L'AMOUR DE MA VIE

By pearchoi

49.3K 8.5K 1.6K

[hajeongwoo ft.jaesahi] Kalian percaya reinkarnasi? Apa jadinya jika seseorang terbangun 100 tahun kemudian d... More

01 : 1922 (benang merah)
02 : 2022 ( asrama )
03 : Aku jeongwoo
04 : haruto?
05 : meet you
06 : Jew atau wo?
07 : sisi lain
09 : mama papa
10 : diculik
11 : suka?
12 : laki-laki tinggi
13 : junghwan
14 : cemburu
15 : rahasia
16 : Pengawas Amatir
17 : kebenaran
18 : mimpi
19 : kisah jeongwoo
20 : hyunsuk
21 : ketahuan
22 : ada apa?
23 : batal putus
24 : flashback [1]
25 : flashback [2]
25 : bohong
26 : ancaman
27 : kecewa
28 : sebelum pahit
29 : terbongkar
30 : rebut
31 : berbaikan
32 : damai
33 : rencana baru
34 : tantangan
35 : teka teki baru
36 : lukisan
37 : rahasia keluarga
38 : makan malam keluarga
39 : hilang
40 : rawat kak jihoon
41 : masalah selesai
42 : jalan jalan
43 : moment manis
44 : festival makanan
45 : 'ngobrol santai'
46 : pisah?
47 : trauma

08 : tak kesepian

1.2K 239 33
By pearchoi

Jeongwoo dan jaehyuk kini sudah sampai dikelas, setelah acara memasak tadi pagi sekarang mereka membawa sekitar 6 kotak makan untuk diberikan pada orang-orang yang sudah membantu jeongwoo kemarin.

Jeongwoo merasa tak enak karena terus merepotkan teman-temannya jadi ia memasak untuk mereka sebagai rasa terimakasihnya pada mereka

"Mashi, ini buat lo" kata jeongwoo sambil memberikan satu kotak makan pada mashiho

"Dari kak jihoon? Tadi dia kasih juga" kata mashiho bingung

"Ngga, ini dari gue" kata jeongwoo

"Kenapa?" Tanya mashiho bingung

"Sebagai ucapan terimakasih gue, maaf ya repotin lo terus" kata jeongwoo

Mashiho mengangguk walaupun dalam hatinya ia masih bingung apa yang terjadi. Mashiho mulai merasa jeongwoo berbeda.

"Gue juga bikin buat lo sa" kata jeongwoo dengan senang hati memberikan kotak bekal pada Asahi

"Asik, jadi gini rasanya jadi mashiho yang tiap hari dikasih bekel terus" kata Asahi senang

"Buat gue?" Tanya jaehyuk tak sabar

"Lo bisa ambil sendiri" kata jeongwoo

"Ya kan gue juga mau dikasih kayak yang lain, sambil bilang makasih ya jaehyuk udah bantuin gue selama ini, mungkin kalau tanpa lu gua belum bisa jadi apa-apa" kata jaehyuk berlebihan

"Ck, repot banget sih lu" saut haruto risih dengan kelakuan jaehyuk

"Dih suka-suka gue" kata jaehyuk

"Berisik, ini buat lo haruto" kata jeongwoo sambil tersenyum dan memberikannya pada haruto, namun haruto melihat jika bekal dari jeongwoo untuknya lebih istimewa dari yang lain. Terlihat dari nasi yang dibentuk rapi oleh jeongwoo dan sebotol air minum untuknya.

Jeongwoo terus menatap haruto yang duduk disebelahnya sambil tersenyum, ia suka debaran jantungnya saat dekat dengan haruto.

"Thanks" kata haruto

Jeongwoo mengangguk, matanya masih menatap setiap orang disampingnya ini.

"Mata lu mau gua colok?" Tanya haruto bingung selalu ditatap oleh jeongwoo

Jeongwoo segera mengalihkan pandangannya dari haruto, ia sadar menatap orang berlebihan itu tak sopan

'dia lebih galak' batin jeongwoo

Jeongwoo mempoutkan bibirnya kecewa karena tak bisa puas menatap haruto.

