GIRL CRUSH [book 3 : The Deat...

By kanaraluva

12.2K 1.7K 553

Tidak berhasil mengambil sahabatnya dari gerbong kereta membuat ketiganya tak menyerah untuk mendapatkan Minh... More

1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

2

753 94 24
By kanaraluva

Frypan menghentikan mobilnya ketika mereka tiba di sebuah terowongan gelap dari peta yang mereka tuju. Ketiga remaja itu kemudian turun untuk melihatnya dari luar, melihat bagaimana kelihatannya terowongan itu dari sini. Aura mencengkam terasa dari ketiga lelaki itu, melihat gelapnya terowongan hingga tak ada cahaya satupun yang masuk ke dalam sana.

Setelah memperhatikan baik baik, Newt menoleh pada Thomas. "Kau mau kita masuk ke dalam sana?"

Thomas kembali mengecek peta usang yang ia bawa. Memastikan bahwa jalan ini adalah jalan satu satunya yang mereka harus lewati.

"Aku tak ingin berfikir negatif. Tapi jika aku Crank, disanalah aku pasti berada." sambung Newt kembali melihat terowongan didepannya.

Thomas melihatnya seraya menggeleng, "Hanya ini jalan satu satunya, kita tak punya pilihan."

Mereka kembali terdiam sejenak melihat terowongan itu dengan pikiran mereka masing masing. Tidak ada jalan lain, meski mereka tau apa yang ada didalam sana. Mereka tetap melewatinya.

Newt menyipitkan mata karena terik sinar matahari. Dia berbalik melangkah menuju mobil. "Alright, i'll get shotgun."

Thomas dan Frypan saling melihat kemudian ikut beranjak memasuki mobilnya.

Mobil mereka kembali jalan memasuki terowongan itu. Hanya cahaya lampu mobil yang dapat menerangi isi terowongan ini, selebihnya hanya ada kegelapan yang tidak bisa mereka lihat.

"Here we go." ucap Frypan ditengah kemudinya.

"Tetap jalankan mobilnya pelan pelan." Newt memberi instruksi sembari mengarahkan senternya kedepan.

Frypan mengikuti instruksinya. Lelaki itu menjalankan mobilnya dengan pelan. Hingga sampai ditengah terowongan, terlihat Crank dari kejauhan.

"Woah, woah, woah!"

Frypan menghentikan mobilnya kemudian melihat Newt dan Thomas.

Thomas ikut memperhatikan kedepan, terdiam beberapa saat sebelum mengambil keputusannya. "Tak apa, dia cuma satu. Tetap jalan dengan perlahan Fry."

"Tetap jalan dengan perlahan." Frypan mengikuti kata Thomas dengan pelan. Disampingnya, Newt mulai menutup kaca jendela mobil.

Ketika Thomas kembali untuk menyender pada mobil, alangkah terkejutnya dia melihat sesosok perempuan yang hampir setengah crank tengah menganga didepan jendela mobil belakang mereka.

Thomas berdesis kaget, membuat kedua temannya menoleh kebelakang.

"Help me.."

"Biarkan aku masuk.."

Suara crank perempuan itu terdengar dari dalam mobil. Kemudian Crank kembali datang dari jendela sisi lain, membuat mereka ikut terkejut bahwa mobil mereka kini memancing Crank mendatanginya.

"Baiklah, Fry. Kita harus pergi." ucap Thomas dari belakang.

Frypan yang masih terkejut kemudian bersiap menjalankan mobilnya.

"Ayo, Fry. Cepat!" Newt berteriak, dia ikut panik hingga memundurkan tubuhnya memepet pada jok yang ia duduki. Ada satu Crank yang menempel pada jendela kaca disampinganya. "Go!!"

Mobil kemudian jalan dengan kecepatan dari sebelumnya. Frypan tak peduli lagi bahwa dia akan menabrak satu Crank yang tengah berdiri di depan mereka tadi.

Brukk!!

Crank itu bertahan diatas tengki depan mobil, membuat mereka tak bisa melihat kedepan karena Crank yang menghalanginya. Mereka semua berteriak panik kala Crank itu menggeram dan memukul mukul kaca jendelanya.

"Jatuhkan dia!" Newt menyuruhnya, dia berpegangan kuat pada pegangan diatas mobil. "Putar mobilnya, Fry!"

"Cepat, jatuhkan dia!" Thomas ikut berteriak dari belakang.

"Aku sedang berusaha!!"

"Pegangan!" Frypan kemudian memutar setir kesamping dengan secara mendadak hingga berhasil membuat Crank itu oleh dan jatuh menabrak mobil bekas disana.

