Dimana aku?
Begitu sunyi dan gelap ... aku sangat takut!
'Beautiful!'
Sayup-sayup terdengar suara berat dari kejauhan.
Siapa kamu??
'Ayo ikutlah bersamaku cantik! Ke dunia abadi ....'
'Tak ada seorang pun yang menginginkanmu disini.'
'Lihatlah masa lalumu yang begitu menyedihkan.'
Revela melihat masa silamnya yang begitu kelam.
"HAHAHAHAHAHAA!!!" Tawa menggelegar diseluruh ruangan dipenuhi remaja putri berseragam menengah pertama. "DASAR JALANG!!"
BRUK
Gadis yang baru saja mengikuti pelajaran olahraga itu jatuh tersungkur ke lantai.
"Heh orang asing!!" ucap salah satu dari mereka menjambak rambut gadis itu. "Jangan mentang-mentang lo cantik, SEMUA COWOK LO EMBAT!!" Ia menaburkan sampah di kepalanya.
"Don't hiks ... please don't hurt me!! I beg you!"
"Cuh!" Ia meludahi wajahnya dan menjambaknya kembali. "Jangan so Inggris lo! Cewek-cewek di sekolah ini pada benci ama lo. Mending lo ngilang aja ke laut!!"
"Hiks ...." Gadis itu tak berhenti terisak.
"Lo kan orang kaya? JANGAN SEKOLAH DISINI!! Bikin kita enek tau gak!! ENYAH LO!!" Ia mendorong kepalanya hingga kepalanya terbentur mengeluarkan darah. "Gue gampar juga lo!!"
"AAAAAAAAA!!!" Gadis itu berteriak ketakutan memejamkan mata.
"HAHAHAHA!! Kalian liat, blom gue gampar aja dia udah ketakutan setengah mati?!" ucap remaja putri yang menjadi ketua geng mereka.
"HAHAHAHAHA!!!" Mereka semua tertawa.
"Makanya tau diri! Rasakan ini!!" Mereka menendang-nendang perutnya mengeroyok gadis lemah yang terbaring dilantai sambil memeluk kedua lututnya.
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!"
*
BRENGSEK!! KALIAN JANGAN MAIN KEROYOKAN!! AYO KALIAN SEMUA KEMARI! AKAN KUHAJAR KALIAN SATU PERSATU DENGAN TINJUKU!!
'Mereka tak bisa mendengarmu. Karena itu adalah dirimu.'
Jadi ... gadis yang dirundung itu diriku dimasa lalu??
'Benar.'
Revela tersadar, itu semua potongan mimpinya selama ini. Masa lalu yang begitu buruk membuatnya ingin melupakannya. Semenjak perpindahannya dari Libanon, ia melanjutkan studi sekolah dasarnya dengan homeschooling karena pekerjaan ayahnya membuat mereka selalu berpindah rumah. Namun memasuki sekolah tingkat pertama ia memasuki sekolah biasa.
'Selanjutnya akan kutunjukkan lagi masa lalumu yang lebih buruk!'
Revela kembali diperlihatkan masa lalunya yang teramat kelam.
*
Segerombolan pemuda tengah mengelilingi gadis berseragam putih biru. Mereka membawa paksa gadis itu kepada bos mereka.
"Kerja kalian sangat bagus!"
Lembaran-lembaran merah bertebaran di udara. Mereka berebut memunguti uang itu. Gadis asing itu begitu ketakutan. Ia tak mengerti bahasa mereka namun mengerti dirinya dalam bahaya.
"Please, don't hurt me!"
"Kenapa? Kau takut padaku?"
Dihirupnya lintingan putih dari dalam sakunya. Seringai pun terpatri. Ia mendekati gadis itu. Perlahan gadis itu memundurkan langkahnya. "Please, i beg you ...!"
Pemuda itu tak menghiraukan. Ia berusaha menciumnya. Revela mencoba berontak. HEEEEEELPH!!" teriak gadis itu namun tak ada yang datang menyelamatkannya.
