Become Baby Boy✓

By Imskyly

2.5M 231K 22.2K

"Selamat jiwa anda telah dipilih untuk masuk dan menghancurkan plot cerita 'Love You Baobei' karena alur yang... More

Chapter 1
chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter Up...
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
chapter 22
Chapter 23
pub? or no?
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 30
chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
bukan up
Chapter 35
Chapter 37
Extra Chap "hilang?"
Extra Chap "pak polici"
Extra Chap 'Dian'
Ekstra Chap 'Dian,,?'
Carita baru

Chapter 36

38.6K 4.2K 343
By Imskyly

Seperti biasa ygy😾

Happy Reading!!!




































Dua bulan telah berlalu setelah kejadian dimana Ardian yang terkena tembakan dan kini anak itu belum juga menunjukkan tanda-tanda akan terbangun dari tidur panjangnya.

Felix dan anggota keluarganya yang lain dengan senantiasa menunggu mata indah itu terbuka dan memperlihatkan bola mata biru miliknya.

Setiap harinya mereka akan bergantian berjaga diruang rawat Ardian sesibuk apapun mereka.

Bukan hanya keluarga Dreakson saja yang menjaga Ardian tapi ada juga keluarga Frank yang turut andil dalam menjaga anak itu dan membuat Felix kesal.

Kalian tau kan siapa itu keluarga Frank?. Iya keluarga dari Rezav sekaligus sahabat Felix selain si dokter somplak Bara.

"Pulanglah dasar hama". Kalimat sarkas yang dilontarkan Felix tak mampu membuat Stefan marah sekalipun, justru ia malah tersenyum mendengarnya.

"Oh ayolah kawan, aku hanya mengunjungi calon menantuku". Ujarnya dengan senyum lebar.

Felix menatap tajam Stefan yang dibalas senyuman sinis olehnya.

"Sampai kapanpun aku tidak akan memberikan permataku pada putramu itu!". Ucapnya tak kalah tajam.

Kedua pria itu terus berdebat menghiraukan pandangan tajam dari istri mereka.

"Teruslah bertengkar maka tidak akan ada jatah untuk kalian".

Kedua pria itu langsung menutup mulut mereka saat mendengar ancaman dari istri mereka.

"Berhentilah bersikap kekanakan Felix dan kau Stefan! Carilah wanita lain untuk dijadikan menantu karena putraku hanya milik kami".

"Ah bagaimana dengan putriku Elina? Bukankah mereka akan sangat cocok?". Evelyn istri dari Stefan sekigus ibu dari Rezav itu menyuarakan pendapatnya.

"Jangan mengada-ngada Eve, putrimu baru berusia 6 tahun". Balas Diana jengah.

"Cih".





(⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠)





"Adek kapan bangunnya?". Lyona berkata dengan lirih sambil menatap papan tulis didepannya dengan tak minat.

Biasanya lyona akan dengan sangat patuh mengamati guru pembelajaran terlebih itu Fisika dan kimia, mata pelajaran favoritnya.

Tapi sekarang, gadis itu terlihat bosan dan lebih memilih mencoret coret buku catatannya.

"Cih sungguh membosankan", decaknya.

Lain dengan lyona maka lain juga dengan Andrea dan juga Leon. Kedua remaja tanggung itu kini berada diruang penyiksaan tempat para tawanan mereka yang sedang di siksa.

Hahahhahahha

Oh lihatlah kedua remaja itu sekarang, mereka sedang menertawakan Bisma yang saat ini tangan dan kakinya sedang  digergaji menggunakan gergaji mesin otomatis.

AAAKKKHHHH

Jeritan yang sarat akan kesakitan itu terdengar sangat memilukan membuat kedua remaja itu semakin mengencangkan tawanya.

Bagi mereka, jeritan kesakitan yang dihasilkan bagaikan melodi indah yang membuat mereka kecanduan.

"To lo ng, Bu nuh s saja a ku". Suara yang amat lirih itu mampu membuat tawa kedua remaja itu berhenti.