Frypan masih menoleh kebelakang kemudian mengemudikan mobilnya dengan cepat hingga tak sadar ada sebuah mobil yang menghalangi jalannya. Frypan yang terkejut karena melihat itu, kemudian membanting setir kesamping hingga mobil berputar dan jatuh terbalik.

Uhuk uhukk!

Thomas terbatuk dengan posisi tubuh terbalik sama seperti yang lain. "You guys okay?"

Frypan hanya bisa meringis karena kakinya kini terjepit, sedangkan Newt masih terbatuk dan berusaha untuk membuka pintu mobil dengan posisi yang cukup sulit.

Thomas merangkak mencari posisi agar dapat mendorong pintu mobil dengan kakinya. Begitu mendapati posisinya, dia dengan cepat menendang kuat pintu itu hingga pintu kemudian terbuka. Thomas segera keluar dari sana dan tak lupa membantu teman temannya untuk menarik mereka keluar dari mobil.

"Hati hati." ucap Thomas pada Frypan yang merangkan keluar dari mobil. Newt sudah berhasil keluar dan meringis memegangi pergelangan tangannya.

"Ah! My hands!"

Thomas yang baru saja berhasil membawa Frypan keluar kemudian mendekat menuju Newt. "Hey, you good?"

"My hands.." Newt hanya menjawabnya dengan ringisan kecil.

Suara bising kembali terdengar mengalihkan pandang dari ketiganya. "Mereka kesini!"

"Kita harus pergi, cepat cepat!" Thomas berseru pada kedua temannya.

"Tunggu!" Frypan berbalik masuk mengambil sesuatu dimobil.

"Frypan, kita harus pergi sekarang!"

"Wait!"

Thomas dengan gemas menarik tubuh Frypan dari luar. "Cepat, kita harus bergerak sekarang!"

"Apa yang kau lakukan? Kita harus pergi!!"

Frypan kemudian keluar dengan senjata yang dia ambil. Dia berbalik. "Awas!"

Dor!

Thomas yang melihat itu berucap, "Nice shot!"

"Thanks."

Dia kemudian beralih pada crank yang mulai berdatangan. "Sebelah sini, sebelah sini!"

Dor!

"Ok, disini disini!" Thomas memberi unjuk pada Crank yang sangat agresif menghampiri mereka.

Frypan terus menembaki mereka. Namun ternyata Crank masih lebih banyak dari yang mereka kira, kini bukan hanya dibelakang mereka tetapi di depan mereka sudah mulai berdatangan Crank.

"Frypan!" Thomas tak bisa melanjutkan karena terkejut bahwa mereka tak bisa kabur karena dari dua arah Crank yang menghalanginya jalan.

"Sebelah sini, Fry!"

Frypan berbalik ke depan dan menekan pelurunya. Namun tak ada peluru yang keluar menembus kearah target. Frypan kehabisan peluru. "I'm out!"

"Shit!" desis Thomas. Ketiga remaja itu bolak balik melihat crank dan mencari jalan untuk meeka keluar, namun tak ada satupun jalan yang bisa mereka lewati.

"Oh no.."

****

Clara bergerak gelisah dari jok belakang mobil. Sudah hampir setengah jam ia, Jorge, dan Brenda mengikuti jalur kemana Thomas pergi. Hingga sampai sekarang matahari mulai terik, mereka belum juga di ketemukan.

"Where they go?" Clara bertanya dengan nada cemasnya, "Kita sudah sejauh ini dan belum menemukan mereka."

Brenda memutar tubuhnya menghadap Clara yang berada di jok belakang. "Tenang, Clara. Kita akan menemukannya."

"Here's take a look!" Jorge dengan satu tangannya menunjukan peta usang yang ia bawa. "Kita akan menuju terowongan."

"Seriously?" Brenda mengambil peta itu darinya. "Hell no.. aku yakin disana sarangnya mereka."

"Apa?" Clara mendekat kedepan agar dapat melihat. "Mereka kesana?"

"Hanya jalan ini satu satunya." Brenda mengangkat pandang melihatnya.

Clara membuang nafas semakin cemas, "Kenapa mereka bodoh sekali."

"Hey, it's okay kid." Jorge menenangkannya, "Kita akan menemukan mereka segera."

Brenda mengangguk menatap Clara. "They're fine."

Clara mengangguk mencoba yakin.

Tak selang beberapa waktu, akhirnya mereka menemukan terowongan itu. Suara bising terdengar dari sana, membuat Jorge dengan yakin masuk tanpa pikir panjang lagi.

