AV

Por wpstarla45

2M 197K 18.8K

Sequel ALTHAIA. Asgara Ardew Lazarus. Pria dingin anti sosialisasi ini menyebut perempuan adalah mahluk yang... Más

AV. 1
AV. 2
AV. 3
AV. 4
AV. 5
AV. 6
AV. 7
AV. 8
AV. 9
AV. 10
AV. 11
AV. 12
AV. 13
AV. 14
AV. 15
AV. 16
AV. 17
AV. 18
AV. 19
AV. 21
AV. 22
AV. 23
AV. 24
AV. 25
AV. 26
AV. 27
AV. 28
AV. 29
AV. 30
AV. 31
AV. 32
AV. 33

AV. 20

56.3K 5.2K 363
Por wpstarla45

***

Berita dua perusahaan terkenal itu tengah hangat-hangat nya di perbincangkan oleh kalangan kelas atas.

Bagaimana tidak, dua perusahaan besar yang sebenarnya ada hubungan kekeluargaan itu tengah bersaing hebat.

ROYAL DUTCH DC. Siapa yang tidak tahu dengan nama perusahaan itu. Perusahaan dengan total aset 505,5 miliar USD itu selalu menduduki puncak peringkat perusahaan yang paling berpengaruh di dunia. Di bawah kekuasaan keluarga Charon, CEO utama yakni Leander Aerglo De Charon dan juga pemilik saham tertinggi yang di pegang oleh Althaia Cora De Charon.

Salah satu topik utama belakangan ini adalah LZ COMPANY. Perusahaan besar yang 16 tahun lalu memilih pewaris tunggal keluarga Lazarus sebagai penerus sekaligus CEO utama menggantikan pemimpin sebelum nya.

Ghandewa Lazarus, ceo yang memimpin Lz company sejak usia nya masih muda. Nama itu sudah biasa menjadi perbincangan sekaligus di elu-elukan oleh kalangan pengusaha. Bagaimana tidak, hanya dalam waktu kurang dari lima tahun, Lz company meroket ke puncak daftar perusahaan tersukses, bahkan saat ini desas desus mengatakan jika Dewa sang CEO mampu mensejajarkan perusahaan nya dengan Royal Duct Dc.

Ya, dua topik itu mampu mengundang decakan kagum oleh semua kalangan.

Hari ini, Hotel mewah sekaligus termahal di negara ini kini tengah menjadi sorotan media. Ya, sudah jelas karena gedung bertingkat itu akan menjadi tempat di mana sepasang kekasih akan melakukan janji suci.

Tersebar nya kabar pernikahan cucu pertama keluarga De Charon menjadi sorotan publik. Karena status keluarga yang nyaris setara bangsawan itu bukan tidak mungkin, seluruh pengusaha terkemuka dunia akan hadir.

Maka dari itu, awak media sejak tadi pagi sudah berkumpul di depan gedung hotel guna meliput tamu terhormat acara tersebut.

Decitan ban mobil sedan hitam mengkilap tipe Rolls-Royce Boat Teil. Yang mereka yakini berharga ratusan miliar itu berhenti tepat di depan karpet merah yang terbentang sepanjang jalan masuk lobi hotel.

"Ini mereka...keluarga Lazarus!"seru salah satu reporter membuat atensi reporter lainnya tertuju pada mobil mewah itu.

Bodyguard sekaligus sopir yang memakai pakaian hitam formal itu lantas turun. Max, bodyguard dengan tubuh tegap dan rahang kokoh itu menekan tombol alat yang ada di telinga nya, guna mengkode beberapa bodyguard lainnya.

Mata tajam nya menatap datar sekeliling, tak membutuhkan waktu lama, belasan bodyguard telah berjejer rapih di tempat nya. Max mengangguk singkat, setelah itu ia berjalan ke pintu samping mobil.

Max sedikit menunduk, seperti gerakan slow motion pintu mobil sedan itu terbuka. Detik itu juga ratusan flash kamera mengarah pada seseorang yang baru saja menginjakan sepatu pantofel hitam nya di atas karpet merah.

"Itu dia, CEO utama Lz company!"

"Ini mencengangkan!"

"Ya, dia tuan Dewa!"

"Astaga tolong geser!"

"Cepat ambil foto sebanyak-banyak nya!"

"Ah, dia nyonya Lazarus!"

"Nyonya Althaia, lihat kesini!"

"Ayo tersenyum!"

"Ini luar biasa!"

"Pasangan yang menakjubkan!"

Dengan raut wajah datar, tanpa memperdulikan ocehan para reporter di sekeliling nya. Dewa, pria tampan yang beberapa tahun lagi menginjak usia empat puluh tahun itu dengan tenang memeluk pinggang istri tercinta nya, pusat dunia nya.