Mereka berdua menoleh kearah sumber suara lirih itu dan mendapati Leo yang terlihat sangat menyedihkan.

Disiksa dan digilir setiap harinya selama dua bulan ini sudah sangat cukup menghancurkan mental dan fisiknya.

Lihatlah betapa kejamnya ganjaran yang didapatkan olehnya hingga membuat tubuhnya kurus kering seperti itu.

Tidak hanya disiksa dan digilir, Leo juga tidak pernah diberi makan dan minum sedikitpun. Selama ini dia hanya memakan sper** dari orang-orang yang menggilirnya.

Srak

Andrea menarik rambut Leo dengan kencang membuat pria itu meringis sakit akibat tarikan dirambutnya.

"Kau belum diizinkan mati jika adikku belum bangun dari tidurnya". Ucapnya dengan penuh penekanan dan langsung menghempaskan tubuh kurus itu kelantai dengan kasar.

"Cuih, itulah yang kau dapatkan jika berurusan dengan keluarga Dreakson".

Andrea menendang punggung Leo dan berlalu dari sana menuju seorang gadis yang sudah kehilangan kaki kiri dan tangan kanannya diikuti Leon dibelakangnya.

"Lihatlah siapa ini?", Ucapnya saat sampai disamping Syela.

Syela yang mendengar suara yang ia kenali langsung mendongakkan kepalanya dan melihat Andrea dan juga Leon yang menatap dirinya.

"Apa yang kalian mau?", Ucapnya lirih.

"Hmm tidak ada, hanya ingin melihat kondisimu yang sangat memprihatinkan ini". Jawab Leon sembari mengitari kursi yang diduduki oleh Syela.

Gadis itu tidak dapat berdiri maupun bergerak sedikitpun karena Sean memaku kedua pahanya dikursi yang ia tempati.

Jika kalian penasaran bagaimana dengan kondisi dari ayah Syela yaitu Yordant. Maka jawabannya adalah ia sudah mati.

Yah mati, karena kehabisan darah dan juga karena jantung pria itu sudah gio hancurkan dengan sekali cengkraman.

Sungguh keluarga yang sangat mengerikan.

"Tidak bisakah kalian langsung membunuhku?". Ucapnya setelah lama terdiam.

"Membunuhmu? Ah!, Apa segitu inginnnya kau mati?. Hmm baiklah! Aku akan mewujudkannya. Kau ingin mati dengan cara apa?". Ucapnya Leon dengan senyum menawannya.

Syela menatap Leon sejenak sebelum kembali menundukkan kepalanya enggan untuk menjawab pertanyaan Leon.

Leon yang diabaikan tentu kesal. Ia dengan kasar langsung menarik rambut gadis itu yang telah tercukur setengahnya.

"Jawab aku sialan! Kau ingin mati dengan cara apa? Apa cara yang sama seperti apa yang dilakukan bang gio pada ayahmu? Atau kau juga ingin digilir seperti si Leo itu?".

Syela menggeleng lemah dengan derai air mata yang berlomba-lomba turun melewati pipi tirusnya.

"Maka kematian seperti apa yang kau inginkan SIALAN!!", Leon menendang tubuh Syela hingga gadis itu terjatuh menghantam lantai.

Leon begitu murka saat Syela tidak menanggapi ucapnnya. Ia dengan kalap langsung menendang tubuh gadis itu bertubi-tubi tanpa ampun walaupun Syela sudah terkapar tak bernyawa.

Bugh

Bugh

Bugh

Tendangan demi tendangan Leon lepaskan pada tubuh Syela, bahkan kursi yang melekat pada syela pun ikut hancur akibat kerasnya tendangan yang diberikan Leon.

"Hei sudahlah! Gadis itu sudah mati". Ucap Andrea sembari menyesap putung rokoknya yang entah ia dapat dari mana.

"Hah~".

Leon menghembuskan nafasnya sembari menghalau asap rokok yang di sesap oleh sepupunya itu.

"Berhenti merokok diahadanku sialan!". Ucapnya marah.