"Hold on!" teriak Jorge lalu menancap gas melewati gelapnya terowongan itu.

Mobil Jorge perlahan mulai menemukan banyak Crank. Beberapa darinya sudah jatuh seperti diserang dari arah yang sama, membuat mereka semua yakin bahwa Crank itu mengejar sesuatu sebelum mereka datang.

Dan benar, ada cahaya mobil terbalik disana dan teman temannya. Suara bising Crank bersamaan dengan suara panik Thomas, Newt, dan Frypan terdengar selang mereka semakin mendekat. Jorge tidak peduli lagi bahwa beberapa kali dia telah menabrak Crank, kali ini ia benar benar gemas karena crank itu menghalangi jalannya.

"Thomas!" Jorge berseru memanggil pemuda itu.

Brenda dan Clara segera berdiri dari jok mereka masing masing dan mulai menembaki satu persatu Crank yang mulai mendatang saat mobil berhenti.

"Get in!" Brenda berteriak.

"Naik naik naik!" Thomas berseru kepada teman temannya.

Clara menyudahi kegiatannya dan membantu Frypan naik keatas, lalu Newt dan Thomas.

"Jalan, Jorge cepat!"

Mobil kembali melaju kencang meninggalkan Crank dari dalam terowongan itu. Clara menghembuskan nafas lega kemudian melihat teman temannya.

"You guys okay?"

Thomas dan Frypan mengangguk.

"Aku terkesan kalian hampir bertahan sehari." Jorge membuka suara menatap ketiga pemuda itu lewat kaca spion mobil. "Kalau bukan karena gadis gadis ini yang tak memberi tau, kami tidak tau kalian pergi."

Thomas diam beberapa saat. "Maaf, aku tak ingin melibatkan kalian."

Brenda yang hanya memperhatikannya sedari tadi kemudian memutar bola matanya, tak puas.

"Hey, kurasa dia ingin kau bilang 'terima kasih' karena sudah menyelamatkan kami." ucap Frypan yang mengerti tatapan Brenda.

Brenda tersenyum puas, "Your welcome."

Clara tak menghiraukan percakapan mereka lagi dan memfokuskan dirinya pada Newt. "You okay?"

Newt mengangguk, "Yeah, i'm good."

Clara menyipitkan mata tak yakin. "You sure?"

"Yea of course, why?"

"What's wrong with your hand?"

Newt menunjukan kedua tangannya yang tertutup jaket, "Nothing."

Clara terdiam beberapa saat sebelum mengangguk percaya. "Lain kali sebaiknya kau bicara padaku sebelum mengambil keputusan sendiri."

Newt terdiam beberapa saat, "Aku tak ingin sesuatu seerti tadi tejadi padamu."

"Tetap saja kau harus beritau aku tentang ini, aku tau Minho temanmu, tapi dia juga temanku, aku ingin bantu mencarinya. Dan ingat, kalian hampir tewas jika saja kita tidak datang tepat waktu." ucap Clara mengeluarkan unek uneknya.

"Semua itu butuh tim, kalian tidak bisa seenaknya mengambil keputusan sendiri." katanya lagi membuat Newt, Thomas, dan Frypan diam tak berkutik.

"Dibelakang baik baik saja?" Jorge berbasa basi.

"We're good!" sahut Thomas mengalihkan pandang ketika bersitatap oleh Clara.

Brenda yang menyaksikan keempatnya itu diam diam terkikik melihat para lelaki yang dibuat ciut oleh Clara. Gadis itu menyentuh Clara dengan masih seringai gelinya, "Calm down, baby. Jangan buat mereka pipis disini."

Clara menarik nafas kemudian menghadap depan berusaha mengacuhkan teman temannya itu.

"Pacarmu galak sekali, Newt." bisik Frypan.

"Shut up." balas Newt diam diam.

"Terimakasih sudah menolong kami." Thomas bicara kepada Jorge didepan sana.

"Jangan terlalu berharap. Pos pemeriksaan tadi, itu adalah pertahanan terakhir kota ini. Jika pos itu sudah ditakhlukkan, berarti kota itu sudah hancur."

"Ya, kecuali mereka menemukan cara lain yang membuat crank tidak bisa masuk." Newt menyahuti ucapan Jorge dengan pandangan tertuju pada beberapa gedung yang masih berdiri jauh dari pandangan mereka.

Jorge mengikuti pandangan Newt hingga membuat dia terpaksa menghentikan mobilnya secara mendadak. Keenam orang terdiam melihat Last City dari atas sini yang terlihat berbentuk lingkaran dengan tembok besar yang mengelilingi mereka.

