Sorry banyak typo nya
Happy reading.
Setelah kejadian tadi,Artur membawah angga ke aprteme nya.
"Sayang " Panggil Artur,dengan lembut sambil mengusap-ngusap rambut angga, yang sedang tidur.
" Eughh"
"Bangun,ganti baju " Ucap Artur mengangkat Angga ke pangkuanya, bukan bangun angga malah mengalukan kedua kakinya di pingang sang abang.
menyenderkan kepalanya di bahu Artur, membuat Sanga dominant merasa gemas.
Artur beranjak dari kasur,dengan angga yang berada di gendogan koalnya. Mengambil baju angga yang berada di dalam lemari.
"Sayang bangun ganti baju"
"Uhmm " Dengan perlahan Angga membuka kedua matanya dan menatap Artur.
"Ganti baju " Ucap Artur dengan lembut sambil mengecup kedua mata angga.
Angga beranjak dari pangkuan abangnya, dan masuk ke dalam kamar mandi.Selesai menganti baju Angga kembali duduk di pangkuan abangnya.
"Jangan marah marah angga takut abang marah " Ucap Angga yang sedang memainkan jari- jari tangan Artur.
" Jangan nakal oke "
"Oke " Kekeh Angga dan mengecup pipi Artur
__________
22 :25 malam
Artur meningalkan Angga sendiri di apartemenya,ada yang harus ia lakukan, Ia sudah meminta izin pada orng tuanya untuk menginap di apartemen nya bersama Angga.
"Bawa bajingan itu kesini " Perintah Artur pada salah satu suruhan nya
"LEPASIN GUE BNGSAT " Teriak putra si ketos yang berani mengoda adiknya di kantin tadi.
Artur mendekati putra mentapnya dengan tajam,seolah ia akan memakan putra bak harimau yang menemukan mangsanya.
"Bangsat!bajingan Lo Artur " Maki putra
"Akhhh m-a-f-i-n G -u-e hikss " Tangis putra merasakan tangan kirinya di sayat dengan pisau yang sangat tajam
"Tangan ini kan yang menyentuh milikku tadi " Ucap Artur dengan datar.
"Akhhhh s akit " Tangis putra menahan rasa sakit.
"Huu putra putra, saya lagi malas bermain - main,jadi kita langsung ke intinya saja"Ujar artur
Dan
Artur langsung menikam putra tepat di
Perut nya, lalu menusuk kedua mata nya
Dengan pisau tajam andalan nya itu.
"Taru mayatnya di gerbang sekolah " Pintah Artur sambil membersihkan
Pisau nya.
"Maaf tuan menganggu waktu anda" suruhan nya yang baru memasuki ruangan penyiksaan itu.
" Katakan!! "
"Tuan muda Angga mengikuti balapan liar tuan "
"Bangsat!"
"Siapkan mobil dan kepung tempat sialan itu! "
" Baik tuan "
"Hmm, ternyata kucing manis mau bermain² denganku " Kekeh Artur,raut wajahnya saat ini sangat menakutkan entahlah bagaimna nasib Angga sebantar lagi.
Sedangkan di sisi lain
"Udah siap kalah " Remeh rizki menatap Angga.
"Bacot "
wanita cantik nan sexy berada di tengah keduanya sambil mengangkat bendera.
3
2
1
Go
Angga mentancapkan gasnya
Kini rizki yang menjadi pemimpin,
Angga yang melihat finis sudah dekatpun mengeluarkan jurus andalan ya.
Dan
"Yeahhh sahabat gue tuh " Teriak bagas
Angga melepaskan helemnya dan mentap remeh rizki
" Lo kalah broo,jadi jangan ganggu gue dan sahabat gue "
"Oke "
Belum sempat angga menghampiri sahabat sahabat nya,tempat yang mereka gunakan untuk balapan di kepung oleh mobil mobil berwarna hitam,dan keluarlah pria pria berbadan besar.
"Woy babi, Lo bilang tempat ini aman anjing " Teriak angga pada rizki.
"Amanlah, tapi kok ini "
Ohh shiitt perasaannya sudah tak enak saat ini.
Tak lama dari itu satu mobil berhenti tepat di samping Angga.
Dan keluarlah seorng pemuda yang berada di dalam mobil dan menatap angga dengan tatapan tajam.
"Masuk mobil "!! Pintah Artur tak ingin di bantah.
" Tapi lepasin dulu sahabat aku "Ucap angga yang sudah keringat dingin ia sangat takut sekarang sungguh.
" MASUK MOBIL ANGGA ALEXSANDER"... Bentak artur, ohh shitt Artur sudah tak dapat menahan amarahnya.
Angga yang mendengarkan bentakan Artur tak dapat menahan air matanya, dan dengan perlahan ia mamsuki mobil Artur.
"Lepaskan mereka "Pintah Artur dan memasuki mobilnya.
Selama perjalanan tak ada yang membuka suara angga hanya menangis dalam diam, ia sangat takut sekarang sungguh ia ingin menghilang saja saat ini.
Sedangkan Artur berusaha menahan emosinya agar tak menyakiti angga.
Sesampainya di depan apartemen artur memarkirkan mobilnya dan keluar dari mobil menarik kasar tangan adiknya.
"Shiii" Ringis angga merasa sakit dengan tarikan abangnya.
_____