Pemuda yang sudah dirasuki setan itu menggila. Hendak memperkosa sang gadis. Pakaian gadis itupun dirobeknya.
"NOOOOO!!!! Don't touch me!!! Huuuhuu ...." Gadis yang diambang kehancuran itu pasrah. Jika sampai dirinya dinodai, dia akan bunuh diri. Tiba-tiba seseorang mendobrak pintu.
"VELA!!!" Seseorang meneriakinya membuat gadis itu menatap kearahnya.
"BROTHER! PLEASE HELP MEEE!!" pekik Revela.
Victor terkejut dengan keadaan Revela yang sudah seperti itu. "DAMN BASTARD!!!" Victor menggila. Menghajar pemuda itu hingga babak belur. Polisi menangkap segerombolan pemuda itu.
"BROTHER ... HUUHUHUUU!!!" Revela berteriak dan menangis.
Victor berlari menghampirinya. Menutup tubuh gadis yang terduduk di lantai itu dengan jaket kulitnya. Memeluknya erat dan mencium keningnya. "It's over! I'm already here!" (Sudah berakhir! Aku sudah disini!)
Berkat kejadian itu, benih-benih cinta mulai bersemi dihati pemuda yang baru menginjak usia 16 tahun. Sejak saat itu mereka begitu dekat.
*
Kak Victor ... ternyata kau pernah menyelamatkan hidupku! Maafkan aku selama ini telah memperlakukanmu dengan buruk!
Ingatan Revela sedikit demi sedikit mulai kembali. Setelah peristiwa naas itu, ayahnya langsung memindahkannya ke Sekolah Internasional di Jakarta Pusat dan melanjutkan SMA nya disana. Gadis itupun belajar beberapa ilmu bela diri agar kejadian serupa tak terulang lagi. Ia mulai belajar menyetir karena ayahnya membelikannya mobil mewah pada hari ulang tahunnya yang ke-17.
Wujud tak jelas itu membawa Revela kembali ke dunia saat ini.
*
Bip. Bip. Bip
Terdengar bunyi detak jantung pada monitor EKG dalam ruangan ICU. Revela melihat tubuhnya terkapar diatas brankar dipenuhi lilitan selang dan kabel. Ia begitu sedih namun tak mengerti mengapa air matanya tak kunjung keluar.
23 hari sudah, sejak peristiwa naas terjadi. Keluarga Revela dari Indonesia berkunjung ke rumah sakit dimana wanita itu dirawat. Namun keadaannya masih tetap sama. Henry begitu terpukul atas apa yang terjadi pada putrinya.
*
Kota Gent, BELGIA
"Apa masih tak ada tanda-tanda dia akan membaik?"
"Sejauh yang saya tau keadaannya masih tetap sama." Untuk beberapa saat mereka terdiam. "Tuan apa perlu kita menculiknya??"
"Itu sangat membahayakan kesehatannya. Kita lihat saja perkembangannya!" Christian menyulut sebatang cerutu dan meminum white wine. "Bagaimana kedua pria itu?"
"Justin sudah sadar. Namun tuan Francois mengalami kelumpuhan."
"APA?? HAHAHAHAHAA!! Kau lihat, tanpa campur tanganku mereka akan saling menghancurkan. Aku sudah tak tahan saat tau si Amerika itu membawa lari wanitaku!"
"Sudah saatnya kita bergerak, Tuan!"
"Serahkan semua bukti yang sudah terkumpul. Biarkan Kepolisian Amerika itu menangkapnya!"
"Sungguh malang ... pria lumpuh itu akan menghabiskan sisa umurnya didalam bui!!"
Christian menyeringai. "Xaa ... viii ... er ..., kau memang cocok menjadi orangku!!"
"BUAHAHAHAHAHAA!!!" Mereka tertawa terbahak-bahak.
***
BERSAMBUNG 💖
Published Des 26, 2022 10:25 PM