love story after marriage | Y...

By byd_gf

95.5K 5.6K 528

"Maaf." Bisik Saga dengan suara beratnya tepat di depan wajah Olivia, sebelum ia mendaratkan bibirnya dengan... More

love story after marriage
Visual
1. surat perjanjian
2. satu kamar?
3. jantung ngereog
4. kangen mama
5. perhatian?
6. perhatian 2
7. sebenarnya Saga siapa?
8. Ara
9. Di hina?
10. lupakan Ara
visualisasi
11.Bulan madu?
12.Bara dan Claudia
13.mantan?
14.first kiss?
15.rencana honey moon
16.kebenaran
17.kebobolan.
18. merahasiakannya.
parent visualisasi
19. ulah Viko.
21. meminta hak.
22. flash back
23. Beni tertolak
24. truth or dare.
25. Bara kelepasan.
26. Ketulusan Beni.
28. Kepergian sang mama
29. Membaik.
30.Resmi pacaran.
31. Gel,Yoshi
32. Saga kenapa?
33. Luka.
34. Hamil.
35.Mangga muda.
36. Dia kembali.
36. kecelakaan.
37. Selamat tinggal.
38. Selamat tinggal lagi
Infooo!!
39. Pelaku
40.Johan.
41. Sagara.
NEW BOOK
42. Akhir?
Epilog 1.
Epilog 2
Epilog 3.
Epilog 4
Epilog 5.
cast
Last
Pengumuman
INFO‼️

20. Real Bulan madu.

2K 97 7
By byd_gf

AKU COMEBACK GUYS.





Satu bulan kemudian.

Sudah terhitung hampir dua bulan usia pernikahan Saga dan Oliv, dan baru beberapa hari lalu Oliv menyelesaikan sidang skripsinya. Seperti yang di rencanakan Oliv dan Saga. Mereka akan melakukan Bulan madu setelah sidang oliv.

Semua sahabatnya ikut termasuk Bara dan Claudia. Bara sebenarnya tidak minat dan tidak tertarik untuk ikut namun setelah mendengar Claudia ikut, Bara yg paling semangat untuk pergi. Claudia dan Bara sudah sepakat untuk baikan jika terjadi sesuatu pada Claudia Bara berjanji akan bertanggung jawab. Namun saat Bara sudah berusaha membuka hati untuk Claudia, Claudia semakin menjaga jarak dengan Bara.

Persiapan mereka hari ini sudah sangat mantap tinggal berangkat saja, liburan mereka adalah ke, Kemana aja deh. Oca sangat antusias dan Viko sangat senang melihatnya.

Di sisi lain Beni yg masih berusaha keras untuk mendapatkan hati Rara. Manusia berhati es.

Tidak jauh berbeda, Bara hanya menatap Claudia dari jarak yg lumayan jauh, Claudia menghindari Bara.

Arga menatap ke delapan pemuda itu, merasa tidak setuju bulan madu mereka malah rame-rame.

"Pa, anaknya mau berangkat nih, masak bibirnya monyong gitu." Tegur oliv saat melihat ekspresi Arga.

"Pokoknya harus jadi ya Liv. Papa gak sabar nih gendong cucu." Ucap Arga tidak ramah bintang satu.

"Tenang aja om, ada kita di sini, Viko yakin Dateng dari bulan madu udah isi nih, kembar." Viko Menaik turunkan alisnya.

"Mau Lo kasi obat perangsang?" Perkataan Beni membuat hati Claudia bergejolak. Melihat Claudia yg gelagapan Rara memukul Beni dengan keras.

"Bisa gak satu hari aja jangan ngerusuh!" Galaknya.

Beni meringis memegangi perutnya.
"Maaf Ra bercanda doang gue."

"Om setuju vik. Pokoknya kamu bantu ya, pulang liburan harus udah isi nih. Tapi caranya Jangan itu." Viko mengangguk gembira. Idenya di setujui.

"Kalian para cowok jaga cewek-cewek. Jangan macem-macem! Jangan grepe-grepe." Pesan Arga mantap.

"Satu macem boleh kan om." Viko terkekeh di sambut tawa oleh Arga.

"Jangan, nanti kalo ada apa-apa saya bogem kalian." Mereka meringis medegar ancaman Arga.

