Pak Dokter - taekook ☑

By peachyluvu

666K 44.8K 4.3K

Perjodohan yang tak terduga, antara Mahasiswa dengan seorang Dokter muda & tampan. Kim Taehyung dan Jeon Jeon... More

intro
🍓 01
🍓 02
🍓 03
🍓 04
🍓 05
🍓 06
🍓 07
🍓 08
🍓 09
🍓 10
🍓 11
🍓 12
🍓 13
🍓 14
🍓 15
halo?
🍓 16
🍓 17
🍓 18
🍓 19
🍓 20
🍓 21
🍓 22
🍓 23
🍓 24
🍓 25
🍓 26
🍓 27
🍓 28
🍓 29
🍓 30
🍓 31
🍓 32
🍓 33
🍓 34
🍓 35
🍓 36
🍓 37
🍓 38
🍓 39
🍓 40
🍓 41
🍓 42
🍓 43
🍓 44
🍓 45
🍓 46
🍓 47
🍓 48
🍓 49
🍓 50
🍓 51
🍓 52
🍓 54
🍓 55
🍓 56
🍓 57
🍓 Q&A time !!
🍓 58
🍓 Aca ❤
🍓 Papa 🌹
🍓 Epilogue ; Garis Takdir 💖
Coming Soon!! [ PDF PAK DOKTER 🌹 ]
[ OPEN PO PDF PAK DOKTER!! 🌹 ]
NEW BOOK! { GALAXY - TAEKOOK }
NEW BOOK! [ Dirty Hands ' Tangan Kotor ' - TAEKOOK ]
📣 BIG PROMO PDF 95%! CUMA 25RIBU BISA DAPET 28 PDF TAEKOOK! SERIUSAN! 🔥
ada yang masih mau ikutan PROMO PDF DISKON 95%? ISI 28PDF TAEKOOK CUMA 25RIBU!!
📣 BIG PROMO PDF 95%! ISI 28 PDF TAEKOOK CUMA 25 RIBU AJA! SERIUSAN!
📣 BIG PROMO PDF DISKON 95%! ISI 28 PDF TAEKOOK CUMA 25 RIBU AJA! SERIUSAN! 😍

🍓 53

7.2K 540 62
By peachyluvu

Holaw!!

Aku dateng lagi nich!!!

Ga muluk-muluk, tolong ramein terus aja kolom komentarnya yaa!!

Biar akunya makin semangat updatenya! ^^



Enjoy!!

[ 🍓 ]

Berjalan pelan ke arah depan, membuka pintu utama tersebut dengan hati-hati.

Tersenyum saat melihat seseorang yang kini tengah berdiri sambil menyembulkan senyuman khasnya, dengan tangannya yang kini asik menggoyangkan tentengan bawaannya.

Itu Jimin, sahabatnya.

Yang sengaja ia panggil kerumahnya, untuk menemaninya.

"Masuk!" pekik Jeongguk girang.

"Nih!"

Jeongguk menerima paper bag tersebut, dan membukanya karena penasaran.

Senyuman itu kembali muncul kepermukaan, bahkan lebih lebar dari sebelumnya.

Ramyeon instan. Salah satu makanan kesukaan Jeongguk saat kuliah dulu.

"Kok lo tau banget gue lagi ngidam ginian?"

"Itu gue beli yang pedesnya dikit, kalo yang kayak biasanya, gue juga ntar yang kena di marahin suami lo!"

Jeongguk tergelak tawa, lalu memukuk kecil bahu sahabatnya, seraya berbisik.

"Makasih lhooo! lo emang terbaik pokoknya!"

Jimin hanya mengangguk patuh, lalu keduanya pun mulai masuk ke dalam rumah besar tersebut dengan beriringan.

Ketika Jimin sudah duduk di sofa, matanya kini bisa melihat ada begitu banyak hidangan yang tersaji di atas meja.

