Pak Dokter - taekook β˜‘

By peachyluvu

667K 44.8K 4.3K

Perjodohan yang tak terduga, antara Mahasiswa dengan seorang Dokter muda & tampan. Kim Taehyung dan Jeon Jeon... More

intro
πŸ“ 01
πŸ“ 02
πŸ“ 03
πŸ“ 04
πŸ“ 05
πŸ“ 06
πŸ“ 07
πŸ“ 08
πŸ“ 09
πŸ“ 10
πŸ“ 11
πŸ“ 12
πŸ“ 13
πŸ“ 14
πŸ“ 15
halo?
πŸ“ 16
πŸ“ 17
πŸ“ 18
πŸ“ 19
πŸ“ 20
πŸ“ 21
πŸ“ 22
πŸ“ 23
πŸ“ 24
πŸ“ 25
πŸ“ 26
πŸ“ 27
πŸ“ 28
πŸ“ 29
πŸ“ 30
πŸ“ 31
πŸ“ 32
πŸ“ 34
πŸ“ 35
πŸ“ 36
πŸ“ 37
πŸ“ 38
πŸ“ 39
πŸ“ 40
πŸ“ 41
πŸ“ 42
πŸ“ 43
πŸ“ 44
πŸ“ 45
πŸ“ 46
πŸ“ 47
πŸ“ 48
πŸ“ 49
πŸ“ 50
πŸ“ 51
πŸ“ 52
πŸ“ 53
πŸ“ 54
πŸ“ 55
πŸ“ 56
πŸ“ 57
πŸ“ Q&A time !!
πŸ“ 58
πŸ“ Aca ❀
πŸ“ Papa 🌹
πŸ“ Epilogue ; Garis Takdir πŸ’–
Coming Soon!! [ PDF PAK DOKTER 🌹 ]
[ OPEN PO PDF PAK DOKTER!! 🌹 ]
NEW BOOK! { GALAXY - TAEKOOK }
NEW BOOK! [ Dirty Hands ' Tangan Kotor ' - TAEKOOK ]
πŸ“£ BIG PROMO PDF 95%! CUMA 25RIBU BISA DAPET 28 PDF TAEKOOK! SERIUSAN! πŸ”₯
ada yang masih mau ikutan PROMO PDF DISKON 95%? ISI 28PDF TAEKOOK CUMA 25RIBU!!
πŸ“£ BIG PROMO PDF 95%! ISI 28 PDF TAEKOOK CUMA 25 RIBU AJA! SERIUSAN!
πŸ“£ BIG PROMO PDF DISKON 95%! ISI 28 PDF TAEKOOK CUMA 25 RIBU AJA! SERIUSAN! 😍

πŸ“ 33

8.5K 613 56
By peachyluvu


Total enam kali update ya berarti hari ini, hehe.

tengah malem banget ga tuh 😔

baca nya pelan-pelan aja ya, biar feelnya dapet, oke?

Enjoy!

[ 🍓 ]

Di tengah malam yang sunyi, disinilah Jeongguk berada, saling berhadapan satu sama lain dengan Taehyung—suami nya.

Di balkon belakang rumah mereka yang cukup terbuka, dengan semilir angin tengah malam yang berhembus menusuk tubuh.

Sebenarnya, Taehyung menolak, ketika Jeongguk mengajaknya untuk berbicara disini.

Namun, bukan Jeongguk namanya jika tidak memaksa.

Dan, bukan Taehyung juga namanya jika tidak menuruti semua apa yang suami nya mau.

Di bawah atap balkon, mereka saling berhadapan satu sama lain.

Juga ada satu gelas susu hamil hangat, yang berdampingan dengan ice americano milik Taehyung yang menjadi teman ngobrol mereka saat ini.

Keduanya sempat bersitatap satu sama lain cukup lama, hingga akhirnya Jeongguk yang memutuskan kontak mata itu terlebih dahulu.

Menghela nafasnya pelan, lalu kembali menatap suaminya dengan mata sayu nya.

"Taehyung?"

Pria itu pun mendongak dan menatap balik pemuda di hadapannya dengan alis di angkat sebelah.

"Hm?"

Jeongguk tersenyum kecil.

"Hari ini, mungkin adalah salah satu hari terberat yang pernah gue alamin."

"Ngga perlu menjelaskan pun, pasti lo udah tau jawabannya kenapa."

"Mungkin, keputusan gue sekarang udah bulat."

Menatap nanar suaminya dengan bibirnya yang sedikit bergetar.

