BLIND OBSESSION

By dandelion035

27.9K 1.5K 31

WARNING 21+(area dewasa) Seprai itu sudah tak karuan. Bantal, guling berjatuhan. Mereka bagai hewan buas, lia... More

1. Prolog & Cast
2. Hujan
3. Pertemuan
4. Mansion'21+
5. Alfian Shawn
6. Pertunangan'21+
7. Tinggal Di Mansion'21+
8. Pesta Lajang
9. Pernikahan Sempurna
10. Malam Pengantin
11. Lamborghini Countach
12. Hukuman
13. '21+
14. '21+
15. The Femme Fatale'
16. Escargot
17. BRUSSEL
18. Newlyweds
19. Obat Perangsang'21+
20. Wafel
21. Khawatir
22. Obat Tidur
23. Hilang Akal
24. Christian
25. Depresi
26. Kabur
27. Mabuk Berat
28. Kehilangan
29. Pencarian
30. Mata Kucing
31. Pesta Perjamuan
32. Kesalahan
33. Festival Keukenhof
34. Akhirnya menemukanmu
36. Kematian
37. Pembulian
38. Kematian Mommy
39. Penyelamatku
40. Perpisahan
41. PENJARA
42. Markas
43. Mati Suri
44. Bercerai
45. Beautiful Lady
46. Penawaran
47. Toxic
48. Penggeledahan'21+
49. Mina
50. Memainkan Peran
51. KAPAL PESIAR
52. Tersesat
53. Dia Masih Hidup
54. Terjun
55. Penyekapan
56. Persidangan
57. Pelacakan
58. Perang

35. Kembali Rujuk??

228 25 1
By dandelion035

Wanita itu menatap kosong langit-langit ruangan. Tak mengerti apa yang sudah terjadi padanya. Seingatnya ia berada di sebuah bar. Tangannya memijat lembut pelipis. Netranya memperhatikan sekeliling. Ruangan sempit dan sedikit kumuh. Revela mengernyitkan alisnya. "Dimana ini?"

"Kau sudah siuman?"

Jantungnya seakan berhenti mendengar suara pria yang begitu familiar.

"Bagaimana keadaanmu?"

Tatapannya beralih pada lelaki yang berada disampingnya. Wanita itu tertegun.

"Honey ...," ucapnya agak parau.

Revela terbelalak. Terkejut melihat sosok pria yang tengah duduk tak jauh darinya. Sempat tak mengenalnya karena penampilannya sedikit berubah. Postur tubuh sedikit mengurus dengan wajah begitu bersih tanpa rambut tipis yang tumbuh disekitar pipi dan dagunya. Namun lelaki itu tetap tampan.

Revela terperanjat mencoba mengambil langkah seribu. Namun lelaki itu menariknya dengan kasar hingga jatuh ke pangkuannya.

"AH! Lepaskan aku!" Revela ketakutan. Ia hapal betul lelaki seperti apa yang kini mendekapnya erat. Ya lelaki itu Pierre. Lelaki yang masih berstatus suaminya.

"Kamu kenapa Sayang? Apa kau takut padaku?" Pierre mengelus lembut paras cantik yang ia rindukan selama ini. Menghirup aroma tubuhnya dengan penuh perasaan. "Aku sangat merindukanmu! Maafkan segala kesalahanku. Kita lakukan lagi dari awal!"

Pierre hendak mencium bibirnya. Namun Revela menghempaskannya. "Percuma. Aku tak punya perasaan apapun padamu!"

"Aku begitu mencintaimu hingga otakku tak bisa berpikir jernih!"

"Kau hanya terobsesi padaku!"

"Itu tak benar! Aku sungguh-sungguh mencintaimu!! Aku rela melakukan apa saja untukmu!"

"Kalau begitu ceraikan aku!" Perkataan yang begitu menukik membuat Pierre bungkam. Tak sepatah kata lagi terlontar dari mulutnya. Ia melepas dekapannya.

"Mas tak bisa bukan? Itu artinya Mas tak mencintaiku!" Revela berdiri.

"Aku sudah tak ingin melanjutkan pernikahan ini. Tolong urus perceraian kita secepatnya!"

