barusan.

"Cewek lain siapa?" tanyanya yang sekarang ikut masuk ke dalam selimut bersama Sena.

"Pura-pura bego lagi," celetuknya.

"Kamu bilang apa barusan?" Dirga membalik tubuh Sena membuat tubuhnya menindih tubuh Sena.

"Apaan sih mas, minggir enggak?"
"Enggak! kamu ngatain aku bego kan?"

"Iya emang mas bego kan," Dirga mencium bibir Sena membuat sang empu membulatkan matanya.

"Kalau kamu ngomong kasar lagi aku bakalan kasih hukuman lebih berat, yang barusan itu hukuman ringan," Sena menaikan satu alisnya, hukuman macam apa yang Dirga berikan barusan.

"Kalau mau nyium ya cium aja enggak usah pakai acara hukuman-hukuman segala," Sena mendorong tubuh Dirga membuat pria itu sekarang memilih untuk duduk menyenderkan tubuhnya di ranjang.

"Jadi cewek itu siapa?" Sena ikut menyenderkan kepalanya di dada bidang Dirga.
"Temen," katanya seraya memainkan rambut panjang Sena.
"Oh temen,"

Sebenarnya Sena masih penasaran tentang wanita itu tapi ia merasa gengsi jika terus bertanya pada Dirga kesannya ia begitu terlalu berlebihan nantinya, lagi pula Sena merasa Dirga juga pasti mempunyai privasinya sendiri.

Tangan Sena tak sengaja memegang saku celana Dirga terasa ada sesuatu yang mengganjal di dalamnya. Membuat sang empu baru tersadar akan sesuatu.

"Ini apa mas?"
"Iya ampun ck! Sampai lupa kan," Dirga mengeluarkan kotak kecil berwarna navy beludru.

"Ini buat kamu, coba kamu buka, Sena membuka kotak itu terdapat kalung liontin yang Dirga tadi beli barusan.

"Kalung.. ini buat aku?" Dirga mengangguk ia meraih kalungnya.

"Sini biar mas pasangin," Sena mengangkat rambutnya sampai leher jenjang terlihat, di lehernya masih ada satu bekas kissmark ulah Dirga yang berhasil ia tutupi dengan rambutnya.

Dirga memasangkannya dan sekarang ia merasa senang karena Sena menyukai pemberiannya dan karena Sena yang memakainya wanita itu semakin terlihat cantik dan percaya diri.

"Jangan kamu lepas harus kamu pakai terus." Sena mengangguk ia tak segan memberikan ciumannya untuk Dirga.

To Be Continued...

Continue Reading

You'll Also Like

546K 39.5K 38
Adhitama Malik Pasya pernah menikah dengan gadis belia. Satu bulan pernikahan, lelaki itu terpaksa bercerai dari istrinya. Tujuh tahun berlalu, ia t...
791K 6.7K 8
(Sedang dalam proses revisi, di publikasikan berkala) Dokter Rony Mahendra Nainggolan tidak pernah tahu jalan hidupnya. Bisa saja hari ini ia punya k...
700K 68.9K 24
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...
2.3M 200K 32
Mati dalam penyesalan mendalam membuat Eva seorang Istri dan juga Ibu yang sudah memiliki 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa mendapatkan kesempa...