TOXIC

By winekiesses

87K 11.9K 1.6K

"What if I become your enemy, Jung Jaehyun?" start : 08-10-22 end : - ; fanfiction story by ©winekiesses, 2022 More

PROLOG
01. Perfume
02. His Place
03. Liar
04. Welcome, boss!
05. New Contract
06. Enchanted
07. Genius
08. Dignity
09. Another Love
11. Pity Party
12. Checkmate
13. Throne
14. First Step
15. Love and War
16. Bloodline
17. Sinner and Saint
18. Proof
19. The Jitters
20. Numb to the Feeling
21. Love or Obsession
22. Backstabber
QnA!!
23. Let's Go Home
24. Too Late
25. Weak Butterfly
26. Court of Law
27. Breathless
28. The Beginning
29. Darkest Hours
30. The Greatest of Love [END]
THE ENDING

10. Help

2.4K 341 117
By winekiesses

ignore typo

+++

10. Help

"You can pretend it's meant to be, but you can't stay away from me"
-Animals, Maroon 5.

Busan, kota yang indah untuk melepas penat. Rose dan Eunwoo datang ke tempat itu sebagai bintang tamu untuk mengisi acara sekaligus bermain games bersama dengan yang lainnya. Rose dan Eunwoo berada di tim yang sama, tentu saja mereka akan menghabiskan waktu lebih banyak berdua.

"Kita harus menang gamesnya, okay?" ucap Rose semangat memberikan tangannya.

Eunwoo membalas tangan Rose dengan tos bersama, "harus menang," jawab Eunwoo.

Acara berlangsung, Rose dan Eunwoo terlihat nyaman satu sama lain. Sesekali Eunwoo yang mengorbankan dirinya untuk mendapatkan hukuman, melindungi Rose agar tidak kena siraman air. Eunwoo sangat melindungi Rose selama acara berlangsung.

"Rose-ssi, maaf kita kalah," ucap Eunwoo menyesal.

"Hahaha gak apa-apa. Point kita tetep terbanyak," ucap Rose menepuk punggung Eunwoo.

Tak lama setelah itu acara berakhir. Para staff dan pemain dibebaskan untuk melakukan kegiatan pribadi mereka. Beberapa orang ada yang kembali ke hotel untuk beristirahat, ada yang berbincang di area pantai, ada juga yang memilih langsung pulang ke Seoul karena ada jadwal di keesokan paginya.

Rose duduk di tepi pantai sendirian. Mendengar gemuruh ombak yang membuatnya lebih tenang.

"Rosie?"

"Ah ya?" ucap Rose menoleh ke belakang melihat kehadiran Eunwoo, "Oh, Eunwoo-ssi," sambungnya.

"Boleh saya duduk?" tanya Eunwoo.

"Boleh, gak harus izin juga boleh kok," jawab Rose terkekeh.

Eunwoo tersenyum tipis, ia duduk di samping Rose, "Soal tadi, apa saya boleh manggil kamu Rosie? Supaya lebih santai aja, gimana?"

"Hn, iya boleh. Kalau gitu saya panggil kamu Eunwoo saja apa boleh?" tanya Rose.

Eunwoo mengangguk mengiyakan ucapan Rose. Pria itu memberikan susu stroberi pada Rose.

"Buat kamu," ucap Eunwoo.

"Makasih!!" jawab Rose.

Keduanya meminum minuman yang sama. Menatap langit Busan malam itu diiringi dengan suara deburan ombak.

"Rosie, apa saya boleh tau sesuatu yang bikin kamu terganggu? Sejak awal kita ketemu, kamu banyak sekali melamun. Tadi pun begitu, tapi kamu tetep lanjut main permainannya. Kamu kenapa?" tanya Eunwoo.

Rose menoleh, ia berusaha menjelaskannya dengan gerakkan tangan dan raut wajah yang ceria, "Itu.. Perasaan kamu aja mungkin? Aku emang suka melamun, jadi-"

Ucapan Rose terpotong ketika Eunwoo tiba-tiba meraih tangan Rose.

