QUEEN FOR ALPHA

By MOONRHOE

1.2M 92.5K 2.9K

Bagaimana jika seorang King of Werewolf dikhianati matenya sebanyak 3 kali? Dialah Dareen Walcott. Seorang pr... More

PROLOG
PART 1
PART 2
PART 3
PART 4
PART 5
PART 6
PART 7
PART 8
PART 9
PART 10
PART 11
PART 12
PART 13
PART 14
PART 15
PART 16
PART 17
PART 18
PART 19
PART 20
PART 21
PART 22
PART 23
PART 24
PART 25
PART 26
PART 27
PART 28
PART 29
PART 30
PART 31
PART 33
PART 34
PART 35
PART 36
PART 37
PART 38
PART 39
PART 40
PART 41
PART 42
PART 43
PART 44
PART 45
PART 46
PART 47
PART 48
PART 49
PART 50
PART 51
PART 52
PART 53
PART 54
PART 55
NEWS
VOTE COVER
OPEN PO
SPOILER(?)
INFO
SEQUEL?

PART 32

14.9K 1.5K 126
By MOONRHOE

Tubuh Alisha menengang seketika, teriakan itu entah kenapa terdengar begitu memilukan ditelinganya

Haruskah dirinya keluar kamar sekarang?

Alisha dengan cepat menggelengkan kepalanya, berusaha untuk berpikir jernih. Athair, bertahan lah sebentar, gue mohon

Gadis itu  mengunci pintu kamarnya, mendorong sebuah meja kearah pintu guna menahan sesuatu agar tidak dapat masuk kedalam

"Oke, tenang Alisha, jangan panik" Mata itu kemudian menatap sekeliling berusaha mencari sesuatu untuk mempertahankan dirinya. Walaupun Alisha bisa bela diri, tapi tetap saja. Ia butuh benda untuk membantu dirinya melawan apapun yang datang kearahnya saat ini.

"Ahh sial, masa kagak ada satu barangpun yang berguna?" Ricau Alisha kepada dirinya sendiri

Tok tok tok

Tubuh Alisha menegang ditempat, suara ketukan pintu itu membuat tubuhnya merinding seketika

"Sweety, aku tau kau didalam. Bukalah pintunya. Jadilah gadis yang baik" Gadis yang tengah berdiri kaku itu melotot ke arah pintu dengan ekspresi horor

Alisha tau betul dengan suara ini, walaupun terdengar lebih dalam dan serak dari biasanya. Bukan berarti Alisha lupa dengan suara yang selalu bersama dengan dirinya 3 minggu terkahir. Ini suata Dareen dan Alisha yakin itu

Tapi, kenapa pria itu memanggilnya dengan sebutan Sweety? Bukankah selama ini dia selalu memanggilnya dengan sebutan Honey?

Gadis itu kemudian menepuk kepalanya dengan kencang. Bisa-bisa lo berpikiran absurd disituasi kayak gini

"Sweety, jangan buat aku menunggu lebih lama. Akan aku hitung sampai 3. Jika kau tidak membuka pintu ini. Maka aku yang akan mendobraknya" Jay sekali kali mengetuk pintu didepannya secara perlahan-lahan. Yang mana malah membuat Alisha merinding seketika

Gila tuh orang kalau jadi psikopat cocok banget

"Jadilah gadis yang penurut. Maka aku tidak akam menyakitimu" Mata Alisha kemudian terfokus pada sepasang pintu kaca. Pintu yang menjadi penghubung antara kamar dan balkon

"One"

Alisha dengan cepat berlari kearah pintu kaca, dengan tangan yang sedikit gemetar. Alisha berusaha membuka pintu yang baru saja ia kunci beberapa menit yang lalu

Klik!

"Two"

Ditariknya kunci itu dari tempatnya, lalu dengan sedikit kasar, Alisha membuka pintu kaca dan kembali menguncinya. Membiarkan kunci yang berhias karakter kartun bertenger di sana. Tanpa berniat mencabut kunci itu dari tempatnya

"Haruskah aku memberimu sedikit waktu agar kau menjadi gadis yang penurut? Oh ayolah Sweety, bukakan pintu itu untuk matemu"

Alisha menatap sekilas pintu kamarnya, lalu kembali menatap kearah bawah. Ketinggian balkon ini sekitar 6-7 meter. Jika Alisha lompat sekarang, mungkin ia hanya patah tulang kaki saja. Itupun jika yang mendarat adalah kakinya terlebih dulu. Tapi bagaimana jika kepalanya yang mendarat terlebih dahulu?