"Makanan siapa nih? Kok masih utuh?"

Pertanyaan itu, sejenak membuat Jeongguk menoleh saat dirinya baru saja akan beranjak ke dapur mengambil minum untuk pemuda itu.

Namun langkahnya sengaja di hentikan, dan tersenyum kecil.

"Kiriman dari Taehyung, buat makan siang gue." tuturnya menjawab.

"Terus? Kok ngga di makan?"

"Lagi ngga mood makan guenya."

"Eh?"

Kagetnya Jimin tak di hiraukan oleh Jeongguk, yang mana pemuda yang tengah berbadan dua itu kini lebih memilih untuk berjalan ke arah dapur untuk mengambil minuman.


[]

"Ada apasih?"

"—lo lagi ada masalah sama suami lo?"

Jeongguk menoleh saat sahabatnya itu bertanya, dan tersenyum kecil, lalu menggeleng lemah sebagai jawabannya.

Jimin pun berdecak.

"Gue tau lo bohong."

"Yang? Ada apa? sini lah cerita sama gue, jangan di pendem gitu, lagi hamil juga.."

Benar.

Apa yang di katakan Jimin benar adanya, ia ini sedang hamil, sedang berbadan dua. Yang semestinya, tidak boleh memikirkan begitu banyak hal.

Tapi sayangnya, ia tak bisa melupakan kejadian tadi pagi, yang ia alami dengan suaminya itu.

Sebenarnya bisa saja melupakan, dan tak terlalu di pikirkan tapi entah mengapa, sulit sekali rasanya.

Jeongguk masih saja bungkam, yang membuat Jimin akhirnya menghembuskan nafasnya pelan.

"Yaudah, kalo pun emang lo belum siap cerita sekarang, gapapa."

"Lo cerita aja sesiap yang lo mau, oke?"

"Gue ngga nuntut, gue ngga maksa."

Jimin pun mengusap bahu sahabatnya itu dengan perlahan.

"Tapi, kalaupun emang ini masalahnya berat banget buat lo. Lo boleh banget bagi bebannya sama gue sini."

"Lo curhatin semua sama gue, biar lo nya juga ngerasa lega."

Jimin adalah Jimin.

Seorang sahabat satu-satunya, yang memang selalu membuat Jeongguk merasa aman dan nyaman ketika ia berada di sebelahnya.

Senyuman itu pun kembali tercipta.

"Thanks, Jim."

Pemuda itu mengangguk, "No problem, itu udah tugas gue jadi sahabat lo, hm?"

Jeongguk mengangguk ribut dengan senyuman manisnya.

"Sekarang, gimana kalo kita sama-sama makan? Suami lo udah rela buat nganterin pesenan ini buat lo."

"Masa ngga lo makan sih? Makan ya? Gue suapin?"

"T-tapi gue mau Ramyeon juga.." cicit Jeongguk pelan.

"Iyaa, ramyeon nya nanti, sekarang lo makan nasi dulu, oke?"

Anggukan pun tercipta, maka yang terlihat setelahnya disana adalah Jimin yang terlihat begitu antusias untuk menyuapi pemuda yang kini tengah berbadan dua tersebut.

"Hebat lho suami lo, milihin makanannya yang sehat-sehat semua."

"Dokter sih ya, jadi dia tau banget makanan sehat apa yang harus lo konsumsi di saat lagi hamil kayak gini."

Suapan pertama itu Jeongguk terima dengan hati-hati, Jimin tersenyum saat sahabatnya menguyah makanan yang di berikannya.

"Lo nih gemes banget sih?"

"Bentar lagi udah mau punya bayi, tapi kelakuan lo masih aja keliatan kayak bayi."

"Kadang gue heran sama lo, yang."

"Gemesnya ngga ilang-ilang!"

Jeongguk tersenyum geli di sela-sela mengunyahnya, Jimin pun tertawa kecil disana.