"Oh iya Asahi, gue bawa handphonenya. Udah di charge sama jaehyuk tadi" kata jeongwoo sambil menunjukkan handphone milik jeongwoo yang lama dan sekarang jadi miliknya.

"Lu bawa? Eh tapi, gue takut deh wo ada hal penting yang ga harusnya gue tau disana." kata Asahi khawatir

"Kayaknya gapapa deh? Lu juga pasti tau apa yang harusnya dibuka sama apa yang harusnya ga dibuka" kata jaehyuk

"Iya sih, yaudah sini mana" kata Asahi sambil membalikkan kursinya menghadap ke arah jeongwoo yang duduk di belakangnya

"Kalian mau ngapain?" Tanya mashiho bingung melihat tingkah kedua temannya ini

"Dia ganti tipe hp, dia bingung caranya. Kebetulan tipe hpnya sama gue sama" kata Asahi beralasan

"Oh" saut mashiho kemudian fokus dengan kegiatannya lagi dan memilih tak peduli pada apa yang sedang teman-temannya lakukan

"Sial ini pake password " kata Asahi bingung

"Uh sorry ini" kata jaehyuk sambil mengambil handphone milik jeongwoo

"Lu tau?" Tanya Asahi terkejut

"Gue kadang ga sengaja liat dia pas buka hp" kata jaehyuk lalu mengembalikan handphone jeongwoo yang sudah terbuka olehnya

Haruto yang fokus pada handphonenya tiba-tiba tertarik dengan acara pembukaan password handphone jeongwoo oleh jaehyuk. Haruto bertanya-tanya kenapa jaehyuk lebih tau password handphone jeongwoo.

Namun ditengah lamunannya, haruto tiba-tiba menyadari sesuatu yang tertempel dibelakang handphone milik jeongwoo

"Eh bentar" saut haruto tiba-tiba kemudian mengeluarkan korek gas yang ia temukan tadi

"Lu kenapa bawa korek? Kalau ada razia gimana?" Tanya Asahi terkejut haruto membawa korek di sakunya

"Liat ini" kata haruto sambil membandingkan beberapa stiker yang tertempel di korek gas dan stiker yang berada dibelakang handphone jeongwoo.

"Sama?" Tanya jeongwoo tak mengerti

"Maksud lu?" Tanya jaehyuk

"Tadi pagi gua keluar, didepan kamar kalian ada dua orang yang berdiri gatau lagi ngapain. Pas gua samperin mereka langsung lari, karena gua curiga gua kejar dan bener aja mereka lari terus sembunyi dari gua. Berarti mereka beneran macem-macem" kata haruto menceritakan kejadian tadi pagi

"Terus?" Tanya Asahi masih tak mengerti

"Ini punya mereka, salah satunya jatuhin ini" kata haruto sambil menunjukan korek gas ditangannya

"Terus?" Tanya jaehyuk tetap tak mengerti

"Salah satu dari mereka kenal sama gue gitu?" Tanya jeongwoo

"Stikernya semua sama, mungkin dia temen lo. Lu punya temen yang barangnya samaan kayak lu?" Tanya haruto

"Nggak? Tapi kenapa mereka lari kalau mereka temen gue" kata jeongwoo bingung

"Lu punya temen misterius si yedam yedam itu, firasat gue jelek aja sih" kata jaehyuk pelan

Jeongwoo seketika melihat ke arah doyoung, teman sebangku mashiho. Doyoung terlihat seperti mendengarkan obrolan mereka kemudian terlihat tak nyaman duduk di kursinya dan membuat jeongwoo bertanya-tanya ada apa sebenarnya.