Alisha kembali mengelengkan kepalanya, berhentilah berfikir yang tidak-tidak Alisha.

Sekarang gadis itu menyesal tidak menerima ajakan Felixㅡteman balapannyaㅡ untuk bergabung ke komunitas parkour cowok itu

"Three" bertepatan dengan itu, Pintu kamar ini di di bobrak dengan sangat keras. Bahkan Alisha dapat mendengar suara benda keras  yang terjatuh ke lantai. Itu pasti pintu kayunya yang malang

Mata Jay kemudian melirik ke arah penjuru kamar. Kamar yang didomiasi oleh aroma matenya.

Sial, aroma ini benar-benar sangat memabukan, batin Jay

Dengan perlahan tapi pasti, pria dewasa itu berjalan memasuki kamar tersebut, mencari letak dimana matenya bersembunyi dari dirinya. Hingga pada akhirnya, iris amber itu berfokus pada satu titik

Balkon kamar.

Jay tersenyum licik ketika melihat bayangan seseorang yang ia rindukan berada di balkon tersebut. Sialan, walaupun hanya bayangannya saja, tapi Jay sudah bahagia bukan main

"Sweety, jangan bersembunyi dariku. Kemarilah, kita akan pulang bersama"

Alisha yang mendengar itu segera mendempetkan tubuhnya dengan pagar pembatas bakon yang hanya sebatas pinggangnya saja. Manik mata itu kembali melirik ke arah bawah, entah kenapa tenggorokannya kering sekarang. Alisha tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan tubuhnya nanti jika bertubrukkan lantai marmer di bawah sana

Tuk!

Badan Alisha menegang seketika. Dengan perlahan tapi pasti, mata itu melirik ke arah kanan, tepat dimana Jay berdiri dengan jari telunjuk yang mengetuk pintu kaca berkali-kali

"Kau takut padaku?" Tanya Jay ketika melihat Alisha menampilkan raut wajah ketakutan yang teramat jelas "Padahal ini kali pertamanya aku bisa berbicara dengan mu. Tapi kau sungguh melukaiku dengan tatapan mu itu, Sweety"

Alisah terdiam. Jujur, gadis itu tengah bingung dan khawair secara bersamaan. Ia bingung apa yang harus ia lakukan selanjutnya dan tentu saja Alisha khawatir tentang nasib dirinya jika ditangkap oleh psikopat gila itu!!

"Buka pintu nya Sweety, Aku tidak bisa begitu saja memecahkan pintu kaca ini, karena kemungkinan besar pecahannya akan mengenai dirimu. Jadilah gadis yang penurut dan buka lah pintunya" Perintah Jay yang tengah berusaha menahan sakit dikepalanya karena Dareen tidak berhenti untuk memperingati dirinya dengan keras. Sisi manusianya ini benar-benar membuat dirinya emosi

Sedangkan gadis itu masih tediam ditempat seperti tidak berniat untuk melakukan apapun

"Buka Sweety" Tangan Jay mengepal erat di pintu kaca itu "AKU BILANG BUKA!!!"

Alisha tersentak kebelakang, bukan karena suara bentakan milik pria dewasa itu. Tapi karena pintu kaca yang tiba-tiba saja hancur berkeping-keping

"Damn it" Alisha mengumpat pelan ketika merasakan tubuhnya hilang keseimbangan ke arah belakang. Bahkan Alisha sudah dapat merasakan jika kakinya melayang diudara. Ia lalu memajamkan matanya untuk menahan rasa sakit jika saja tubuhnya menghantam lantai marmer yang keras dibawah sana.