Althaia, wanita cantik yang terlihat awet muda itu merangkul lengan kokoh suami nya mesra. "Senyum dikit mas."bisik Aya yang di balas gedikan acuh oleh Dewa.

Seakan lupa bahwa Dewa menganut motto 'senyum Dewa milik Aya'.

Kedua nya nampak serasi, seakan sepasang dewa dewi yang memang di takdir kan untuk melangkah bersama di antara jutaan manusia.

Aya memasang senyum manis nya seakan ikut mewakili senyum suami nya yang amat pelit di tunjukan pada orang lain.

Dewa menghela nafas, sama hal nya dengan anak nya Asgara, ia sungguh benci dengan situasi seperti ini.

Sebelum benar-benar masuk, Aya menoleh kebelakang. "As kenapa belum dateng. Ck, dimana anak itu."gumam Aya.

Dewa mendecakan lidah nya seraya mempererat rengkuhan nya pada pinggang sang istri. "Dia udah besar."

"Tapi--"belum sempat Aya melanjutkan ucapan nya, para reporter itu kembali berseru.

"Siapa dia!?"

Deruman halus salah satu mobil sport termahal di dunia itu mampu membuat semua orang kembali mematung di tempat.

"Astaga! Bukankah dia satu-satunya cucu tunggal keluarga Lazarus!?"

Seakan tersadar dari keterkejutan nya, semua serentak mengalihkan kamera pada mobil Lamborghini Veneno Roadster berwarna silver itu.

Pintu mobil perlahan terbuka, mendadak mereka semua menahan nafas saat merasakan aura kekuasaan yang begitu mendominasi.

"Demi Tuhan, dia Asgara Ardew Lazarus!"

Waktu seakan terhenti. Aura remaja itu mampu menghipnotis puluhan pasang mata.

Tak ada ekspresi di wajah tampan itu, Asgara dengan santai melempar kunci mobil sport itu pada Ares, tangan kanan nya yang sudah siaga berada di belakang.

Rahang tegas itu terangkat sempurna. Sorot mata nya menatap ke depan di mana Daddy dan Mommy nya berdiri.

Manik hitam itu nampak begitu pekat. Tubuh tegap nya berjalan dengan langkah penuh wibawa, dengan ratusan kilat flash mampu membuat rambut hitam nya terlihat berkilau.

Penampilan remaja itu begitu mencengangkan, di dukung dengan pakaian serta barang berkualitas yang ia pakai. Remaja itu pantas di sebut sebut sebagai human dollar.

Aya tak mampu menyembunyikan senyum nya. Bertahun-tahun ia menunggu waktu ini, waktu di mana ia mengenalkan anak semata wayang nya ke seluruh penjuru dunia.

"Bayi ku sangat tampan."decak Aya tanpa sadar.

"Biasa saja."sahut Dewa datar.

Aya mendengus malas. Gengsi suami nya begitu tinggi hanya untuk memuji anak mereka yang tampan. Tapi itu benar-benar fakta.

Senyuman wanita cantik itu semakin mengembang tak kala sang anak menghampiri nya.

"Sorry, i'm late mommy..."Asgara mengambil kecupan singkat di pipi Mommy nya.

"Engga masalah."jawab Aya riang, tak tahu saja bahwa suami nya tengah mengeluarkan aura permusuhan pada Asgara.

Aya mengedikan bahu, setelah itu meraih lengan anak tampan nya. Dengan posisi pinggang yang masih di rengkuh posesif oleh Dewa, ia membawa kedua pria yang sangat ia cintai dan sayangi itu untuk melangkah bersama.

Lagi dan lagi, semua orang yang berada di ballroom itu sejenak menghentikan aktivitas mereka.

Para tamu di buat tercengang oleh kedatangan ketiga manusia dengan visual unreal itu.

Bukan hanya para tamu saja yang melongo takjub, tapi beberapa anggota keluarga sah pun ikut terkejut mendapati kehadiran sosok Asgara.

Remaja yang terkenal anti sosial bahkan dengan keluarga sekalipun kini berdiri kokoh dengan sejuta pesona yang seakan dapat menenggelamkan mereka kapan saja.

Tak memperdulikan berbagai tatapan yang mengarah padanya. Mata hitam tajam milik Asgara menelisik seluruh sudut tempat.

Segaris senyum samar terlihat di bibir nya. Ia sedikit memfokuskan pandangan nya pada sosok gadis cantik, tidak! Bahkan gadis itu cocok bila di sebut peri.

Dengan pipi merona nya yang terlihat bergerak naik turun akibat melahap sebuah cupcake, dunia nya saat ini seperti hanya tertuju pada makanan manis itu saja. Bahkan kehadiran nya yang mampu menggegerkan sekitar nampak tak berarti apapun pada gadis itu.

"Not bad."gumam Asgara dengan suara berat nya. Setelah itu ia dengan acuh mengikuti langkah orang tua nya menuju ke sepasang kekasih yang tengah berbahagia hari ini. Yang tidak lain adalah kakak sepupu nya Daniel.