"Tangan kamu kenapa?" tanya Eunwoo melihat luka lebam merah.

"Ini bukan apa-apa, Eunwoo. Cuman luka ringan," ucap Rose.

"Rosie, your eyes can't lie," ucap Eunwoo menatap lekat mata Rose.

Rose seketika membisu. Rose menunduk sesaat, air matanya mengalir begitu saja. Eunwoo sadar jika Rose tak ingin bercerita saat ini, tetapi keadaan Rose menunjukkan kalau wanita itu sedang hancur.

"Kalau belum mau cerita sekarang, saya gak masalah kok," ucap Eunwoo disamping Rose. "Rosie, kamu memang kuat, hebat, saya akui itu. Tapi kamu tetap wanita Rosie, kalau masalah mu itu terlalu sulit kamu boleh menangis," ucap Eunwoo.

Rose mengangguk semnari menghapus air matanya.

"Tapi ya setelah kamu nangis, bukan berarti membiarkan diri kamu lemah. Sebaliknya, kamu harus lebih kuat lagi. Lebih baik menang daripada kalah, benar bukan? Walapun untuk menang, kamu harus jadi orang yang egois untuk dirimu sendiri," ucap Eunwoo.

•••

Jaehyun memasuki rumah besar milik keluarganya itu. Mencari keberadaan sang adik-Na Jaemin. Kakinya berjalan cepat menuju kamar sang adik, menghiraukan panggilan ibunya sendiri.

Brak

Jaehyun membuka kencang pintu tersebut, membuat Jaemin menoleh secara langsung. Tanpa aba-aba, Jaehyun menghantam pipi kanan Jaemin.

"Apa apaan?!" pekik Jaemin.

Jaehyun menarik kerah baju Jaemin, "Jangan macam-macam, Jaemin. Gue tau apa yang lo lakuin, lo mau ngehianatin gue?!" hardik Jaehyun.

Jaemin terkekeh, pemuda itu tersenyum meremehkan sang kakak.

"Oh, lo takut kebenaran ini bakal diketahui publik? Kakak?" ucap Jaemin.

"Lo gak tau yang sebenarnya!" pekik Jaehyun.

Yoona melihat kedua anaknya bertengkar, wanita itu membelakakan matanya ketika melihat Jaemin tengah dicekik oleh Jaehyun.

"Jaehyun, lepasin Jaemin nak!" ucap Yoona.

Jaehyun seakan tuli, ia tak mendengar ibunya yang memohon. Sementara, Jaemin tak bergetar sedikitpun meski cengkraman Jaehyun semakin kencang.

"Do you want to die, Jaemin?" ancam Jaehyun.

Jaemin tak takut, pemuda itu malah memamerkan senyuman sinisnya. Ia tau jika melawan kakaknya akan membuat dirinya dalam bahaya, tapi Jaemin sepertinya tidak peduli akan hal itu.

"Kill me if you can, brother,"

***

Dua bulan kemudian.

Menahan rasa sakit dan kesedihan sangat sulit bagi seorang Roseanne Park. Dunia seolah memaksanya untuk tetap terlihat baik-baik saja di mata publik karena pekerjaan yang membuatnya harus terlibat dengan kamera setiap saat.

Wanita itu, melangkah pelan memasuki area ruang utama rumahnya. Rose baru saja pulang seusai pemotretan untuk sampul majalah Vogue. Samar-samar, Rose mendengar tawa seseorang di kamarnya. Rose memicingkan matanya saat melihat siluet dua orang yang tengah berada di kamar itu.

"Jaehyun?"

Rose menatap Jaehyun yang tengah tertawa bersama Naeun diatas kasur milik mereka berdua. Naeun masih memakai baju dengan bahan yang tipis dan Jaehyun dengan tubuh yang shirtless.

"Oops, kita ketahuan," ucap Naeun.