Mereka kemudian memutuskan turun sebentar dan melihat pemandangan itu dari luar.

"Lucu." ucap Newt memperhatikan gedung itu, "Kita menghabiskan waktu tiga tahun di dalam labirin, berusaha untuk keluar, kini kita mau masuk kembali."

"Yeah, it's hilarious." sahut Frypan.

"Bagaimana kita masuk, Jorge?" tanya Thomas.

"Jangan tanya aku kawan, tembok itu masih baru. Kurasa itu jawaban Wicked atas segalanya."

Jorge kemudian masuk ke dalam mobil, meninggalkan keempat remaja yang masih sibuk memandangi Last City dengan pikiran mereka masing masing.

Thomas mendekati Newt yang masih sibuk melihat pemandangan di depannya. "Kau serius akan kesana?"

Thomas ikut memandang ke depan. "Yea."

"Kau tau ada dia disana kan?" Newt menoleh pada sahabatnya.

Thomas menoleh padanya, "I know."

Newt diam saja kemudian berbalik memasuki mobil, meninggalkan Thomas bersama Brenda yang masih diluar. Newt masuk ke dalam mobil yang sudah ada Clara dan Frypan tengah mengobrol kecil disana. Sedangkan Jorge sedang membaringkan kepalanya di setir mobil dengan tangan yang terlipat.

Newt diam saja kala Clara hanya menatapnya dan mengalihkan pandang kearah Thomas dan Brenda yang masih mengobrol diluar.

"Sorry.." Newt membuka suara.

Clara menoleh padanya. "Lupakan itu."

"Aku takkan mengulanginya." Newt menatapnya sungguh sungguh.

Clara hanya tersenyum tipis. "Aku khawatir melihat kalian tidak ada disana."

Frypan yang diam memperhatikan tersenyum, "Maaf Clara, tak mengajakmu."

"It's okay." Clara kembali pada Newt. "Kamu benar baik baik saja?"

"Kau sudah tanya itu lebih dari tiga kali, Clara."

"Aku hanya ingin memastikan."

"Aku baik baik saja, kau melihatnya sekarang."

Clara terkekeh pelan. "Aku hanya tidak ingin sesuatu terjadi pada kalian. Tetapi melihat kalian selamat dari sana, aku tak bisa berhenti bernafas lega sampai sekarang."

Jorge yang diam diam mendengarkan berucap dari jok depan. "Mereka cukup bagus bisa bertahan lebih dari satu hari. Itu artinya kau bisa tenang mereka punya bekal karena latihan berhari hari, Clara."

"Mereka bisa hampir mati kalo kita tidak datang dengan tepat waktu." Clara memutar bola matanya.

Thomas dan Brenda akhirnya datang.

"What's wrong?" tanya Thomas melihat aura tidak enak dari ketiga temannya.

Jorge bersiap untuk jalan. "Kita sedang bicara tentang hidup dan mati."

"Really? That's annoying." Brenda tertawa ringan.

***

Setelah perjalanan yang ditempuh hampir satu jam lamanya, mereka sampai di depan tembok Last City. Suasana yang padat dan sesak difasakan pada keenam orang itu. Berbagai macam suara yang berkoar untuk didengar oleh Wicked tak berhenti berbising dari orang orang disana. Bahkan tak peduli lagi beberapa mayat yang mereka injak dan kumuhnya tempat ini seperti sudah tak ditempati bertahun tahun.

"Woa, tempat ini bagaikan neraka." Jorge bergumam memperhatikan keadaan sekitar yang memprihatin.

Thomas berbalik menatap kawan kawannya. "Kita harus terus bersama sama."

Clara melirik sekitar dengan waspada, tangannya yang terkait pada tangan Newt dibawah ia pegang erat. Hal yang membuat Newt menunduk dan melihatnya.

"It's okay, i'm here." Newt berbisik menenangkan ditelinganya.

Clara menatap pemuda itu lalu menangguk, kembali melihat kedepan. Orang orang belum juga berhenti berteriak. Beberapa dari mereka membawa bahkan ada yang membawa papan dengan tulisan tulisan protes. Suara mereka ingin didengar, jelas saja bukan hal yang mudah untuk dikabulkan oleh Wicked.

"Kitalah suara yang mereka bungkam!"

Suara dari alat pengeras suara membuat perhatian Thomas dan kawan kawan menoleh dan mendapati beberapa mobil yang berbaris menuju kedepan. Orang orang yang menaiki mobil itu seperti pimpinan dari semua orang yang berada disini. Dia memakai masker dan bersenjata, pakaian mereka berseragam, artinya mereka kemungkinan dari sebuah sekelompok besar yang berpengaruh pada orang orang ini.