Sambil menyuapi sahabatnya, tak lupa juga sebelah tangan Jimin sesekali memegang perut Jeongguk yang kini sudah begitu membesar.

"Aku penasaran banget, akan selucu apa sih kamu nanti waktu udah lahir kedunia ini, hm?"

"Papa mu itu lho, gemes banget! Pasti kamunya juga bakal lebih gemes dari dia!" bisik Jimin seolah mengajak bayi dalam kandungan Jeongguk bercanda.

Mulut Jeongguk yang penuh dengan makanan pun rasanya ingin termuntahkan, karena ia tidak kuat dengan tingkah gila yang di lakukan sahabatnya kini.

"Gue yakin dia pasti akan cantik banget sih, Jim."

"—lo yakin ngga sama omongan gue?"

Jimin mengangguk, "Yakin ngga yakin sih.."

"Tapi yah.. Banyak yakinnya, soalnya lo juga kan sekarang nih cakep banget, apalagi anaknya nanti, iya kan?"

Jeongguk terkekeh lagi dan lagi.

"Kalo misal umur anak kita ngga jauh beda nantinya, bisa kali kita besanan?"

Perkataan Jimin sontak membuat alis Jeongguk mengernyit kaget.

"Besanan? Lo aja sekarang belum nikah-nikah sama Kak Namjoon, gimana mau punya anak?"

Jimin malah tertawa mendengarnya.

"Yah, lo mah.. ngga tau aja gue bulan depan di ajak nikah sama doi."

"Seriusan lo?"

Jimin mengangguk.

"Entah serius atau enggak, tapi gue seneng sih kalo emang misal dia mau nyeriusin gue ke jenjang pernikahan."

Jeongguk sedikit mendorong tubuh Jimin, membuat pria itu sedikit mengaduh kesakitan.

"Jadiin! Harus jadiin pokoknya. Kalo udah nikah kan, punya anak juga gapapa, ga bakal di pandang buruk."

"Jadi, sperma Kak Namjoon ngga bakal kebuang sia sia lagi kalo emang lo bakal sah jadi miliknya."

Mendengar penuturan itu, sontak Jimin tertawa terbahak disana.

"Gila.. bisa-bisanya lo ngomong kayak gitu? Hahahaha!"

"Lho? Gue ngomong fakta kan? Selama ini, lo bilang, kalo sex sama dia, pasti keluarinnya di luar kan? Biar ngga jadi baby?"

Jimin mengangguk berkali-kali.

"Stop, yang! Stop.. gue ngga bisa denger lo ngomong se-vulgar gini, astaga.." lalu Jimin kembali tertawa saking tidak kuatnya mendengar ocehan Jeongguk tadi.

"Jeongguk yang gue tau tuh polos, ngga frontal kayak gini, anjir.. Wah, lo pasti selama nikah di ajarin banyak tentang hal dewasa sama si Pak Dokter itu ya?"

Disana, Jeongguk hanya meresponnya dengan senyuman malu-malunya.

Bisa jadi ada benarnya juga sih, hehe.

"Tapi kalaupun emang gue bulan depan jadi nikah sama Namjoon, pokoknya lo harus usahain dateng ya, yang? Mau sesibuk apapun! Pokoknya lo harus dateng! Gamau tau sih gue.."

Jeongguk pun mengangguk.

"Gue ngga akan setega itu lah anjir.. Masa iya sahabat satu-satunya nikah gue ngga dateng sih? Pasti dateng lah! Hehe, tenang ajaaa~"

Disaat mereka berdua sedang asik-asiknya berbincang, tiba-tiba bel pintu utama terdengar berbunyi beberapa kali.

Yang membuat Jimin dan Jeongguk, terdiam sesaat dari obrolannya, dan saling pandang penuh bingung satu sama lain.

"Siapa tuh yang?"

Jeongguk menggelengkan kepalanya pelan.

"Ada janji mau ketemu sama orang ngga hari ini? Atau jangan-jangan itu Taehyung?"

