My First love is a gangster

By KimAlien109

956 83 31

Menceritakan tentang seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama Yuna sahara gadis cantik yang masih duduk... More

💜introduction cast visuals💜
KELAS (rasa khawatir)
Pengakuan
Bagian 5
Bagian 6

Halte Bus

144 15 7
By KimAlien109

"aku menyukaimu"

Satu kata yang membuatmu terperanjat kaget,suka? Apa itu!

"Yuna,aku menyukaimu" ucap Alan untuk kedua kalinya,dan untuk kedua kalinya juga aku masih membisu

Tidak mengeluarkan sepatah kata lagi aku menggeser kan tubuhku membuat jarak diantara kami.

Alan meraih sebelah tanganku"apa kau tidak mendengarkanku?" Lirihnya

Dengan segera aku menepis cekalannya,aku terbangun dari dudukku seperti orang linglung

"Aku tidak menyukaimu"

"Mengapa? Kekurangan apa yang kumiliki?"

Kekurangan? Tidak! sepertinya dia salah satu manusia yang dilengkapi dengan kesempurnaan oleh tuhan

"Yuna apa alasanmu?"

"Aku hanya tidak menyukaimu"

"Itu bukan alasan!"

Kebetulan sekali saat kamu sudah terpojok akhirnya sebuah bus berhenti disana membuatmu tergesa-gesa pergi dari tempat itu.Meninggalkan Alan yang saat ini sedang mematung menatap kepergianmu

"Ck jawaban macam apa itu?! Lihat saja gadis gurun kau akan menjadi milikku!milikku!"

Kamu menghela nafas lega setelah duduk di kursi penumpang,akhirnya kamu terbebas dari orang menyebalkan itu,menyukai? Cih omong kosong

"Kuharap dia tidak memunculkan batang hidungnya lagi! Pria menyebalkan itu"

Setelah beberapa saat akhirnya bus pun berhenti,kamu turun dan berjalan memasuki salah satu gang disana,Kamu berjalan cukup lama sampai kamu berhenti disalah satu rumah sederhana disana

"Aku harus menghubungi ayah untuk mengirim uang lagi! Ck apa ada helm semahal itu? Aku jadi harus mengirit untuk mengumpulkan uang dan menggantinya"

Kamu melemparkan tasmu ke sembarang arah dan segera menghempaskan tubuhmu ke atas sofa

"Haaahh lelah sekali"

Ting! Suara pesan masuk terdengar

Kamu merogoh ponselmu dan melihat isinya
"Aku ada diluar,diluar?siapa?"
Kamupun bergegas keluar dan membuka pintunya

Braakk
"Hay" sapanya dengan senyuman lebar
Di bibir tipisnya itu

"Kau lagi?! Kenapa kau bisa ada disini?!"

"Aku mengikutimu dari tadi,oh ayolah aku meninggalkan motorku di depan gang sana,aku kehausan"

"Lalu?"

"Beri aku minum sayaaang"

"Haaah?!"

Dengan lancangnya Alan masuk tanpa permisi meninggalkanmu yang masih diam mematung.

"Hey jangan diam di ambang pintu itu tidak baik untuk seorang gadis"

Berbalik" Alan! Jangan masuk ke rumahku sembarangan cepat pergi!"

"Jahat sekali,aku ini seorang tamu"

"Aku tak mengundangmu!"

"Aku haus"

"Aku tidak peduli"

"Kau!"

"Apa?hah apa?!"

Alan melangkahkan kakinya mendekatimu yang masih bersidekap dada di ambang pintu mengkisi jarak diantara kalian dan kini jarak kalian hanya 1 meter saja.Kamu benar-benar harus menelan ludah saat Alan kini menatapmu dengan tatapan tajamnya Ayolah Yuna jangan sampai kau kalah!

"Apa kau yakin kau tidak peduli hm?"
Ucapnya pelan nyaris berbisik

"Y-ya"

"Tapi aku peduli kepadamu sayang,Nona gurun c'mon aku akan menjadikanmu pacarku kau akan sangat bahagia dan aku akan selalu membahagiakanmu.Aku berjanji"

"Tapi aku tidak menyukaimu,kau tak lebih dari seorang berandalan ku akui kau orang kaya tapi aku kasihan kepada orang tuamu karena lalay dalam mendidikmu"

"Hey nona sepertinya mulutmu perlu disekolahkan"

"Tidak,apa yang ku katakan itu benarkan?"

"DIAM!" Bentaknya tepat di depan wajahmu
"Kau selalu seenaknya menjawabku,kau tau kan siapa aku?asal kau tau aku sangat membenci mulut orang sepertimu!"

Kamu menunduk takut,karena dari nada bicaranya yang dingin dan datar berarti berandalan ini sedang tidak bercanda

"Apa kau ingin aku tidak mengganggumu lagi?"

Kamu hanya mengangguk samar enggan menatapnya

"Baiklah,,tapi kau harus melunasi hutangmu atas helm ku yang kau buang,2 kali lipat kuberi waktu 1 bulan"

Mendongak "apa kau benar-benar gila?!
Aku hanya seorang pelajar darimana aku mendapatkan uang sebanyak itu? Apalagi 2 kali lipat kau bilang? Apa aku harus mengemis di jalanan?!"

"Ya,apapun itu mau mengemis mau menjual rumahmu pun terserah,jika kau tidak tepat waktu maka kau akan berurusan dengan hukum"

"P-perusahaan ayahku sedang tidak baik-baik saja kumohon beri aku waktu lebih lama"

"Aku tidak peduli"

"Kumohon jangan seperti ini,aku berjanji akan membayarnya tapi untuk sekarang aku tidak bisa"

"Haruskah aku peduli?"ucapnya datar dan pergi

"Aku harus bagaimana? Jika meminta uang sebanyak itu kepada ayah itu tidak mungkin"

Kamu bergegas memasuki kamarmu Dan mengganti baju

"Aku harus mencari pekerjaan"

Kamu berjalan menuju sebuah pasar tradisional didekat rumahmu,,kamu menghampiri tiap kios untuk menanyakan apakah ada pekerjaan yang bisa kau kerjakan disini.