Hampir saja Alisha menyerah begitu saja sebelum sebuah tangan kekar yang melingkar erat di pinggangnya. Dirinya juga dapat merasakan hembusan nafas berat yang menerpa wajah cantiknya 

"i got you sweety" Alisha membuka matanya, menatap pria bermanik mata amber di hadapanyaㅡ Tunggu amber? Sejak kapan mata Dareen berubah menjadi amber

"Da-dareen?" Bisik Alisha dengan pelan

"Jay, nama ku Jay"

Seakan tersadar dari sesuatu, Alisha pun berusaha memberontak didalam rengungkan Jay "Let me go"

Alisha memukul badan kekar itu berkali-kali, tapi malah tangannya yang terasa sakit "Please, Let me go"

"Never sweety, walaupun kau hampir saja terjatuh dari ketinggian. Bukan berati hukuman mu akan tertunda" Setelah mengucapkan itu, Jay kemudian mengendong Alisha ala karung beras menuju ke arah ranjang yang masih terlihat rapi tak tersentuh sama sekali

Melihat pergerakan itu, Alisha semakin panik, ia terus saja mukul-mukul pria yang mengendongnya "Lepaskan aku dasar sialan"

"Aw" ringis Alisha ketika merasakan bokongnya yang terasa sakit karena Jay melemparnya begitu saja ke atas ranjang

"Ka-kau!!, a-apa yang akan kau lakukan?"

"Tentu saja membuatmu menjadi miliku, apa lagi memang?" Tangan Jay kemudian menarik kaki Alisha karena gadis itu selalu mundur ke kepala ranjang. Menarik tubuh mungil itu hingga kini berada tepat dibawahnya

Mata amber itu menatap dingin tepat ke mata coklat milik Alisha, kemudian kedua tangannya mengunci kedua tangan gadis itu agar tidak memberontak lalu melumat bibir Alisha dengan sangat brutal

"Mmmpphh" Jay mengigit kecil dan menjilat bibir merah alami itu seakan membalas dendam kepada Dareen kerena tidak membiarkannya mencium bibir matenya pada saat pesta kemarin

Setelah beberapa menit berlalu, Jay kemudian sedikit menjauhkan wajahnya. Melihat bagaimana matenya tetap berusaha tenang di situasi seperti ini. Tapi itu malah terlihat sangat mengemaskan dimata Jay. Pria itu kemudian kembali melumat bibir Alisha yang telah memerah dan berdarah di beberapa sisi, tidak puas dengan itu, Jay memaksa Alisha membuka mulutnya dengan cara mengigit bibir bagian bawah milik matenya

Lidah Jay kini saling telah mengabsen satu persatu bagian dalam mulut Alisha yang kini telah menjadi candunya.

Pantas sjaa Dareen tidak membiarkannya mencium bibir matenya pada saat itu. Bibir matenya mebar-benar membuat Jay kecanduan.

Tangan Jay kemudian menarik tangan mungil Alisha dan mengunci kedua tangan itu di atas kepala Alisha dengan satu tangan kekarnya. Sehingga Jay dapat menggunakan satu tangannya yang lain dengan leluasa

Kini ciuman itu turun ke arah leher jenjang milik Alisha. Jay dengan ahlinya membuat beberapa tanda kemerahan disana. Tak lupa juga, satu tangannya yang lain menyusup masuk kedalam pakaian tidur Alisha dan mengelus pinggang gadis itu secara sensual

"Maafkan aku sweety, tapi ini satu-satunya cara agar kau tetap berada disisiku" bisik Jay pelan dan sedetik kemudian sepasang taring dengan cepat menebus kulit leher milik Alisha

Sedangkam Alisha yang sedari tadi berusaha bersikap tenang langsung menjerit dan memberontak sekuat tenaga, rasa sakit di lehernya benar-benar luar biasa menyakitkan. Bahkan lebih sakit daripada tertusuk sebuah pisau

"Dareen stop. Please, it hurts... I'm sorry, i'm so sorry. Please.. stop..." ricau Alisha di tengah rasa sakit yang teramat di lehernya, bahkan kini beberapa tetes air mata sudah jatuh dari tempatnya.

"Da-Dareen, i-i'm sorry... aku benar-benar minta maaf. A-aku mohon, berhenti, it hurts!" Alisha menangis sejadi-jadinya sambil memberontak tapi sayang kedua tangannya dipegang sangat erat oleh pria yang sedari tadi berada diatasnya

"P-please stop....... it hurts"

"Dareen, it hurts!!" 