"Tapi kayaknya ga perlu khawatir deh? Ga ada kejadian aneh soalnya" kata Asahi

"Tanya aja wo, gua gamau liat orang-orang aneh di asrama" kata haruto

"Kalau gue ketemu dia lagi gue tanya aja deh" kata jeongwoo

"Kata lu mereka dua orang? Ciri-cirinya gimana?" Tanya jaehyuk

"Yang satu setinggi gua yang satu lagi kayaknya setinggi Asahi" kata haruto

Jeongwoo berpikir sejenak, kemarin yedam terlihat mungil sama seperti Asahi. Dan mungkin yang dilihat haruto itu yedam tapi untuk orang yang tinggi itu, jeongwoo tak bisa menebak karena awalnya ia curiga pada doyoung namun doyoung tak setinggi itu.

Tiba-tiba jeongwoo teringat dengan satu nama yang diucapkan yedam kemarin, bisa jadi itu adalah orangnya

"Kak hyunsuk itu tinggi?" Tanya jeongwoo

Jaehyuk dan Asahi mendadak memalingkan wajah mereka karena menahan tawa mereka

"Ga mungkin kak hyunsuk" kekeh jaehyuk

"Kok lu tau kak hyunsuk?" Tanya Asahi bingung, karena jeongwoo yang sekarang belum pernah mendengar nama hyunsuk

"Kemarin yedam nyebut dia, dari cerita yedam kayaknya gue punya masalah sama kak hyunsuk" bisik jeongwoo agar tak terdengar oleh doyoung.

"Kok kayaknya?" Tanya haruto tak mengerti

"Lu gausah ikut-ikutan, lu mana tau" kata jaehyuk sambil menjauhkan wajah haruto darinya

"Tak sopan" saut jeongwoo sambil menarik tangan jaehyuk dari wajah haruto. Bukan mementingkan tentang kesopanan tapi jeongwoo hanya tak ingin haruto merasa terganggu

"Diem deh dia bukan mantan lu" kata jaehyuk pada jeongwoo

"Jangan menghalangi hak kebebasan seseorang" kata jeongwoo

"Nye Nye Nye Nye" saut jaehyuk meledek kata-kata jeongwoo

Jeongwoo memanyunkan bibirnya kesal kemudian tangannya segera mengambil kotak makan bekal milik jaehyuk.

"Lo gausah makan nasi goreng gue" kata jeongwoo

"Mana boleh gitu, kata orang dulu gabaik udah ngasih diambil lagi" kata jaehyuk

"Siapa orang dulu? Ga ada yang kayak gitu" kata jeongwoo masih mempoutkan bibirnya

"Iya iya sorry, posesif banget" kata jaehyuk kemudian kembali merebut kotak bekal miliknya dari tangan jeongwoo

"Apa setiap hari mereka kayak gitu?" Tanya haruto pada Asahi

"Kalau dulu mereka berantemnya beneran" kata Asahi prihatin melihat kerukunan tetangganya.

Haruto hanya menggelengkan kepalanya tak ambil pusing kemudian memperhatikan handphonenya lagi.



























Jam pelajaran berlangsung dengan lancar, jeongwoo sendiri sepertinya menemukan kegiatan yang menyenangkan sekarang karena jeongwoo sangat menikmati kegiatan belajar tadi. Ia sangat suka mempelajari hal baru.

Namun sekarang jam pelajaran tengah dijeda karena bel istirahat dan jeongwoo sekarang tengah bersama teman-temannya dikelas, mereka tak ke kantin karena sudah punya makanan ditangan mereka.

"Gue gatau lu bisa masak" kata jaehyuk

"Cuma bisa nasi goreng" kata jeongwoo sambil memakan nasi goreng buatannya sendiri

"Enak wo" puji Asahi

"Sosisnya diapain? Kok enak banget" tanya haruto

"Sosis? Ga ada sosis, gausah berlebihan gitu kalau mau muji" kata jaehyuk nyinyir

"Ini sosis" kata haruto sambil menunjukan potongan sosis di nasi goreng miliknya

"Oh itu..."saut jeongwoo ragu, ia hanya menaruh sosis pada milik haruto saja.