Huff~

Andrea dengan sengaja menghembuskan asap rokoknya didepan wajah Leon membuat remaja itu langsung menonjok perutnya.

Bugh

"Keparat".

Hahahhahahha

Leon menatap aneh Andrea yang baru saja tertawa saat menerima pukulannya. Sial sepertinya dia memiliki sepupu yang sudah gila.

Drrrt drrt drrt

Bunyi handphone dari saku Leon membuat tawa Andrea terhenti seketika. Leon langsung mengangkat telfon itu saat melihat nama ayahnya yang tertera disana.

"Hello Dad? What happened?", Tanyanya.

.......

"Really?, Daddy tidak berbohongkan?". Tanyanya memastikan.

......

"A aku, aku akan segera kesana!", Ucapnya dan langsung berlari keluar meninggalkan Andrea yang kebingungan.

"Woy bangsat! Jangan ninggalin gue anjing!", Teriaknya setelah sadar dari acara bingungnya.






(⁠✿⁠^⁠‿⁠^⁠)






"Uhhhh~ tangannya disuntik-suntik Ian ndak suka ini". Rengekan yang selama ini mereka rindukan kini kembali mereka dengar.

Rengekan yang selama dua bulan tak mereka dengar kini telah kembali, apalagi saat melihat mata indah yang selama ini tertutup telah kembali terbuka membuat perasaan bahagia mereka semakin membuncah.

Felix sangat senang saat ia mendapatkan kabar dari Diana bahwa permatanya telah bangun dari tidurnya. Ia bahkan langsung melesat ke rumah sakit meninggalkan rapat penting perusahaan yang seharusnya dilakukan setahun sekali itu, hingga membuat sang sekretaris hampir dikena serangan jantung.

Saat Felix Sampai kerumah sakit, ia langsung disambut dengan tawa riang yang berasal dari permatanya.

'Daddy! Daddy kyaaa~ Ian kangen sekali~ hahaha'.

Saat itu Felix hampir saja pingsan saking bahagianya saat mendengar sambutan yang dilakuakan oleh putranya itu, tapi setelah dipikir kembali...akan sangat tidak etis jika seorang ketua mafia pingsan iya kan?.

Jadi, dengan semangat enam sembilan Felix langsung membawa tubuh kecil itu dalam pelukan hangatnya dan membubuhi wajah yang sedikit kehilangan muatan nya itu dengan kecupan bertubi-tubi.

"Daddy buka ini boleh? Satu saja~ yah?", Felix menatap wajah bulat itu lembut dan menggeleng.

"Uhh~ kenapa ndak boleh?", Tanyanya dengan nada sedih, bahkan bibir mungil itu sudah mencebik.

"No~, baby masih membutuhkan ini", jawabnya.

"Eihhh anak mommy tidak boleh bersedih". Diana datang dengan membawa nampan berisi bubur dan sebotol air hangat beserta botol susu Ardian.

Dia duduk disebelah suaminya dan mengecup singkat kening sempit Ardian

"Kesayangan mommy dan Daddy harus makan sekarang agar cepat sehat dan infusnya bisa dilepas", ucapnya sembari tersenyum.

"Eumh tapi nanti dilepas kan?", Tanyanya lagi memastikan dan dibalas anggukan oleh Mommy dan Daddy nya.

Setelah itu,Ian memakan buburnya dengan nikmat. Rasa bubur yang dibawa oleh Diana tidak terlalu buruk Ian menyukainya.

BRAK!!!

"Astaga!!"























T

B

C
















Kamu nanya?

Continue Reading

You'll Also Like

1.4M 178K 64
Tentang jiwa Delon yang berpindah ke raga Kara. _______ Delon Nugraha, remaja tengil yang sayangnya memiliki wajah menggemaskan serta manis secara be...
6.4M 270K 58
On Going [Revisi] Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan ya...
912K 33.4K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...
264K 14.8K 36
jangan lupa vote and comen . . happy reading . . "ugh sakit banget kepala gw anying ". seorang remaja berperawakan mungil yg sedang duduk di kolong...