"Kamu selingkuh sama dia, Jaehyun? Jawab!" gertak Rose.

"Why? You don't like it?"

"Keterlaluan kamu, Jaehyun"

"Selingkuh itu normal buat pria, Rosie. Kalau lo gak suka, lo bisa tinggalin gue sekarang juga. Kenapa? Gak bisa kan tinggalin gue??" tanya Jaehyun.

"Aku, aku salah apa? Selama ini aku tau kalian berdua ada sesuatu, tapi aku selalu yakin kalau dugaan aku salah. Kamu bikin aku gila Jaehyun," ucap Rose.

"Hm? Bukannya lo juga sering main belakang gue? Lo sama Cha Eunwoo, Hoseok? Cowo mana lagi?" tanya Jaehyun seolah merendahkan Rose.

"You're drunk, Jaehyun!" pekik Rose.

"Yes, I am" jawab Jaehyun sedikit tipsy.

Mata Rose tertuju pada Naeun, wanita itu menghampiri Naeun.

"Dan kamu Naeun? Di mana rasa malu kamu bermain kotor di kamar saya!? Kamu wanita tapi kamu-"

"Apa? Gue lebih bisa bikin Jaehyun bahagia daripada lo, hm? Ah Roseanne Park, beberapa waktu lalu lo pede banget ya jawab pertanyaan games. Banggain suami lo, tapi lihat? He's mine, who are you?" tanya Naeun seraya memeluk Jaehyun.

"Huh? Are you fucking kidding me, Naeun Lee?!" pekik Rose hendak mencekik Naeun.

Namun Jaehyun melindungi Naeun.

"Cukup, Roseanne!" bentak Jaehyun.

Rose berhenti, matanya memerah berderai air mata. Ia menoleh pada suaminya itu.

"Oh, kamu belain dia padahal aku istri sah kamu. Kamu gila Jaehyun!" ucap Rose.

"She's pregnant, Roseanne! Gak kaya kamu yang sama sekali gak bisa kasih keturunan!" ucap Jaehyun sangat lantang.

Rose bungkam, hatinya remuk mendengar ucapan Jaehyun. Hubungan antara Naeun dan Jaehyun menciptakan benih tak berdosa.

Rose tak dapat berkata-kata lagi, ia menangis terisak sambil berjalan pergi keluar rumah tersebut. Baru saja ia kembali dari pekerjaanya, tapi ini yang ia dapatkan? Bukan sambutan hangat, melainkan kabar jika suaminya akan memiliki anak dari wanita lain.

Eunwoo: Rosie, dompet kamu ketinggalan di mobil saya.
(read.)

Eunwoo: Hanya dibaca?

Eunwoo: Kamu baik-baik aja?

Rosé: Tolong

Eunwoo: Saya jemput kamu.

***

Hoseok membanting pintu kamarnya mendengar kabar dari Eunwoo jika Rose kini masuk rumah sakit, Hoseok langsung mengendarai mobilnya menuju rumah sakit.


Rose saat itu tengah berjalan di jalanan perumahan mewah dekat rumahnya, dengan mata yang menangis dan nafas yang tersengal-sengal. Untungnya, Eunwoo datang tepat waktu ketika Rose mencapai batasannya. Rose pingsan ketika Eunwoo menghampirinya.

"Siapa yang bikin kamu gini?" tanya Hoseok saat Rose sadar.

Hyeri ikut berdiri di samping Rose. Sementara, Rose masih bungkam. Mata dengan tatapan kosong, jauh dari Rose yang biasanya ceria.

"Kak Hoseok," ucap Rose dengan nada parau.

"Iya? Kenapa? Rose butuh apa?" tanya Hoseok.

"Jaehyun, dia punya anak. Dia selingkuh, anaknya ada di perut selingkuhannya," ucap Rose lantas meneteskan air matanya.

"Apa?!" pekik Hyeri dan Hoseok bersamaan.