"Katakan lah kalo gue emang baperan, karena emang itu kenyataannya."

"Katakan lah kalo gue sensitif, ya—karena emang itu juga kenyataannya."

"Gue ngga bisa, berada di lingkungan yang sekarang udah nganggep gue sebelah mata, Taehyung."

"Maaf, kalo sekiranya perkataan gue tadi di jalan, menyinggung lo."

"Tapi kenyataannya emang begitu. Gue ngga mau ada di lingkungan toxic kayak gitu lagi."

"Mereka udah nganggep kehamilan gue ini hal yang negatif, mereka udah nganggep gue ini orang yang ngga baik."

"Dimata mereka, sekarang derajat gue udah rendah banget, Taehyung.."

"Gue dikatain jalang bayaran sama mereka, dengan alasan berita hamil gue menyebar dan tanpa tau berita pernikahannya."

Jeongguk menunduk, mencoba menahan tangisannya, namun tetap saja tidak bisa, ia merintih seolah merasakan hatinya yang begitu perih.

Tidak sigap seperti biasanya, Taehyung kini malah membiarkan Jeongguk menangis di hadapannya.

"Toxicnya mereka berdampak banget sama pemikiran gue."

"Lo tadi juga denger kan? Gue jadi ngomong aneh-aneh sama lo?" Taehyung pun mengangguk kecil disana.

Menghela nafasnya, dan mengais udara dengan perasaan sesaknya.

"Sementara hamil, gue pengen break dulu dari dunia perkuliahan gue.."

"Karena gue ngga mau, disaat gue hamil, gue malah berpikiran yang macem-macem, yang nantinya bakal berdampak juga buat dia." ucap Jeongguk sambil meraba area perutnya.

Taehyung berdehem kecil lalu memperhatikan wajah suaminya dengan begitu detailnya.

"Lalu? Mau kamu apa sekarang?"

"—benar-benar ingin break dari dunia perkuliahan? dan fokus pada kehamilan, begitu?" Jeongguk mengangguk mengiyakan.

"Saya tidak akan memaksa kamu, Jeongguk. Kalau memang itu sudah keputusan terbaik kamu, ya saya hanya bisa mengikutinya."

"Karena yang paling penting sekarang itu memang hanya menjaga kesehatan kamu dan bayi kita saja."

Suasana semakin canggung, atmosfer terasa semakin dingin menyeruak masuk ke tubuh mereka berdua.

"Sudah malam sekali, saya tidak ingin kamu sakit, tidur ya?"

"Gue belum selesai ngomong, tunggu dulu."

Maka apa Taehyung bisa menolaknya?

"Apa yang harus di diskusikan lagi? Hm?"

"—bukannya semua sudah kamu sampaikan kepada saya?"

Meminum seteguk susu hamilnya terlebih dahulu, sebelum pemuda itu kembali melanjutkan obrolan ini.

"Ada satu hal penting lagi yang harus gue omongin ini sama lo."

"Ini menyangkut kita, Taehyung."

"Menyangkut kebersamaan kita."

Alis Taehyung reflek bertaut bingung.

"Apa? coba sini sampaikan pada saya," tutur Taehyung hati-hati.

"Selama break dari kuliah, gue pengen.. gue tinggal sama orang tua lagi."

"Uhuk!"

Yang menjadi lawan bicara, sempat meminum es americano nya, tapi saat mendengar hal tersebut, ia tersedak seketika.

"Katakan lah kalau pikiran gue ini terdengar bodoh, memang. Karena emang perasaan gue ngga bisa di bohongin, Taehyung."

"Gue ngga mau nyembunyiin ini sama lo."

"Untuk sementara waktu, gue pengen pisah sama lo,"

"—is no divorce, is just a break."

"Gue cuma pengen punya waktu sendiri."

"Kayak yang gue sempet bilang tadi—gue pengen bebas, Taehyung."

"Gue pengen merasakan kebebasan untuk saat ini."

"Ngga paham sama perasaan sendiri, gue juga ga tau, dan pasti hal ini bikin lo kaget.."

"Tapi gimana.. gue ngga mau gini terus, Taehyung."

"I really wanna free, gue bener-bener butuh kebebasan untuk beberapa waktu ke depan."

"Dan perihal kesehatan dia, lo ngga perlu khawatir, gue akan jaga kesehatan selalu untuk dia, maupun untuk diri gue sendiri."

Ucap Jeongguk bergetar sambil mengelus-elus halus perutnya yang kini sudah menonjol.