"Permisi bibi,apa bibi perlu bantuan untuk berjualan? S-saya bisa membantu"

"Tidak" jawabnya acuh

Kamu menghela nafas dan kembali melanjutkan langkahmu,ini adalah penolakan ke 5 yang kamu dapatkan.Apa sesusah ini mencari pekerjaan? Haruskah aku benar-benar mengemis?

"Hey nona" teriak seorang wanita parubaya menghentikan langkahmu

Kamu berbalik dan melihat wanita itu tersenyum
"Apa kau butuh pekerjaan?"

Mengangguk cepat "iya Bi,apa bibi punya pekerjaan untukku?"

"Kebetulan sekali bibi berjualan kue sederhana dan kamu bisa membantu mengantarkan kue kue itu ke tempat langganan bibi"

"Benarkah?aku mau bi!"

"Yasudah ayo kita ke kios bibi"

Dengan semangat kamupun mengikutinya.Sesampainya di kios kamu sudah disuguhkan dengan kue kue yang baru saja matang wanginya sangat harum memenuhi ruangan itu

"Ini adalah alamat-alamat langganan bibi,kau antarkan kuenya ya selagi masih hangat"

"Baik bi!"

Bibi yang diyakini bernama Mina itupun memberikanmu sekeranjang kue yang sudah disiapkan sebelumnya

"Ah siapa namamu nak?

"Yuna bi"

"Ooh Yuna,ini kuenya hati-hati ya jangan sampai kue nya hancur"

"Tentu"

Kamu pergi ke jalanan dan berniat menunggu sebuah angkot

Melambaikan tangan "pak berhenti"

Kamu pergi ke setiap alamat yang tertera di kertas itu

"Woah ini perumahan orang kaya? Baiklah kita lihat tuan mana yang memesan"

Setelah beberapa saat akhirnya kamu nerhenti tepat disebuah rumah yang megah,kamu melangkahkan kaki memasuki pekarangan rumah itu

Menekan bel nya beberapa kali
"Ck lama sekali" gerutumu kesal

Klek

"Yak cukup tekan sekali saj- oh kau nona gurun itu?"

Membulatkan mata"kau?! Kau teman berandalan itukan?!"

"Hey aku punya nama,aku Jay!"

"Aku tidak peduli,ini kue pesananmu"

Tersenyum "akhirnya datang,mau masuk dulu? Alan juga ada didalam"

"Tidak usah karena temanmu juga aku seperti ini,,mana uangnya?" Mengulurkan tanganmu

"Ini,dan ini tips untukmu"

"Terimakasih" ucapmu dan pergi

Setelah melihat kepergian mu Jay pun masuk dengan 1 kotak kue ditangannya yang masih hangat.

"Guyss kue nya sudah datang,Alan apa kau tahu gadis gurunmu yang mengantarkannya lihat masih hangat"

"Oh"

"Hanya oh?! Ku ulangi sekali lagi gadis yang mengantarkan kue ini adalah-"

"Bisakah kau diam Jay?! Aku tidak peduli siapapun yang mengirimnya itu bukan urusanku"

"Sorry"

Karena rasa kesalnya menambah alanpun memutuskan untuk pergi ke kamarnya

Memijit pangkal hidungnya"padahal baru tadi kutinggal sekarang malah berjualan kue? Yang benar saja,CK aku harus memastikan sesuatu" Memakai kembali jaket kulitnya kemudian menyambar kunci motornya
|
|
|
|
Di jalan Alan mengendarai motornya dengan kecepatan rendah agar ia bisa lebih teliti mengawasi jalanan untuk mencari gadis itu

"Itu dia" menepikan motornya dari jarak yang cukup jauh dari Yuna

"Apa hanya dengan berjualan kue seperti itu kau mampu mengganti helmku nona?" Alan terus bergumam sembari memperhatikanmu,masih terlihat beberapa kotak kue yang ada di keranjangmu

"Cuacanya sangat panas,apa dia tidak kelelahan? Pulang sekolah langsung berjualan seperti itu"

Yuna POV
Apa kesialanku untuk satu tahun diberikan hari ini semuanya?! Berurusan dengan seorang berandalan berjualan kue ah itu tidak pernah kubayangkan sebelumnya.

"Upah yang kudapat hanya 50k sedangkan helm itu berharga 500jt dan sekarang malah menjadi 2x lipat! Sungguh apa aku harus menjual salah satu ginjalku?! Yatuhan apakah ada cara mendapatkan uang dengan mudah"

"Ada"

Kamu benar-benar terkejut saat seseorang menjawab keluhanmu,kamu menoleh kebelakang dan mendapati seorang lelaki tengah bersidekap dada,dan bisa ku akui dia tampan.

"Maaf apa aku mengenalmu?"

Lelaki itu tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Perkenalkan aku Bima"

Continue Reading

You'll Also Like

2.5M 259K 62
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
808K 61.3K 30
ace, bocah imut yang kehadirannya disembunyikan oleh kedua orangtuanya hingga keluarga besarnya pun tidak mengetahui bahwa mereka memiliki cucu, adik...
407K 31.3K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
422K 44.3K 19
*Spin off Kiblat Cinta. Disarankan untuk membaca cerita Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengetahui alur dan karakter tokoh di dalam cerita Muara Kibla...