Eunwoo menghela nafas beratnya, melihat Rose yang dalam kondisi kacau saat ini membuat pria itu merasakan emosinya. Eunwoo hanya ingin Rose bahagia, tetapi orang lain mengacaukan dunia wanita itu.

Andaikan dia yang lebih dulu bertemu dengan Rose. Eunwoo dapat memberikan kebahagiaan yang Rose inginkan.

Tapi dunia Rose bukanlah Eunwoo. Melainkan Jung Jaehyun.

Hyeri memeluk Rose, memberikan rasa nyaman pada temannya itu. Hyeri menemani Rose sejak ia masih menjadi trainee, Hyeri tak peduli apapun kecuali Rose.

"Rose, tinggalin Jaehyun," ucap Hyeri.

"Aku gak bisa," ucap Rose bergetar. Rasa sayangnya pada Jaehyun terlalu dalam. Menghilangkan perasaan cinta yang tumbuh bertahun-tahun itu bukan perkara yang mudah.

Beberapa dari kalian menganggap Rose wanita bodoh. Tapi jauh dari itu, keterlibatan batin dan hati pada dasarnya memang tak mudah untuk diputuskan begitu saja. Banyak cerita, mimpi, dan memori yang sudah Jaehyun dan Rose buat selama delapan tahun.

Sekalipun, seseorang yang dicintainya menghianatinya. Seorang wanita hanya bisa menangis, memohon agar hubungannya tak berakhir hanya karena rasa sayang yang begitu dalam.

"Rosie," ucap Hyeri.

Rose menangis ia ingin lepas dari Jaehyun. Ia ingin bebas dari pria itu, tapi ia tak bisa. Selain perasaan yang begitu dalam, ada banyak alasan mengapa Rose tak bisa meninggalkan Jaehyun.

Reputasi di hadapan publik yang mengenal Jaehyun dan Rose sebagai pasangan serasi. Harga diri yang harus Rose pertimbangkan apabila harus berpisah dengan Jaehyun dan mendapat status mantan istri.

Hoseok berjalan keluar kamar. Segera menelfon Jungkook, memastikan apa yang diucapkan Rose itu benar atau tidak adanya.

"Halo, Hyung?"

"Ketemu sama gue lo bangsat," ucap Hoseok.

"Bentar dulu, ada apa? Lo kaya marah banget, gue ada salah sama lo?"

"Bukan lo. Temen cewe lo yang anjing itu hamil anaknya Jaehyun," ucap Hoseok.

Sejenak tak ada balasan dari Jungkook. Terdengar deru nafas Jungkook yang yang sedang menghela nafasnya.

"Eh??? Pregnant, huh?"

+++

A/N :

hai hai, siapa nih yg kangen ff ini? sorry yaa kemarin2 ga up karena sibuk irl, huhu TT

boom komen dong biar aku semangat nulisnya!

1 kata buat part ini?

siapa yang mau kalian tonjok?
a. naeun
b. jaehyun
c. jungkook
d. rose

oke segitu aja dulu, bai bai!

selamat memecahkan misteri 🔍

Continue Reading

You'll Also Like

10.5K 1.1K 25
[ ft. 박성훈 ; end ] you are my bestfriend and i love you forever. © 2O21
128K 11.1K 39
[PROSES REVISI] The Truth Untold • The Secrets ©dear2jae 2021.
146K 22.5K 41
𝘺𝘰𝘶 𝘢𝘳𝘦 𝘮𝘺 𝘴𝘵𝘢𝘳𝘭𝘪𝘨𝘩𝘵 𝘮𝘺 𝘦𝘮𝘰𝘵𝘪𝘰𝘯 𝘺𝘰𝘶 𝘧𝘦𝘦𝘭 𝘮𝘦?
16.5K 1.6K 21
menceritakan tentang perkumpulan anak kost yang punya perilaku nauzubillah. dari yang PETAKILAN sampek yang Bego semua kumpul disitu. kalau udah jadi...