"Kak Saga lama banget deh." Gerutu Oca.

"Kenapa Lo yg semangat dah, yg bulan madu kan mereka." Rara memutar bola matanya malas.

"Rara galak Mulu deh." Oca memanyunkan bibirnya.

"Iya nih Rara, ayang gue di marahin Mulu mentang-mentang polos." Viko merangkul Oca. Tidak menolak justru Oca tersenyum menatap Viko.

Mata Beni memicing.
"Eh anjir! Lo kok gak nolak ca? Viko udah confess nih jangan-jangan." Curiganya.

"Confess apaan? Kak Viko udah bela Oca, Oca seneng." Ucapnya menatap Viko gemas. Viko menatap Oca dalam hatinya mengerutu ingin rasanya dia menyerang bibir seksi milik Oca.

"Udah kali vik liatinnya, jatuh tu mata." Tegur Saga saat memasuki ruang tamu, Saga baru saja menyelesaikan sedikit pekerjaannya.

Viko terkekeh.
"Liat noh, cantik bat anjir sayang kalo di anggurin." Semua orang bergidik ngeri mendengar gombalan Viko. Namun Oca memalingkan wajah malu.

"Najis gue ca!" Ucap Rara lalu pergi menenteng tas yg akan dia masukkan ke bagasi.

"Rara ihhh." Rengek Oca.

***

Setelah menempuh perjalanan yg cukup jauh akhirnya mereka ber delapan sampai di tujuannya. Tidak ke luar negeri atau ke luar kota mereka lebih memilih berlibur ke puncak agar sederhana namun berkesan.

Mereka satu persatu menuruni mobil. Ada Saga dan Oliv di depan, kemudi di pegang oleh Saga. Di bagian tengah ada Oca,Rara dan Claudia, dan di bagian belakang tersisa Beni, Viko dan Bara.

Sepanjang perjalanan Viko terus menggerutu, katanya mabuk karn Saga bawa mobilnya brutal.

Sedangkan di bangku tengah para ciwi-ciwi selama perjalanan bercanda ria kecuali Rara dia hanya emosi mendengar kata manja yg di keluarkan Oca. Seperti Rara bukan tipe orang yg dingin, tapi emosian. 😭

Setelah semua temannya sudah turun masih tersisa Saga dan Oliv. Saga diam sebentar menatap Oliv yg tertidur pulas, di mata Saga Oliv sangat cantik saat sedang tidur. Mengusap lembut rambut Oliv. Dan mengecup kening Oliv pelan.

"Bagun sayang, udah sampai." Saga tersenyum manis saat melihat oliv yg merasa terganggu.

Oliv masih berusaha mengumpulkan nyawanya.
"Udah sampai?" Tanyanya lagi.

Saga mengangguk.
"Hmm. Mau aku gendong aja?" Oliv memanyunkan bibirnya gemas.

"Enggak kak, kakak pasti capek." Lalu Oliv tersenyum.

"Yaudah lanjutin tidurnya di dalem aja." Tawar Saga di angguki Oliv.

Mengenggam tangan Oliv erat, Saga seakan tidak ingin melepaskannya. Dan dia seakan memberi tau semua orang bahwa Oliv hanya miliknya.

Semua temannya sudah menunggu di depa villa milik ayah Saga disana tidak hanya ada mereka namun ada Saka yg sudah menunggu kedatangan mereka sedari tadi.

Saka bersedekap dada menatap orang-orang yg sibuk menenteng tas/koper yg mereka bawa. Lihatlah mereka membawa tas sebanyak itu kayak mau pergi bertahun-tahun. Denga wajah datarnya Saka menatap mereka.

"Anjir pantes hawanya tambah dingin." Bisik Viko pada Beni. Saat melihat keberadaan Saka.

"Diem anjir nanti kena bogem. Belum pernah ngerasain Bogeman Saka lu yak?" Viko bergidik ngeri.

"Amit-amit gue. Bisa bonyok muka gue di bogem pelatih taekwondo." Beni hanya menggeleng.

"Udah buriq juga." Sindirnya.

"Bngsat Lo! Gue ganteng gini kok!" Galak viko.

Beni mencibir.
"Heleh mulut doer gitu aja bangga Lo." Katanya menusuk hati Viko.