"Ayo, kita tak bisa diam disini. Kita cari jalan masuk kedalam." perintah Thomas pada kelima kawannya, kemudian berjalan lebih dulu.

Mereka berjalan mengikuti Thomas membelah berpuluh puluh manusia. Tak peduli lagi bahwa mereka berdesak desakan bahkan beberapa kali menabrak beberapa orang.

"Thomas. Kurasa ini bukan rencana yang bagus." Jorge menghentikan Thomas. "Mereka sedang marah, kemungkinan Wicked terpancing dan bisa menembak kita."

"Itu jalannya, kita sudah dekat." jawab Thomas menunjuk gerbang besar sebagai pintu masuk mereka.

"Thomas.."

"Dengar, kita sudah disini. Aku tak mau perjalanan kita menjadi sia sia." Thomas masih kekeh pada pendiriannya.

"Thomas, mungkin Jorge benar. Kita tak mungkin membahayakan nyawa kita." Newt membela Jorge.

"Wicked bisa melihat kita kalau kita tidak bergerak, cepat ambil keputusanmu." ucap Brenda.

Newt yang tak sengaja melihat orang orang berseragam itu tengah menguntitnya segera menarik baju Thomas untuk melihat apa yang dia lihat. "We have to go, look!"

Thomas mengikuti arah pandang Newt pada orang orang seragam itu. Dia benar, mereka telah diperhatikan sampai disini. Kemudian tiba tiba saja suara dari dalam tembok terdengar. Mereka semua kompak menoleh kearas. Ada dua senjata besar yang tertuju kebawah.

Jorge membelakan mata, "Cepat, cepat, pergi!"

Mereka segera berlari bertepatan pada senjata dari atas yang mulai menembaki mereka. Kawanan Thomas berlari terbirit birit menuju gang, sebelum suara bom besar terdengar dari arah luar.

Newt berhenti untuk menutup telinga Clara dan melindungi gadis itu kedalam pelukannya. Untungnya mereka sudah masuk kedalam gang.

"You okay?" Newt menunduk melihat Clara.

Clara mengangguk, air matanya mengalir ketika menoleh kebelakang dan mendapati beberapa manusia yang terluka dan tak terselamatkan.

"Jangan dilihat." Newt membawa Clara untuk menghadapnya, dia kembali menggandeng Clara. "Kita harus lari kembali. Okey? Kau masih bertahan?"

Clara mengangguk. Dia tak bisa berkata banyak kala sesuatu yang mereka baru saja lewati membuatnya sangat panik hingga tak banyak bicara.

"It's okay, i got you." Newt terus berucap ditengah tengah perjalanan mereka. "It's okay."

Newt dan Clara berhasil menemukan Thomas dan kawan kawan lainya yang sempat terpisah. Ketika pria itu ingin menghampiri mereka bersama Clara disampingnya, tiba tiba saja pegangan Clara dengan tangannya terlepas begitu saja. Newt menoleh cepat dan membelak ketika gadis itu ditangkap oleh orang orang berseragam.

"Newt!"

Newt maju ingin mengambilnya, namun belum sempat menarik Clara, kedua tangan pria itu ikut ditahan dari belakang. Newt berontak. "Lepas! Lepaskan aku brengsek!"

Ketika tak sengaja menoleh kepada Thomas, ternyata Newt baru menydari bahwa mereka semua telah diculik bersama sama. Kini tubuh Newt mulai ditarik dari belakang menuju mobil. Pandangan Newt beralih pada Clara yang dibawa menuju mobil lainnya. Gadis itu bersama Brenda dan Thomas. Sedangkan dia paksa masuk bersama Jorge dan Frypan


***

Vomment ya guyss 🙌🏻

Continue Reading

You'll Also Like

678K 24.8K 100
The story is about the little girl who has 7 older brothers, honestly, 7 overprotective brothers!! It's a series by the way!!! πŸ˜‚πŸ’œ my first fanfic...
1M 35.6K 62
π’π“π€π‘π†πˆπ‘π‹ ──── ❝i just wanna see you shine, 'cause i know you are a stargirl!❞ 𝐈𝐍 π–π‡πˆπ‚π‡ jude bellingham finally manages to shoot...
172K 3.6K 46
"You brush past me in the hallway And you don't think I can see ya, do ya? I've been watchin' you for ages And I spend my time tryin' not to feel it"...
199K 5.2K 23
Tine was so done with Sarawat's teasing attitude.Tine questions his feelings and Sarawat just wants Tine to fall for him.Also contains some other shi...