Netra Pierre menangkap benda bulat melingkar di jemari Revela. Darahnya seketika naik melihat cincin asing yang dikenakan sang istri.

"KEMANA CINCIN-CINCINMU ITU?!!"

Revela cepat-cepat menyembunyikan tangannya.

"Apa yang kau sembunyikan dariku?!" Pierre berdiri mendekati Revela.

"Se-sebenarnya aku ...." Revela gugup seraya memundurkan langkah.

"AKU APA HAH?! KATAKAN YANG JELAS!!"

Pierre terus melangkah mendekati wanita yang ketakutan setengah mati hingga wanita itu tak bisa lagi melangkah mundur. "Aku ... aku akan menikah dengan Justin!" Revela berucap dengan bibir bergetar.

Pierre begitu terkejut tak percaya kalimat seperti itu akan terlontar. "Kau wanita yang sudah menikah, ingin MENIKAH LAGI?? Sedang statusmu masih BERSUAMI?!" Pierre memegang dadanya karena jantungnya terasa sakit. "Kau mencintai CECUNGUK ITU?! JAWAB AKU REVELA!!!" Bentak Pierre. Namun Revela membisu.

"BRENGSEK!!!" Pierre tak dapat lagi menahan amarahnya. Lelaki itu menggendong tubuh Revela dan melemparnya ke atas ranjang. Mencoba menciumi lehernya.

"Mas! Hentikan! Diantara kita sudah tak ada apa-apa lagi!!"

"Sudah tak ada apa-apa kau bilang?! Buku pernikahan kita masih ada ditanganku! Itu artinya kau masih istri sah ku!!"

Pierre melucuti pakaian istrinya. Revela memohon agar suaminya melepasnya. Ia berteriak dan menangis. Namun lelaki yang sudah dikuasai amarah tak dapat mengurungkan niatnya. Dengan peluh bercucuran, lelaki yang tengah mengerang nikmat itu begitu bernafsu setelah sekian lama istrinya menghilang. Setelah puas menikmati tubuh sang istri, ia mengenakan pakaiannya kembali dengan membiarkan kemejanya terbuka. Revela terbaring berselimutkan kain putih dengan pakaian yang tertanggal di lantai. Ia mulai terlelap karena kelelahan dengan mata sembab. Pierre meninggalkannya. Menutup pintu kamar rapat-rapat.

*

Didalam ruang yang tampak sedikit cahaya, lelaki yang baru saja menyetubuhi istrinya menyulut sebatang rokok. Jordi menuangkan wine untuknya.

"Jo, hubungi para wartawan! Sebarkan berita dimana seorang koki dunia anak pemilik hotel terkenal menculik istri orang, 9 bulan lamanya. Cantumkan bukti yang sudah kau miliki, hingga seluruh dunia tau bukti itu mengarah padanya! Aku akan menghancurkan karirnya sekarang juga!" Pierre menenggak wine.

"Tapi ... bukankah anda berjanji pada tuan Kevin untuk tidak menyakitinya?"

"Heh. Mengapa dia boleh menyakitiku sedang aku tak boleh menyakitinya??" Pierre mematikan asap rokok. "Terlebih sekarang dia akan menikahi istriku? Bagaimana aku tidak sangat marah?!"

"Besar juga nyalinya! Tak seperti Si Korean ...." Jordi menghentikan ucapannya tatkala melihat tatapan tuannya yang begitu menusuk.

"Aku tak peduli dia teman Kevin! Dia telah menghancurkan hidupku! Aku harus menjalani rehabilitasi dan psikoterapi seperti orang GILA! Aku takkan pernah memaafkannya!!"

Tuan sekarang lebih mempercayaiku dibanding Markus. Itu sebabnya tuan mengirimnya kembali ke Indonesia!

"Saya akan menghancurkan lelaki brengsek itu berkeping-keping!" Jordi kembali menuangkan wine dan tersenyum tipis.

Keesokkan harinya berita itu menyebar cepat di seluruh media. Para wartawan berbondong-bondong disekitar hotel tempat Justin berbisnis termasuk di Brussel, Belgia.