"Jangan salah bangsat, bibir seksi nih." Bangganya.

"Tai kucing." Beni melengos mendahului Viko yg semakin kesal.

Saga menghampiri Saka, lihatlah jika mereka di satukan seperti berada di kutub Utara. Namun Saga sudah tidak sedingin dulu, itu terjadi semenjak dia menikah dengan Oliv.

"Saka." Sapa Oliv tersenyum.

Saka mengangguk hormat.
"Kak." Katanya lalu memeluk Oliv. Saga tersenyum manis melihat interaksi adiknya dan sang istri. Awalnya Saka memang amat cuek dan dingin namun seiring berjalannya waktu sikap Saka pada Oliv berubah menjadi hangat.

Viko melongo.
"Anjir Saka senyum!? Bertahun-tahun gue kenal dia, satu detik pun dia gak pernah senyum." Ucap Viko dramatis.

"Drama." Cibir Bara.  Viko mendelik.

"Fenomena alam sih ini. Hanya Oliv yg mampu mencairkan kutub Utara dua sekaligus." Gumam Beni kagum, di setujui oleh Viko.

"Oliv aja dua bisa, masak gue satu aja gak." Beni tersenyum tengil menatap Rara, Rara pun yg  merasa di tatap memutar bola matanya malas. "Iyagak Ra? Gue pasti bisa luluhin hati Lo." Kayanya percaya diri.

"Apaan sih Lo!" Galak Rara.

"Kenapa?" Tanya Beni tersenyum.

"Lo ganggu! Dasar Playboy!" Setelah mengatakan itu Rara membuat wajahnya kesal.

Viko dan Oca tertawa terbahak-bahak melihat wajah masam Beni.

"Elah Ra. Walaupun gue playboy, gue yakin cuma Lo satu-satunya yg ada di hati gue." Ucapnya mantab.

"bullshit!"

Beni menghela nafas.
"Elah Ra." Katanya lesu.

"Udah dramanya mending masuk deh, udara makin dingin Guys." Saga memanggil semua temannya untuk masuk.

Saat akan masuk Bara hendak membantu Claudia membawa tasnya namun di cegah oleh Claudia.

"Gak usah." Ucapnya dingin. Tanpa menatap Bara sedikit pun. Melanjutkan langkahnya namun tangannya di cekal oleh Bara.

"Sebenci itu Lo sama gue clau?" Bara bertanya dengan suara bertanya.

Claudia sedikit melirik Bara. Lalu kembali memalingkan wajahnya. Entah kenapa jika berhadapan dengan Bara dia ingin menangis.

"Itu jadi pertanyaan di otak gue. Kenapa gue gak bisa benci sama Lo kak." Hati Bara sangat sakit mendengar perkataan Claudia. Sesak yg Bara rasakan.

Claudia menepis tangan Bara lalu masuk meninggalkan Bara yang masih menatap kepergiannya.

"Perasaan apa ini?" Gumamnya.
































Tiga chapter lagi end. Atau lanjut Terus guys? Komen aja ya.
Komentar dan vote kalian adalah penyemangat ku.

Thanks yg selalu baca cerita gue, gue bersyukur masih ada yg minta sama cerita gue, tapi kalo bisa vote juga gak si guys biar komplit hehe.

Udh itu aja dulu jangan lupa tinggalkan jejak.

Thanks guys bye bye.

Continue Reading

You'll Also Like

2.3K 505 32
Labirin cinta, seperti judulnya kisah ini menceritakan tentang Lika-liku cinta dan persahabatan anak SMK. Tasya Kirana yang sering dipanggil dengan T...
5.6M 291K 58
Serina, seorang gadis cantik yang sangat suka dengan pakaian seksi baru lulus sekolah dan akan menjadi aktris terkenal harus pupus karena meninggal o...
340 231 12
" Kata orang gaada pertemanan antara cowok dan cewek." "Mana ada, buktinya kita bisa temenan cukup lama." " Kalo ternyata kalimat itu bener gimana...
2.5M 31.4K 29
"Lebarkan kakimu di atas mejaku! Aku ingin melihat semua yang menjadi hakku untuk dinikmati!" desis seorang pemuda dengan wajah buas. "Jika aku meny...