"Curang banget" saut Asahi setelah menyadari hanya milik haruto yang diberi sosis

"Itu...punya haruto ada sosisnya soalnya itu tadi ada sosis waktu terakhir masak" kata jeongwoo gugup sampai mengucapkan kata secara acak

"Ini rezeki, ga sia-sia gua bawa lu ke kamar kemarin" kata haruto

"Nah itu, dia yang bawa gue kemarin jadi ya itu.." kata jeongwoo masih gugup

"Bau bucin, gue ke kantin dulu ah mau cari minum. Dikasih makan tapi ga dikasih minum" sindir jaehyuk

"Ikut" saut Asahi tak ingin terjebak antara jeongwoo dan haruto kemudian berlari mengikuti jaehyuk

"Temen lu aneh" kata haruto tiba-tiba

"Iya, udah biasa" kata jeongwoo

"Thanks makanannya, ini enak" kata haruto dengan lahap makan nasi goreng buatan jeongwoo

"Lo suka?" Tanya jeongwoo senang

Jeongwoo tak bisa menahan senyumannya, ia benar-benar senang karena haruto menyukai makanannya. Ia juga senang bisa berbicara dengan haruto walaupun dengan haruto yang berbeda, ini membantu mengobati rindu didalam hati jeongwoo pada haruto

"Btw, gua se mirip itu sama mantan lu?" Tanya haruto penasaran

"Dia masih pacar gue, bukan mantan" kata jeongwoo

"Terus mana sekarang? Kenapa lu keliatan gagal move on gitu padahal masih pacaran?" Tanya haruto

'aku tak tahu, itu kau orangnya. aku yakin kau hanya belum mengingatku saja' batin jeongwoo

"Bisa gak gausah natap gua gitu?" Tanya haruto kesal karena lagi-lagi jeongwoo menatapnya dengan tatapan matanya yang pasti bisa membuat siapapun tertarik

"Maaf ga sadar" kata jeongwoo segera sadar lalu mengalihkan pandangannya dari haruto

"Gemes" gumam haruto

Jeongwoo menggigit bibir bawahnya menahan rasa senang mendengar pujian dari haruto, entah kenapa ia yakin ini adalah haruto yang ia cari karena jantungnya terus berdebar sama seperti ia bersama haruto yang dulu. Jantungnya tak mungkin berdetak cepat pada orang lain karena ia hanya mencintai haruto.

























Selesai dengan urusan perut, haruto dan jeongwoo kini sedang berjalan-jalan disekitaran sekolah karena jeongwoo meminta haruto agar ikut bersamanya keluar dari kelas karena ia bosan.

Haruto sendiri ikut dengan jeongwoo karena ia juga sama-sama bosan, jaehyuk dan Asahi belum kembali dari kantin dan akhirnya ia ikut dengan jeongwoo.

"Lo tau gak kalau orang jaman dulu gabisa sekolah kayak gini, rata-rata dari mereka cuma bisa sekolah kalau orang tuanya kaya" kata jeongwoo bercerita

"Jaman dulu tenaga pendidik sulit banget, sekalinya ada mereka ditempatin di sekolah sekolah besar yang cuma bisa dimasukin sama orang-orang kaya karena mereka prioritas " kata haruto

Jeongwoo terdiam, pemikiran haruto benar-benar sama seperti yang dulu. Bahkan setiap urutan kata semuanya persis seperti apa yang pernah haruto katakan padanya soal sekolah

Jeongwoo tiba-tiba mendapat ide untuk mengetes haruto lagi dengan pertanyaan-pertanyaan yang sering mereka bahas dulu

"Menurut lo sekolah itu penting ga?" Tanya jeongwoo

'cuma orang bodoh yang tanya soal itu' batin jeongwoo menebak apa yang akan haruto katakan

"Cuma orang bodoh yang tanyain soal itu" jawab haruto

Jeongwoo lagi-lagi terkejut, ia benar-benar melihat harutonya sekarang. Tapi ia tak mengerti kenapa haruto tak mengingat dirinya.

Jeongwoo masih terdiam, ada satu hal lagi yang biasa jeongwoo tanyakan ketika mengakhiri percakapan namun ia memilih untuk berhenti bertanya. Perlahan hatinya sakit melihat kemiripan haruto yang sekarang dengan haruto nya.