Alisha terus saja memberontak hingga tiba-tiba saja rasa pusing dan kantuk menghampiri dirinya, kepalan tangannya pun kini telah melemah dan sedetik kemudian Alisah sudah jatuh pingsan karena rasa sakit yang gadis itu rasakan.

Beberapa menit telah berlalu dan pada akhirnya Jay mencabut taringnya dari leher Alisha lalu memandangi matenya dengan raut wajah yang sulit ditebak

"I love you Alisha, aku mohon jangan tinggalkan kami" tangan itu menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah cantik matenya "Sampai bertemu lagi di bulan purnama, sweety"

Setelah mengatakan itu, Jay kemudian terdiam ditempat sambil menutup kedua matanya, lalu ketika mata itu terbuka. Manik mata itu telah berubah warna menjadi biru laut. Itu Dareen

Dareen yang sudah berhasil menguasai tubuhnya kembali itupun menatap matenya dengan rasa khawaitr yang teramat sangat.

"Dasar serigala bajingan kau, Jay. Kau melukai mateku dasar sialan" Dareen berusaha memindlink serigalanya, tapi  serigalanya itu malah lepas tangan begitu saja dengan apa yang telah ia lakukan terhadap gadisnya.

Sial, seharusnya aku tidak mempercayaimu begitu saja, Jay. batin Dareen penuh emosi. Pria itu bahkan masih terbayang-bayang suara putus asa milik matenya yang meminta untuk berhenti.  Dan itu benar-benar menyakiti hatinya.

Dareen kemudian mengelus wajah matenya yang telah pingsan dengan tangan gemetar, lalu dengan pelan mengusap bekas air mata di wajah cantik matenya "Maafkan aku"

Manik biru laut itu kemudian melirik ke arah leher matenya. Melihat sebuah tanda yang sedang dalam proses untuk membentuk sebuah ukiran. Ukiran yang nantinya menjadi tanda jika Alisha adalah miliknya

Dareen meringis pelan, Ia tau betul jika proses menandai akan terasa sakit bahkan bagi she-wolf terkuat sekalipun. Dan matenya hanyalah seorang manusia biasa. Ia tidak bisa membayangkan apa yang matenya rasakan tadi. Apalagi dirinya seorang King of Werewolf, pasti rasa sakit bertambah berkali-kali lipat

Dareen kemudian mencium dahi Alisha dengan kelembutan "Mari kita pulang kerumah, Honey" setelah mengatakan itu, Dareen mengendong tubuh mungil Alisha dengan perlahan lalu berjalan pergi meninggalkan rumah ini menuju mansion megah miliknya

🐋🐋🐋

Hai guys 👋👋

Sorry jika chapter kali ini agak sedikit 'kurang'. but I've tried my best.

Tapi aku harap kalian suka sama part ini ୧⍤⃝🌹

Aku nggak nyangka banget kegabutan ku bakalan nembus 200k membaca. 😭😭😭😭😭😭😭

Thank you soooooo muchhh. I love you guys 😍😍😍

Siapa yang siap buat nunggu chapter berikutnya? Mohon angkat tangan hahaha

Btw, jika ada typo dan kesalahan lainnya tolong bilang-bilang ya, nanti aku perbaiki saat aku revisi besar-besaran

Jangan lupa untuk Follow, Vote dan Commentnya 💋💋💋

See you in the next chapter 👋👋👋

- Love, Ryn

Continue Reading

You'll Also Like

116K 5.4K 39
Tamat!! Sebelum baca wajib vote, comen, share, dan fallow Seorang wanita yang lelah akan hidupnya didunia yang kejam pada dirinya, tapi malah dipe...
953 201 7
Roar, si bintang basket kampus, terperangkap dalam konflik dengan penggemar setianya, Lova. Pertemuan-pertemuan mereka membawa keduanya pada hal tak...
318K 19.6K 45
Kiara Victora Lacynda, seorang gadis muda berusia 19 tahun yang menjalani kejamnya kehidupan di dalam sebuah panti asuhan sejak ia kecil. Kehidupan m...
809K 82.7K 48
PINDAH KE APK KUBACA Aku hanya berlari dan berlari terus hingga aku memasuki hutan. Dan sampai aku melihat semua makhluk yang dipercayai oleh manusia...