*

Sepasang suami istri memandang jauh ke Sungai East menikmati sinar mentari pagi. Setelah sebelumnya mengisi perut disebuah kafe, kini mereka berada di sebuah taman yang letaknya tak jauh dari jembatan Brooklyn. Revela sudah menghubungi Justin lewat aplikasi chat.

"Mas tau, kau tak pernah mencintaiku ... dan tak pernah mencintai Justin juga Alfian. Kau hanya mencintai Christian!"

Revela tersentak. Tak menyangka jika suaminya begitu tau isi hatinya.

"Mas akan benar-benar melepasmu, jika kau telah bersama dengan orang yang kau cintai. Jadi untuk apa bersama Justin jika Mas dan dia sama-sama tak kau cintai?"

"Mas tak bisa disamakan dengan Justin. Dia itu pria baik!"

"Heh. Kau tak bisa membedakan mana pria baik dan jahat. Di dunia ini semuanya abu-abu. Termasuk dirimu!"

Revela terkekeh. "Apa maksudmu?"

"Justin yang selalu kau puja, selama ini memanipulasi semua orang. Menyebarkan berita bahwa kau telah meninggal karena kecelakaan sebuah pesawat."

"Kau bohong!"

"Hingga membuat ayahmu jatuh sakit dan tak bisa berjalan??"

"APA? Aku tak percaya! Mas sengaja memfitnahnya agar aku membencinya dan kembali ke pelukanmu, iya kan?!"

"Kau bahkan tak pernah menyalakan ponselmu karena takut terlacak olehku!" Perkataan Pierre membuat Revela bungkam.

"Selama ini aku selalu mencarimu. Aku begitu frustasi. Beberapa kali mencoba bunuh diri. Siapa tau bisa menemukanmu di dunia sana. Namun Jordi selalu berhasil menghentikanku. Hingga aku terjun ke dunia gelap. Mencoba mengenal obat-obatan terlarang yang membuatku berhasil bertahan hidup meski seperti orang gila. Aku sempat menjalani rehabilitasi dan beberapa psikoterapi dan mulai merasakan ketenangan. Hingga Jackson memberitahuku keberadaanmu. Betapa bahagianya aku mendengar kau masih hidup!" Pierre tersenyum ketir.

Revela baru tau ternyata lelaki itu bisa sangat menderita. "Maafkan aku Mas. Selama ini telah membuatmu begitu menderita!"

Pierre tak percaya wanita disebelahnya mengucap kata maaf padanya. "Akhirnya ...,"-mata Pierre berkaca-kaca-"kau mulai memperhatikan perasaanku? Meski sekedar iba? Aku sama seperti yang lain. Aku ingin diperhatikan olehmu. Namun kau selalu angkuh dan dingin padaku. Bahkan hatimu lebih keras dari batu. Di matamu aku selalu buruk." Pierre terisak.

Revela terkejut melihat lelaki hebat itu menangis. Ia memeluknya dari samping karena merasa kasihan padanya.

"Kamu ... takkan menikahinya bukan?"

"Asal Mas janji akan melepasku jika aku bisa bersama Christian."

Pierre mengecup kening Revela. Ia begitu bahagia untuk sementara istrinya kembali ke pelukannya. Mereka berpelukan di taman itu. Revela melupakan saat ini Justin tengah menuju ke tempat dimana mereka berada.

***

BERSAMBUNG 💖

RICHARD PIERRE FRANCOIS

Published Des 21, 2022 7:01 PM

Continue Reading

You'll Also Like

36.3M 3.4M 71
Kecelakaan fatal yang dialami Giovani Anendra, perisai geng REVOLVER membuatnya amnesia dan melupakan istrinya, Cheryl Raquella. Namun dengan segala...
1.5M 6.7K 16
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. πŸ”žπŸ”ž Alden Maheswara. Seorang siswa...
Love Hate By C I C I

Teen Fiction

2.9M 204K 36
"Saya nggak suka disentuh, tapi kalau kamu orangnya, silahkan sentuh saya sepuasnya, Naraca." Roman. *** Roman dikenal sebagai sosok misterius, unto...
7.1M 349K 75
"Baju lo kebuka banget. Nggak sekalian jual diri?" "Udah. Papi lo pelanggannya. HAHAHA." "Anjing!" "Nanti lo pura-pura kaget aja kalau besok gue...