"Saya paham kalau kini kamu tengah mengandung, sedang hamil—yang pasti akan ada waktunya mengalami mood swing yang begitu parah."

"Tapi, apakah harus jalan ini yang kamu ambil?"

"Kita pisah untuk sementara waktu? Are you serious, Jeongguk?"

Tidak memakai nada penekanan, tapi rasanya Taehyung seperti sedang memarahinya.

"Gue udah pikirin hal ini dengan baik, jadi lo ngga perlu khawatir."

"Silahkan kalau lo mau bilang pikiran gue gila atau gimana, tapi gue kayak gini juga demi anak lo, demi anak kita."

"Entah kenapa perasaan gue ancur ga jelas banget.."

Derai air mata terlihat begitu jelas di mata Jeongguk, menangis tak bersuara, adalah salah satu hal yang paling menyakitkan.

"Mau gimanapun respon lo, besok gue akan tetep pergi sendirike rumah Mommy sama Ayah."

Taehyung menghela nafasnya, sedikit memijat pangkal hidungnya dan menatap Jeongguk dengan raut kebingungannya.

Tak menjawab, pria itu malah beranjak dari kursi dan mendekat pada Jeongguk.

Taehyung memeluk suaminya dengan begitu erat disana.

Lalu, pertumpahan air mata pun terjadi begitu saja di sana.

Kedua tubuh mereka yang saling berpelukan itu, kini bergetar kecil saat merasakan sakit di dada masing-masing.

Jeongguk sebenarnya tidak mau seperti ini, apalagi Taehyung? 'Kan?

"Apa cinta atas perjodohan memang se-berat ini rintangan-nya?" tanya Taehyung dengan nada paraunya.

"Kalau memang Tuhan mau nya seperti ini, baik—saya akan mengikuti semua keinginan kamu yang tadi sudah di katakan."

"Saya sekarang tidak akan banyak melarang."

"Tapi yang penting, tolong jaga diri, dan tolong jaga hati untuk saya."

"Walaupun mungkin.. besok kita sudah tidak akan satu rumah lagi untuk sementara waktu, tapi tolong.. Jangan sampai kamu menghilangkan nama saya di hati kamu, Jeongguk."

"Tolong selalu ingat pernikahan sakral kita."

"Walaupun hanya atas dasar perjodohan, tidak menjadi masalah untuk saya."

Menghembuskan nafasnya dengan kasar, begitu sesak relung dada nya saat ini.

"Besok saya yang antar kamu sampai ke rumah Mommy dan Ayah. Saya tidak akan mengizinkan jika kamu berangkat kesana sendirian, ya?"

Lalu Jeongguk pun mengangguk di dalam pelukan tersebut.

"Tadi, saya sempat membelikan satu buket bunga mawar untuk kamu, nanti saya ambil ya, tolong di terima dulu."

"Setelah itu, kita tidur, oke?"

"Okey.."

Jawaban akhir dari Jeongguk membuat Taehyung melepas pelukannya.

Lalu beralih pada perut Jeongguk, dan mengelusnya pelan, lalu mengecupnya dengan penuh kasih sayang.

"Bawaan kamu terasa begitu rumit bagi kami."

"Tapi tidak apa, sebagai orang tua, kami akan selalu menuruti kemauan kamu, asal membuat kamu bahagia di dalam sana, sayang."

Kecupan di bibir pun Taehyung layangkan. Jeongguk tersenyum kecil meresponnya.

"Tidur bersama terakhir, sebelum kita sama-sama kembali menjadi asing mulai besok?"

"Hum.."












[]

kalo emang ini keputusan yg terbaik yang jeongguk ambil, taehyung juga ngga akan memaksakan.

mood swing, sepertinya. tapi apa efeknya memang separah itu??

mereka mau ldr dulu nih, tanggapan kalian gimana??

Continue Reading

You'll Also Like

83.7K 8K 23
Brothership Not BL! Mark Lee, Laki-laki korporat berumur 26 tahun belum menikah trus di tuntut sempurna oleh orang tuanya. Tapi ia tidak pernah diper...
1.5K 129 8
[finish/complete] Mereka itu sahabat, tapi suka banget skinship, kaya orang pacaran. Sebenernya sih saling menyimpan rasa, tapi ga ada yang memulai...
498K 37.1K 59
Kisah si Bad Boy ketua geng ALASKA dan si cantik Jeon. Happy Reading.
80.6K 3.7K 37
[Tamat] Keluarga kita... keluarga kecil kita yang bahagia. Mungkin. Story by @MinHae05