'antara langit dan bumi, mana yang paling penting? Kalau kau haruto, jawabannya adalah bukan keduanya' Batin jeongwoo bertanya

"Lu kenapa? Sakit lagi?" Tanya haruto

"Nggak, ke kelas yuk" ajak jeongwoo

"Lu tadi maksa pengen keluar sekarang malah ngajak ke kelas" kata haruto

"Yaudah kalau gamau, gue aja" kata jeongwoo lalu jalan mendahului haruto

"Dia kenapa sih?" Tanya haruto bingung kemudian berjalan mengikuti jeongwoo, entah kenapa hatinya tak enak melihat mood jeongwoo yang tiba-tiba berubah.


















Ketika sampai kelas, jeongwoo tiba-tiba disambut oleh pelukan sang kakak yang benar-benar mendadak sampai membuat jeongwoo terkejut

"Makasih gue terharu" kata jihoon sambil menepuk pelan punggung jeongwoo

"Kenapa?" Tanya jihoon bingung

"Lu kasih gue makanan" jawab jihoon, dari nadanya jihoon terdengar benar-benar terharu

"Y-yang lain juga dikasih, masa kak jihoon nggak" kata jeongwoo

"Tapi lu inget sama gua, gua bersyukur" balas jihoon

"Lebay banget, kasian dia sesak" saut haruto lalu memisahkan jihoon dari jeongwoo yang masih terkejut karena jihoon muncul tiba-tiba

"Lu siapa sih? Gua baru liat lu perasaan" kata jihoon

"Kenapa lu harus tau gua?" Tanya haruto kemudian pergi menuju kursinya dan meninggalkan jeongwoo dengan jihoon di pintu masuk

"Lu temenan sama dia?" Tanya jihoon tak suka

"Kayaknya iya" jawab jeongwoo polos

"Songong banget, apa maksud badannya lebih tinggi dari gua?" Tanya jihoon

"Gausah marah-marah kak" kata jeongwoo

"Nanti sore pulang yuk? Sekarang Anniversary pernikahan mama sama papa" kata jihoon

Jeongwoo terdiam, mendengar kata mama dan papa membuatnya takut. Ia benar-benar memiliki kenangan buruk tentang ayah dan ibunya dulu, dan sekarang ia khawatir melihat mama dan papa barunya.

"Lu harus ikut, tahun kemarin lu ga ikut" kata jihoon

"Y-yaudah, gue ikut" kata jeongwoo

"Kalau gitu gue balik ke kelas, udah bel" balas jihoon

Jeongwoo hanya mengangguk sambil melambaikan tangannya, dalam hatinya ia masih bingung apa yang harus ia lakukan ketika bertemu mama dan papanya nanti. Ia tak tahu bagaimana hubungan jeongwoo la dengan orangtuanya. Apakah baik atau justru sama seperti dirinya, ia tak yakin jaehyuk bisa menjawab pertanyaannya yang ini.













To be Continue
Pearchoi 🌼

Teuhaaaaaaa
Update malem lagi hehe, semoga kalian suka~
Btw buat temen-temen yang punya krisar buat aku boleh banget langsung bilang ke aku karena aku butuh banget krisar dari kalian biar cerita ini jadi lebih baik, makasih sebelumnya ❤️

See u in the next chapter ~

Continue Reading

You'll Also Like

64K 10.4K 15
Yang publik ketahui, kedua pemimpin perusahaan ini sudah menjadi musuh bebuyutan selama bertahun-tahun lamanya, bahkan sebelum orang tua mereka pensi...
190K 29.6K 54
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
212K 23.4K 16
[Brothership] [Re-birth] [Not bl] Singkatnya tentang Ersya dan kehidupan keduanya. Terdengar mustahil tapi ini lah yang dialami oleh Ersya. Hidup kem...
77.4K 10K 106
This is just fanfiction, don't hate me! This is short story! Happy reading💜