"Eh.. Ngga ada kok, ngga mungkin juga Taehyung pulang jam segini, tadi dia bilang mau ada jadwal operasi, bakal pulang telat juga katanya."

Jimin semakin mengernyitkan matanya bingung.

"Yaudah, biar gue aja yang bukain ya? Lo diem disini, oke? Gue takut ada apa-apa soalnya."

"Tapi Jim—"

"Udah diem."

Setelahnya, Jimin pun beranjak dari sofa dan berjalan perlahan ke pintu utama, untuk melihat siapa yang sedari tadi menekal bel tersebut.




[]

Ketika Jimin sudah berhasil membuka perlahan pintu tersebut, dan nampaklah di hadapannya ada dua orang yang begitu asing di penglihatannya.

"M-maaf? K-kalian berdua cari siapa ya?"

"Halo, Kak? Permisi, Kak Jeongguknya ada?"

"A-ada.. Tapi sebentar, k-kalian berdua ini siapa ya kalo boleh tau?"

Dan kedua orang yang ada di hadapan Jimin pun kini hanya saling melempar senyumannya penuh arti satu sama lain.

Yang membuat Jimin, jelas semakin di buat khawatir dengan hal tersebut.

















[]

Pria ber-jas putih itu pun kini berdecak kesal, dan membuka jas kedokterannya dengan sembarang disana.

Menyugarkan rambutnya dengan matanya yang tak henti-hentinya menatap layar monitor yang ada di hadapannya.

Menoleh dan menampakan ekspresi khawatirnya pada seseorang yang sedari tadi sedang duduk bersamanya.

"Yah? Stop.."

"—saya tidak bisa melihat ini semua,"

"Saya benar-benar tidak tega, Yah."

Pria yang berumur itu pun hanya tersenyum kecil, lalu menatap pria tampan di hadapannya dengan mata sendunya.

"Lihat? Semuanya baik-baik saja kan?"

"Tidak akan terjadi apapun, kamu tidak perlu khawatir."

"Dugaanku ternyata selama ini benar, tapi tidak sepenuhnya benar, karena dia ternyata kini sudah tumbuh menjadi seseorang yang benar-benar dewasa."

Pria tampan itu makan semakin menampakan wajah khawatirnya disana.

"Tidak akan ada sesuatu hal aneh yang terjadi, percayalah."

"Terimakasih untuk hari ini, dan—kamu tidak usah khawatir, Kim Taehyung."

Pria tampan tersebut, kini hanya bisa menatap nanar pria berusia yang ada di hadapannya kini.

Tak meminta banyak, semoga yang di ucapkan seseorang itu, akan benar adanya.

"Kita akan lihat kabarnya dari Lisa dan Dokter spesialisnya, sebentar lagi."

"Tolong tenangkan dirimu, nak Taehyung."















[]

Biar kalian greget.

Biar kalian overthingking juga 😋

Ada apa sih dengan semua ini sebenernya?

Ada yang bisa nebak???

Yang jawabannya bener, aku follback deh! xoxo


Ramein terus jangan lupa yaaa!!!

See you!! <333

Continue Reading

You'll Also Like

83K 8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
1.4M 81.4K 31
Penasaran? Baca aja. No angst angst. Author nya gasuka nangis jadi gak bakal ada angst nya. BXB homo m-preg non baku Yaoi 🔞🔞 Homophobic? Nagajusey...
7.2K 3.3K 35
Terjebak dalam situasi yang sulit, membuat puzle-puzle masa lalu yang berantakan mulai tersusun kembali dengan rapih. Kehidupan dengan duka yang ters...
143K 10.9K 43
Sekretaris choi, jangan lupa malam ini lembur. YA!.. Lapak bxb [Hoonsuk] ⚠️ Mengandung kata kata kasar!! Start - 06 juni 23 Angst Rate : #04 - choih...