***

Acara pernikahan berlangsung hingga malam hari. Daniel dan Riana malam ini nampak serasi saat melakukan dansa di tengah ballroom. Tentu saja semua atensi tertuju pada sepasang tokoh utama itu.

"Sya!"

Gadis cantik itu sontak menoleh, ia lantas tersenyum mendapati teman sebangku nya tengah melambaikan tangan.

"Ra!"balas Visya ceria. Ia segera menghampiri meja bundar dengan beberapa orang di sekeliling nya. "Bisa ngumpul gini."celetuk Visya seraya mendudukkan bokong nya di kursi tepat di samping remaja tampan.

"Udah di bilangin kalo ortu kita dulu satu Circle." Sahut Jio seraya menenggak soda yang telah di sediakan.

"Jadi bang Daniel kakak lo? So, kapan lo nyusul."ujar Gevan seraya menaikan sebelah alisnya menatap ke arah Nakaza.

Pemuda tampan itu nyaris tersedak. "Maksud you gimana? my future is still long bro!"

"So Inggris."decih Zayn.

"Idiot."ejek Naka membuat Zayn hampir saja ingin memukul kepala sepupu nya itu.

"Ck, bisa diem ga sih kalian berdua ini. Kaya Asgara noh dari tadi anteng."omel Naira membuat mereka reflek melirik remaja tampan yang duduk tak jauh dari meja mereka. Asgara nampak tenang duduk bersanding dengan para pengusaha sukses dari berbagai negara.

"Kalian pernah ngobrol?"celetuk Arta tertuju pada Naka dan Zayn.

Visya yang tadi asik mengagumi rahang tegas Asgara dari samping lantas menoleh, sedikit penasaran dengan jawaban kedua bersaudara itu.

Naka dan Zayn kompak menggeleng."Ga pernah!"jawab mereka tanpa ragu.

"Se anti itu Asgara sama kalian?"ejek Jio.

"Gimana ga anti, mereka kan kuman."sahut Naira.

"Gaada kuman seganteng gue!"seru Zayn tak terima. Enak saja.

"Sifat nya emang kaya gitu."Naka kali ini mencoba terlihat bijak.

Mereka semua mengangguk-anggukan kepala. Tak lama terdengar suara cempreng gadis kecil yang lewat tak jauh dari mereka.

"Geby ga mau Daddy!"

Mereka semua serempak menoleh. Di sana ada seorang gadis imut dengan gaun berwarna biru muda. Gadis itu sekitar umur 6 tahun, tangan mungil nya menggenggam jari milik seorang pria yang mirip dengan nya.

"Geby kenapa uncle?" Tanya Nakaza. Pria yang sepertinya adalah ayah dari gadis kecil tersebut hanya mengedikan bahu.

"Ngambek dia."sahut Evan. Ya dia Evander, anak kedua dari Damian De Charon. Dan gadis itu adalah putri kecil nya.

"Adek nya Abang kenapa? Sini sama Abang sini!"

"Ga mau, Bang Zayn jelek!"kesal Geby dengan pipi menggembung lucu, setelah itu ia segera menarik jemari Evan pergi.

"O-oke."gumam Zayn syok. Beda dengan teman-teman nya yang kini tengah menahan tawa.

Gevan menepuk pundak Zayn dengan keras. "Anak kecil ga pernah bohong."ledek nya membuat Zayn cemberut.

Mereka semua tertawa dan kembali menikmati makanan yang tersedia di meja mereka.

"Kennard mana Sya?"tanya Arta yang sejak tadi celangak-celinguk mencari keberadaan teman tembok nya satu itu.

"Engga tau, tadi si bilang nya cari angin."jawab Visya seraya menggaruk tengkuknya. Ada yang aneh, badan nya tiba-tiba mengeluarkan keringat dingin.

Ia sontak beranjak dan izin ke toilet. Sampai di depan kaca dekat washtafel, Visya menatap lekat-lekat tubuh nya.

Apa yang aneh?

Visya kembali menggaruk leher nya. Dan detik itu juga ia baru tersadar jika lengan nya di penuhi oleh ruam-ruam merah.

"Astaga. Mama!!!!"

Tbc

#GEBYZELARAZIUSDECHARON
#GEBY

See you next part 🙌

291022
Starla/





Seguir leyendo

También te gustarán

2.6M 271K 63
Gimana jadinya lulusan santri transmigrasi ke tubuh antagonis yang terobsesi pada protagonis wanita?
502K 38K 27
Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gu...
859K 12.2K 25
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
1.5M 112K 46
Aneta Almeera. Seorang penulis novel terkenal yang harus kehilangan nyawanya karena tertembak oleh polisi yang salah sasaran. Bagaimana jika jiwanya...